Anda di halaman 1dari 36

MODUL 3

Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus


Pendidikan Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
1
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
2
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL
DIKLAT DASAR DALAM
JARINGAN (DARING) BAGI
PENDIDIK PAUD

Pengarah:
Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat

Penanggung Jawab:
Kepala Bidang PSD PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat

Penyelaras
Pokja PAUD PPPAUD dan DIKMAS Jawa Barat berdasarkan Bahan Ajar Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar bagi Pendidik PAUD dari Direktorat GTK PAUD dan Dikmas Tahun 2016.

Tim Web Admin LMS

Tata Letak dan Desain Sampul:


Kamilludin Mustofa

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
3
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 3
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus


Pendidikan Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
4
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Kata Pengantar
Pendidik yang profesional mempunyai tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, baik pada satuan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) maupun pendidikan yang lebih lanjut. Untuk melaksanakan tugasnya secara profesional,
seorang pendidik PAUD harus menguasai kompetensi yang dipersyaratkan. Selaras dengan kebijakan
pembangunan yang meletakkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai prioritas
pembangunan nasional, maka kedudukan dan peran pendidik PAUD semakin bermakna strategis dalam
mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP-PAUD DAN DIKMAS
JABAR) sebagai institusi pemerintah yang bertanggungjawab terhadap peningkatan mutu PTK PAUD
selalu berupaya melakukan terobosan dalam meningkatkan kompetensi PTK PAUD, salah satunya
adalah melalui kegiatan pendidikan dan latihan berjenjang tingkat dasar bagi pendidik PAUD Dalam
Jaringan ( DARING).

Modul ini disusun sebagai bahan bahan ajar bagi penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan
dimaksud. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan modul ini.

Bandung, Agustus 2017


Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jabar

Dr. Muhammad Hasbi


NIP. 197306231993031001

5
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Daftar Isi
Kata Pengantar 5

Daftar Isi 6

Panduan Pembelajaran Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Bagi Pendidik PAUD Melalui 7

Panduan Penggunaan Modul 8

Kegiatan Belajar 1 Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) 10

A. Standar Kompetensi 10

B. Kompetensi Dasar 10

C. Indikator 10

D. Uraian Materi 14

E. Rangkuman Materi 15

F. Evaluasi 15

Kegiatan Belajar 2 Ciri-Ciri Anak Berkebutuhan Khusus dan 18

Penanganan Praktis Sederhana


A. Standar Kompetensi 18
B. Kompetensi Dasar 18
C. Indikator 18
D. Uraian Materi 31
E. Rangkuman Materi 32
F. Evaluasi 32

Daftar Pustaka 33

Kunci Jawaban 34

6
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Panduan Diklat Dasar Dalam Jaringan
(Daring) Bagi Pendidik PAUD Daring
Ketuntasan Pembelajaran Diklat Berjenjang • TUGAS MANDIRI DARING untuk
Tingkat Dasar, akan anda lakukan melalui TATAP pendampingan dalam mengerjakan tugas
MUKA secara DARING , TUTORIAL secara mandiri
DARING, dan MANDIRI secara DARING dan • TUGAS MANDIRI LURING untuk penerapan
LURING secara langsung dalam praktek pembelajaran

1. Tahap Persiapan
a. Sebelum anda mengikuti TATAP MUKA
DARING, anda harus men-download semua
materi diklat yang akan diberikan
b. Pelajari dan pahamilah materi pada setiap
kegiatan belajar secara mandiri dengan
sungguh-sungguh.
c. Apabila ada bagian yang kurang dipahami
buatlah catatan untuk bahan konsultasi pada
Tutor saat kegiatan TATAP MUKA DARING
maupun TUTORIAL DARING

2. TATAP MUKA DARING dilakukan melalui


kegiatan Video Conference yang akan difasilitasi
oleh tutor maya untuk materi sebagai berikut:
a. Konsep Dasar PAUD
b. Perkembangan Anak Usia Dini
c. Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus
d. Cara Belajar Anak Usia Dini
e. Kesehatan dan Gizi AUD
f. Perencanaan Pembelajaran
g. Penilaian Perkembangan Anak
h. Etika, Karakter Pendidik AUD
i. Komunikasi dalam Pengasuhan

3. TUTORIAL DARING (TUTORIAL DALAM


JARINGAN) dilakukan untuk pembimbingan
terhadap materi yang belum dipahami peserta,
serta pembimbingan dalam mengerjakan tugas
mandiri melalui media forum diskusi , chating
atau email.

4. TUGAS MANDIRI DARING dan LURING


Dilakukan setelah anda menyelesaikan kegiatan
TATAP MUKA DARING dan TUTORIAL DARING
dengan tuntas.

7
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
PANDUAN PENGGUNAAN MODUL
Modul ”Konsep Dasar PAUD” terdiri dari 3 kegiatan belajar, yang akan anda pelajari melalui TATAP MUKA
DARING, TUTORIAL DARING dan MANDIRI DARING dan LURING.

Langkah-langkah kegiatan yang harus anda lakukan sebagai berikut;

Sebelum mengikuti kegiatan Carilah sumber atau bacaan lain


DIKLAT, sebaiknya anda yang relevan untuk menunjang
download semua materi pemahaman dan wawasan anda

1 Konsep Dasar PAUD.


3 tentang materi ini.

2 4
Pelajari dan pahamilah secara Apabila ada bagian yang kurang
mendalam tujuan yang harus dipahami, buatlah catatan untuk
dicapai dari setiap kegiatan bahan konsultasi pada tutor saat
belajar. kegiatan TATAP MUKA DARING
maupun TUTORIAL DARING.

8
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
5. Jika ada kesulitan pada 7. Kerjakan tugas yang diberikan
saat DARING, dapat dilakukan pada setiap modul dengan cara
konsultasi dengan tutor mendownload tugas tersebut,

5 pengampu materi tersebut


melalui forum diskusi, chat, atau
7 kemudian menguploadnya jika
sudah selesai dikerjakan.
email.

6 8
6. Kerjakanlah latihan pada 8. Jika anda sudah
setiap kegiatan belajar tersebut menyelesaikan kegiatan TATAP
untuk mengukur pemahaman MUKA DARING dan TUTORIAL
anda. DARING dengan tuntas serta
upload tugas dari materi yang
anda pelajari, selanjutnya anda
dapat memilih materi ini untuk
pelaksanaan tugas mandiri.

9
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

Kegiatan 1
Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK)
A. Standar Kompetensi atau bahasa, sosial, ekonomi, agama
Memahami konsep dasar PAUD inklusif atau jender, menyatu dalam komunitas
sekolah yang sama. Dalam filosofi inklusif
penuh, tidak diperoleh apakah anak dapat
B. Kompetensi Dasar
mengikuti program pendidikan reguler/
Menjelaskan hakekat perkembangan anak usia
umum, akan tetapi lebih melihat pada
dini.
guru dan sekolah besera sistemnya untuk
mau dan mampu melakukan adaptasi
C. Indikator atau modifikasi program pendidikan sesuai
Setelah mengikuti diklat pendidik paud ini
dengan kebutuhan anak tersebut. (Frieda M,
maka peserta mampu:
2009).
1. Menjelaskan pengertian PAUD inklusif
2. Menjelaskan pengertian Anak Usia Dini
Lingkungan masyarakat inklusif
Berkebutuhan Khusus dalam PAUD Inklusif
memperbolehkan kita untuk siap
mengubah dan menyesuaikan sistem,
D. Uraian Materi lingkungan dan aktivitas yang berkaitan
1. Pengertian PAUD Inklusif dengan semua orang lain serta
a. Pengertian PAUD Inklusif Berdasarkan mempertimbangkan kebutuhan semua
Landasan Konseptual orang. Bukan lagi anak yang menyandang
Hallahan dan Kuffman, 2006 dalam Frieda kecacatan yang harus menyesuaikan diri
M 2009 mengatakan bahwa semua agar cocok dengan setting yang ada. Untuk
anak yang memiliki keterbatasan khusus itu diperlukan fleksibilitas, kreativitas dan
ditempatkan di sekolah yang dekat dengan sensitivitas. (Frieda M, 2009).
rumah mereka dan mengikuti pendidikan
dengan anak-anak normal secara penuh Pendidikan inklusif adalah sistem layanan
(tidak ada pemisahan atau perpindahan pendidikan yang mensyaratkan anak
kelas sewaktu-waktu) dan pendidik memiliki berkebutuhan khusus belajar di sekolah-
tanggungjawab utama dalam menangani sekolah terdekat di kelas biasa bersama
anak berkebutuhan khusus tersebut. Istilah teman-teman seusianya (Sapon Shevin
inklusif sebenarnya menggambarkan suatu dalam O’neill, 1994).
filosofi pendidikan dan sosial, dimana ada
kepercayaan bahwa semua orang (apa Sekolah penyelenggara pendidikan
pun perbedaan yang mereka miliki) adalah inklusif adalah sekolah yang menampung
bagian yang berharga dalam kebersamaan semua murid di kelas yang sama. Sekolah
masyarakat. ini menyediakan program pendidikan
yang layak, tetapi disesuaikan dengan
Dalam kaitannya dengan pendidikan, kemampuan dan kebutuhan setiap murid
ini dapat diartikan bahwa semua anak, maupun bantuan dan dukungan yang
terlepas dari kemampuan maupun dapat diberikan oleh para guru, agar anak
ketidakmampuan, latar belakang budaya dapat berhasil (Stainback, 1980).

