Anda di halaman 1dari 26

PENYUSUNAN PROGRAM

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG NEGARA
BIAYA PEMBANGUNAN BGN

BIAYA
PEMBANGUNAN BIAYA PEKERJAAN BIAYA PEKERJAAN
BGN STANDAR NON STANDAR

PERPRES No. 73 Tahun 2011 Pasal 14


BIAYA PEKERJAAN STANDAR BGN
Biaya Pekerjaan Standar BGN
meliputi untuk biaya pekerjaan : struktur, arsitektur , finishing,
utilitas, dan IMB
Biaya Perjaan Standar Pembangunan BGN dihitung berdasarkan:
1. standar harga satuan tertinggi berdasarkan klasifikasi bangunan
gedung negara;
2. koefisienl faktor pengali jumlah lantai bangunan; dan
3. luas bangunan

PERPRES No. 73 Tahun 2011 Pasal 14


HARGA SATUAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

Tahun 2013
Provinsi DKI Jakarta
Kota Administratif Jakarta Pusat
( dalam Rupiah)

GEDUNG NEGARA
TIDAK SEDERHANA SEDERHANA
3,540,000 2,600,000

RUMAH NEGARA
TIPE A TIPE B TIPE C,D,E
3,130,000 2,880,000 2,310,000

PAGAR GEDUNG NEGARA


DEPAN SAMPING BELAKANG
BT; T. 1,50 M T. 2 M T. 3 M
1,390,000 1,150,000 1,180,000

PAGAR RUMAH NEGARA


DEPAN SAMPING BELAKANG
BH; T. 1,50 M T. 2 M T. 2,5 M
1,270,000 720,000 750,000
I. KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG/RUMAH NEGARA

KEGIATAN BARU KEGIATAN LANJUTAN


KEGIATAN PEMBANGUNAN BARU/TAMBAHAN/PERAWATAN
B.SEDERHANA B.TDK SEDERHANA B.KHUSUS RMH NEGARA
KARAKTER KOMPLEKSITAS DAN KARAKTER KOMPLEKSITAS DAN PENGGUNAAN DAN PERSYA MENGIKUTI KLASIFIKASI BGN
TEKNOLOGI SEDERHANA. TEKNOLOGI TIDAK SEDERHANA. RATAN, TEKNOLOGI KHUSUS TINGKAT JABATAN PENGHUNI
MASA PENJAMINAN KEGAGALAN MASA PENJAMINAN KEGAGALAN MASA PENJAMINAN KEGAGA GOLONGAN KEPANGKATAN
BANGUNAN 10 TAHUN BANGUNAN MINIMAL 10 TAHUN LAN BANGUNAN MINIMAL 10 . KHUSUS ;SETINGKAT MENTERI
. GD KTR DG DISAIN PROTOTIPE . GD KTR BELUM ADA DISAIN PROTOTIPE TAHUN .A ; SETINGKAT ESELON I
ATAU JUMLAH LANTAI s.d 2 lt, ATAU DGN LUAS > 500 M2, JUMLAH LANTAI ISTANA PRESIDEN, RUMAH .B ; SETINGKAT ES II PKT IVd-e
9.6 M2 PER PERSONIL > 2 lt, 10 M2 PER PERSONIL JABATAN PRES DAN WAPRES .C ; SETINGKAT ES III PKT IVa-c
. RD T C,D,E TDK BERTINGKAT . RD T A,B ATAU RD T C,D,E BERTINGKAT WISMA NEGARA, GD INSTALA .D ; SETINGKAT ES IV PKT IIIa-d
. PUSKESMAS, SD, SMP s.d 2 lt, . RUMAH SAKIT KLAS A,B,C,D SI NUKLIR, PERTAHANAN,POL .C ; SETINGKAT ES V PKT < Iid
. GD PENDIDIKAN TINGGI, ATAU RI, LABORATORIUM, GD TERMI LT/LB
GD PENDIDIKA DASAR/LANJUTAN > 2 lt, NAL UDARA/LAUT/DARAT, STA KHUSUS; 400 M2/1000M2
SIUN KA, STADION OR, RUMAH A: 250 M2/600 M2
TAHANAN, GDNG BENDA BER B: 12O M2/350 M2
BAHAYA, GD MONUMENTAL, C,D,E: 70/50/36 M2
GD PERWAKILAN RI DI LN - 200/120/100 M2

