Anda di halaman 1dari 15

PENANGANAN PASIEN ALERGI MEDIA KONTRAS

PENGERTIAN MEDIA KONTRAS

Media Kontras adalah suatu bahan atau media yang dimasukkan


kedalam tubuh pasien untuk membantu pemeriksaan radografi,
sehingga media yang dimasukkan tampak lebih radiopaque atau
lebih radiolucent pada organ tubuh yang akan diperiksa.

Alasan penggunaan media kontras pada pemeriksaan radiografi


adalah karena organ-organ yang diperiksa seperti pembuluh darah,
organ saluran kemih, organ saluran cerna, dan saluran empedu
tidak terlihat jika tidak menggunakan media kontras.
FUNGSI MEDIA KONTRAS

Media Kontras memiliki beberapa fungsi diantaranya :


1. Visualisasi saluran kemih (ginjal, vesika dan saluran kemih)
2. Visualisasi pembuluh darah (anggota badan, otak, jantung,
ginjal)
3. Visualisasi saluran empedu (kandung empedu dan saluran
empedu)
4. Visualisasi saluran cerna (lambung dan usus)
JENIS-JENIS ZAT MEDIA KONTRAS

Jenis media kontras dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :


1. Bahan kontras negatif terdiri dari O2 (oksigen) dan CO2 (karbon
dioksida).
2. Bahan kontras positif yang terdiri dari turunan barium sulfat
(BaSO4) dan turunan iodium (I).
Bahan kontras iodium terdiri dari kelompok ionik dan non ionik yang
seluruhnya berasal dari bangunan gugus karbo hexagonal yang
berikatan dengan tiga buah gugus iodium yang dikenal sebagai
triodobenzene.
Perbedaan bahan kontras ionik dan non ionik pada dasarnya adalah
adanya gugus hidroksil pada bahan kontras yang non ionik,
sehingga dapat membuat osmolaritas menjadi lebih rendah
dibandingkan dengan yang ionik.
EFEK MEDIA KONTRAS dan PENANGANAN

Efek samping media kontras adalah sebagai berikut :


1. Reaksi ringan: rasa panas, bersin, urticarial (biduran), mual dan
menjadi gelisah Penanganan:
– Tenangkan pasien
– Kendorkan pakaian pasien bila ketat
– Minta pasien untuk menarik nafas dalam & relaks
– Jangan meninggalkan pasien di ruang radiologi sendiri & perhatikan
kondisi pasien dengan seksama
– Bila tidak membaik, segera hubungi dokter atau perawat
2. Reaksi sedang : penderita muntah, napas pendek & kulit pucat,
keringat dingin & gelisah, denyut nadi cepat. Penanganan :
– Tenangkan pasien
– Tinggikan kepala dan bahu pasien bila napasnya menjadi pendek.
– Bila muntah miringkan kepala ke satu arah untuk mencegah aspirasi
muntahan.
– Bila ada tanda-tanda kolaps (kulit pucat, berkeringat, nadi cepat) naikkan
kaki penderita dan rendahkan kepalanya
– Bila kondisi tidak membaik, panggil dokter
3.Reaksi berat/fatal : kulit pucat, berkeringat, napas amat dangkal,
nadi cepat dan amat lemah, hilangnya kesadaran, denyut jantung
berhenti . Tindakan:
– Panggil dokter dan perawat
– Berikan oksigen
– Pastikanlah jalan napas tidak tersumbat
– Siapkan obat-obat emergency yang tersedia di ruang radiologi
PENGERTIAN ALERGI

Alergi adalah penolakan tubuh atas masuknya zat asing ke dalam


tubuh sehingga mengakibatkan adanya perubahan pada tubuh.
Ditandai dengan gejala berupa mual, muntah dan gatal-gatal.
Pencegahan efek negatif pada ginjal
dapat dilakukan dengan cara:

1) Hidrasi
• Yaitu oral, 500 ml sebelum prosedur 2500 ml dalam 24 jam setelah
prosedur.
• Kemudian pemberian IV saline, 0,9% dengan kecepatan 100ml/jam
yang dilakukan 4 jam sebelum prosedur, dan 24 jam setelah
prosedur.
2) Penghentian penggunaan metformin (obat oral untuk meningkatkan
penggunaan insulin oleh tubuh ) pada pasien diabetes.
• Tetapi jika abnormal maka metformin harus dihentikan 48 jam
sebelum pemasukan media kontras dan dipergunakan kembali 48
jam setelah pemasukan media kontras.
• Apabila hasil pengukuran ureum dan kreatinin normal, (Batas
normal ureum : 20 – 40 mg/dl, Batas normal kreatinin : 0,5 – 1,5
mg/dl) maka pemasukan media kontras dapat dilakukan.
• Kreatinin adalah produk dari hasil pemecahan
fosfokreatin (kreatin) di otot yang dibuang melalui
ginjal. Bila lebih dr normal adanya gangguan fungsi
ginjal.
• Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein.
Berasal dari asam amino yang telah dipindah
amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan
diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar
ureum darah yang normal adalah 20 mg – 40 mg
setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini tergantung
dari jumlah normal protein yang di makan dan
fungsi hati dalam pembentukan ureum.
Reaksi anafilaktif
Reaksi anafilaktif adalah keadaan alergi yang mengancam nyawa
ditandai penurunan TD secara tiba-tiba, penyempitan saluran
pernafasan, menyebabkan pasien tidak sadar.

Bisa terjadi sebagai respon terhadap bahan kontras yang


disuntikkan atau yang diberikan lewat mulut dan rectal dan bahkan
memperburuk pyelografi.

Gejala syok anafilaktif :dari urticaria dan gatalgatal, sampai


bronchospasma dan edema facial dan laryngeal.
Penanganan: urtikaria ringan dan gatal-gatal diberikan Benadryl
(diphenhydramine) peroral atau I.V (intravenous)
Penanganan: reaksi-reaksi yang lebih parah :
bronchospasma dan edema leher atau wajah dapat diberikan
inhaler albuterol, atau epinefrin IV atau subcutaneous, ditambah
diphenhydramine. Jika respirasi terganggu, saluran nafas harus
dibebaskan
Penanganan syok anafilaksis
1. Tetap tenang
2. Saluran nafas hrs tetap terbuka, nadi & tekanan darah dipantau.
Baringkan pasien dengan tungkai ditinggikan, berikan O2 melalui
kanul hidung
3. Tentukan derjat berat reaksi dengan menilai nafas, kesulitan
menelan, mengi, gerak nafas yang cepat. Bila henti nafas
dilakukan nafas buatan , bila henti nafas lakukan RJP.
4. Bila kulit kemerahan berikan antihistamin reaksi cepat misalnya
difenhidramin 50 mg per oral atau IM 5 mg/Kg, diikuti
TERIMA KASIH BRO dan SIS

Anda mungkin juga menyukai