LABORATORIUM BETON

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JOB I
DATA HASIL UJI KARAKTERISTIK

A. TUJUAN
Untuk mengetahui sifat dan karakteristik bahan yang telah diuji di laboratorium
apakah memenuhi persyaratan sesuai dengan spesifikasi.

B. DASAR TEORI
Pengujian karakteristik material agregat yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari agregat halus ( pasir ) dan agregat kasar ( batu pecah 1- 2 dan batu pecah 2-
3 ).
Ada beberapa data uji karakteristik yang akan didapatkan, yaitu :
1. Kadar Air
2. Kadar lumpur
3. Kadar organik
4. Berat volume
5. Berat jenis dan Penyerapan
6. Keausan dengan mesin los angelos
7. Kepipihan dan Kelonjongan

C. PERHITUNGAN HASIL PENGUJIAN

1. Agregat Halus
Kadar Air = 6,105 %
Kadar Lumpur = 1,34 %
Kadar Organik = No. 3
Berat Volume = 1,418 kg/ltr
Berat jenis SSD = 2,50 %
Penyerapan = 4,89 %
Modulus kehalusan = 2,81

KELOMPOK 1
3A D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
 LABORATORIUM BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2. Agregat Kasar BP 1 -2
Kadar Air = 1,155 %
Kadar Lumpur = 0,36 %
Berat Volume = 1,60 %
Berat jenis SSD = 2,62
Penyerapan = 1,87 %
Modulus kehalusan = 7,14
Keausan = 21,80 %
3. Agregat Kasar BP 2 – 3
Kadar Air = 1,550 %
Kadar Lumpur = 0,36 %
Berat Volume = 1,60 kg / ltr
Berat jenis SSD = 2,64 %
Penyerapan = 2,58 %
Modulus kehalusan = 8,79 %
Keausan = 21,80 %

KELOMPOK 1
3A D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
 LABORATORIUM BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

D. TABEL REKAPITULASI DATA UJI KARAKTERISTIK

Tabel 1.1. Data hasil uji karakteristik
Data Hasil Uji Karakterikstik
A. Agregat Halus
No. Uraian Hasil Spesifikasi Keterangan
1 Kadar Air 6,11% 2% - 5% Basah
2 Kadar Lumpur 1,34% maks 5% Memenuhi
3 Kadar Organik no. 3 < no. 3 Tidak Memenuhi
4 Berat Volume 1,418 1.4 - 1.9 kg/ltr Memenuhi
5 Berat Jenis SSD 2,5 1.6 - 3.3 Memenuhi
6 Penyerapan 4,89% 0.20 - 2 % Lebih Besar
Modulus Memenuhi
7 2,81 2.2 - 3.2
Kehalusan Zona 2
B. Agregat Kasar BP 1-2
No. Uraian Hasil Spesifikasi Keterangan
1 Kadar Air 1,16% 0.5% - 2% Memenuhi
2 Kadar Lumpur 0,36% 0.2% - 1% Memenuhi
3 Berat Volume 1,6 1.6 – 1.9 kg/ltr Memenuhi
4 Berat Jenis SSD 2,62 1.6 – 3.3 Memenuhi
5 Penyerapan 1,87% 0.2% - 4.6% Memenuhi
Modulus
6 7,14 5,5 – 8,5 Memenuhi
Kehalusan
Keausan dengan
7 Mesin Los 21,80% <27% Memenuhi
Angelos
C. Agregat Kasar BP 2-3
No. Uraian Hasil Spesifikasi Keterangan
1 Kadar Air 1,55% 0.5% - 2% Memenuhi
2 Kadar Lumpur 0,36% 0.2% - 1% Memenuhi
3 Berat Volume 1,6 1.6 – 1.9 kg/ltr Memenuhi
4 Berat Jenis SSD 2,64 1.6 – 3.3 Memenuhi
5 Penyerapan 2,58% 0.2% - 4.6% Memenuhi
Modulus
6 8,79 5,5 – 8,5 Kasar
Kehalusan
Keausan dengan
7 Mesin Los 21,80% <27% Memenuhi
Angelos
Modulus kehalusan gabungan 1-2 & 2-3
MK1-2 & 2-3 = 51,56% x 7,14 + 48,44% x 8,79
= 7,94 (5,5 – 8,5) ok

KELOMPOK 1
3A D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
 LABORATORIUM BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

E. KESIMPULAN

Dari data hasil uji karakteristik di atas, dapat disimpulkan bahwa material

1. Agregat Halus

 Zona agregat : Zona 2 ekonomis, ok

 Tetapi : Kadar organiknya > No. 3, sehingga beton dalam mencapai

tingkat penguasannya akan lambat.