P A G A R
DEPAN A B C
DIHITUNG SESUAI
KEBUTUHAN DEPAN
SAMPING & BELAKANG SAMPING & BELAKANG

PERAWATAN RINGAN (30%), SEDANG (45%), BERAT (65%)


2. KOEFISIEN/FAKTOR PENGALI
JUMLAH LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT GEDUNG NEGARA

BAB IV.D.1 Permen PU No. 45/PRT/M/2007


Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan gedung bertingkat
adalah harga satuan lantai dasar tertinggi per-m2 dikalikan dengan
koefisien/faktor pengali untuk jumlah lantai yang bersangkutan

Jumlah lantai bangunan Harga Satuan per-m2 Tertinggi


Bangunan 2 lantai 1,090 standar harga gedung bertingkat
Bangunan 3 lantai 1,120 standar harga gedung bertingkat
Bangunan 4 lantai 1,135 standar harga gedung bertingkat
Bangunan 5 lantai 1,162 standar harga gedung bertingkat
Bangunan 6 lantai 1,197 standar harga gedung bertingkat
Bangunan 7 lantai 1,236 standar harga gedung bertingkat
Bangunan 8 lantai 1,265 standar harga gedung bertingkat
3. STANDAR LUAS
BANGUNAN GEDUNG NEGARA.
1. Standar luas bangunan gedung negara dikelompokkan menjadi:
• standar luas gedung kantor;
• standar luas rumah negara; dan
• standar luas bangunan gedung negara lainnya.
2. Standar luas ruang gedung kantor rata-rata 10 (sepuluh) meter persegi per personel.
3. Rincian standar luas ruang gedung kantor ditentukan sebagaimana dalam Lampiran I
Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
4. Luasan ruang kantor Gubernur disetarakan dengan ruang kantor Menteri.
5. Luasan ruang kantor Walikota/Bupati disetarakan dengan ruang kantor Eselon IA.
6. Luasan ruang kantor Anggota DPRD disetarakan dengan ruang kantor Eselon IIA.
7. Bangunan gedung kantor yang memerlukan ruang pelayanan di luar ruang
penunjang, fungsi dan luasnya dihitung secara tersendiri berdasarkan analisis
kebutuhan ruang pelayanan tersebut.

7
TABEL STANDAR LUAS RUANG KANTOR

8
TABEL STANDAR
LUAS RUANG PENUNJANG

9
Standar luas Rumah Negara
(Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 )
sesuai dengan tipe /peruntukannya

10
Tambahan Keterangan
ttg Tabel Rumah Negara
Keterangan
1. Untuk: Rumah Jabatan Gubernur disetarakan dengan Rumah Tipe Khusus, kecuali luas tanah
2000m2.
-Rumah Jabatan Bupati/Walikota disetarakan dengan Rumah Negara Tipe A, kecuali luas tanah
1000m2.
-Rumah Jabatan Gubernur/Bupati/Walikota dapat ditambahkan luas ruang untuk Ruang Tamu
Besar/Pendopo yang dihitung sesuai kebutuhan dan kewajaran.
2. Sepanjang tidak bertentangan dengan luasan persil yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah, toleransi kelebihan tanah yang diizinkan untuk:
- DKI Jakarta : 20 %
- Ibukota Provinsi : 30 %
- Ibukota Kabupaten/Kota: 40 %
- Pedesaan : 50 %
3. Untuk rumah susun negara yang dibangun dalam wujud rumah susun, luas per unit bangunannya
diperhitungkan dengan mengurangi luas garasi mobil (untuk tipe Khusus, A, dan B). Kebutuhan garasi
mobil disatukan dalam luas parkir basement dan/atau halaman.
 

11
STANDAR LUAS
GEDUNG NEGARA LAINNYA
• Standar luas gedung negara lainnya, seperti:
sekolah/universitas, rumah sakit, dan lainnya
mengikuti ketentuan luas ruang yang dikeluarkan
oleh instansi yang bersangkutan setelah konsultasi
dengan Menteri Pekerjaan Umum.
• Penyusunan program kebutuhan bengunan gedung
negara yang diklasifikasikan khusus yang berdampak
besar dan penting terhadap lingkungan harus
menggunakan jasa konsultan, sebagai pekerjaan
Non Standar.
12
PEKERJAAN NON STANDAR BGN
PERPRES No. 73 Tahun 2011 Pasal 16

