MODEL
PEMBELAJARAN
Oleh: Abdul Haris Pito
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan
BADAN LITBANG DAN DIKLAT
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
2. merancang kegiatan pembelajaran yang berpusat pada 2.1. Memilih model model-model pembelajaran SCL yang
mahasiswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.2. Menggunakan model pembelajaran SCL pada aspek
pengalaman belajar mahasiswa di RPS.
3. menerapkan model pembelajaran SCL pada 3.1. Mensimulasikan model pembelajaran SCL
pembelajaran sebagaimana yang telah dirumuskan di RPS.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM BADAN LITBANG DAN DIKLAT
DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
PARES
Alur Kegiatan
30’ 30’
• Ice Breaking
Ask • ide-ide pokok
Express • BUAT
• Eksplorasi Ide • apa, peserta terkait • penguatan dan SKENARIO
• Kontrak Belajar • mengapa metode- tambahan • PRAKTIK
• bagaimana SCL metode SCL materi
BRAINSTORMIN
G
1. Bagaimana anda mengajar?
2. Apa itu Sudent Centered Learning?
PEMBELAJARAN AKTIF
(STUDENT-CENTERED
LEARNING)
Pengertian SCL
Pembelajaran tidakl selalu sama sepanjang waktu. Kebutuhan mahasiswa (dapat) dinamis dosen, mahasiswa Kampus perlu
1 secara terus-menerus merefleksikan proses dan perangkat pembelajaran guna memberikan pengalaman belajar yang kaya
kepada mahasiswa. Mahasiswa mengembangkan keterampilan kritis yang dapat mereka transfer kehidupan sehari-hari
Tidak ada ‘ All Size’
2 Mahasiswa, dosen dan Kampus memiliki potensi, kebutuhan, dan tujuan yang berbeda. Metode dan sumber daya digunakan
(baik) di sebuah kelas belum tentu tepat pada kelas lain. SCL tidak mengenal adanya prinsip ‘ all size.’
3 SCL sangat memegang prinsip bahwa setiap mahasiswa berdiferensiasi (Learnig Style). SCL memberi kesempatan belajar
sesuai dengan gaya mereka masing-masing capaian pembelajaran yang ditargetkan.
Minat & kebutuhan berbeda
4 SCL dapat memfasilitasi mahasiswa untuk menemukenali kebutuhan dan minat mereka dan menggunakannya sebagai
potensi yang dapat digunakan untuk melakukan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa.
Pembelajaran yang efektif harus memberikan alternatif dan pilihan kepada mahasiswa. Agar pembelajaran dapat berjalan
5 efektif, dosen harus memberikan pilihan-pilihan cara mencapai tujuan pembelajaran.
Memahami perebedaan Pengalaman
6 Pembelajaran seharusnya dapat diadaptasi dalam kehidupan sosial maupun kehidupan professional. Sehingga, pengalaman
dan latar belakang pengetahuan mahasiswa perlu untuk diakomodasi dan digunakan sebagai ‘starting point’ dari proses
pembelajaran
Mengontrol Pembelajaran mandiri
Melibatkan mahasiswa dalam perencanaan pembelajaran (dapat) berdampak pada penetapan strategi dalam mencapai
7 tujuan pembelajaran dengan menggunakan pengetahuan, keterampilan dan potensi yang sudah mereka miliki.
Memampukan Mahasiswa
SCL bertujuan untuk memberikan lebih banyak tanggungjawab kepada mahasiswa untuk menggunakan seluruh
8 pengetahuan dan keterampilan berpikir mereka mulai dari C1 (memahami) hingga C6 (mengkreasikan)
Membangun Kerjasama
kerjasama yang baik antara dosen, mahasiswa dan staf (dapat meminimalisir masalah yang mungkin terjadi dalam proses
9 pembelajaran dan memberikan peluang untuk mencari solusi yang tepat jika terjadi masalah.
PEMBELAJARAN AKTIF
(STUDENT-CENTERED
LEARNING)
Mahasiswa
Kelebihan SCL
1. Menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komunitas akademik kampus.
2. Adanya peningkatan motivasi untuk belajar.
3. Adanya kemandirian dan tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka.
4. Adanya pemenuhan terhadap kebutuhan mahasiswa.
Dosen
1. Peran dosen menjadi lebih menarik
2. Sebagai pemecahan masalah kelas (besar/ banyak ragam
3. Efek positif terhadap suasana kerja
4. peningkatan kompetensi dan pengembangan kepribadian terus menerus
5. peningkatan motivasi dan keterlibatan mahasiswa (kegiatan pembelajaran)
Perguruan Tinggi
1. peningkatan kualitas.
D
2. peningkatan status dari profesi mengajar di perguruan tinggi.
D
3. peningkatan manfaat pada perguruan tinggi.
D
4. peningkatan minat mahasiswa.
D
5. proses pengembangan yang terus menerus.
D
6. pembinaan terkait budaya belajar sepanjang hayat.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM BADAN LITBANG DAN DIKLAT
DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
Kelemahan SCL
Materi yang diberikan dosen
menjadi lebih terbatas.
MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN AKTIF
Model Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) Pembelajaran LOK-R
Merencanakan teknik
Menentukan pemecahan
pemecahan masalah.
masalah.
Mengidentifikasi masalah.
Tahap Orientasi
• Dosen melakukan kegiatan tanya jawab terkait ide-ide pokok tentang topik yang
ada pada bahan ajar
Tahap Kolaborasi
• mahasiswa diorganisasikan untuk berkolaborasi dalam kelompok untuk
memperluas dan memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka terkait
dengan topik.
Tahap Refleksi
• Dosen bersama dengan mahasiswa merefleksikan seluruh proses, mengenali
kembali materi, mengidentifikasi masalah serta kesan mahasiswa
• menstimulasi
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM mahasiswaBADAN
berpikir
LITBANGmentransformasikan
DAN DIKLAT pengetahuan pada
DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
kehidupan mereka sehari-hari.
3 Model Pembelajaran
Berbasis Lingkungan (MPL)
1. Pemberian stimulasi
2. Identifikasi masalah
3. Pengumpulan data
4. Pengolahan data
5. Pembuktian
6. Generalisasi
7. Refleksi dan rekomendasi
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM BADAN LITBANG DAN DIKLAT
DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
6 (Project
Pembelajaran Berbasis Proyek
Based Learning/PJBL)
Waktunya Praktik...
Mengerjakan
Lembar Kerja
HALAMAN SPESIAL 2
”Bisa digunakan untuk quotes, ucapan terima kasih, atau lainnya
yang dirasa relevan”
Foto
HALAMAN SPESIAL
“Bisa digunakan untuk quotes, ucapan terima kasih,
atau lainnya yang dirasa relevan”
Terima Kasih