10
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Pendidikan inklusif dimaksudkan b. Pengertian PAUD Inklusif berdasarkan
sebagai sistem layanan pendidikan yang Landasan Historis
mengikutsertakan anak berkebutuhan Perhatian terhadap anak berkebutuhan
khusus belajar bersama dengan anak khusus sudah terjadi cukup lama dan pada
sebayanya di sekolah reguler yang terdekat abad 16 mulai terjadi perubahan sikap
dengan tempat tinggalnya. Penyeleng- yang lebih positif terhadap masalah anak
garaan pendidikan inklusif menuntut pihak berkebutuhan khusus ini, seperti rumah
sekolah melakukan penyesuaian baik sakit di Paris mulai menyediakan layanan
dari segi kurikulum, sarana dan prasarana bagi penderita gangguan emosinoal, mulai
pendidikan, maupun sistem pembelajaran adanya manual abjad yang pertama bagi
yang disesuaikan dengan kebutuhan penyandang tuli. Dr. Maria Montessori
individu peserta didik (Direktorat PSLB, membuat metode pembelajaran yang
2004). khusus bagi anak dengan keterbelakangan
mental, Helen Keller yang seorang buta
Berdasarkan beberapa pernyataan di memberikan perhatian khusus pada
atas, maka dapat disimpulkan bahwa penyandang cacat penglihatan, dan
pendidikan inklusif adalah suatu lembaga banyak lagi yang lainnya, yang mampu
penyelenggara pendidikan yang memberikan inspirasi banyak orang tentang
memberikan kesempatan untuk semua bagaimana memberikan perhatian pada
anak belajar bersama dalam satu tempat para penyandang cacat agar mereka dapat
tanpa memandang perbedaan yang dimiliki hidup sebagaimana layaknya orang lain.
anak. Demikian pula penyelenggaraan
pendidikan PAUD Inklusif harus Penelitian terakhir membuktikan bahwa
memberikan layanan yang ramah dan 1 dari 100 kelahiran terdapat anak
terbuka untuk memberi kesempatan bagi dengan spektrum austima dengan tidak
semua anak-anak usia dini tanpa terkecuali memandang latar belakang geografis,
termasuk di dalamnya anak berkebutuhan budaya, ekonomi keluarga, dan pendidikan
khusus untuk belajar secara bersama-sama orang tua atau garis keturunan. Hal-hal
di tempat yang terdekat dengan anak. yang melatarbelakangi penyebab masih
belum ditemukan, begitu juga dengan
Dalam pelaksanaan PAUD Inklusif anak- keragaman spektrum yang disandang
anak dari pelbagai latar yang berbeda sangat bersifat spesifik dan individual.
secara etnis, ekonomi, usia, jenis kelamin
dan perkembangan kognitif, sosial Semua itu menuntut peningkatan
emosional, mental, dan sebagainya pengetahuan dan wawasan pendidik anak
mempunyai kesempatan dan hak yang usia dini serta ketrampilan mendeteksi dan
sama untuk mendapatkan pelayanan menangani sedini mungkin. Oleh karena
pendidikan yang layak. Semua anak keunikan ini tidak dapat terdeteksi secara
mempunyai hak yang sama untuk jelas sebagaimana kecacatan secara fisik,
mengakses pendidikan, berinteraksi dan maka tentu saja memerlukan keterampilan
bermain bersama. Anak berkebutuhan khusus dalam mengobservasinya.
khusus akan lebih bersemangat dan
termotivasi jika mereka belajar bersama Anak-anak dengan keterlambatan
dengan anak-anak pada umumnya di perkembangan secara fisik, mental, dan
sekolah inklusif. Tidak ada label bagi mereka kognitif pun sebetulnya banyak terdapat di
sebagai anak yang tidak mampu belajar. berbagai negara, termasuk indonesia. Akan
Anak-anak ini juga mampu menunjukkan tetapi, karena kultur budaya masyarakat
peningkatan dalam belajarnya sehingga terutama yang hidup di pelosok daerah
dapat berprestasi. hars menyembunyikan anak-anak tersebut,

11
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

hanya ‘dipelihara’ tanpa stimulasi edukasi. Di Indonesia, aturan dan dasar hukum
Kalaupun pemikiran masyarakat di pelosok yang melandasi pendidikan bagi anak
desa sudah terbuka bahwa anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia adalah
tersebut harus mendapat pendidikan yang sebagai berikut:
layak guna kelangsungan kemandirian 1. UUD 1945 (amandemen) pada Pasal
kehidupan mereka, belum banyak lembaga 31, ayat (1) : Setiap warga negara berhak
pendidikan yang siap menerima kehadiran mendapat pendidikan kemudian di ayat
anak-anak berkebutuhan khusus. (2) : Setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib
c. Pengertian PAUD Inklusif berdasarkan membiayainya.
Lanadasan Yuridis
Peraturan-peraturan serta hukum-hukum 2. UU No. 4 tahun 1997 tentang
terkait dengan anak berkebutuhan Penyandang Cacat, di Pasal (5 ) dikatakan:
khusus pun sudah banyak dibuat dan “ Setiap penyandang cacat mempunyai
diimplementasikan di negara-negara yang hak dan kesempatan yang sama dalam
mengadopsi hukum-hukum tersebut. segala aspek kehidupan dan penghidupan”.
Didukung oleh Pasal (6 ) yang menyatakan:
“Setiap penyandang cacat berhak
memperoleh: ayat 1 : Pendidikan pada
semua satuan, jalur, jenis dan jenjang
pendidikan.

3. UU No. 23 tahun 2002 tentang


Perlindungan Anak, pada Pasal 48:
Pemerintah wajib menyelenggarakan
pendidikan dasar minimal 9 (sembilan)
tahun untuk semua anak. Pasal 49:
Negara, pemerintah, keluarga, dan orang
tua wajib memberikan kesempatan
Berdasarkan kesepakatan bersama di yang seluas-luasnya kepada anak untuk
Salamanca, yang menghasilkan Salamanca memperoleh pendidikan. Pasal 51: Anak
Statement dan Pendidikan Inklusif, yang menyandang cacat fisik dan/atau
1994, dan memberikan pemahaman mental diberikan kesempatan yang sama
baru tentang pendidikan inklusif yaitu, dan aksesibilitas untuk memperoleh
memberi hak kepada setiap anak untuk pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa.
mendapatkan pendidikan di sekolah, Pasal 52: Anak yang memiliki keunggulan
termasuk yang mempunyai kebutuhan diberikan kesempatan dan aksesibilitas
khusus (anak luar biasa) baik temporer untuk memperoleh pendidikan khusus.
maupun permanen, memberi hak kepada Pasal 53: Pemerintah bertanggung jawab
setiap anak untuk masuk sekolah yang untuk memberikan biaya pendidikan dan/
berada di lingkungan komunitas mereka atau bantuan Cuma-Cuma atau pelayanan
dalam kelas-kelas inklusif, memberi hak khusus bagi anak dari keluarga kurang
kepada setiap anak untuk berpartisipasi di mampu, anak terlantar, dan anak yang
pusat pendidikan untuk layanan kebutuhan bertempat tinggal di daerah terpencil.
individual, memberi hak semua anak untuk
berpartisipasi dalam pendidikan yang 4. UU no. 20 Tahun 2003 tentang
berkualitas yang bermakna bagi setiap SISDIKNAS pada Pasal 5, ayat (1): Setiap
individu. warga negara mempunyai hak yang sama
untuk memperoleh pendidikan yang

12
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
bermutu, ayat (2) : Warga negara yang e. Autis, Sindroma Asperger
mempunyai kelainan fisik, emosional, f. Tunaganda
mental, intelektual, dan/atau sosial berhak g. Kesulitan Belajar / Lambat Belajar (a.l.
memperoleh pendidikan khusus, ayat (3) Hyperaktif, ADD/ADHD, Dysgraphia/
: Warga negara di daerah terpencil atau Tulis, Dyslexia/ Baca, Dysphasia/ Bicara,
terbelakang serta masyarakat adat yang Dyscalculia/ Hitung, Dyspraxia/ Motorik)
terpencil berhak memperoleh pendidikan h. Gifted : Potensi Kecerdasan Istimewa
layanan khusus, ayat (4):Warga negara (IQ > 125 ) &
yang memiliki potensi kecerdasan dan i. Talented : Potensi Bakat Istimewa
bakat istimewa berhak memperoleh (Multiple Intelligences : Language,
pendidikan khusus. Dilanjutkan pada Pasal Logico-mathematic, Visuo-spatial,
32 ayat (1): pendidikan khusus merupakan Bodily-kinesthetic, Musical, Interpersonal,
pendidikan bagi peserta didik yang Natural, Intrapersonal, Spiritual) & indigo.
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti
proses pembelajaran karena kelainan 2. Pengertian Anak Usia Dini Berkebutuhan
fisik,emosional, mental, sosial, dan/atau Khusus dalam PAUD Inklusif
memiliki potensi kecerdasan dan bakat Istilah “seseorang dengan kebutuhan khusus
istimewa. ayat (2): pendidikan layanan atau person with special needs” pertama
khusus merupakan pendidikan bagi peserta kali dicantumkan dalam dokumen kebijakan
didik di daerah terpencil atau terbelakang, internasional dalam Pernyataan Salamanca
masyarakat adat yang terpencil, dan/atau dan Kerangka Aksi mengenai Pendidikan
mengalami bencana alam, bencana sosial, Kebutuhan Khusus yang dihasilkan dalam
dan tidak mampu dari segi ekonomi. Konferensi Dunia tentang Pendidikan
Kebutuhan Khusus, Salamanca, Spanyol,
1994, yang diselenggarakan oleh UNESCO
bekerjasama dengan pemerintah Spanyol.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa anak yang memiliki
kelainan fisik dan mental disebut dengan
istilah anak berkebutuhan khusus.