Biaya Pek. Non Standar


- dihitung berdasarkan kebutuhan nyata dan harga pasar yang wajar.
- Total biaya nonstandar maksimum150% dari total biaya standar
BGN
- Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Menteri
Biaya Pek. Non Standar
PERMEN PU No. 45/PRT/M/2007
- dihitung berdasarkan rincian volume kebutuhan nyata dan harga
pasar yang wajar , setelah berkonsultasi kepada Instansi Teknis
setempat;
- Besarnya biaya perencanaan, manajemen konstruksi, pengawasan
pekerjaan non-standar, dihitung, (berdasarkan billing-rate)
- Total biaya tertinggi pekerjaan non-standar maksimum sebesar
150% dari biaya pekerjaan standar, dan dapat berpedoman pada :

Jenis pekerjaan Prosentase


Alat Pengkondisian Udara 10-20% dari
X
Elevator/Escalator 8-12% dari X
Tata Suara (Sound System) 3-6% dari X
Telepon dan PABX 3-6% dari X
Instalasi IT (Informasi & Teknologi) 6-11 % dari X
Elektrikal (termasuk genset) 7-12% dari X
Sistem Proteksi Kebakaran 7-12% dari X
Sistem Penangkal Petir Khusus 2-5% dari X
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 2-4% dari X
Interior (termasuk furniture) 15-25% dari
X
Gas Pembakaran 1-2% dari X
Gas Medis 2-4% dari X
Pencegahan Bahaya Rayap 1-3% dari X
Pondasi dalam 7-12% dari X
Fasilitas penyandang cacat & kebutuhan khusus 3-8% dari X
Sarana/Prasarana Lingkungan 3-8% dari X
Basement (per m2) 120% dari Y
Peningkatan Mutu *) 15-30% dari
Z
KOEFISIEN/FAKTOR PENGALI
BANGUNAN/RUANG DENGAN FUNGSI KHUSUS
BAB IV.D.2 Permen PU No. 45/PRT/M/2007

Fungsl Bangunan/Ruang Harga Satuan per-m2 Tertinggi


ICU/ICCU/UGD/CMU 1,50 standar harga bangunan
Ruang Operasi 2,00 standar harga bangunan

Ruang Radiology 2,00 standar harga bangunan

Rawat inap 1,10 standar harga bangunan


Laboratorium 1,10 standar harga bangunan
Ruang Kebidanan dan Kandungan 1,20 standar harga bangunan
Ruang Gawat Darurat 1,10 standar harga bangunan
Power House 1,25 standar harga bangunan
Ruang Rawat Jalan 1,10 standar harga bangunan
Dapur dan Laundri 1,10 standar harga bangunan
Bengkel 1,00 standar harga bangunan
Lab. SLTP/SMA/SMK 1,15 standar harga bangunan
Selasar Luar Beratap/Teras 0,05 standar harga bangunan
BIAYA KESELURUHAN BANGUNAN
BIAYA PEKERJAAN
HSBGN STANDAR BIAYA
KONSTRUKSI FISIK
BIAYA PEKERJAAN
NON STANDAR
max 150% dari HSBGN BIAYA MK/
Perpres 73 Pasal 16, (3)
BIAYA PENGAWASAN

BIAYA
PERENCANAAN

BIAYA
PENGELOLAAN KEGIATAN

BIAYA KESELURUHAN BANGUNAN


PROGRAM RUANG
1. Program Ruang direncanakan untuk menampung kegiatan Pegawai dan Pengunjung / Tamu
Ke-Keduta-an (Embassy) yang bersifat Khusus, dengan jumlah pegawai 125 Orang, yang terdiri
atas:
– 1 Orang Duta Besar (Pejabat Negara)
– 40 Orang Home Staff
– 84 Orang Local Staff
dan
2. Program Ruang direncanakan untuk menampung Pegawai dan Pengunjung pengurusan ke-
konsuler-an yang bersifat Umum (Public), seperti: Pengurusan Paspor, Surat Jalan Laksana
Paspor (SJLP), Visa, Izin Tinggal, dsb).
dengan jumlah pengunjung rata-rata harian 1660 Orang, yang terdiri atas:
– 1100 Orang untuk pelayanan Keimigrasian
– 200 Orang Penampungan TKW bermasalah
– 300 Orang Kegiatan rutin Keagamaan
– 60 Orang Pegawai
serta
3. Program Ruang direncanakan untuk tempat tinggal (Apartment) Pegawai, khususnya bagi
”Home Staff” dan Tamu Menginap (Guest House).
dengan jumlah penghuni 48 Orang, yang terdiri atas:
– 40 Orang untuk Home Staff
– 8 Orang untuk Tamu Kedutaan (Kunjungan Kebudayaan, dll)
Perhitungan M2 kebutuhan ruang:

1. PERKANTORAN:
Jumlah Pegawai KBRI ada 125 Pegawai (41 Home Staff + 84Local Staff).
Standar Kebutuhan Ruang Kerja Perkantoran : 125 x 10 M 2 = 1.250 M2
2. PELAYANAN UMUM:
Jumlah Pengunjung ke KBRI Malaysia,
 Rata-rata perharinya mencapai 1100 orang, dilayani oleh 60 Pegawai keimigrasian (Home Staff +
Local Staff). Sekitar 10% menggunakan Kendaraan Roda-4 dengan Sopir dan 5 % menggunakan
Kendaraan Roda-2.
 Penampungan TKW / Shelter (untuk berbagai kasus) rata-rata perharinya 200 Orang.
 Khusus hari Jum’at KBRI digunakan juga oleh sekitar 300 WNI sebagai tempat Shalat Jum’at.
Standar Kebutuhan Ruang Pelayanan : (1100 + 300) x 1 M 2 = 1.400 M2
Ruang Penampungan: 200 x 2,2 M2 = 440 M2
Ruang Kerja : 60 x 2,2 M2 = 132 M2
Parkir Roda - 4 : 100 x 15 M2 = 1.500 M2
Parkir Roda - 2 : 50 x 2 M 2 = 100 M2
Standar Kebutuhan Ruang Pelayanan Umum = 3.572 M 2
3. TEMPAT TINGGAL (Apartment + Guest House):
Jumlah Pegawai KBRI ada 41 Pegawai (Home Staff).
Standar Kebutuhan Ruang Tinggal: 15 x 120 M 2 = 1.800 M2
(Apartment) 25 x 70 M2 = 1.750 M2
Guest House : 8 x 50 M2 = 400 M2
Standar Kebutuhan Ruang Tempat Tinggal = 3.950 M 2
C. HARGA SATUAN dan KOEFISIEN BANGUNAN GEDUNG
HARGA BANGUNAN STANDAR
Harga Satuan / Ft2 Kuala Lumpur (perode Desember 2008) = RM. 252,5,-
per Ft2
Jadi Harga Satuan / M2 = 11 x RM. 255,- per Ft2 = RM. 2.780,- per M2 *)
Kurs Ringgit Malaysia yang Berlaku : 1 RM = Rp. 3.300,- **)
Jadi Harga Satuan / M2 = 2.780,-x Rp. 3.300,- per M2 = Rp. 9. 174. 000,- per
M2

Jumlah Lantai : 5 Lapis Koefisien Harga Satuan : 1,162

*) Data bersumber dari hasil analisa AM-WIN Sdn Bhd, dari Siaran Khas Special Release 2, edisi Januari 2009,
tanggal 16 Feb 2009, yang dikeluarkan oleh Jabatan Perangkaan Malaysia (Department of Statistics,
Malaysia)
**) Kurs pasaran yang berlaku pertanggal 26 Feb 2009.
PEKERJAAN NON STANDAR
Batas Max.
(PerMen PU: 45/2007)

• Alat Pengkondisian Udara AC (Air Conditioner) 10 % 10 – 20 %


• Lift 8 % 8 – 12 %
• Tata Suara (Sound System) 3 % 3–6%
• Telpon dan PABX 3 % 3–6%
• Intalasi IT (Informasi dan Teknologi / Kabel Data) 6 % 6 – 11 %
• Elektrikal termasuk Genset 7 % 7 – 12 %
• Sistem Proteksi Kebakaran 7 % 7 – 12 %
• Penangkal Petir Khusus 2 % 2–5%
• Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 2 % 2–4%
• Interior termasuk Furniture 15 % 15 – 25 %
• Pencegahan Bahaya Rayap 1 % 1- 3 %
• Pondasi Dalam > 5 m 7 % 7 – 12 %
• Toilet dan Ramp Fasilitas Penyandang cacat. 3 % 3–8%
• Peningkatan Mutu 15 % 15 – 30 %
- Ornamen Dinding
- Finishing penutup Lantai
• Sarana / Prasarana Lingk (Parkir, Pagar, Taman, dll) 3 % 3–8%
Total Pekerjaan Non- Standar 92 %
D. HARGA BANGUNAN GEDUNG

