BADANPENGEMBANGANSUMBERDAYAMANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JALAN, PERUMAHAN
PERMUKIMAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN BANGUNAN
GEDUNG NEGARA
3
DAFTAR ISI
1.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
2.
KOMPETENSI DASAR
3.
INDIKATOR KEBERHASILAN
4.
OUTLINE MATERI
BAGIAN 1
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
DIT. PBL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PENGELOLAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN
GEDUNG NEGARA
INDIKATOR
KEBERHASILAN
DIT. PBL
INDIKATOR KEBERHASILAN
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG
NEGARA
Indikator 1
Peserta mampu menerapkan ketentuan
komponen biaya pembangunan BGN
Indikator 2
Peserta mampu menghitung biaya standar dan
biaya non standar
Indikator 3
Peserta mampu menerapkan ketentuan Standar
Harga Satuan Tertinggi
Indikator 4
Peserta mampu menerapkan ketentuan biaya
pekerjaan lain yang menyertai pembangunan
Indikator 5
Peserta mampu menerapkan ketentuan biaya
pembangunan dalam rangka perawatan
BAGIAN 4
OUTLINE MATERI
DIT. PBL
OUTLINE MATERI
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG
NEGARA
1
Dasar Hukum dan pengertian
2 Komponen Biaya Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
3
Biaya Standar dan Biaya Non Standar
4
Standar Harga Satuan Tertinggi
5
Biaya pekerjaan lain yang
menyertai/melengkapi pembangunan
6
Biaya pembangunan dalam rangka perawatan
DIT. PBL
1.
DASAR HUKUM DAN
PENGERTIAN
13
DIT. PBL
DASAR HUKUM
a. Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
b. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-undang RI No.
28 Tahun 2002.
c. Keputusan Presiden No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan perubahannya
d. Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis
Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. (Peraturan Menteri PUPR
Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan)
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.(Peraturan Menteri PUPR Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara)
h. Peraturan Menteri PU Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Ijin Mendirikan Bangunan
(Peraturan Menteri PUPR Nomor 5/PRT/M/2016 yo Nomor 6/PRT/M/2017 tentang Ijin Mendirikan
Bangunan).
i. Peraturan Menteri PU Nomor 25/PRT/M/2007 tentang Sertifikat Laik Fungsi.(Peraturan
Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi)
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis
Sistim Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
DIT. PBL
DASAR HUKUM
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.(Peraturan Menteri PUPR Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara)
i. Peraturan Menteri PU Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Ijin Mendirikan Bangunan
(Peraturan Menteri PUPR Nomor 5/PRT/M/2016 yo Nomor 6/PRT/M/2017 tentang Ijin Mendirikan
Bangunan).
j. Peraturan Menteri PU Nomor 25/PRT/M/2007 tentang Sertifikat Laik Fungsi.(Peraturan
Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi)
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis
Sistim Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 01/PRT/M/2015 tentang Bangunan Cagar
Budaya
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Hijau
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19/PRT/M/2018 tentang IMB dan SLF mel
Perizinan Berusaha Terintegrasi secara elektronik
o. Peraturan Menteri PUPR No 19/PRT/M/2017 Tentang Standar Remunerasi Minimal Tkerja Konst
pada Jenjang Ahli untuk Layanan Jasa Konsultasi Konstruksi
p. Keputusan Menteri PUPR No 897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tkerja
Konst pada Jenjang Ahli untuk Layanan Jasa Konsultasi Konstruksi
q. Keputusan Menteri PUPR No 1044/KPTS/M/2018 Tentang Koefisien/Faktor Pengali Jumlah
Lantai Bangunan Gedung Negara
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BGN
• Meliputi:
a. Komponen biaya pembangunan
b. Biaya Standar dan Biaya Non Standar
c. Standar Harga Satuan Tertinggi
d. Biaya pekerjaan lain yang
menyertai/melengkapi pembangunan
e. Biaya pembangunan dalam rangka perawatan
17
Komponen Biaya Pembangunan BGN
a. Terdiri atas:
Pelaksanaan konstruksi
Perencanaan teknis,
Manajemen konstruksi/pengawasan konstruksi
Pengelola kegiatan
b. Biaya perencanaan teknis, manajemen konstruksi/
pengawasan konstruksi, dan pengelola kegiatan
dihitung berdasarkan persentase terhadap biaya
pelaksanaan konstruksi
c. Besaran persentase biaya tersebut tercantum
dalam Lampiran III A, B, dan C, sesuai klasifikasi
bangunan gedung,.
DIT. PBL
Biaya Pelaksanaan Konstruksi
Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat
digunakan untuk membiayai pelaksanaan konstruksi
fisik BGN yang dilaksanakan oleh penyedia jasa
pelaksanaan secara kontraktual terdiri atas biaya
pekerjaan standar dan non standar.
Biaya konstruksi fisik maksimum untuk pekerjaan
standar, dihitung dari hasil perkalian total luas
bangunan gedung negara dengan standar harga
satuan per-m2 tertinggi dikalikan dengan koefisien
jumlah lantai;
Biaya konstruksi fisik pekerjaan non standar (yang
belum ada pedoman harga satuannya) dihitung
dengan rincian kebutuhan nyata dan
dikonsultasikan dengan Instansi Teknis setempat;
DIT. PBL
Pembayaran biaya pelaksanaan konstruksi
1. Dilaksanakan secara bulanan atau tahapan
tertentu berdasar prestasi pekerjaan dilapangan
2. Pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah
terima pertama/PHO dibayarkan 95% dari nilai
kontrak.
3. Masa pemeliharaan konstruksi sampai dengan
serah terima kedua/FHO dibayarkan 5% dari nilai
kontrak.
DIT. PBL
Biaya Perencanaan Teknis
Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan
perencanaan teknis pembangunan BGN, yang
dilakukan oleh penyedia jasa perencana teknis
secara kontraktual.
Dihitung berdasar biaya langsung personil
(billing rate) dan biaya langsung dapat diganti
Besarnya nilai biaya perencanaan teknis
maksimum dihitung sesuai prosentase biaya
perencanaan teknis terhadap biaya konstruksi
fisik yang tercantum dalam Tabel A, B, dan C
LAMPIRAN III Permen PUPR 22/2018.
DIT. PBL
Biaya Perencanaan Teknis
Digunakan untuk:
o Honarium TA dan penunjang
o Materi dan penggandaan laporan
o Pembelian dan sewa peralatan
o Sewa kendaraan
o Rapat
o Perjalanan lokal/luar kota
o Komunikasi
o Asuransi atau pertanggungan
o Pajak dan iuran daerah
DIT. PBL
Pembayaran biaya perencanaan teknis :
1. tahap konsep rancangan sebesar 10%;
2. tahap pra-rancangan sebesar 20%;
31
Biaya Standar dan Biaya Non Standar
a. Pembiayaan pembangunan BGN terdiri atas
pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan
standar ( pekerjaan dasar yang sudah ada
standar harga satuan tertingginya) dan
pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan
non-standar (yang belum ada standar harga
satuan tertingginya dan harus dihitung berdasar
kebutuhan nyata dan harga pasar).
b. Biaya pekerjaan standar dan nonstandar
digunakan untuk biaya pelaksanaan
konstruksi fisik pembangunan BGN.
DIT. PBL
BIAYA STANDAR
a. Biaya standar digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan konstruksi fisik standar yang meliputi
pekerjaan:
arsitektur,
struktur,
utilitas yang meliputi pekerjaan plumbing,
dan jaringan instalasi penerangan, dan
perampungan (finishing).
b. Biaya standar termasuk overhead pelaksana
konstruksi, asuransi, keselamatan kerja,
inflasi, dan pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
DIT. PBL
BIAYA STANDAR
42
Standar Harga Satuan Tertinggi
Pasal 15
(1) Standar Harga Satuan Tertinggi bangunan gedung negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4) huruf a
ditetapkan secara berkala oleh bupati/walikota
(2) Standar Harga Satuan Tertinggi bangunan gedung negara
untuk Provinsi DKI Jakarta ditetapkan oleh Gubernur
DIT. PBL
STANDAR HARGA SATUAN TERTINGGI PER-M2
51
Biaya Pekerjaan lain yang Melengkapi
56
Biaya Pembangunan untuk Perawatan
a. Biaya pembangunan untuk perawatan dihitung
berdasarkan tingkat kerusakan.
b. Tingkat Kerusakan ditetapkan:
1) 30 % untuk kerusakan ringan
2) 45 % untuk kerusakan sedang
3) 65 % untuk kerusakan berat
c. Tingkat kerusakan harus dikonsultasikan
kepada Dit BPB atau OPD di provinsi/kab/kota
d. Biaya pembangunan untuk perawatan BGCB
dihitung berdasar kebutuhan nyata
PENUTUP dan RANGKUMAN
BIAYA
HSBGN PEKERJAAN BIAYA
STANDAR KONSTRUKSI
BIAYA FISIK
RAB PEKERJAAN
NON STANDAR BIAYA MK/
max 150% dari HSBGN BIAYA
Perpres 73 Pasal 16, (3) PENGAWASAN
Permen PUPR 22/2018
BIAYA
PERENCANA
AN
TINGKAT BIAYA
KERUSAKAN PENGELOLAAN
KEGIATAN
TOTAL BIAYA
PEMBANGUNAN
TERIMA
KASIH
BIAYA PERENCANAAN
TEKNIS BIAYA
PERENCANAAN TEKNIS
tahap konsepsi perancangan : 10%
perjalanan dinas;
rapat;
proses pelelangan;
penyusunan laporan;
dokumentasi;
dihitung berdasarkan persentase
terhadap biaya pelaksanaanpersiapan
konstruksi & pengiriman kelengkapan administrasi
sesuai dengan klasifikasi Bangunan atau dokumen pendaftaran BGN.
Gedung Negara.