Menurut Wikipedia, ABK adalah anak dengan


kepemilikan karakteristik khusus yang berbeda
dengan anak lain pada umumnya tanpa selalu
menunjukan pada ketidakmampuan mental,
emosi atau fisik. Anak berkebutuhan khusus
5. UU no 20 tahun 2003 tentang adalah anak yang memiliki tingkat kesulitan
SISDIKNAS juga sudah menetapkan dalam mengikuti proses pembelajaran karena
mengenai pendidikan khusus bagi anak kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan
yang berkebutuhan khusus diwujudkan atau memiliki kecerdasan dan bakat istimewa.
pada Pasal 32 ayat 1, yaitu:
a. Tunarungu, Tunawicara Anak usia dini berkebutuhan khusus adalah
b. Tunagrahita : Ringan (IQ = 50- anak usia 0-6 tahun yang memerlukan
70), Sedang (IQ = 25-50), (a.l. Down penanganan khusus sehubungan dengan
Syndrome) gangguan perkembangan dan kelainan yang
c. Tunadaksa : Ringan, Sedang dialaminya, karena tidak ada obatnya untuk
d. Tunalaras (Dysruptive) & HIV AIDS & menyembuhkan anak secara medis. Anak
Narkoba tersebut membutuhkan metode, material,

13
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

pelayanan dan peralatan yang khusus agar D. Rangkuman Materi


dapat mencapai perkembangan yang optimal. Pendidikan inklusif berkembang dari pemikiran
hak mendapatkan pendidikan merupakan
Pengertian anak usia dini berkebutuhan hak asasi manusia yang paling mendasar
khusus memiliki arti yang lebih luas apabila dan merupakan sebuah fondasi untuk hidup
dibandingkan dengan pengertian anak luar bermasyarakat. Melalui pendidikan inklusif
biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah muncul harapan dan kemungkinan bagi anak-
anak yang dalam pendidikannya memerlukan anak yang kurang beruntung dan terabaikan
pelayanan yang spesifik dan berbeda dengan untuk memperoleh kesempatan pendidikan
anak pada umumnya. Anak berkebutuhan bersama dengan teman-teman sebayanya
khusus ini mengalami hambatan dalam belajar secara lebih inklusif (tidak terpisahkan).
dan perkembangan, baik itu disebabkan
karena kurang atau terlalu berlebihnya potensi Semua anak memerlukan pendidikan yang
yang dimiliki sang anak. Oleh sebab itu membantu mereka berkembang untuk hidup
mereka memerlukan layanan pendidikan yang dalam masyarakat yang normal. Dengan
sesuai dengan kebutuhan belajar masing- konsep ini, berarti setiap satuan PAUD
masing anak. harus menerima dan mendidik anak tanpa
memandang kondisi fisik, intelektual, sosial,
Secara umum rentangan anak berkebutuhan emosional, atau kondisi lainnya. Pendidikan
khusus meliputi dua kategori yaitu: anak yang inklusif memungkinkan anak berkebutuhan
memiliki kebutuhan khusus yang bersifat khusus untuk berinteraksi dan bersosialisasi
permanen, yaitu akibat dari kelainan tertentu, secara baik dengan teman sebaya di
dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat sekolahnya sehingga membantu anak
temporer, yaitu mereka yang mengalami berkembang lebih baik dan belajar berbagai
hambatan belajar dan perkembangan yang keterampilan sosial. Anak normal akan belajar
disebabkan kondisi dan situasi lingkungan. menghargai perbedaan kondisi dan keadaan
Misalnya, anak yang mengalami kesulitan serta kebutuhan teman yang memiliki
dalam menyesuaikan diri akibat kerusuhan kekhususan dan bertoleransi dengan mereka.
dan bencana alam, atau tidak bisa membaca
karena kekeliruan guru mengajar, anak yang Anak usia dini berkebutuhan khusus adalah
mengalami kedwibahasaan (perbedaan individu yang sejak usia dini memiliki
bahasa di rumah dan di sekolah), anak hambatan fisik, mental intelektual, sosial,
yang mengalami hambatan belajar dan emosional atau memiliki kombinasi
perkembangan karena isolasi budaya dan dari masing-masing hambatan dalam
karena kemiskinan dan seagainya. proses belajar dan tumbuh kembangnya
sehingga membutuhkan stimulasi serta
Anak berkebutuhan khusus temporer, apabila layanan yang bersifat khusus dan individual
tidak mendapatkan intervensi yang tepat dalam lingkungan inklusif. Anak usia dini
dan sesuai dengan hambatan belajarnya berkebutuhan khusus dapat diklasifikasikan
bisa menjadi permanen (Depdiknas,2007). berdasarkan hambatan yang dialami, yaitu:
Setiap anak berkebutuhan khusus, baik yang Hambatan penglihatan, pendengaran, bicara,
bersifat permanen maupun yang temporer, fisik dan gerak, kesulitan dan lamban belajar,
memiliki perkembangan hambatan belajar pemusatan perhatian dan hiperaktifitas,
dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda. autism, cerdas istimewa dan bakat istimewa
Hambatan belajar yang dialami oleh setiap serta hambatan majemuk (ganda).
anak, disebabkan oleh tiga hal, yaitu: (1) faktor
lingkungan (2) faktor dalam diri anak sendiri,
dan (3) kombinasi antara faktor lingkungan
dan faktor dalam diri anak.

14
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
E. Evaluasi a. Anak mampu memahami bahwa ada
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dari anak lain yang berbeda dengan dirinya
pertanyaan-pertanyaan berikut ini sehingga dapat menghormati dan
1. Suatu lembaga penyelenggara layanan yang menghargai orang lain.
ramah dan terbuka memberi kesempatan bagi b. Anak mampu memahami bahwa dirinya
semua anak-anak usia dini tanpa terkecuali berguna bagi masyarakat di sekitarnya
termasuk di dalamnya anak berkebutuhan bilamana kondisinya sama dengan orang
khusus untuk belajar secara bersama-sama di lain.
tempat yang terdekat dengan anak, disebut ... c. Anak mampu memahami perbedaan
a. Pendidikan anak usia dini dirinya menuntut perhatian penuh dari
b. Pendidikan individual semua orang
c. Pendidikan inklusif d. Anak mampu memahami keterbatasan
d. Pendidikan eksklusif dirinya menghambat perkembangannnya.

2. Berikut ini adalah alasan mengapa 5. Pengertian ABK temporer adalah...


diperlukan pendidikan inklusif, kecuali ... a. Anak yang memiliki kelainan tertentu
a. Semua anak mempunyai hak yang sama yang tidak bisa diobati
untuk belajar bersama teman sebayanya. b. Anak yang mengalami hambatan belajar
b. Anak-anak adalah bagian dari dan perkembangan yang disebabkan
kebersamaan, mereka memiliki hak yang kondisi dan situasi lingkungan
sama untuk belajar bersama sehingga c. Anak dengan gangguan kejiwaan tingkat
masing-masing akan mendapatkan tinggi
keuntungan dari kebersamaan itu. d. Anak dengan cacat fisik
c. Kebutuhan pendidikan anak
sejatinya adalah pendidikan yang dapat F. Penugasan
mengembangkan keterampilan sosialnya A. Kegiatan:
dan menyiapkan mereka untuk hidup a. Telaah dan amati format lembar
dalam kehidupan yang lebih luas dan observasi dibawah ini
kompleks secara heterogen. b. Lakukan observasi atau pengamatan
d. Inklusi berpotensi untuk membuat anak terhadap salah satu anak yang menurut
takut dan menumbuhkan rasa tidak percaya Bapak/Ibu berbeda dengan anak-anak pada
diri diantara teman-teman sebayanya yang umumnya dalam satu kelas tersebut
normal. c. Beri tanda ceklis di kotak evaluasi
d. Hitung hasil evaluasi dengan
3. PAUD inklusif merupakan lembaga yang kecenderungan mana yang lebih banyak
memiliki lingkungan belajar menerima semua (ya/tidak)
keberbedaan anak dengan segala kelebihan e. Berikan analisis atau penjelasan terkait
dan kekurangan serta kebutuhannya pada usia keadaan anak tersebut berdasarkan hasil
... observasi
a. 0 – 6 tahun f. Berikan pendapat apakah anak tersebut
b. 0 – 8 tahun layak mengikuti pembelajaran PAUD
c. 3 – 6 tahun bersama teman-teman lainnya.
d. 3 – 8 tahun

4. Salah satu tujuan pendidikan inklusif adalah


membantu anak mampu memahami dirinya
dan orang lain. Maksud dari pernyataan ini
adalah...

15
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

LEMBAR OBSERVASI ANAK


Nama :
Usia :
Lahir Dengan Cara :
Tanggal Observasi :

Evaluasi
No. Pengembangan Dasar Keterangan
Ya Tidak
1. Emosi:
• Dapat berpisah dengan pengantar
• Dapat beradaptasi di tempat baru
• Dapat mengontrol emosi dengan wajar
• Dapat beradaptasi dengan orang baru
2. Konsentrasi
• Dapat melakukan kontak mata
• Ketika dipanggil namanya merespon
3. Motorik Kasar
• Berjalan lurus
• Berlari
• Merangkak
• Merayap
Motorik halus
• Dapat memegang pensil/benda dengan benar
• Dapat meraih benda
4. Bahasa
• Bahasa Reseptif
• Menyebutkan nama benda
• Bertanya
• Menjawab pertanyaan
• Mengungkapkan keinginan
Bahasa ekspresif
• Menunjuk benda
• Mengajak
5. Kognitif
• Dapat membilang
• Dapat menghitung benda
• Dapat menyebutkan warna
• Mengenal huruf
6. Kemandirian
• Memakai diapers
• Dapat melepas sepatu/kaos kaki
• Dapat makan dengan mandiri

............., .......................
Observer

.......................................

16
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
B. Penugasan
Peserta mengisi format observasi
berdasarkan hasil pengamatan secara
objektif, lalu apapun hasilnya anak tersebut
memiliki hak yang sama untuk melakukan
pembelajaran PAUD bersama anak-anak
lain pada umumnya.