1. BANGUNAN PERKANTORAN
• Kebutuhan Ruang = 1.250 M 2
• Toleransi Sirkulasi, Fasilitas Penunjang 20 % = 20% x 1.250 M2 = 500 M2
Total Kebutuhan Ruang Perkantoran = 1.750 M2

Harga Bangunan Perkantoran (Standar) :


Luas Ruang (M2) x Koefisien x Harga satuan per M2 =
1.750 x 1,162 x Rp. 9. 174. 000,- = Rp. 18. 655. 000. 000,-

Harga Pekerjaan (Non-Standar) Bangunan Perkantoran:


Luas Ruang (M2) x Koefisien x Harga satuan per M2 =
1.750 x 1,162 x 92% x Rp. 9. 174. 000,- = Rp. 17. 162. 250. 000,-

Total Harga Pekerjaan Bangunan Perkantoran (Standar + Non-Standar) :


Bangunan (Standar) + Pekerjaan (Non-Standar) =
Rp. 18. 655. 000. 000,- + Rp. 17. 162. 250. 000,- = Rp. 35. 817. 250. 000,-
PERHITUNGAN BATAS MAKSIMAL PERENCANAAN BANGUNAN
NO URAIAN SATUAN BESARAN
1 LUAS LAHAN M2 2,500.00
2 KOEFESIEN DASAR BANGUNAN (KDB) % 40%
3 KOEFESIEN LANTAI BANGUNAN (KLB) % 2.00
4 GARIS SEMPADAN (GSB) dari jalan M2 10.00
5 LUAS TAPAK BANGUNAN MAKSIMAL M2 1,000.00
6 LUAS LANTAI GEDUNG MAKSIMAL M2 5,000.00
7 KETINGGIAN BANGUNAN (20M2) LT 4.00
Nomor

Tanggal
ANALISIS KOMPONEN BANGUNAN UNTUK PEKERJAAN KONSTRUKSI
: 10 Februari 2008
I. DATA UMUM
NAMA BANGUNAN : RENOVASI GEDUNG UTAMA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
TAHUN DIBANGUN (TAHAP-I) : 1973 LEMBAGA : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
USULAN PEKERJAAN : 2008 PEMAKAI : SEKRETARIAT JENDERAL
JUMLAH TINGKAT KESELURUHAN : 5 lantai ALAMAT : Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru
LUAS TOTAL LANTAI BANGUNAN : 10.250,00 Jakarta Selatan
KOEFISIEN TINGKAT LANTAI : 1,162
ANALISIS LANTAI KE- : 1-4
LUAS YANG DIAJUKAN : 10.250,00
KELAS BANGUNAN : Tidak Sederhana
FUNGSI BANGUNAN : Kantor

II. DATA TAMBAHAN


1 Koefisien Tingkat Bangunan (8 Lantai) = 1,162
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007
2 Harga satuan bangunan Gedung Negara TA 2007 untuk DKI JAKARTA = Rp 2 862 000
Menurut Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.2005/2006 Tgl. 11 Desember 2006

III. ANALISIS KOMPONEN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PEKERJAAN STANDAR


III. ANALISIS KOMPONEN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PEKERJAAN STANDAR
BOBOT (%) TAHAPAN
KOMPONEN TERHADAP
No. SUB KOMPONEN BANGUNAN BOBOT BOBOT YANG
BANGUNAN SELURUH NILAI (%)
MAKSIMUM DI BANGUN
BANGUNAN
1 Pondasi PONDASI, SLOOF 10,00 % 100,00 % - -
2 Struktur BETON LANTAI, KOLOM, BALOK 27,00 % 100,00 % - -
  PLESTERAN 2,00 % 100,00 % 5,00 0,10
3 Atap RANGKA ATAP 8,00 % 100,00 % - -
  PENUTUP ATAP 2,00 % 100,00 % - -
4 Langit-Langit RANGKA LANGIT-LANGIT 3,50 % 100,00 % 3,00 0,11
  PENUTUP LANGIT-LANGIT 4,50 % 100,00 % 3,00 0,14
5 Dinding BATU BATA/ PARTISI 4,50 % 100,00 % 30,00 1,35
  PLESTERAN 1,75 % 100,00 % 2,00 0,04
  KACA 1,25 % 100,00 % 3,00 0,04
  PINTU 1,00 % 100,00 % - -
  KOSEN 1,50 % 100,00 % 3,00 0,05
6 Lantai PENUTUP LANTAI 10,00 % 100,00 % 5,00 0,50
7 Utilitas INSTALASI LISTRIK 5,00 % 100,00 % 3,00 0,15
  INSTALASI AIR 1,50 % 100,00 % 3,00 0,05
  DRAINASE LIMBAH 1,50 % 100,00 % 5,00 0,08
8 Finishing FINISHING STRUKTUR (CAT) 1,00 % 100,00 % 5,00 0,05
  FINISHING LANGIT-LANGIT (CAT) 4,00 % 100,00 % 5,00 0,20
  FINISHING DINDING (CAT) 6,00 % 100,00 % 10,00 0,60
  FINISHING PINTU/ KOSEN (CAT) 4,00 % 100,00 % - -
JUMLAH NILAI PEKERJAAN STANDAR (%) 100,00 %     3,46

