Transport Pasien
Transport Pasien
SMF ANESTESI
RSUD Dr. H Slamet Martodirjo Pamekasan
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
2020
DOA BELAJAR
2
DOA BELAJAR
ـي َف ْه ًمـا ْ ِ
ن ق
ْ ز
ُ ر
ْ ـاو
َ ْم
ً ل ِ
ع ي ِ
ْ ب ِز ْد
ن ّ ِ ر.َ
لإال َّ َما َج َعلْتَ ُه َس ْهال ً َو ِ َ اَلل َّ ُه ّمَ ال َس ْه
ت َ ْ ئشِ ا ذ
َ إ
ِ ن
َ زْ ْحَ ل ا ل ُ ع
َ ْ َ أ
جَ ت ت ْ ن َ
ً َس ْهال
Rabbi zidnii ‘ilman war zuqnii fahman
Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna
Idza Syi’ta Sahlaa
“Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang
baik”. (QS. Thaha : 114 )
“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan
apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi
kemudahan.”
(HR Anas bin Malik ra) 4
DOA BELAJAR
5
DEFINISI
Transportasi pasien adalah suatu proses transfer • Intra rumah sakit pindah ruang, pemeriksaan,
atau perpindahan pasien dari suatu tempat ke tindakan
tempat lain dengan menggunakan alat atau sarana • Antar rumah sakit rujuk pelayanan, rujuk
transportasi. diagnostik
6
Tujuan transfer pasien: memenuhi kebutuhan pasien baik diagnostik, terapeutik, maupun rehabilitative
7
MEKANISME RUJUKAN
Perhatikan
• Tempat tujuan
• Sarana transportasi
Perhatikan
• Keadaan umum pasien (“abc problem”)
• Mekanika tubuh saat angkat pasien (dipengaruhi obyek yg hrs diangkat, tenaga
penolong, komunikasi selama transportasi, posisi khusus)
8
PROSES TRANSFER PASIEN
Adanya
Alih tanggung
indikasi
jawab
transfer
Catatan
Resume medis selama proses
transfer
9
KRITERIA TRANSFER
Pasien Petugas
Alat dan
sarana Monitoring
prasarana
10
Jenis Alat Transportasi
11
Tanpa Alat
Human Crutch 12
Tanpa Alat
Piggyback Carry
13
SCOP STRETCHER / Orthopaedic Strecher
14
• Posisi pasien harus
supine
• Penolong 1 memegangi
kepala, kedua siku
tangan menghimpit
kepala pasien, telapak
tangan memegang bagian
bahu-punggung
posterior. Penolong yg
terletak di kepala sebagai
instruksi aba-aba
15
● Penolong 2 bantu menahan bagian atas badan pasien, tempatkan satu tangan
melampaui bahu pasien untuk menopang area dada posterior
dan tangan yang lain melingkari paha pasien.
● Penolong 3 membantu menahan abdomen dan tangan bawah pasien, betumpuk
dengan penolong 2 untuk menempatkan satu tangan di bawah punggung
pasien, tangan lain memegang betis pasien
16
TRANSPORT PASIEN GAWAT DARURAT
17
FORMULIR (DOKUMEN MEDIK) TRANSPORTASI PASIEN
GAWAT DARURAT
18
PRINSIP MERUJUK PASIEN GAWAT
DARURAT
19
TATALAKSANA
• Dokumentasi
20
STABILISASI PASIEN
SEBELUM TRANSFER
A: Airway Jalan napas aman. Misalnya sudah terpasang intubasi dengan
ETT
&
Nasogastric tube sudah terpasang dengan benar pada pasien
B: dengan aspirasi isi gaster
Breathing Terpasang ventilator portable
21
STABILISASI PASIEN SEBELUM
TRANSFER
22
STABILISASI PASIEN SEBELUM
TRANSFER
23
PENENTUAN
SUMBER DAYA
MANUSIA YANG
MENDAMPINGI
PASIEN
24 24
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI PRA
TRANSPORTASI
25
PILIHAN KENDARAAN
• Darat ambulance, siap alam waktu 24 jam dengan durasibilitas sesuai dengan
pertimbangan petugas dan peralatan yang dibutuhkan
• Udara dilakukan jika jarak tempuh jauh, akses melalui jalan darat sulit dicapai dan
dapat mempersingkat waktu transfer helicopter
• Tim transfer sebelumnya harus mengetahui lokasi rumah sakit yang dituju sebelum pasien
ditransfer
26
STANDARISASI KENDARAAN PELAYANAN
MEDIK
AMBULANS DARAT
AMBULANS UDARA
KENDARAAN JENAZAH
27
28
Pintu belakang yang lebar
29
MENYIAPKAN PERALATAN YANG AKAN DISERTAKAN
30
● Sistem bag valve + reservoir • Brankar dewasa atau anak
untuk dewasa dan anak
• Telepon genggam
● Sungkup dewasa dan anak
● Laringioskop • Three way
● Selang ETT
● Pisau bedah • Spuit
● Gel/ pelumas
• NGT
• Stetoskop
• Gunting
31
DOKUMENTASI
○ Detail tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan selama transfer berlangsung
2. Rekam medis
○ Harus mengandung unsur singkat mengenai kondisi klinis pasien sebelum, selama, dan setelah
transfer
32
TERIMA KASIH