17
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

Kegiatan 2
Ciri-Ciri Anak Berkebutuhan Khusus dan
Penanganan Praktis Sederhana
A. Standar Kompetensi Hal ini muncul karena pengetahuan
Mengenali ciri-ciri anak berkebutuhan khusus tentang tumbuh kembang serta gizi dan
dan penanganan praktis sederhana stimulasi yang benar pada orang dewasa di
sekitar anak sangat kurang. Namun dengan
pertolongan dan bantuan yang layak, anak
B. Indikator
dengan keterlambatan perkembangan fisik
Setelah mengikuti diklat pendidik PAUD ini
ini akan dapat mencapai perkembangan
maka peserta mampu:
yang normal. (2) Anak yang kehilangan
1. Mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus
kemampuan, diindikasikan dengan adanya
dalam kategori anak dengan keterlambatan
perkembangan fisik pyang berbeda dengan
perkembangan fisik
anak lain.
2. Mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus
dalam kategori anak dengan keterbelakangan
Misalnya anak dengan kehilangan
mental
kemampuan pendengaran atau penglihatan
3. Mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus
karena organ tubuh yang mendukung tidak
dalam kategori anak dengan gangguan
terdapat dalam sistem penglihatan dan
emosional dan perilaku
pendengaran. Berikut ini akan dijelaskan
4. Mengidentifikasi anak dengan masalah
mengenai macam-macam kondisi
spektrum autisma
kehilangan kemampuan :
5. Mengidentifikasi anak berkebutuhan
a. Kehilangan Kemampuan
khusus dalam kategori anak dengan masalah
Pendengaran
perkembangan kognitif
Kehilangan kemampuan pendengaran
6. Mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus
dapat digolongkan ke dalam beberapa
dalam kategori anak dengan cerdas istimewa
macam yaitu 1) Tidak mampu
berbakat istimewa
mendengar adalah suatu kondisi di
7. Melakukan penanganan praktis bagi ABK
mana anak kehilangan kemampuan
pendengaran baik yang bersifat
C. Uraian Materi permanen maupun sementara, yang
1. Anak dengan Keterlambatan
dapat mempengaruhi unjuk hasil
Perkembangan Fisik
belajarnya. Untuk kerusakan yang
Keterlambatan perkembangan fisik dapat
berat akan menyebabkan kehilangan
dikategorikan menjadi dua kelompok
kemampuan untuk memproses
yaitu: (1) Beresiko untuk menjadi terlambat
informasi linguistik yang diperoleh
berkembang yaitu anak-anak yang terlahir
melalui pendengarannya, 2) Ketulian
dan tumbuh berkembang di lingkungan
adalah kehilangan kemampuan
yang tidak mendukung. Lingkungan yang
pendengaran yang sifatnya sangat berat.
tidak mendukung ini dapat terjadi bukan
hanya pada kondisi atau keadaan sosial
Kondisi ini mempengaruhi unjuk hasil
ekonomi yang kurang tetapi juga pada
belajar, 3) Kesulitan mendengar adalah
kondisi sosial ekonomi yang cukup atau
ketidak mampuan mendengar yang
lebih.
18
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
sifatnya berat tetapi belum termasuk perilaku sosial teman-temannya tersebut.
dalam kategori tuli. Karena sulit memahaminya maka mereka
pun jadi sangat terbatas perbendaharaan
Penyebab terjadinya kehilangan bahasa emosi padahal bahasa ini dapat
kemampuan pendengaran antara lain: membantu mereka untuk memahami
Infeksi intrauterus yang berasal dari perasaannya sendiri dan orang lain.
campak jerman, cytomegalovirus,
herpes simplex virus; Lahir prematur; b. Kehilangan Kemampuan Penglihatan
Diabetes karena kehamilan; Toxemia Kehilangan kemampuan penglihatan
selama kehamilan; Kekurangan oksigen adalah suatu kondisi dimana fungsi
sebelum, saat dan sesudah lahir; Salah penglihatannya mengalami penurunan
pembentukan struktur alat pendengaran; mulai dari derajat yang ringan hingga
Bakteri meningitis; Otitis media; Salah yang paling berat. Ada dua kategori
minum obat; Campak; Enchepalitis; besar yang tergolong dengan kehilangan
Cacar air; Luka di kepala; Terpajan oleh kemampuan penglihatan yaitu: (1) Low
suara keras yang berulang kali. vision yaitu, orang yang mengalami
kesulitan untuk menyelesaikan tugas-
Karakteristik anak-anak yang tuli tugasnya yang berkaitan dengan
atau kesulitan mendengar adalah a) penglihatan namun dapat menyelesaikan
kesulitan dalam berkomunikasi, b) Anak tugas tersebut dengan menggunakan
yang tuli baik secara kualitas maupun strategi pendukung penglihatan, melihat
kuantitas interaksi dan komunikasinya dari dekat, penggunaan alat-alat bantu
menjadi sangat jauh berbeda dengan dan juga modifikasi lingkungan sekitar, (2)
anak normal, b) Pembelajaran melalui Kebutaan yaitu, orang yang kehilangan
pengalaman langsung menjadi kemampuan penglihatan atau hanya
terbatas, c) Mengingat kemampuan memiliki kemampuan untuk mengetahui
mendengarnya terganggu maka sumber- adanya cahaya atau tidak. Penyebab
sumber pembelajaran yang diterimanya terjadinya kehilangan kemampuan
melalui pendengaran menjadi terbatas, penglihatan adalah karena adanya
c) Secara kognitif tidak terlalu banyak permasalahan pada struktur atau fungsi
berbeda dengan anak normal. dari mata.

Kemudian, d) Secara akademik Karakteristik dari anak dengan kehilangan


biasanya agak menonjol dibidang kemampuan penglihatan adalah a)
matematika, namun untuk bahasa dan Secara kognitif mengalami gangguan
membaca masih terus harus mendapat karena memiliki keterbatasan dalam
dukungan dari lingkungan sekitar agar variasi dan rentang pengalaman yang
terus berkembang, e) Secara sosial didapatkan, mobilitas dan interaksi
emosional karena mereka terbatas dalam dengan lingkungan yang terhambat.
berinteraksi secara langsung di dalam Kehilangan pengalaman-pengalaman
kehidupan sehari-harinya seringkali hal yang berharga melalui hal-hal yang telah
ini membuat mereka mendapat pajanan disebutkan di atas dan juga kurangnya
untuk bahasa sosial emosional yang kesempatan untuk mengamati dan
terbatas juga, akibatnya keterampilan menirukan anak-anak dan orang dewasa
sosialnya menjadi kurang berkembang, lainnya memberikan dampak yang
f) Perilaku anak-anak tersebut seringkali sangat bermakna bagi perkembangan
tidak diajak bermain oleh teman-teman kognitifnya.
yang bisa mendengar karena mereka
sulit untuk menerima dan memahami

19
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

Namun pada beberapa orang dengan pada kemampuan individu di dalam


kehilangan kemampuan penglihatannya menghasilkan suatu bahasa. Misalkan:
memiliki kemampuan kognitif yang menyampaikan isi pikiran atau pendapat
baik bahkan berbakat, b) Secara secara verbal, b) Bahasa reseptif
akademis apabila ia tidak mengalami mengacu pada kemampuan individu
keterbatasan secara kognitif maka ia memahami suatu bahasa. Misalkan:
dapat memperlihatkan hasil belajar orang yang mengerti bahasa asing tetapi
yang baik asalkan lingkungan sekitar ia tidak dapat berbicara dalam bahasa
memberikan dukungan yang penuh asing tersebut.
dengan alat-alat bantu yang memadai,
c) Secara sosial dan emosional anak
dengan kehilangan kemampuan
penglihatan dapat mengalami kesulitan
untuk mengembangkan keterampilan-
keterampilan sosial karena ia sulit untuk
dapat mengamati, menirukan dan
menunjukkan tingkah laku sosial yang
tepat.

Agar ketrampilan sosial ini dapat


berkembang maka anak-anak tersebut
harus mendapatkan instruksi yang
sifatnya sistematis dan langsung yang
berkaitan dengan aspek-aspek sosial
emosional yang harus dilakukan.
Dalam berperilaku seringkali terlihat
kurang matang, merasa terisolasi dan
kurang asertif terutama sekali jika
lingkungan kurang kondusif.

Selain itu ada perilaku stereotip yang


dimunculkan seperti mengerjapkan
mata, menjentikan jari, menggoyangkan
badan atau kepala, atau menggeliatkan Penyebab terjadinya gangguan bicara
badan. Hal ini sering muncul dikarenakan dan berbahasa pada anak dapat dilihat
mereka kehilangan stimulasi sensori, dari berbagai faktor yaitu, a) Secara
terbatasnya gerakan dan aktivitas mereka biologis, dimana masalah itu berkaitan
dilingkungan, kurangnya interaksi sosial. dengan susunan saraf pusat atau struktur
dan fungsi dari sistem lain di dalam
c. Gangguan Berbicara dan Berbahasa tubuh. Misalkan: langit-langit mulut
Menurut IDEA (Individuals with yang tidak sempurna, lidah yang tebal
Disabilities Education Act) tahun 1997, dan pendek, b) Lingkungan, dimana
gangguan ini mengacu pada gangguan anak yang mengalami gangguan ini
komunikasi seperti gagap, gangguan dikarena mendapat infeksi telinga yang
artikulasi, gangguan bahasa, atau berulang yang berakibat mengganggu
gangguan suara yang berdampak pada pendengarannya atau sampai membuat
hasil pembelajaran seorang anak. ketulian. Hal lain yang juga berkontribusi
Berbahasa dapat diaplikasikan dalam dua adalah penelantaran dan perlakuan salah
hal yaitu, a) Bahasa ekspresif mengacu pada anak.

20
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Karakteristik dari anak dengan gangguan Ketika anak mengalami kesulitan
bicara dan berbahasa yaitu, a) Secara dalam menyampaikan isi pikirannya
kognitif mereka dapat berada dalam karena penggunaan artikulasi yang
rentang tingkat kemampuan kognisi yang salah, menyebabkan orang lain tidak
tinggi hingga yang terbelakang, b) Secara dapat memahaminya. Keadaan ini
akademik, pada anak usia dini yang membuat anak merasa terisolasi
dituntut untuk dapat mengekspresikan oleh lingkungannya. Tingkah lakunya
hasil pikirannya secara verbal maka anak seringkali tidak sesuai dengan tuntutan
akan mengalami kesulitan. lingkungan.

Misalnya anak batita yang kesulitan


bicara ketika keinginannya tidak dapat
dimengerti oleh orang lain maka batita
tersebut akan berperilaku agresif dan
tingkah laku ini tidak dapat diterima oleh
lingkungannya. Dengan bertambahnya
usia dari anak dengan gangguan
bicara dan berbahasa ini apabila tidak
mendapatkan penanganan yang tepat
maka ia akan cenderung untuk menjadi
lebih bermasalah dalam berperilaku.

Apabila orangtua atau guru menemukan


anak dengan gangguan bicara dan
berbahasa maka mereka harus segera
merujuk kepada ahlinya yaitu dokter
Telinga Hidung dan Tenggorokan
dan mengikuti terapi yang disarankan.
Di samping itu anak harus memahami Beberapa rekomendasi berikut ini dapat
bahasa tersebut yang kemudian dilakukan sebagai strategi pendidik dan
digunakan untuk belajar membaca dan sekolah dalam menangani anak dengan
menulis. gangguan bicara dan bahasa (Ormrod,
2009 : 241):
Diketahui bahwa keterampilan berbicara
dan berbahasa itu akan dipergunakan Doronglah komunikasi lisan yang teratur :
dalam setiap aspek kegiatan sekolah, ajak anak untuk mulai berbicara di depan
misalnya untuk mempelajari subyek kelas. Hal ini dapat membantu mereka
matematika, seni, dan kesadaran untuk berlatih bicara dan komunikasi.
lingkungan bahkan saat istirahatpun Jadilah pendengar yang sabar, jangan
akan memerlukan bahasa, c) Secara tergoda untuk membantu anak
sosial emosional, biasanya anak akan dengan menyelesaikan kalimat yang
memiliki masalah juga. Terutama sedang mereka buat. Biarkan mereka
berkaitan dengan konsep diri yang menuangkan pikiran secara mandiri
dimilikinya. Apabila lingkungan banyak dan berikanlah waktu ekstra sebagai
yang mencemoohkan dirinya maka anak pendengar.
cenderung akan memiliki konsep diri
yang negatif. Mintalah penjelasan ulang (klarifikasi)
ketika suatu pesan yang disampaikan
tidak jelas lalu jelaskan kata-kata yang

21
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

dipahami pendidik dari pernyataan anak


dan minta mereka untuk menjelaskan
sisanya. Hal ini juga menjadi indikator
bagi anak mengenai sebaik apa mereka
berkomunikasi.

d. Gangguan pada Fisik


Gangguan ini biasanya berpengaruh
pada gerakan kasar dan gerakan halus
dari seseorang. Gangguan ini bisa bersifat
ringan hingga yang berat. Penyebab dari
gangguan fisik ini dapat dibagi menjadi
tiga yaitu, a)Kelainan bawaan yang
menyebabkan terjadinya telapak kaki
rata, jumlah anggota tubuh yang tidak
lengkap atau berlebih, b)Penyakit seperti
poliomyelitis, TBC tulang, c)Penyebab
lain seperti gangguan neurologis dan
lingkungan, yang menyebabkan cerebral
palsy, spina bifida, amputasi, retak atau
terbakar.

Karakteristik anak dengan gangguan fisik


yaitu, a) Secara kognitif dan akademik,
anak dengan gangguan fisik akan
memiliki fungsi kognitif dengan rentang
dari yang rendah hingga yang tinggi.
Sehingga anak-anak yang mengalami
gangguan fisik namun memiliki
kemampuan kognitif yang baik maka
ia akan dapat berkembang dengan
baik, asalkan gangguan fisiknya dapat
ditangani dengan baik.

Misalkan anak yang tidak memiliki


kaki yang lengkap namun pintar
ia dapat masuk sekolah dimana
sekolah itu memberikan fasilitas yang
cukup sehingga anak tersebut tidak
memperoleh kesulitan mengakses
kelas dan ruang-ruang lainnya, b)
Secara perilaku, anak dapat terganggu
apabila gangguan yang dimilikinya
itu menghambat gerakan, interaksi
dengan orang lain. Sehingga anak
perlu mendapat keterampilan untuk
mengkomunikasikan apa yang diinginkan
dan diperlukannya, c)Secara emosional,
pada umumnya anak dengan gangguan

22
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
fisik ini akan memiliki konsep diri yang menyebabkan terjadinya keterbelakangan
rendah. mental pada anak.

Oleh karena itu harus terus didukung Karakteristik dari anak dengan keterbelakang
dan dikembangkan konsep diri yang mental yaitu, a) Secara kognitif anak tersebut
positif pada anak tersebut, d) Secara sangat berbeda dengan anak normal, dari
sosial, anak dengan gangguan fisik penggolongan IQ nya saja mereka dapat
sangat memerlukan bantuan orang dikategorikan sebagai keterbelakangan
lain untuk dapat berinteraksi dengan mental ringan (IQ= 55 – 69), keterbelakangan
teman sebayanya. Mereka memerlukan mental sedang (IQ = 40 -54), keterbelakangan
akses yang sesuai sehingga gangguan mental berat (IQ = 25 – 39), keterbelakangan
fisik yang dimilikinya tidak terhambat, mental sangat berat (IQ = di bawah 25), b)
e) Secara fisik dan medis, anak dengan Dengan derajat keterbelakang mental yang
gangguan ini akan memiliki kondisi berbeda itu maka tingkatan dari layanan
fisik dan medis yang berbeda dengan dukungan buat merekapun menjadi berbeda
anak secara umum dan memerlukan pula (tabel terlampir). Kemampuan memori,
perhatian yang khusus. menggeneralisasi, motivasi, bahasa dan
keterampilan akademisnya menjadi terbatas.
2. Anak dengan Gangguan Perkembangan
Mental Kemudian, c) Secara sosial, banyak anak
American Association on Mental Retardation dengan keterbelakangan mental mengalami
mendefinisikan anak dengan keterbelakang kesulitan dalam menjalin hubungan dengan
mental adalah anak-anak yang memiliki orang lain, d) Perilaku beradaptasi pun ada
fungsi intelektual di bawah rata-rata secara mengalami gangguan terutama dalam hal
bermakna, terlihat memiliki kesulitan dalam komunikasi, merawat diri sendiri, keterampilan
perilaku adaptif yang dimunculkan melalui sosial, kehidupan sehari-hari, menikmati
kesulitan membuat konsep, keterampilan waktu senggang, kesehatan dan keselamatan,
sosial dan praktik perilaku adaptif dan terjadi kemampuan mengarahkan diri, fungsi
pada rentang usia perkembangannya yaitu di akademis, dan keterlibatan dimasyarakat,
bawah 18 tahun. e) Secara emosional, mereka seringkali
terperosok dalam kondisi kesepian, depresi,
Penyebab terjadinya keterbelakangan f) Secara fisik dan medis, biasanya tidak ada
mental ini antara lain, a) Saat prenatal, kondisi fisik dan medis yang sangat berbeda
biasanya dikarenakan adanya abnormalitas dengan anak kebanyakan.
dari kromosom. Contohnya adalah Down
Syndrome, Fragile X Syndrome, Prader- 3. Anak dengan Gangguan Emosional dan
Willi syndrome, Fetal alcohol syndrome, Spektrum Autisma
Phenylketonuria, Toxoplasmosis, b) Saat Anak dengan gangguan emosional dan
Perinatal, biasanya terjadi selama atau seketika spektrum autisma masuk dalam kriteria
setelah anak lahir. Anak yang lahir prematur anak berkebutuhan khusus. Gangguan ini
dengan berat badan sangat kecil, kekurangan dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu
oksigen pada waktu lahir, penggunaan alat perilaku eksternal (ke dalam) dan perilaku
bantu seperti forcep yang kurang tepat, c) internal (ke dalam). Perilaku keluar, memiliki
Post natal, bisa saja ketika selama kehamilan pengaruh langsung ataupun tidak langsung
dan saat kelahiran anak tidak mengalami contohnya agresi, suka melawan, mencuri,
gangguan apa-apa namun setelah itu anak dan kurangnya kontrol diri.
terjangkit encephalitis, keracunan timbal
dan kerusakan otak maka kondisi ini dapat Perilaku kedalam mempengaruhi anak
yang mengalami gangguan ini contohnya

23
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

kecemasan atau depresi yang parah, Penyebab terjadinya gangguan emosional


perubahan suasana hati yang berlebihan, atau ini berupa faktor biologis, proses pengiriman
menarik diri dari interaksi sosial (M.M Kerr dan informasi pada sistem saraf dan faktor
Nelson, dalam Ormrod, 2009 : 242). psikososial, seperti stres yang berkepanjangan,
kejadian hidup yang menekan, perlakuan
Hal-hal yang perlu diketahui pada anak yang salah pada masa kecil, faktor keluarga.
mengalami gangguan emosional yaitu, Karakteristik anak dengan gangguan
a) Terjadi dalam situasi yang diikuti oleh emosional yaitu, a) Secara tingkah laku
beberapa karakteristik yang muncul dalam biasanya mereka tidak berbeda dengan
periode tertentu dan berpengaruh dalam anak kebanyakan. Namun bisa dilihat dari
kehidupan sehari-hari seorang anak seperti, tingkah laku yang terinternalisasikan dan
b) Ketidakmampuan untuk belajar yang tidak tingkah laku yang diekster-nalisasikan, b)
dapat dijelaskan dari faktor intelektual, sensori Secara emosional, biasanya mereka memiliki
maupun kesehatan, c) Ketidakmampuan pengalaman kecemasan yang bersumber dari
untuk mempertahankan atau membangun rasa ketakutan yang berlebihan sehingga ada
hubungan yang menyenangkan dengan depresi yang muncul, c) Secara sosial, ada
teman sebaya atau dengan orang dewasa di hambatan dalam mempertahankan sebuah
sekitarnya, d) Berperilaku tipikal atau memiliki hubungan dengan orang lain, d) Secara
perasaan yang tidak sesuai walau dalam kognitif akan memiliki rentang kemampuan
situasi yang normal, e) Kecenderungan untuk dari yang rendah hingga yang tinggi. Namun
memunculkan simtom fisik atau ketakutan- seringkali gangguan emosinya tersebut
ketakutan yang dikaitkan dengan seseorang menghambat hasil pembelajarannya.
atau sekolah.

24
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Autism Spectrum Disorders (ASD) merupakan Pervasive Developmental Disorder Not
kelainan-kelainan yang memiliki karakteristik Otherwise Specified (PDD-NOS); individu
gangguan dalam tiga area dengan tingkatan yang menampilkan perilaku autis, tetapi pada
yang berbeda-beda. Ketiga area tersebut tingkat yang lebih rendah atau baru muncul
adalah kemampuan komunikasi, interaksi setelah usia tiga tahun atau lebih.
sosial, serta pola-pola perilaku yang repetitif Di Indonesia, belum ada angka yang pasti
dan stereotip (Hallahan & Kauffman, 2006 mengenai prevalensi autisme. Studi secara
dalam Frieda, 2009). Di bawah ini adalah lima konsisten menunjukkan prevalensi anak
kelainan yang termasuk dalam ASD : denganspektrum autisma lebih banyak
Autisme; yaitu penarikan diri yang ekstrem pada anak laki-laki daripada perempuan
dari lingkungan sosialnya, gangguan dalam (3:1 atau 4:1), kecuali pada sindrom Rett,
berkomunikasi, serta tingkah laku yang dimana sebagian besar yang terkena adalah
terbatas dan berulang (stereotipik) yang perempuan (Hallahan & Kauffman, 2006
muncul sebelum usia 3 tahun. Gangguan ini dalam Frieda, 2009).
3-4 kali lebih banyak pada anak lelaki daripada
perempuan (Frieda, 2009). Namun, anak perempuan dengan spektrum
autisma biasanya mempunyai gejala yang
Sindrom Asperger ; abnormalitas yang secara lebih berat dan hasil tes inteligensinya lebih
kualitatif sama seperti autisme. Dapat disebut rendah daripada anak laki-laki (Widyawati,
sebagai mild autism, tanpa gangguan yang 2002 dalam Frieda, 2009). Dari berbagai
signifikan dalam kognisi dan bahasa. Individu penelitian juga ditemukan bahwa anak
dengan sindrom asperger memiliki tingkat dengan spektrum autisma berasal dari latar
inteligensi dan kemampuan komunikasi belakang keluarga dengan berbagai tingkat
yang lebih tinggi daripada mereka yang autis. sosial ekonomi, inteligensi, letak geografis,
Namun, mereka menampilkan sebagian besar, suku, dan ras (Widyawati, 2002 dalam Frieda,
bahkan semua karakteristik ASD, dengan 2009).
kesulitan utamanya yaitu berada di dalam
interaksi sosial. Secara umum, dapat dikatakan Penyandang ASD memiliki tiga golongan
bahwa asperger adalah bentuk lebih ringan besar masalah, yaitu gangguan interaksi,
dari autisme (Frieda, 2009). gangguan komunikasi, dan gangguan
perilaku. Autistik dengan gangguan interaksi
Childhood Disintegrative Disorder; mengakibatkan individu mengalami kesulitan
perkembangan yang normal hingga usia 2 dalam melakukan interaksi sosial. Ia lebih
sampai 10 tahun, kemudian diikuti dengan senang menyendiri dan enggan atau
kehilangan kemampuan yang signifikan. bahkan menolak untuk secara aktif menjalin
Terjadi kehilangan dalam keterampilan terlatih hubungan sosial, misalnya menyapa atau
pada beberapa bidang perkembangan setelah berbasa-basi dengan orang di sekitarnya.
beberapa bulan gangguan berlangsung.
Terjadi pula ganggguan yang khas dari Kurangnya kemampuan untuk berempati
fungsi sosial, komunikasi, dan perilaku. Pada dan memahami sudut pandang orang lain
beberapa kasus, kehilangan bersifat progresif membuat dia semakin sulit untuk memberikan
dan menetap. Sebagian penderita akan respon atau berperilaku sesuai dengan
mengalami retardasi mental berat (Frieda, harapan orang-orang di sekitarnya.
2009). Kelainan ini umumnya dialami anak Pada anak dengan spektrum autisma
laki-laki (Hallahan & Kauffman, 2006, dalam yang juga memiliki memiliki sensitivitas
Frieda, 2009). tinggi terhadap suara/kondisi yang berisik/
ribut, berada di antara sekumpulan orang
yang sedang berbincang hanya akan
mendatangkan perasaan tidak nyaman.

25
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

Mereka cenderung menghindari situasi ramai Anak autis tidak memiliki perhatian untuk
atau berisik semacam ini. Selain mengalami berkomunikasi atau tidak ingin berkomunikasi
gangguan ineraksi, komunikasi, dan perilaku, untuk tujuan sosial. Bahkan, 50% anak dengan
anak dengan spektrum autisma juga memiliki spektrum autisma berpikir untuk menutup
karakteristik-karakteristik tambahan, yaitu: mulut, atau tidak menggunakan bahasa sama
gangguan dalam kognisi, persepsi sensori, sekali (Hallahan & Kauffman, 2006, dalam
motorik, afeksi atau mood, tingkah laku agresif Frieda, 2009).
dan berbahaya, serta gangguan tidur dan
makan (Hallahan & Kauffman, 2006, dalam Gumaman yang biasanya muncul sebelum
Frieda, 2009). anak dapat berkata-kata mungkin tidak
nampak pada anak autis. Mereka yang
Ciri-ciri gejala adanya gangguan spektrum berbicara mengalami abnormalitas dalam
autisma pada anak, yang dapat dideteksi intonasi, rate, volume, dan isi bahasa. Misalnya,
sejak dini, adalah sebagai berikut susah berbicara seperti robot, echolalia,mengulang-
adanya interaksi sosial, tidak menunjukkan ulang apa yang didengar; reverse pronouns;
rasa senang ketika diangkat atau dipeluk, sulit menggunakan bahasa dalam interaksi
merasa takut, menangis atau marah, tidak sosial karena mereka tidak sadar terhadap
menunjukkan perbedaan respon ketika reaksi pendengarnya.Sering tidak memahami
berhadapan dengan orangtua, saudara ucapan yang ditujukan kepada mereka.
kandung atau guru dengan orang asing,
enggan berinteraksi secara aktif dengan orang Sulit memahami bahwa satu kata mungkin
lain. Ia tidak berminat pada orang, melainkan memiliki banyak arti. Menggunakan kata-kata
asyik sendiri dengan benda-benda dan lebih yang aneh atau kiasan, seperti seorang anak
senang menyendiri, tidak tersenyum pada yang berkata “..sembilan” setiap kali melihat
situasi sosial, tetapi tersenyum atau tertawa kereta api.Terus mengulangi pertanyaan
ketika tidak ada sesuatu yang lucu, tatapan biarpun telah mengetahui jawabannya atau
mata berbeda, terkadang menghindari kontak memperpanjang pembicaraan mengenai
mata atau melihat sesuatu dari sudut matanya, topik yang is sukai tanpa peduli dengan
tidak senang bermain bersama anak lain, lebih lawan bicaranya. Sering mengulang kata-kata
senang bermain sendiri. yang baru saja atau pernah mereka dengar,
tanpa maksud berkomunikasi. Mereka sering
Perbedaan dalam interaksi sosial membuat berbicara pada diri sendiri atau mengulangi
kelekatan yang biasanya terbentuk dengan potongan kata atau cuplikan lagu dari iklan di
orangtua atau persahabatan dengan teman televisi dan mengucapkannya di muka orang
sebaya menjadi berbeda atau bahkan tidak lain dalam suasana yang tidak sesuai.
ada. Meskipun mereka berminat untuk
menjalin hubungan dengan teman, seringkali Contoh kasus : seorang guru memangku anak
terdapat hambatan karena mereka tidak sambil berkata : “Ibu Santi sakit, Anto! Sayang
rnampu memahami aturan-aturan yang dong ibu Santinya!”. Kemudian Anto langsung
berlaku di dalam interaksi sosial. Kurangnya menirukan, “Sayang Ibu Santi”. Setelah itu,
kesadaran sosial ini mungkin menyebabkan sampai sebelum pulang, Anto terus berucap
mereka tidak mampu memahami ekspresi “Sayang Ibu Santi”. (Issom, 2005, hal. 35-36.
wajah orang lain maupun mengekspresikan Hasil Observasi disuatu Taman Latihan dan
perasaannya sendiri baik dalam bentuk Pendidikan Anak Autistik dan Anak dengan
vokal maupun ekspresi wajah. Kondisi Kesulitan Belajar, dalam Frieda, 2009 ).
tersebut menyebabkan anak autis tidak dapat
berempati. Tingkah laku individu autis seperti Gangguan dalam komunikasi non verbal,
itu terkadang membuat kesan bahwa mereka misalnya tidak menggunakan gerakan tubuh
tidak ingin berteman. dalam berkomunikasi selayaknya orang lain

26
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
ketika meng¬ekspresikan perasaannya atau dari APA (American Psychiatric Association)
merasakan perasaan orang lain, seperti: tahun 2000 yang berfokus pada kemampuan
menggelengkan kepala, melambaikan tangan, komunikasi, interaksi sosial, serta pola-pola
mengangkat alis, dan sebagainya. Tidak tingkah laku repetitif dan stereotip. Perilaku¬-
menunjuk atau memakai gerakan tubuh untuk perilaku tersebut muncul sebelum usia tiga
menyampaikan keinginannya, melainkan tahun. Akan tetapi, gambar berikut dapat
mengambil tangan orang tuanya untuk dijadikan acuan untuk mengenali anak dengan
mengambil objek yang dimaksud. spektrum autisma.

Perilaku anak autis biasanya bersifat repetitif Penyebab Autisme sampai saat ini, para
(pengulangan), misalnya: tingkah laku ilmuwan belum secara pasti mengetahui apa
motorik ritual seperti berputar-putar dengan yang salah pada otak anak dengan spektrum
cepat (twirling), memutar-mutar objek, autisma, tetapi yang pasti, penyebabnya lebih
mengepak¬ngepakan tangan (flapping), kepada neurobiologis, bukan interpersonal
bergerak maju mundur atau kin kanan (National Research Council, 2001; Strock,
(rocking). Asyik sendiri atau preokupasi dengan 2004 dalam Hallahan & Kauffman, 2006).
objek dan memiliki rentang minat yang
terbatas, misalnya berjam-
jam bermain dengan
satu objek saja. Sering
memaksa orang tua untuk
mengulang suatu kata atau
potongan kata. Mungkin
sulit dipisahkan dari suatu
benda yang tidak lazim dan
menolak meninggalkan
rumah tanpa benda
tersebut, misalnya seorang
anak laki-¬laki yang selalu
membawa penghisap debu
kemanapun. Tidak suka
dengan perubahan yang
ada di lingkungan atau
perubahan rutinitas.