Jenis Pelaksanaan: PERAWATAN RINGAN RINGAN < 30%


Biaya Satuan Pek.Standar 3,46% x 1,162 x Rp 2.862.000 = Rp 115 067
: SEDANG > 30% - 45%
Biaya Pembongkaran : 5,00% x Rp 115 067 = Rp 5 753 BERAT > 45% - 65%
Jumlah = Rp 120 820
Dibulatkan000 = Rp 121 KHUSUS > 65 %

Ajuan Biaya Pek. Standar 10 250 x Rp 121 000 = Rp 1 240


IV. ANALISIS KOMPONEN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PEKERJAAN NON STANDAR

No. KOMPONEN NON STANDAR TERHADAP SELURUH BOBOT BOBOT YG DI NILAI


BANGUNAN GEDUNG BANGUNAN MAKSIMAL BANGUN (%) (%)

1. Alat Pengkondisian Udara 10 % 20 % 100,00 % - -


2. Elevator/escalator 8% 12 % 100,00 % - -
3. Tata suara (Sound System) 3% 6% 100,00 % - -
4. Telepon dan PABX 3% 6% 100,00 % - -
5. Instalasi IT (Informasi dan Teknologi) 6% 11 % 100,00 %   -
6. Elektrikal 7% 12 % 100,00 % - -
7. Sistem Proteksi Kebakaran 7% 12 % 100,00 % - -
8. Penangkal petir khusus 2% 5% 100,00 % 5,00 0,25
9. Instalasi Pengolahan Air Limbah 2% 4% 100,00 % 4,00 0,16
10. Interior (termasuk Furniture) 15 % 25 % 100,00 % - -
11. Gas Pembakaran 1% 2% 100,00 % 2,00 0,04
12. Gas Medis 2% 4% 100,00 % - -
13. Pencegahan Bahaya Rayap 1% 3% 100,00 % 3,00 0,09
14. Pondasi dalam 7% 12 % 100,00 % - -
15. Fasilitas penyandang cacat 3% 8% 100,00 % - -
16. Sarana/prasarana lingkungan 3% 8% 100,00 % - -
17. Basement (per m2)   120 % 100,00 % - -
18. Peningkatan mutu 15 % 30 % 100,00 % - -
JUMLAH NILAI PEKERJAAN NON STANDAR Max = 150 %     0,54 %

Biaya Satuan Pek. Non Standar : 0,54% x 1,162 x Rp 2 862 000 = Rp 17 958
Dibulatkan = Rp 18 000
Ajuan Biaya Pekerjaan Non Standar : 10 250 x Rp 18 000 = Rp 184 500 000
V. AJUAN BIAYA PEKERJAAN FISIK
AJUAN BIAYA PEKERJAAN STANDAR = Rp 1 240 250 000
AJUAN BIAYA PEKERJAAN NON STANDAR = Rp 184 500 000 +
= Rp 1 424 750 000

VI. AJUAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN KESELURUHAN


1. BIAYA PEKERJAAN FISIK = Rp 1 424 750 000
2. BIAYA KONSULTAN PERENCANAAN = Rp 86 517 900
3. BIAYA KONSULTAN PENGAWAS KONSTRUKSI = Rp 60 779 000
4. BIAYA PENGELOLAAN KEGIATAN  = Rp 99 726 920 +
TOTAL BIAYA KESELURUHAN = Rp 1 671 773
820

Anda mungkin juga menyukai