Anda di halaman 1dari 2

Catatan Lab.

Beton

 Uji Tarik
Untuk mengetahui besarnya tegangan leleh dan kuat tarik baja dan kekuatan
baja melalui kurva hasil uji Tarik. Apakah mutu baja tulangan sesuai dengan nilai-
nilai hasil uji tarik.

Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material


terhadap gaya statis yang diberikan secara  lambat. Salah  satu cara untuk mengetahui
besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat
diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Nilai kekuatan dan
elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
E adalah gradient kurva dalam daerah linier, di mana perbandingan tegangan (σ)
dan regangan (ε) selalu tetap. E diberi nama "Modulus Elastisitas" atau "Young
Modulus". Kurva yang menyatakan hubungan antara strain dan stress seperti ini
kerap disingkat kurva SS (SS curve).

Jelaskan grafik sesuai dengan soal yang diberikan?


 Hammer Test
Hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan mutu beton tanpa merusak beton.
Tujuan Hammer Test adalah dapat “memperkirakan” besarnya nilai kuat tekan beton
pada suatu elemen struktur yang diukur atas dasar besarnya pantulan suatu alat
(Hammer) terhadap permukaan beton yang diuji serta dapat melakukan pengujian
kuat tekan beton dengan palu beton (Hammer Test). Sebelum digunakan, alat
Hammer Test harus dikalibrasi terlebih dahulu. Di mana fungsi dari kalibrasi tersebut
adalah untuk mencari nilai angka koreksi dari suatu alat agar alat tersebut menjadi
Standard.
n = Jumlah pukulan
r = Besarnya nilai pukulan (Rebound)
R = Angka rebound rata-rata
Ak = Angka kalibrasi di mana 75 merupakan standar kalibrasi
(Catatan : Ak diperhitungkan bila R berada diluar range 73-77 (rata- rata 75)
Rumus kuat tekan beton rata-rata yang digunakan adalah rumus geometrik mean dan
rumus deviasi yang digunakan adalah average deviation.)
Contoh Kasus :
Bangunan yang diuji adalah bangunan Mesjid Peunaga Paya Kecamatan Mereubo
Kabupaten Aceh Barat. Komponen struktur yang dianalisis hanya pada kolom yang
sebagian terkena tsunami dan sebagian tidak terkena tsuanami. Kekuatan beton
tersebut diukur pada elemen struktur kolom tanpa merusak konstruksi dengan
menggunakan alat uji yaitu concrete hammer test. Data diambil pada bagian kolom
yang terkena tsunami dan pada bagian yang tidak terkena tsunami. Hasil pengujian
yang dilakukan menunjukkan bahwa kolom bangunan pada bagian yang terkena
tsunami mengalami penurunan kekuatan beton dibandingkan dengan bagian yang
tidak terkena tsunami. Hasil pengujian kekuatan beton pada kolom 1, 2, 3, 4, 5, 6,
dan 8 pada bagian yang tidak terkena tsunami adalah 26, 29, 33,33, 32, 28, 31,
sedangkan hasil pengujian kekuatan beton pada kolom 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 8 pada
bagian yang terkena tsunami adalah 25, 15, 17, 29, 19, 46, 19, sehingga didapatkan
besar penurunan kekuatan beton pada kolom 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 8 adalah sebagai
berikut: 4%, 45%, 48%, 12%, 19%,46%, dan 19%. Kata Kunci : Tsunami, Hammer
Test dan Kekuatan Beton

Anda mungkin juga menyukai