Identifikasi Anak dengan


Spektrum Autisma
sampai saat ini dapat
dilakukan, namun tidak
ada tes diagnosa autisma
yang dapat digunakan
secara universal, karena
kekhususan masing-masing
anak dengan autisma.
Oleh karena itulah, maka
kita memberikan sebutan
anak dengan spektrum
autisma. Biasanya, psikiatri
menggunakan kriteria

27
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

4. Anak dengan Masalah Perkembangan Menghindari, enggan dan mengalami


Kognitif kesulitan melaksanakan tugas- tugas
Menurut IDEA dikatakan anak dengan yang membutuhkan ketekunan yang
masalah perkembangan kognitif adalah berkesinambungan, b) Sering menghilangkan
anak yang mengalami gangguan di satu benda-benda yang diperlukan untuk menye-
atau lebih proses dasar psikologi termasuk, lesaikan tugas atau kegiatan lain, c) Sering sulit
memahami dan menggunakan bahasa mempertahankan dan memusatkan perhatian
(verbal dan tulisan), yang berdampak pada pada waktu melaksanakan tugas atau kegiatan
kemampuan mendengar, berfikir, berbicara, bermain (perhatian mudah teralih), d) Seperti
membaca, menulis, mengeja dan kalkulasi tidak mendengarkan pada waktu diajak
matematika. Termasuk juga gangguan berbicara secara langsung.
persepsi, kerusakan otak, fungsi minimal
otak, disleksia, dan aphasia. Penyebab Kemudian, e) Mengalami kesulitan
terjadinya masalah perkembangan kognitif berkonsentrasi di dalam kelas, f) Sering sulit
pada seorang anak adalah, a) Faktor fisiologis, mengatur tugas dan kegiatan-kegiatan, g)
seperti kerusakan otak, keturunan, dan ketidak Pelupa dengan kegiatan sehari-hari, h) Pada
seimbangan proses kimia dalam tubuh, b) waktu melaksanakan tugas, tampak sering
Faktor lingkungan, gizi yang buruk, keracunan, melamun atau ‘bengong’, i) Tidak mampu
kemiskinan. mengikuti perintah atau gagal menyelesaikan
tugas sekolah (bukan disebabkan tingkah
Karakteristik dari anak dengan masalah laku/sikap menentang atau kegagalan untuk
perkembangan kognitif adalah a) Berkaitan memahami petunjuk, j) Sering mencari
dengan atensi, persepsi, gangguan memori, alasan untuk berhenti sejenak pada waktu
proses informasinya, b) Secara akademik, melaksanakan tugas, k) Mengerjakan tugas-
bermasalah pada kegiatan membaca, tugas secara sembarangan.
menulis, matematika dan berbahasa verbal,
c) Secara sosial dan emosional, umumnya Dalam lingkup anak berkebutuhan khusus
memiliki harga diri yang rendah karena juga dikenal istilah Attention-Deficit
dianggap sebagai anak yang tidak mampu, c) Hyperactivity Disorder (ADHD) yang secara
Secara perilaku, mereka menjadi sulit untuk umum dapat diidentifikasi dari tiga hal,
mengendalikan gerak tubuhnya, tidak mau yaitu tidak perhatian (inattention), hiperaktif,
duduk diam, berbicara terus, melakukan agresi dan impulsif. Tidak perhatian berarti anak
fisik dan verbal. mengalami kesulitan memusatkan dan
mempertahankan perhatian terhadap tugas
Proses identifikasi yang dapat dilakukan, yang diberikan sehingga perhatiannya mudah
apabila ditemukan anak dengan ciri-ciri seperti teralihkan. Hiperaktif berarti anak tampak
yang telah diuraikan di atas, maka orangtua memiliki energi yang besar sekali sehingga
atau guru harus segera membawa ke ahlinya cenderung mudah gelisah dan sulit untuk
agar mendapat penanganan yang lebih tepat. bersikap tenang dalam mengerjakan suatu
Semakin dini penanganannya maka semakin aktivitas.
besar kemungkinan anak untuk tumbuh
dan bekembang seperti anak normal pada Impulsif berarti anak cenderung mengalami
umumnya. kesulitan mencegah perilaku yang tidak
sesuai seperti berbicara secara spontan tanpa
Salah satu masalah perkembangan kognitif dipikirkan terlebih dulu atau terlibat dalam
yang banyak muncul adalah gangguan perilaku yang destruktif (Omrod, 2009 : 238).
kesulitan pemusatan perhatian. Ciri- Ciri-ciri anak Hiperaktifitas dan Impulsifitas
ciri dari anak yang mengalami kesulitan adalah :
pemusatan perhatian tersebut adalah a)

28
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
a. Selalu dalam keadaan ‘siap gerak’ atau 5. Anak dengan Cerdas Istimewa Berbakat
aktivitas seperti digerakkan oleh mesin Istimewa
b. Tidak bisa duduk diam Definisi menurut IDEA adalah anak yang
c. Mudah terangsang dan impulsif memiliki kemampuan yang melebihi dari
d. Sulit dikendalikan kemampuan orang lain pada umumnya
e. Sering berbicara berlebihan dan mampu untuk menunjukkan hasil kerja
f. Sering menimbulkan kegaduhan pada yang sangat tinggi. Cerdas istimewa berbakat
waktu melakukan sesuatu atau bermain istimewa ini dapat dilihat dari berbagai area
g. Mudah mengalami kecelakaan seperti: kemampuan intelektual secara
h. Barang-barang dan alat bermain yang umum, akademis yang khusus, berfikir kreatif,
dipakai sering rusak kepemimpinan, seni, dan psikomotor. Seorang
i. Sering melontarkan jawaban sebelum anak dapat dikatakan berbakat apabila ia
selesai ditanyakan memiliki kemampuan yang di atas rata-rata,
j. Meninggalkan tempat duduk di kelas memiliki komitmen terhadap tugas yang tinggi
atau situasi lain dimana anak sebenarnya dan juga kreatif.
diharapkan untuk dapat duduk tenang
k. Sulit menunggu giliran Karakteristik yang dimiliki oleh anak berbakat
l. Sering memaksakan diri terhadap orang adalah:
lain a. Secara kognitif. Anak-anak berbakat
m. Perilaku agresif, mudah overstimulasi secara umum memiliki kemampuan dalam
n. Tidak matang secara social memanipulasi dan memahami simbol
o. Rendah harga diri dan sangat mudah abstrak, konsentrasi dan ingatan yang baik,
frustrasi perkembangan bahasa yang lebih awal dari
pada anak-anak seusianya, rasa ingin tahu
Tidak semua symptom-symptom di atas yang tinggi, minat yang beragam, lebih suka
muncul pada setiap anak yang mengalami belajar dan bekerja secara mandiri, serta
gangguan tersebut, dan dengan derajat memunculkan ide-ide yang original
keparahan yang berbeda. Setiap anak itu b. Secara akademis, mereka sangat
adalah unik dan memperlihatkan kombinasi termotivasi untuk belajar di area-area
yang berbeda dalam perilaku, kebisaan, dimana menjadi minat mereka. Namun
kelemahan, minat, bakat dan keterampilan. mereka bisa kehilangan motivasinya apabila
Penting untuk diketahui bahwa perilaku- dihadapkan pada area yang tidak mereka
perilaku di atas itu adalah normal terjadi pada minati
anak-anak untuk derajat keparahan tertentu c. Secara sosial emosional, mereka terlihat
pada tahapan perkembangan tertentu juga. sebagai anak yang idealis, perfeksionis dan
kepekaan terhadap rasa keadilan, Selalu
Contoh: adalah normal jika anak kecil itu terlihat bersemangat, memiliki komitmen
masih mengalami kesulitan untuk menunggu yang tinggi, dan peka terhadap seni.
giliran, rentang perhatiannya pendek, dan tidak
dapat duduk tenang untuk waktu yang lama. Untuk mengetahui cerdas istimewa berbakat
Namun, ketika anak memunculkan perilaku- istimewa seorang anak maka ia harus
perilaku itu secara berlebihan sehingga tidak mengikuti serangkaian evaluasi yang dilakukan
sesuai dengan tahapan perkembangan di oleh psikolog, dan apabila anak tersebut
usianya maka dapat kita katakan bahwa anak memang dikategorikan sebagai anak berbakat
itu berada dalam kesulitan atau bermasalah. maka ia harus memperoleh pendidikan yang
Dengan demikian anak memerlukan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
pertolongan dan intervensi. agar dapat berkembang dengan optimal.
Perlu strategi tertentu dalam menangani
anak dengan cerdas istimewa dan berbakat

29
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

istimewa sebab kesalahan penanganan dapat otot yang dialami oleh anak. Pada umumnya,
berimplikasi negatif bagi kemampuannya. CP dapat mengakibatkan gangguan gerakan
yang terkait dengan refleks berlebihan atau
Strategi yang dapat dilakukan antara lain kekakuan, postur tubuh yang abnormal,
(Ormrod, 2009 : 259) : gerakan yang terkendali, dan terjadinya cacat
a. Berikan tugas-tugas mandiri (tugas-tugas intelektual.
yang disesuaikan dengan kemampuan
anak) : sesuaikan tugas dengan hal yang Penanganan yang dapat dilakukan pada anak
menjadi minat dan kemampuan utama CP disesuaikan dengan usianya dan berat/
anak. ringan penyakitnya serta memunculkan
b. Bentuklah kelompok belajar yang potensi yang dimiliki anak, antara lain sebagai
berisikan anak yang memiliki minat berikut :
dan kemampuan yang berupa 1. Terapi fisik sangat penting untuk menjaga
mengelompokkan anak dengan minat dan otot, struktur tulang, dan mencegah
kemampuan serupa memungkinkan untuk dislokasi sendi. Misalnya berlatih berjalan
mengkaji suatu permasalahan secara lebih dan duduk sendiri.
mendalam dan analisis yang lebih tajam 2. Terapi okupasi untuk memaksimalkan
c. Ajarkan keterampilan kognitif yang fungsi otot mereka, beradaptasi dengan
kompleks dalam konteks mata pelajaran keterbatasan mereka dan hidup semandiri
tertentu : kreativitas dalam menulis, mungkin dan berfokus pada sensori anak.
keterampilan bernalar atau memecahkan Misalnya dengan melakukan kegiatan
masalah akan berimplikasi positif terhadap dengan membedakan pasir halus dan kasar,
kognitif anak benda tajam dan tumpul, menggenggam
d. Berikan kesempatan untuk melakukan benda, dan bermain puzzle.
kajian secara mandiri tentang suatu topik 3. Terapi wicara yang dapat membantu
: motivasi yang tinggi serta strategi belajar mengendalikan otot-otot mulut dan
yang lebih efektif memungkinkan anak rahangnya serta membantu mereka dalam
mengelola kemampuannya secara lebih meningkatkan komunikasi.
maksimal 4. Melatih untuk mengggerakan kaki
e. Dorong kemampuan anak untuk dan tangan anak dengan cara merayap
menetapkan sasaran yang tinggi : anak dan merangkaka lalu melatih anak untuk
berbakat cenderung akan mencapai menghirup oksigen dengan tujuan untuk
level prestasi yang tinggi ketika mereka melatih paru-paru agar membesar.
menetapkan sasaran atau target yang tinggi
pula b. Penanganan Anak dengan Gangguan
f. Carilah sumber daya dari luar : suatu ide Autisme
yang baik untuk mendatangkan mentor Penanganan dan penggalian potensi terhadap
tamu yang memiliki kapasitas untuk gangguan anak autis dapat dilakukan sebagai
menjelaskan suatu topik khusus di luar berikut :
kapasitas guru. a. Melatih setiap keterampilan yang
  dimiliki anak dimulai dari respon yang
6. Penanganan Praktis Bagi ABK sederhana, misalnya dengan memandang
a. Penanganan Anak dengan Gangguan orang lain atau kontak mata, misalnya
Cerebral Palsy merespon terhadap panggilan nama, lalu
Cerebral Palsy (CP) sering digunakan melanjtukannya dengan memerintahkan
istilah umum untuk mendeskripsikan anak untuk memanggil dan menunjukkan
ketidakmampuan fungsi motorik yang temannya.
diakibatkan oleh kerusakan otak. Jadi, anak
dengan CP adalah suatu masalah koordinasi