 Kadar Air : Penyerapan lebih besar, sehingga pada saat pencampuran

perlu penyesuaian penggunaan air, sehingga slump yang direncanakan
tercapai (6 – 10 cm)

2. BP 1 – 2 : Memenuhi

3. BP 2 – 3 : Memenuhi

KELOMPOK 1
3A D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
 LABORATORIUM BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

1.2 PENGGABUNGAN AGREGAT KASAR DAN HALUS

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tata cara perhitungan penggabungan agregat.
2. Untuk menentukan perbandingan pencampuran agregat sehingga
menghasilkan mutu beton yang diinginkan.

B. DASAR TEORI
Penggabungan agregat kasar dan halus bertujuan untuk mencari prosentase
agregat kasar dan halus yang memenuhi spesifikasi / syarat (grafik 2.5 batas
gradasi agregat kasar untuk besar butir maksimum 19 mm dan grafik 2.6 batas
gradasi agregat kasar untuk besar butir maksimum 38,0 mm) terlampir.

Dalam penggabungan agregat data-data yang diperlukan:

3. Prosentase lolos kumulatif agregat halus
4. Prosentase lolos kumulatif agregat kasar
5. Ukuran butir maksimum
6. Lengkung gradasi (sesuai ukuran butir maksimum)

Metode penggabungan yang sering digunakan adalah:

1. Metode analitis
2. Metode coba-coba (trial and eror

KELOMPOK 1
3A D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
 LABORATORIUM BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

C. TABEL DATA DAN HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.1. Analisa Saringan Aggregat Halus

Nomor Berat Benda Komulatif

% tertahan
Saringan Uji Tertahan (gr) Tertahan Lolos
1 1/2” 0,00 0,00 0,00 100
1” 0,00 0,00 0,00 100,00
3/4” 0,00 0,00 0,00 100,00
1/2” 0,00 0,00 0,00 100,00
3/8” 0,00 0,00 0,00 100,00
No.4 12,23 0,62 0,62 99,38
No.8 60,39 3,02 3,64 96,36
No.16 144,88 7,25 10,89 89,11
No.30 939,71 47,01 57,89 42,11
No.50 699,58 35,00 92,89 7,11
No.100 116,43 5,82 98,72 1,28
No.200 0,00 0,00 100,00 0,00
PAN 25,67 1,28 100,00 0,00
Jumlah 1998,99 100 264,64 835,36

Modulus Kehalusan
203,76
Σ (% Komulatif Tertahan # No. 0,15 s/d # Maksimum)
MK =
100
264,64
=
100

= 2,65 (Zona = 3)

GRADASI AGREGAT HALUS

120.00
Persentase Lolos (%)

100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
0.15 0.30 0.59 1.19 2.36 4.75 9.50 12.50 19.10 25.40 37.50
Ukuran Saringan (mm)
Kumulatif Lolos

Gambar 1.1. Grafik Gradasi Aggregat Halu

KELOMPOK 1
3A D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
 LABORATORIUM BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 1.2. Analisa Saringan Aggregat Kasar Batu Pecah 1-2

Nomor Berat Benda Komulatif

% tertahan
Saringan Uji Tertahan (gr) Tertahan Lolos
1 1/2” 0,00 0,00 0,00 100
1” 0,00 0,00 0,00 100,00
3/4” 0,00 0,00 0,00 100,00
1/2” 853,42 42,75 45,79 54,21
3/8” 538,69 26,98 72,77 27,23
No.4 503,72 25,23 98,00 2,00
No.8 18,57 0,93 98,93 1,07
No.16 0,00 0,00 98,93 1,07
No.30 0,00 0,00 98,93 1,07
No.50 0,00 0,00 98,93 1,07
No.100 0,00 0,00 98,93 1,07
No.200 0,00 0,00 98,93 1,07
PAN 21,38 1,07 100 0,00
Jumlah 1996,51 100 714,24 385,76

Modulus Kehalusan :

Σ (% Komulatif Tertahan # No. 0,15 s/d # Maksimum)

MK =
100
714,24
=
100
= 7,14

GRADASI AGREGAT BP 1-2

Persentase Lolos (%)

120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
0.15 0.30 0.59 1.19 2.36 4.75 9.50 12.50 19.10 25.40 37.50
Ukuran Saringan (mm)

Gambar 1.2. Grafik Gradasi Aggregat Kasar Batu Pecah 1-2

KELOMPOK 1
3A D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
 LABORATORIUM BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 1.3. Analisa Saringan Aggregat Kasar Batu Pecah 2-3

