Anda di halaman 1dari 44

TEORI

PERILAKU
Kelompok 3
La Mani
Aulia Miladitiya
Iken Rahma Mahesty
Yosi Irene Putri
Tysa Runingsari
Triya Ulva Kusuma
Nazulatul Asmak
2
Mengapa teori penting

Teori perilaku kesehatan dapat berperan penting
dalam proses perencanaan program
untuk promosi ●
Memahami secara jelas tentang target perilaku
kesehatan dan praktik kesehatan dan lingkungan  untuk mencapai
perilaku kesehatan? outcome yang diinginkan


Sebuah set dari konsep , definisi dan hal yang
menjelaskan atau memprediksi kejadian atau
situasi melalui pengilustrasian hubungan
Apa itu Teori ? antara variabel-variabel

Teori harus dapat diaplikasikan pada berbagai
situasi yang luas
3
 teori digunakan untuk menginvestigasi jawaban
“mengapa”, “apa” dan “bagaimana” masalah
kesehatan harus ditangani

Bagaimana teori dapat  teori membantu apa yang perlu diketahui oleh
membantu perencana sebelum mengembangkan program
merencanakan program kesehatan masyarakat, mengidentifikasi
yang efektif? indikator apa yang harus di monev sehingga
dapat menjangkau target audience dan
berdampak

4
Menggambarkan alasan-alasan mengapa sebuah
masalah ada, membantu mencari faktor-faktor yang Memberi petunjuk pada
berkontribusi pengembangan
(kurangnya pengetahuan, penilaian diri, dukungan intervensi kesehatan
sosial atau sumber daya) Ex : diffusion of
5 : health belief model, theory of planned behavior
Ex innovation
Praktik yang efektif tergantung pada teori dan strategi yang sesuai
terhadap situasi

 Pemilihan teori dimulai dari bervariasi antar ras dan etnis,


pengkajian situasi  unit yang perbedaan prevalensi perilaku yang
dianalisis / yang diubah, topik, dan berisiko, determinan dari perilaku
jenis perilaku yang ditangani kesehatan berbeda antar ras dan etnis

 Sebagian teori dapat diaplikasikan


pada kelompok etnis dan budaya 
tetapi praktisi kesehatan harus
memahami karakteristik dari target
populasi ( usia, jenis kelamin, etnis,
sosio ekonomi, lokasi geografis)

 Alasan budaya dan ras penting untuk


dipertimbangkan  angka mortalitas
6 dan morbiditas
7
Identified five levels of influence for health-related behaviors and conditions

8 McLeroy and colleagues (1988)


GREEN THEORY

9
10
Perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor
yaitu:
 Faktor predisposisi (predisposing factors) : mencakup
pengetahuan, sikap dan sebagainya
 Faktor pemungkin (enabling factor) : lingkungan fisik,
tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau
sarana-sarana keselamatan kerja, misalnya ketersedianya
APD, pelatihan dan sebagainya.
 Faktor penguat (reinforcement factor) : faktor-faktor ini
meliputi undang-undang, peraturan-peraturan, pengawasan
dan sebagainya

11
12
THEORY OF REASONED
ACTION (TRA) DAN THEORY OF
PLANNED BEHAVIOR (TPB)

13
History of Theory of Reasoned Action dan Theory of
Planned Behavior

 Theory of Reasoned Action (TRA)  dikembangkan pada


1967 oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein  pada 1980
digunakan untuk mempelajari perilaku manusia & intervensi
 Tahun 1988  mengatasi kekurangan yg ditemukan dalam
penelitian  pengembangan TRA  Theory of Planned
Behavior (TPB)

14
15
Behavioral Beliefs:
- Buah dan sayur
mengandung banyak
vitamin dan mineral Attitude toward Behavior:
Setuju/ tidak setuju untuk
Evaluation of Behavioral
makan buah dan sayur
Outcomes:
- Memberi manfaat bagi
kesehatan

Normative Beliefs:
Orang tua beranggapan Subjective Norms: Behavioral Intention: Behavioral:
bahwa makan buah dan Anggapan masyarakat Akan/ tidak akan makan Perilaku makan
sayur itu baik bagi bahwa makan buah dan buah dan sayur buah dan sayur
kesehatan sayur itu bagus untuk
Motivation to Comply: kesehatan
Mengikuti saran orang tua

Behavioral Beliefs:
Keyakinan bahwa buah Perceived Behavioral
dan sayur mudah Control:
didapatkan Akses untuk mendapatkan
Perceived Power: buah dan sayur segar
Buah dan sayur tersedia
dimana-mana
19
HEALTH BELIEF MODEL (HBM)

20
Teori perilaku Health Belief Model (HBM)
kesehatan pertama dan
tetap menjadi salah
satu yang paling
dikenal luas Keyakinan orang tentang apakah
 Dikembangkan mereka rentan terhadap suatu
penyakit dan persepsi mereka
pertama pada tahun
tentang manfaat yang diperoleh,
1950 an oleh sebuah akan mempengaruhi kesiap-siagaan
kelompok psikolog  untuk bertindak
ingin menjelaskan
mengapa sangat sedikit
orang yang
berpartisipasi dalam
program untuk
mencegah &
mendeteksi penyakit
Individual Modifying Factors Likelihood of action
perceptions
Age, sex, ethnicity,
personality, Perceived benefits minus
sosioeconomic, perceived barrier
knowledge

Perceived
Perceived
susceptibility/ Likelihood of behavior
threat
perceived
severity

