Anda di halaman 1dari 29

Pemilihan Lokasi untuk budidaya ikan

dalam keramba jaring apung


Budidaya Ikan Berhasil
Diawali Pemilihan Lokasi Yang Terbaik
Pemilihan lokasi budidaya laut yang dilakukan dengan
benar, merupakan langkah awal keberhasilan budidaya.   
Dalam pemilihan lokasi dua aspek teknis penting yaitu
penilaian kelayakan lahan budidaya dan aspek daya
dukung lahan budidaya.
 Kelayakan diperoleh dengan mempertimbangkan
faktor-faktor kunci seperti pasang surut, kedalaman
(batimetri), keterlidungan, arus, gelombang, mutu
air memberikan informasi karakteristik lahan
terhadap kebutuhan biologis ikan yang akan
dipelihara.
  Daya dukung lahan budidaya bisa diartikan
sebagai kemampuan suatu habitat atau kawasan
budidaya yang dinyatakan dalam jumlah individu
ikan yang mampu hidup normal dan berkelanjutan.
dalam evaluasi daya dukung kita harus mampu
memprediksi secara ilmiah jumlah ikan, jumlah
keramba yang diijinkan untuk keberlanjutan usaha
budidaya (sustainable aquaculture). Dalam hal ini
dipertimbangkan juga tata letak dan konstruksi.
 Terdapat beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam menentukan lokasi
budidaya ikan yaitu :
 Faktor resiko
 Faktor kenyamanan
 Faktor hidrografi
Faktor resiko
1. Terlindung dari angin dan gelombang kuat,
disarankan tinggi gelombang tidak lebih tinggi dari
0,5 m saat musim barat maupun timur.
2. Kedalaman perairan, Ideal pada kedalaman 5 – 15
m.
3. Bebas dari bahan pencemar yang dapat
mengganggu kehidupan ikan (limbah industri,
pertanian, rumah tangga)
4. Tidak mengganggu alur pelayaran
Faktor kenyamanan

Lokasi budidaya sebaiknya dekat dengan jalan


besar, pelelangan ikan ( sumber pakan), dan
pemasok sarana prasarana yang diperlukan).

Kondisi Hidrografi
Kondisi perairan harus bebas dari pengaruh
arus balik/ upwelling serta harus memenuhi
kondisi fisika dan kimia air sesuai dengan
kebutuhan ikan
BUDIDAYA DALAM KJA

Diperoleh - Melalui peta daerah


1. Pencarian Lokasi
- Informasi yang dipercaya
Pertimbangan

faktor faktor dalam pemilihan lokasi


2. Survei Kelayakan Lokasi

Apa yang mesti dipertimbangkan?

a. Faktor keamanan

Apa yg mesti diketahui?

- Respon masyarakat terhadap usaha ini

Diterima atau tidak

- Danpak kegiatan terhadap masyarakat

Memberikan nilai plus atau tidak


b. Faktor gangguan alam

- Gelombang (<1m) dan arus (0,2-0,5m/gtk)


- Bukan daerah up-welling
- Bebas pencemaran (industri dan rumah tangga)
- Curah hujan yang rendah
- Kedalaman (>3m saat surut terendah
dari dasar jaring

c. Faktor kualitas air


No Parameter Satuan Nilai rata-rata
1. Salinitas ppt 30-33
2. Suhu °C 29,5-30
3. DO mg/l 5,9-6,11
4. pH - 8,2-8,9
5. Amonia ppm < 0,1
6 Kecerahan m >10

Sumber: Lokasi KJA, LBL-Lombok


Score sheet pemilihan Lokasi KJA
parameter Angka penilaian Bobot kredit Nilai

kenyamanan Baik 5 2 10
Cukup 3 6
kurang 1 2
Faktor ekologi
Tinggi pasang > 1,0 5 2 10
0,5-1,0 3 6
< 0,5 1 2
Arus (m/det) 0,2-0,4 5 2 10
0,05-0,2 3 6
0.4-0,5 1 2
d. Faktor pendukung
- Mudah memperoleh sarana dan parasarana
- Tersedia SDM yang memadai (Berijazah SD atau memiliki
pengalaman yang sama)
- Mudah memperoleh benih siap tebar
- Mudah memperoleh pakan, obat-obatan dan multivitamin
- Lokasi mudah dijangkau

3. Penetapan Lokasi

Penilian/evaluasi kelayakan lokasi


80 – 100% = Dinyatakan baik
70 – 79% = Layak
60 – 69% = Layak, tetapi perlu pendekatan
terhadap nilai yang rendah

< 60% = Tidak layak


parameter Angka penilaian Bobot kredit Nilai

Kedalaman air dari >10 5 2 10


dasar jaring
4-10 3 6
<4 1 2
Oksigen terlarut 5 5 2 10
(ppm)
3-5 3 6
<3 1 2
Kadar garam (ppt) 30-34 5 2 10
20-30 3 6
<20 1 2
parameter Angka penilaian Bobot kredit Nilai

Perubahan cuaca Jarang 5 2 10


Sedang 3 6
sering 1 2
Faktor pendukung
Sumber listrik Baik 5 2 10
Cukup 3 6
Kurang 1 2
Sumber pakan Baik 5 2 10
Cukup 3 6
kurang 1 2
parameter Angka penilaian Bobot kredit Nilai

Tenaga kerja Baik 5 2 10


Cukup 3 6
Kurang 1 2
Ketersediaan benh baik 5 2 10
Cukup 3 6
Kurang 1 2
pencemaran Tidak ada 5 2 10
Sedikit 3 6
Ada 1 2

80 – 100 % dinyatakan baik


70-79% dinyatakan layak
60 -69 % layak, namun parameter yang rendah dapat
diperbaiki dengan pendekatan iptek
Sumber : Tiensongrusmee, < 60 %, tidak dapat dipertimbangkan
1996
Teknis budiday
TAHAPAN BUDIDAYA

PANEN DAN PASCA


PERSIAPAN PEMELIHARAAN MONITORING PANEN

• PENEBARAN • PERTUMBUHAN • UKURAN


• WADAH • PEMBERIAN • KELANGSUNGA
PANEN
• MEDIA PAKAN N HIDUP
• KUALITAS AIR • PEMANENAN
• BIOTA • PERAWATAN
BIOTA • KESEHATAN • PENGEMASAN
• PERAWATAN IKAN
PRASARANA
Pemilihan benih
 Keseragaman ukuran
 Bebas penyakit
 Gerakan tenang,
 Respon pakan baik
 Sisik cerah
 Mata terang, sisik dan sirip lengkap dan tidak
cacat
Penebaran benih
 Waktu penebaran
 kanibalisme
 Aklimatisasi suhu dan salinitas
 Padat penebaran
Padat penebaran
Ukuran ikan (gram)
No. Kegiatan
15 - 25 50 - 75 400 - 500
1. Wadah pemeliharaan jaring jaring jaring
Penebaran :
2. 3 150 - 200 75 - 100 20 - 25
- Padat tebar (ekor/m )
3. Lama pemeliharaan (bln) 1 2 4
4. Sintasan produksi (%) > 80 > 85 > 95

Ukuran ikan (gram)


No. Kegiatan
15-25 50-75 400 - 500
1. Wadah pemeliharaan jaring jaring jaring
Penebaran :
2. 150-200 75-100 20-25
- Padat tebar (ekor/m3)
3. Lama pemeliharaan (bulan) 3 3 9
4. Sintasan produksi (%) 90 95 95
Pengelolaan pakan
JENIS PAKAN
Pemilihan jenis pakan untuk
pembesaran harus didasarkan pada
kemauan ikan untuk memakan
pakan yang diberikan, kualitas,
nutrisi dan harga atau nilai
ekonomis. Pada umumnya untuk
ikan kerapu diberikan ikan rucah
segar karena harganya relatif
murah, bisa juga pakan buatan
berupa pellet sebagai pengganti
ikan rucah.
DOSIS PEMBERIAN PAKAN
1. Ad libidtum
2. Satiasi
3. persentase

Ukuran ikan (gram)


No. Dosis dan Jenis pakan
15 - 25 50 - 75 400 - 500
1. Ikan mean segar (%) 10 - 15 7,5 - 10 5 - 7,5
2. Pellet (%) 7,5 - 10 5 - 7,5 3-5
Frekwensi pemberian pakan
Frekwensi pemberian pakan untuk budidaya kerapu
sebaiknya menyesuaikan umur atau ukuran ikan.
Pada umur yang lebih muda frekwensi pemberian
pakan lebih sering dibandingkan pada pemeliharaan
dengan umur lebih tua
 Pendederan (2-3 cm); 4 – 5 x sehari
 Penggelondongan (10-15 cm): 3 x sehari
 Pembesaran ( > 100 gram) : 1 – 2 x sehari
Monitoring pertumbuhan
Nutrisi
Nutrisi yang baik akan mempercepat pertumbuhan, ikan rucah yang segar
mempunyai kandungan nutrisi yang baik
Lingkungan
Kondisi kualitas air, arus, dan gelombang mempengaruhi nafsu makan dan
pertumbuhan ikan
Genetik
Pemilihan benih unggul diperlukan untuk mendapatkan benih yang
mempunyai pertumbuhan cepat

G = Wt-Wo/ tt-t0
Pengelolaan wadah pemeliharaan

Pengelolaan jaring
Ganti jaring jika organisme penempel sudah rapat,
Fouling organisme
Lakukan pembersihan pada organisme penempal di
KJA untuk menambah umur sarana dan prasarana
Pencucian berkala
Lakukan pencucian jaring yang sudah rapat
ditumbuhi organisme penempel
Monitoring hama penyakit
Hama: Jenis penyakit :
predator Parasiter
kompetitor Kutu ikan,
dactilogyrus,
Perusak sarana
Bakterial
aeromonas
Viral
VNN
Pengendalian penyakit

Pencegahan:
Melakukan perendaman dengan air tawar secara berkala
Pengaturan padat penebaran
Pengobatan :
Sesuai dengan indikasi penyakit
1. Formalin 25-50 ppm pada air laut, rendam 15 menit (parasit)
2. OTC 25-50 ppm pada air laut rendam 30 menit 3- 7 hari
(bakteri)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai