Kelompok 4 Andri Anjasmoro Gideon Irwanda Muhammad Imam Muhammad Rianda Azani Rini Adliani Tawara Apa itu C Arm?
C-arm pertama kali dikenalkan pada tahun
1955 oleh Philips dengan teknologi yang sudah melaju pesat. C-Arm (alat yang berbentuk seperti huruf C) merupakan salah satu alat radiologi yang biasa digunakan untuk operasi. C-Arm merupakan alat radiologi yang menghasilkan sinar-X dengan cara fluoroskopi dengan pancaran radiasi yang kecil. FUNGSI C-ARM • C-Arm dapat digunakan sebagai tindakan medis untuk bedah ortopedi, bedah laparoskopi, dan bedah syaraf. • Berfungsi untuk menunjang proses pelayanan medis pada penanganan penyakit organ dalam, tulang, dan tindakan operasi. • Dengan c-arm, letak benda atau obyek pemeriksaan yang berada di dalam tubuh dengan mudah dapat dideteksi, bahkan dapat dilihat secara lansung. • C-arm dapat memperlihatkan proses pelaksanaan tindakan medis dan operasi tulang atau bagian dalam organ tubuh manusia lainnya secara Fluoroscopy sehingga proses operasi dan tindakan medis yang dilakukan dapat berjalan dengan mudah, akurat, aman, dan nyaman. Bagian C Arm Komponen pada pesawat C-Arm a. X-ray tube dan generator Tabung sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tabung sinar-X diagnostik konvesional kecuali bahwa tabung sinar-X fluoroskopi dirancang untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih lama dari pada tube diagnostik konvensional dengan mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tabung diagnostik konvensional memiliki range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA pada tabung sinar-X fluoroskopi antara 0,5-5,0 mA. Sebuah Intensification Tube (talang penguat) dirancang untuk menambah kecerahan gambar secara elektronik Pencerah gambar modern sekarang ini mampu mencerahkan gambar hingga 500-8000 kali lipat. b. Image Intensifier Semua sistem fluoroskopi menggunakan Image Intisifier yang menghasilkan gambar selama fluoroskopi dengan mengkonversi low intensity full size image ke high- intensity minified image. Image Intisifieradalah alat yang berupa detektor dan PMT (di dalamnya terdapat photocatoda, focusing electroda, dinode, dan output phospor).Untuk melakukan fluoroskopi dalam kamar dengan keadaan terang dan tanpa perlu adaptasi gelap. Image intensifier Image Intisifier terdiri dari: 1) Detektor Terbuat dari crystals iodide (CsI) yang mempunyai sifat memendarkan cahaya apabila terkena radiasi sinar-X. Absorpsi dari detektor sebesar 60% dari radiasi sinar-X. 2) PMT (Photo Multiplier Tube).Terdiri Dari : • Input Screen Berfungsi untuk menyerap x-ray dan mengkonversikannya ke dalam bentuk cahaya tampak. • Photokatoda Terletak setelah input phospor. Memiliki fungsi untuk merubah cahaya tampak yang diserap dari input phospor menjadi berkas elektron. • Vacum Envelope Fungsinya untuk menjaga agar udara tidak masuk ke dalam II. Lengkung- lengkungnya berfungsi untuk menahan tekanan udara dari luar II. • Focusing Elektroda Elektroda dalam focus Image Intensifier meneruskan elektron-elektron negatif dari photochatode ke output phospor. • Anode dan Output Phospor. Elektron dari photochatode diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya beda tegangan seta merubah berkas elektron tadi menjadi sinyal listrik. Komponen pada pesawat C Arm c. Sistem Monitoring dan Video Beberapa sistem penampil gambar (viewing system) telah mampu mengirim gambar dari output screen menuju alat penampil gambar (Viewer). Dikarenakan output phospor hanya berdiameter 1 inch (2,54 cm), gambar yang dihasilkan relatif kecil, karena itu harus diperbesar dan di monitor oleh sistem tambahan. Termasuk diantaranyaOptical Mirror, Video, Cine, dan sistem spot film. Beberapa dari sistem penampil gambar tersebut mampu menampilkan gambar bergerak secara langsung (Real-Time Viewing) dan beberapa yang lainnya untuk gambar diam (Static Image). Waktu melihat gambar, resolusi dan waktu processing bervariasi antar alat-alat tersebut. Pada saat pemeriksaan fluoroskopi memungkinkan untuk dilakukan proses merekam gambar bergerak maupun gambar yang tidak bergerak (statis). (Richard R.C, dan Arlene M. 1992;570). Prinsip kerja pesawat C-Arm Prinsip kerja pesawat C-Arm Keterangan: • Display monitors : Menampilkan hasil pengambilan gambar, dan proses editing • Image intensifier : Mengubah sinar x menjadi cahaya tampak dan memperkuat berkaas-berkas cahaya sehingga gambar yang dihasilkan lebih tajam • Detektor : Terbuat dari crystals iodide (CsI) yang mempunyai sifat memendarkan cahaya apabila terkena radiasi sinar-X. Absorpsi dari detektor sebesar 60% dari radiasi sinar-X. • X-Ray Tube : Penghasil sinar x • C-arm motion : Untuk menggerakkan lengan dari pesawat C-arm • Colimator : Untuk menentukan luas penyinaran sinar x • TV camera : Mengubah cahaya tampak menjadi sinyal listrik • Control table : Untuk pemilihan mode c-arm difungsikan sebagai fluoroscopy atau radiologi, pemilihan kV dan mA Perputaran lengan c-arm tidak mengikat hal tersebut tergantung dari fitur yang disediakan sesuai dengan merk c-arm yang dipakai. Cara Kerja C Arm • Xray tube menembakkan sinar X yang menembus pasien • Sebagian diserap tubuh dan sebagian diteruskan ke image intensifier • Oleh image intensifier Sinar X dirubah menjadi cahaya tampak • Yang kemudian cahaya tampak akan dirubah menjadi sinyal listrik,lalu akan teruskan ke tv camera video atau CCD camera yang dihasilkan dari tv camera akan dirubah ke ADC dan Digital image yg akan lansung muncul di monitor. Proses Citra pada C Arm Pada saat pemeriksaan berlangsung, berkas cahaya sinar-x primer menembus tubuh pasien menuju input screen yang berada dalam Image Intensifier Tube . Input screen yang berada pada Image Intensifier adalah layar yang menyerap sinar-x dan mengubahnya menjadi berkas cahaya tampak, yang kemudian akan ditangkap oleh PMT (Photo Multiplier Tube). PMT terdiri dari photokatoda, focusing elektroda, dan anoda dan output phospor. Cahaya tampak yang diserap oleh photokatoda pada PMT akan dirubah menjadi elektron, kemudian dengan adanya focusing elektroda elektron-elektron negatif dari photokatoda difokuskan dan dipercepat menuju dinoda pertama. Kemudian elektron akan menumbuk dinoda pertama dan dalam proses tumbukan akan menghasilkan elektron-elektron lain. Elektron-elektron yang telah diperbanyak jumlahnya yang keluar dari dinoda pertama akan dipercepat menuju dinoda kedua sehingga akan menghasilkan elektron yang lebih banyak lagi, demikian seterusnya sampai dinoda yang terakhir. Setelah itu elektron-elektron tersebut diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya beda potensial yang kemudian nantinya elektron tersebut dirubah menjadi sinyal listrik yang kemudian oleh tv monitor sinyal listrik di rubah menjadi sinyal video/gambar. THANK YOU