Cues to action

(Stretcher & Rosenstock, 1997)


24
25
Diffusion of Innovations
Theory

26
Diffusion of
Innovations Theory

Menunjukan bagaimana ide,


produk, dan praktik sosial yang
diketahui sebagai
sebaran"baru" dari satu
masyarakat ke masyarakat lain

27
Diffusion of ●
proses dimana sebuah inovasi
dikomunikasikan melalui beberapa


innovation alur dari waktu ke waktu dalam
s sistem sosial (EM Rogers)

Diffusion ●
digunakan untuk mempelajari
adopsi berbagai macam perilaku
Theory dan program kesehatan

28
Diffusion of innovation model

29 Rogers (1995)
30
Tk. Individu
Inovasi perilaku kesehatan
 Melibatkan perubahan
gaya hidup

Tk. Organisasi
Memulai program,
mengubah peraturan, atau
mengubah peran personel

Tk. Komunitas
Menggunakan media,
memajukan kebijakan, atau
memulai inisiatif

31
32
Effective
diffusion

Gambaran strategi
untuk keadaan
yang berbeda

komunikasi informal
dan formal (media
massa dan interaksi
interpersonal)

33
1) Innovator : pelopor yang paling
Karakteristik Pengadopsi Dibagi Menjadi 5
berani untuk menerima inovasi
2) early adopter : stakeholder dalam
sebuah sistem sosial dan biasanya
menyebabkan orang untuk berubah
3) early majority : orang-orang dalam
kelompok ini mempunyai
kewaspadaan dan minat yang lebih
tinggi pada ide baru, tetapi
mengadopsi ide setelah yang lain
sukses
4) late majority : biasanya lebih
tradisional, berhati-hati dan curiga,
meskipun inovasi telah aman
dicoba
5) laggards : tradisional atau
kelompok rentan : sumber daya
sedikit, kurang informasi,
pendapatan tidak stabil, terisolasi
dari sistem sosial 34
Contoh Aplikasi • Kurikulum
pendidikan berbasis
Sebuah program kesehatan (Makan
untuk membantu siang untuk anak
anak SD yang dimodifikasi
menanamkan gaya kandungan lemak
hidup sehat dan gulanya)
• komponen
pendidikan jasmani
(menganjurkan
aktivitas fisik)

Relative advantage
Compatibility
Complexity
Trialability
observability
35
SOCIAL COGNITIVE THEORY
(SCT)

36
SCT dikembangkan dari
penelitan Social Learning
Theory (SLT), yang
menyatakan bahwa
orang-orang belajar tidak
hanya dari pengalaman
mereka sendiri, tetapi Bandura
juga mengamati tindakan memperbarui SLT,
orang yang lain dan dengan
manfaat dari tindakan menambahkan
yang dilakukan construct self-
efficacy dan
menamakannya
dengan SCT
37
Social cognitive theory (SCT)
mendeskripsikan sebuah proses yang
sedang berlangsung, di mana faktor
personal, faktor lingkungan dan
perilaku manusia mempengaruhi antara
satu sama lain

Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi


sesorang akan mengubah perilaku
kesehatan :
(1) Self efficacy, (2) goals, (3) outcome
expectancies
38
39
How self-efficacy, environmental, and individual factors impact behavior

40
41
42
Referensi
Angela Shin-Yu Lien, Yi-Der Jiang. Integration of Diffusion of Innovation Theory into Diabetes Care. J Diabetes Investig Vol. 8 No.
3 May 2017.
Didarloo A, Sharafkhani N, Gharaaghaji R, Sheikhi S. Application of Theory to Improve Obesity-Preventive Lifestyles among
Students: A School-Based Interventional Study. International Journal of Pediatrics, 2017, 11 (47): 6057-6067.
Glanz, Rimer, Barbara K. 2005. Theory at a Glance: A Guide for Health Promotion Practice (second edition). National Cancer
Institute, National Institutes of Health, U.S. Department of Health and Human Services. Washington, DC: NIH.
Green LW, Kreuter MW. Health Promotion Planning: An Educational and Ecological Approach (3rd edition). McGraw-Hill, 1999.
Hosseini Z, Gharghani ZG, Mansoori A, Aghamolaei T, Nasrabadi MM. Application of Theory of Reasoned Action to Promoting
Consumption Breakfast Consumption. Medical Journal of the Islamic Republic of Iran, 2015, 29 (289): 1-8.
Iranagh JA, Motalebi SA, Mohammadi F. A Theoretically Based Behavioral Nutrition Intervention for Elderly Women: A Cluster
Randomized Controlled Trial. International Journal of Gerontology (2017),
Jeihooni AK, Hidarnia A, Kaveh MH, Hajizadeh E, Askari A. Application of the health belief model and social cognitive heory for
osteoporosis preventive nutritional behaviors in a sample of Iranian women. Iranian J Nursing Midwifery Res 2016;21:131-41.
McLeroy KR, Bibeau D, Steckler A, Glanz K. An ecological perspective on health promotion programs. Health Education Quarterly
15:351–377, 1988.
Rogers, E.M. (1995). Diffusion of innovations (4th edition). The Free Press. New York.
Stretcher V & Rosenstock IM. 1997. The Health Belief Model. In K. Glanz , F.M. Lewis, & B.K Rimer (Eds.), Health Behavior and
Health Education : Theory, Research and Practice (2 nd.ed.). San Francisco : Jossey-Bass.

43
Thanks!
44

Anda mungkin juga menyukai