Nomor Berat Benda Komulatif

% tertahan
Saringan Uji Tertahan (gr) Tertahan Lolos
1 1/2” 0 0,00 0,00 100
1” 171,69 8,59 8,59 91,41
3/4” 1385,09 69,32 77,92 22,08
1/2” 422,08 21,13 99,04 0,96
3/8” 0,00 0,00 99,04 0,96
No.4 0,00 0,00 99,04 0,96
No.8 0,00 0,00 99,04 0,96
No.16 0,00 0,00 99,04 0,96
No.30 0,00 0,00 99,04 0,96
No.50 0,00 0,00 99,04 0,96
No.100 0,00 0,00 99,04 0,96
No.200 0,00 0,00 99,04 0,96
PAN 19,14 0,96 100,00 0,00
Jumlah 1998 100 878,85 221,15

Modulus Kehalusan :

Σ (% Komulatif Tertahan # No. 0,15 s/d # Maksimum)

MK =
100
878,85
=
100
= 8,79
Persentase Lolos (%)

120.00 GRADASI AGREGAT BP 2-3

100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
No. No. No. No. No. 8 No. 4 3/8" 1/2" 3/4" 1" 1 1/2"
100 50 30 16 No. Saringan

Gambar 1.3. Grafik Gradasi Aggregat Kasar Batu Pecah 2-3

KELOMPOK 1
3A D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
 LABORATORIUM BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 1.4. Persentase Lolos Komulatif

No Saringan % lolos komulatif

ASTM mm ag halus bp 10 -20 bp 20-30
         
1 1/2 37,50 100 100 100
1” 25,4 100 100 99,23
¾” 19 100 100 92,93
½” 12,5 100 67,81 7,14
3/8’’ 9,6 100 25,62 1,5
4 4,8 98,85 0,97 0,37
8 2,4 95,77 0,73 0,33
16 1,2 86,74 0,73 0,33
30 0,6 77,36 0,73 0,33
50 0,3 37,51 0,73 0,33
100 0,15 0 0,73 0,33
200 0,075 0 0,73 0,33
PAN 0 0 0 0

KELOMPOK 1
3A D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
 LABORATORIUM BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 1.5. Hasil Perhitungan Penggabungan Agregat Kasar dan Halus

Mutu beton : f’c 35 Mpa

Analisa Gabungan
Saringan Kumulatif Lolos Total Spesifikasi Maks. 40
36,0% 33,0% 31,0%
ASTM (mm) Halus BP 1-2 BP 2-3 Halus BP 1-2 BP 2-3 100% Min Max
1 1/2" 37,50 100,00 100,00 100,00 36,00 33,00 31,00 100,00 100,00 100,00
1" 25,40 100,00 100,00 91,41 36,00 33,00 28,34 97,34 - -
3/4" 19,10 100,00 96,96 22,08 36,00 32,00 6,85 74,84 50,00 78,00
1/2" 12,50 100,00 54,21 0,96 36,00 17,89 0,30 54,19 - -
3/8" 9,50 100,00 27,23 0,96 36,00 8,99 0,30 45,28 36,00 60,00
No. 4 4,75 99,38 2,00 0,96 35,78 0,66 0,30 36,74 24,00 47,00
No. 8 2,36 96,36 1,07 0,96 34,69 0,35 0,30 35,34 18,00 38,00
No. 16 1,19 89,11 1,07 0,96 32,08 0,35 0,30 32,73 12,00 30,00
No. 30 0,59 42,11 1,07 0,96 15,16 0,35 0,30 15,81 7,00 23,00
No. 50 0,30 7,11 1,07 0,96 2,56 0,35 0,30 3,21 3,00 15,00
No. 100 0,15 1,28 1,07 0,96 0,46 0,35 0,30 1,11 0,00 5,00
Pan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00    
 LABORATORIUM BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

GRADASI GABUNGAN AGREGAT

100.00
90.00
80.00
70.00
Persentase Lolos (%)

60.00
50.00
40.00 Y1
30.00 Total
20.00 Y2
10.00 Y ideal
0.00
0.15 1.50 15.00
Ukuran Saringan (mm)

Gambar 1.4. Grafik Gradasi Penggabungan Agregat

F. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan penggabungan di peroleh total tidak berimpit dengan garis
ideal, sehingga komposisi yang diperoleh : pasir = 36%, Bp 1 – 2 = 33% dan Bp 2 – 3 =
31%. Sehingga beton yang direncanakan boros. ( Tidak mencapai mutu beton yang
menggunakan semen minimum ).

KELOMPOK 1
3A D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
 LABORATORIUM BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

KELOMPOK 1
3A D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI