Anda di halaman 1dari 21

Modul 3

Gangguan Penglihatan Jauh


Kelompok 5
Tutor: dr. Safrina Dwi Yuniarti
Anggota Kelompok:

Mawar Tris Febriani K1A1 14 056


Nur Halifah Masra K1A1 17 019
Maimunah Nur Islamiyati K1A1 18 013
Zahwa Fatimah Rocky K1A1 18 021
Filzah Az-Zahra Putri Arzain K1A1 18 029
Anisa Aulia Rachmi Silondae K1A1 18 041
Pingky K1A1 18 052
Wa Ode Nur Salsabilah Hilyatul A K1A1 18 053
Dionisius Excelsis Deo Sombolinggi K1A1 18
074
Tri Wistya Utami K1A1 18 075
Nisa Melynia Arman K1A1 18 098
Filzah Qamariah K1A1 18 099
Skenario
Seorang anak wanita, 9 tahun, diantar oleh ibunya ke poliklinik mata dengan keluhan sulit
membaca tulisan di papan tulis. Kakak dan ibunya memakai kaca mata.

Kata/ Kalimat Kunci


• Seorang anak wanita.
• Berusia 9 tahun.
• Keluhan sulit membaca tulisan di papan tulis.
• Kakak dan ibunya memakai kaca mata.
Pertanyaan
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ visual!
2. Jelaskan histologi dari mata!
3. Jelaskan mekanisme terjadinya gangguan pengelihatan berdasarkan skenario!
4. Jelaskan faktor risiko terjadinya gangguan penglihatan jauh!
5. Jelaskan penyakit yang menimbulkan gangguan pengelihatan jauh!
6. Jelaskan hubungan gejala dengan riwayat keluarga!
7. Jelaskan gambaran klinik lain yang dapat menyertai gangguan penglihatan pada skenario!
8. Jelaskan pemeriksaan penunjang yang dapat membantu diagnosa gangguan penglihatan jauh!
9. Jelaskan penatalaksanaan yang dapat diberikan pada penderita penyakit dengan gangguan penglihatan jauh!
10.Jelaskan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan penglihatan jauh!
11.Jelaskan komplikasi pada gangguan penglihatan jauh berdasarkan skenario!
Jawaban
1. Anatomi Organ Visual

Cavum Orbita Bulbus Oculi

Otot-otot Mata
Glandula Lakrimalis dan
Palpebra
1. Fisiologi Organ Visual
2. Histologi Organ Visual
3. Mekanisme Gangguan Penglihatan pada Skenario
4. Faktor Risiko Gangguan Penglihatan Jauh

Faktor Genetik Lingkungan

Anak dengan orang tua yang miopia Faktor lingkungan seperti aktivitas
memiliki kecenderungan yang lebih di luar, bekerja dengan jarak dekat,
besar untuk menderita miopia dan pendidikan akan mempengaruhi
daripada anak yang orang tuanya miopia. Dimana aktivitas melihat
tidak menderita miopia. Memiliki 2 dekat seperti membaca dan menulis
orang tua yang miopia memiliki dapat sebabkan akomodasi yang
risiko yang lebih tinggi dari pada berlebihan.
satu orang tua
5. Penyakit yang Menimbulkan Gangguan Penglihatan Jauh

Miopia Hipermetropia
Mata mempunyai kekuatan pembiasaan berlebihan sehingga Gangguan kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh
sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga difokuskan di tidak cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak di
depan retina oleh mata dalam keadaan tanpa akomondasi. belakang retina. Pada hipermetropia sinar sejajar difokuskan di
Penderita akan merasa jelas saat melihat dekat dan merasa belakang makula lutea.
kabur jika melihat pandangan jauh (nearsightedness).

Afakia Astigmatisme

Suatu keadaan dimana mata tidak mempunyai lensa sehingga Letak kelainan pada astigmatisme terdapat di dua tempat yaitu
mata tersebut menjadi hipermetropia tinggi. Karena pasien kelainan pada kornea dan kelainan pada lensa. Pembiasan yang
memerlukan pemakaian lensa yang tebal, maka akan terjadi pada kelainan ini yaitu pemfokusan bayangan yang
memberikan keluhan pada mata. diterima oleh retina tidak pada titik maupun membentuk dua
garis horizontal atau obliq.
6. Hubungan Gejala dengan Riwayat Keluarga

Faktor genetik dapat menurunkan sifat kelainan refraksi ke keturunannya baik secara autosomal dominan
maupun autosomal resesif. Anak dengan kedua orang tua menderita miopia mempunyai risiko lebih besar
menderita miopia dibanding anak yang salah satu atau tidak satupun orang tuanya menderita miopia.

Biasanya riwayat miopia pada keluarga itu dikarenakan adanya penetapan standar akademik yang tinggi
atau mewariskan kesukaan membaca pada anak-anak mereka daripada mewariskan gen itu sendiri.
7. Gambaran Klinik Lain yang Dapat Menyertai Gangguan Penglihatan pada Skenario

Miopia Hipermetropia Astigmatisme

• Melihat jelas dalam jarak • Melihat dekat dan jauh kabur • Distorsi/ pengaburan objek di
dekat namun buram jika • Sakit kepala semua jarak
melihat dalam jarak jauh • Silau • Mata berair
• Kadang disertai nyeri • Kadang rasa juling atau • Kelelahan mata
• Cenderung menyipitkan mata melihat ganda • Fotofobia
• Kilatan cahaya akibat tarikan • Penderita mengeluh mata lelah • Penderita memiringkan
vitreus pada retina dan sakit kepala/ mentyipitkan mata
untuk melihat objek lebih jelas
8. Pemeriksaan Penunjang yang Dapat Membantu Diagnosa Gangguan Penglihatan Jauh

Pemeriksaan
Tajam
Penglihatan
9. Penatalaksanaan yang Dapat Diberikan pada Penderita Gangguan Penglihatan Jauh

Penggunaan Kaca Mata Dengan memberikan kacamata sferis negatif terkecil yang memberikan
ketajaman penglihatan maksimal.
Penggunaan Lensa Kontak Indikasi dari penggunaan lensa kontak adalah kosmetik, pencapaian tajam
penglihatan yang memadai pada kelainan refraktif tinggi, anisekonia,
anisometrop simptomatik dan atau permukaan kornea yang tidak rata.
Pembedahan Prosedur operasi tersebut bisa dengan melibatkan perubahan pada kornea
yang disebut keratorefraktif atau penempatan implan lensa intraokular
(IOL) di depan lensa atau penggantian lensa kristalin menggunakan lensa
refraktif.
10. Pencegahan yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Gangguan Penglihatan Jauh

01 Pengawasan lama penggunaan gadget pada anak

02 Mengatur jarak baca yang tepat serta dalam melakukan aktivitas jarak dekat

03 Memberikan asupan gizi seperti wortel dan lainnya yang dapat menyehatkan mata

04 Meningkatkan pengetahuan murid mengenai pemeliharaan kesehatan mata, upaya mencegah


terjadinya miopia dan menghindari komplikasi lebih lanjut pada murid yang sudah mengalami miopia
melalui suatu kegiatan promosi kesehatan.
11. Komplikasi pada Gangguan Penglihatan Jauh

Ablasio Retina Merupakan komplikasi tersering yang didahului timbulnya hole pada retina
Vitreal Liquefaction dan Berhubungan dengan hilangnya struktur normal kolagen yang dalam keadaan
Detachment lanjut akan sebabkan kolaps badan vitreus dan kehilangan kontak dengan retina.
Vitreus detachment pada miopia tinggi terjadi karena luasnya volume yang harus
diisi akibat memanjangnya bola mata.
Glaukoma Risiko glaukoma pada miopia adalah 4,2% dan 4,4% pada miopia tinggi.
Glaukoma pada miopia terjadi dikarenakan stres akomodasi dan konvergensi
serta kelainan struktur jaringan ikat penyambung pada trabekula.
Trombosis dan perdarahan Trombosis dan perdarahan koroid sering terjadi pada obliterasi dini pembuluh
choroid darah kecil.
Katarak Dilaporkan bahwa pada orang dengan miopia, onset katarak muncul lebih cepat.
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
DAFTAR PUSTAKA

Anthony L. Mescher. Buku histologi dasar junqueira teks & atlas. Edisi 12.
Arifani, Anisa. 2018. Manifestasi klinis dan penatalaksanaan gangguan akomodasi. Departemen ilmu kesahatan mata. Bandung : Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran.
Barret KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganong’s Review of Medical Physiology. United States: The McGraw-Hill Companies, Inc; 2010.
Baskoro AP. 2011. Hubungan Kebiasaan Membaca, Bermain Game, dan Faktor Genetik terhadap Timbulnya Miopia Anak pada Anak SDN 15 Surakarta . UNS.
Fakultas Kedokteran. Surakarta.
Basri, Saiful. 2014. Etiopatogenesis dan Penatalaksanaan Miopia pada Anak Usia Sekolah. Banda Aceh : Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.
Djayalangkara, Harfiah, dkk. 2013 . Buku Ajar Anatomi Biomedik ll. Makassar : Universitas Hasanuddin. Hal : 158-160.

Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC, 1022.

Ilyas S, Yulianti SR. 2015. Ilmu penyakit mata, edisi 4. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Indriyani, 2020. Hiperopia. Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo
Bandung.

Kaimbo, Dieudonne. 2012. Astigmatism – Definition, Etioogy, Classification, Diagnosis and Non-Surgical Treatment. University of Kinshasa.

Muntafiah A,dkk. 2018. Promosi Kesehatan Untuk Mencegah Miopi dan Komplikasinya Pada Murid SDN 2 Berkoh, Purwokerto. Jurnal Pengabdian
Masyarakat. Vol 3(1). Hal. 21-26.
DAFTAR PUSTAKA

Primadiani, Inez. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi progresifitas miopia pada mahasiswa kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang.
Riordan-Eva P, Whitcher Jp. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.
Rohayati. 2018. Simulasi Kelainan Hipermetropia yang Berhubungan dengan Kinerja Akademik pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Jembar Bandung Tahun
2018. Cimahi : Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online) ISSN 2614 – 7254.
Widodo, Agung. 2007. Miopia Patologi. Surabaya : Jurnal Oftalmologi Indonesia ISSN 1963 – 2587.
Wulansari, Dewi., dkk. 2018. Faktor Lingkungan Seperti Aktivitas Di Luar, Bekerja Dengan Jarak Dekat, Dan Pendidikan Akan Mempengaruhi Miopia. Jurnal
Kedokteran Diponegoro Volume 7 (2) Mei 2018 Hal. 947-961.
Yeyen A, Henni H, Arfianty.2019. Factors Affecting the Occurrence of Myopia in Students at the Catholic Elementary School in Parepare City. Jurnal Ilmiah. Vol
2(3). Hal.381-383.

Anda mungkin juga menyukai