30
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
b. Memberikan perintah sederhana yang d. Terapi dengan sentuhan tangan dan
singkat, jelas, dan konsisten dan jika tekanan yang ringan pada syaraf pusat akan
dilakukan misalnya, lihat!, masukkan!, ikuti!, memperbaiki metabolisme tubuhnya.
dan lainnya.
c. Pendidik dapat menggunakan peragaan D. Rangkuman
untuk memberikan perintah kepada anak. Anak berkebutuhan khusus memerlukan
Misalnya menirukan gerakan motorik pendidikan dan layanan yang khusus agar
kasar, menyebutkan benda yang memiliki potensi kemanusiaan yang mereka miliki
kesamaan bentuk dan warna. dapat berkembang. Anak berkebutuhan
d. Reward yang diberikan kepada anak khusus sudah jelas tampak berbeda dengan
hendaknya berupa aktivitas yang positif, anak pada umumnya seperti, adanya
seperti pemberian makanan (rendah kalori keterbelakangan mental, ketidakmampuan
dan gula), pelukan, ciuman dan pujian. belajar atau gangguan atensi, gangguan
emosi atau perilaku, hambatan fisik,
c. Penanganan Anak dengan Gangguan hambatan berkomunikasi, autisma, hambatan
ADHD pendengaran, hambatan penglihatan atau
Penanganan dan optimalisasi potensi yang keberbakatan dan kecerdasan istimewa. Hal ini
dimiliki anak ADHD adalah sebagai berikut : memerlukan perlakuan yang berbeda untuk
a. Berikan kesempatan bagi anak untuk setiap jenis ABK sesuai dengan kebutuhan dan
memberi tanggapan/ pendapat secara lisan kemampuannya.
b. Buang energinya terlebih dahulu dengan
bermain trampolin Karakteristik yang dimiliki tiap jenis ABK
c. Lakukan peluk beruang harus diketahui oleh pendidik sebagai acuan
d. Lakukan sandwich untuk memaksimalkan kemampuan yang
e. Memberikan pijatan di area sensitif dimiliki anak tersebut. Kekhususan yang
(punggung) dikaitkan dengan perbedaan cara belajar
f)Padukan kegiatan belajar dengan aktivitas tentunya memberikan dampak pada cara
gerak yang sederhana. menginstruksikan yang berbeda dengan anak
yang biasa. Kekhususan yang dialami setiap
d. Penanganan Anak dengan Gangguan anak bisa jadi memiliki penyebab, tingkat
Down Syndrom keparahan, dampak bagi kemajuan pendidikan
Penanganan anak dengan gangguan down dan dampak itupun jadi berbeda jika dikaitkan
syndrom dapat dilakukan sebagai berikut: dengan usia, jenis kelamin dan lingkungan
a. Instruksi yang disampaikan hendaknya hidup anak tersebut masing-masing.
diterangkan dalam bentuk nyata dan
bertahap. Misalnya, untuk mengajarkan
anak mencuci tangan, maka jelaskan sambil
mencontohkan bahwa sehabis amakan,
anak harus menutup tempat bekalnya,
lalu masukan kedalam tas, kemudian
ajak ke tempat cuci tangan, ajarkan cara
memutar kran, lalu mengelap tangan untuk
dikeringkan.
b. Melatih keterampilan motoriknya dengan
cara bermain fungsional seperti melempar
bola, menendang bola, dan menangkap
bola.
c. Melatih anak untuk berbicara dengan
kata-kata sederhana dan instruksi yang jelas.

31
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Modul 3 - Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus PAUD

E. Evaluasi 1. KASUS 1
1. Berikut ini adalah macam-macam anak Jika ada yang sering “tantrum” , mendaftar ke
berkebutuhan khusus kecuali… tempat anda, sedangkan anda merasa belum
a. Anak dengan keterlambatan pernah menangani kasus seperti itu, sementara
perkembangan hanya lembaga anda yang menyelenggarakan
b. Anak dengan IQ 90-110 PAUD di Desa tersebut, sikap apa yang akan anda
c. Anak dengan spektrum autisme ambil terhadap anak tersebut
d. Anak dengan ADD/ADHD
2. KASUS 2
2. Penyebab gangguan bicara dan berbahasa Di tempat anda setelah 1 semester ternyata
yang berasal dari masalah susunan syaraf ditemukan anak yang hyperaktif. Jika sedang
pusat atau struktur dan fungsi dari sistem lain tantrum anda sendiri sebagai gurunya cukup
di dalam tubuh merupakan faktor ... kewalahan. Sampai menjelang perpindahan ke
a. Fisiologis semester baru anda belum dapat mengendalikan
b. Psikologis anak tersebut. Jika menghadapi situasi seperti ini,
c. Biologis apa yang akan anda lakukan?
d. Patologis
3. KASUS 3
3. Anak yang mengalami kesulitan Di awal tahun ajaran anda sudah menerima anak
pemusatan perhatian/ADHD (Attention Deficit dengan masalah “hyperaktif”. Ternyata setiap hari
Hyperactivity Disorder) memiliki karakteristik anak tersebut selalu membuat masalah, mencubit
sebagai berikut ... temannya hingga menangis, memukul temannya,
a. Perilaku agresif dan sulit dikendalikan memecahkan kaca jendela, dan banyak ulah
b. Matang secara sosial lainnya. Akibat ulahnya tersebut ada beberapa
c. Selalu duduk diam orang tua yang mengeluh karena anaknya merasa
d. Tenang secara emosional terganggu oleh anak tersebut. Beberapa orang tua
meminta anda untuk mengeluarkan anak tersebut.
4. Karakteristik anak yang mengalami Sikap dan tindakan apa yang akan anda lakukan?
gangguan emosional diantaranya ...
a. Memiliki konsep diri yang rendah 4. KASUS 4
b. Adanya hambatan dalam Jika di lokasi anda ada anak yang down syndrome,
mempertahankan hubungan dengan orang sikap dan tindakan apa yang akan anda lakukan
lain untuk membantu anak tersebut dalam kegiatan
c. Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas belajar?
yang melibatkan penalaran abstrak
d. Semuanya benar 5. KASUS 5
Andi adalah seorang anak yang berusia 8 tahun.
5. Asyik sendiri dan terpaku pada satu obyek Dia telah terdaftar selama 2 tahun sebagai siswa di
tertentu merupakan ciri-ciri ABK dengan ... kelompok belajar anda. Berdasarkan informasi dari
a. Gangguan emosional orang tuanya, hasil diagnose dokter menunjukkan
b. Gangguan fisik bahwa kemampuan Andi setara dengan anak usia
c. Autis 3 tahun. Orang tua Andi meminta bantuan anda
d. Gangguan bicara untuk melatih Andi agar siap masuk ke Sekolah
Dasar pada tahun ajaran baru karena usianya
sudah lebih dari 7 tahun. Apa sikap dan tindakan
F. Penugasan
anda menghadapi situasi tersebut?
Peserta dibagi kedalam lima kelompok lalu
dibagikan lembar kerja berupa contoh kasus yang
harus dibahas, dianalisa,dipresentasikan, dan
disimulasikan.
32
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Daftar Pustaka
Alur Mithu and Evans Jennifer. 2005. Early Intervention in Inclusive Education in Mumbai. The
‘Why’ and the ‘How’. Manual 15. How to Identify Children with Disability. Mumbai: The Spastics
Society of India. Supported by the Canadian International Development Agency (CIDA).
Kustawan, D dan Hermawan, B. 2013. Model Implementasi Pendidikan Inklusif Ramah Anak.
Luxima: Jakarta
Kustawan, D. 2013. Penilaian Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus.
Luxima: Jakarta
Mangunsong Frieda. 2009. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jilid Kesatu. J
akarta: LPSP3-Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Mangunsong Frieda. 2011. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jilid kedua.
Jakarta: LPSP3-Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Mudjito, dkk. 2012. Pendidikan Inklusif. Baduose Media: Jakarta
National Early Childhood Specialist Team. 2008. Modul Anak berkebutuhan Khusus.
Jakarta: Depdiknas.
Ormrod, Jeanne Ellis. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga
Rief. Sandra F. -. How To Reach and Teach ADD/ADHD Children. New York: The Center for
Applied Research in Education.
Solek, P dan Dewi K. 2013. Dyslexia Today Genius Tomorrow. Dyslexia Association of Indonesia:
Bandung
Wiyani, N. 2014. Penanganan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus. Ar-ruzz Media:
Yogyakarta

33
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Kunci Jawaban
Modul Diklat Dasar PAUD Melalui Daring
“Konsep Dasar PAUD”
A. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1
1. c
2. d
3. a
4. a
5. b

B. Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2


1. b
2. c
3. a
4. d
5. c

34
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
MODUL 3
Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus


Pendidikan Anak Usia Dini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
35
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat
2017
36
Modul Diklat Dasar Dalam Jaringan (Daring) Bagi Pendidik PAUD

Anda mungkin juga menyukai