Anda di halaman 1dari 10

PROBLEMATIKA dan

DINAMIKA PESERTA
DIDIK DALAM LATIHAN
RUTIN di GUGUS DEPAN

OLEH
SEKAR RANTI
066.145.413
Gerakan Pramuka yang merupakan wadah gerakan kepanduan
Nasional Indonesia yang seharusnya menciptakan kader bermental
positif. Dengan motto Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubaktikan,
memiliki makna yang sangat dalam. Gudep merupakan ujung
tombak dalam menularkan kader bangsa sangatlah penting untuk
diperhatikan secara optimal.

2
Problematika dalam gugus depan

• Minat peserta didik menurun.


• Sarana dan prasarana kurang memadai.
• Kemampuan Ilmu Kepramukaan yang
terbatas
• Pembina ada tetapi kurang memiliki
kreativitas pengembangan
• Ketidakmampuan pembina
memanajemeni gugus depan secara baik
hanya mampu "bertepuk tangan" saja
3
Minat peserta didik turun
Menurunnya tingkat partisipasi peserta
didik di sekolah terhadap Ektrakulikuler
Pramuka, tentunya banyak alasan dan
banyak bahan untuk menjadikan kegiatan
Pramuka sebagai kegiatan " Tidak Kekinian
", mungkin juga ada yang bilang Pramuka
itu " Jadul " dan lain sebagainnya, namun
demikian kita tidak bisa kemudian
menyalahkan peserta didik atau murid-
murid di sekolah kenapa tidak tertarik
pada Ektrakulikuler Pramuka di
Sekolahnya. Banyak hal yang harus
dibenahi di sekolah tersebut agar kegiatan
Kepramukaan bisa menarik minat para
peserta didiknya, maka tentunya peran
Pembina Pramuka harus menciptakan
motivasi dan suasana latihan yang
menarik, kekinian dan tidak monoton
hanya berbasis Syarat Kecakapan Umum
( SKU ) atau Syarat Kecakapan Khusus
( SKK ) atau pencapaian lainnya. 4
Sarana dan prasarana kurang memadai
Hampir terjadi di setiap Gugus
Depan, sebuah gudep apabila mau
dikatakan sudah berjalan dengan
benar tentu saja sudah ada
dukungan penuh dari Kamabigus/
Kepala Sekolah, idealnya gugus
depan harus ada adminisrasi gudep
yang lengkap di tambah lagi sanggar
gudep dan tentunya perlengkapan
penunjang lainnya seperti :
perlengkapan TKU (Tanda Kecakapan
Umum) dan TKK (Tanda Kecakapan
Khusus) dalam SKU .
5
Kemampuan ilmu kepramukaan yang
terbatas
Dengan mengikuti KML, seorang pembina harus
melakukan pemantapan lanjutan untuk menjadi
seorang Pembina Mahir. Kursus Pembina Pramuka
Mahir (Dasar dan Lanjutan) merupakan satu
kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan,
karena saling melengkapi.

6
Pembina ada tetapi tidak memiliki kreativitas

pengembangan

7
Ketidakmampuan pembina memanajemeni gugus
depan secara baik hanya mampu "bertepuk tangan"
saja

8
Thank
You
Salam Pramuka !

Salam Semangat !

Anda mungkin juga menyukai