Anda di halaman 1dari 16

Intranatal Pada

Infeksi KPD
KELOMPOK 2
NAMA
ANGGOTA :
 Indra Kartika Arum

 Vella Tiandani Hartono

 Aizawa Regina Saputri

 Putri Sintya Rahmawati


DEFINISI KPD

KPD adalah bocornya selaput air ketuban (likuor amnii)


secara spontan dari rongga amnion di mana janin di tampung.
Cairan keluar dari selaput ketuban yang mengalami kerobekan,
muncul setelah usia kehamilan 28 minggu dan setidaknya sebelum
1 jam sebelum waktu kehamilan yang sebenarnya.
ETIOLOGI KPD
Kemungkinan yang menjadi faktor predisposisi adalah:

a. Infeksi
Infeksi pada selaput ketuban yang berasal dari vagina yang
menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini.

b. Jumlah Paritas
Kehamilan yang terlalu sering dapat mempengaruhi
embryogenesis, selaput ketuban lebih tipis sehingga mudah
pecah sebelum waktunya dan semakin banyak paritas semakin
mudah terjadi infeksi amnion karena rusaknya struktur serviks
pada persalinan sebelumnya.
PATOFISIOLOGI KPD

01 03
Berkurangnya asam Kekurangan tembaga dan
askorbik sebagai asam askorbik
komponen kolagen

02 04
Pernah mengalami Melakukan olahraga berat
kelahiran prematur atau menempatkan terlalu
sebelumnya banyak tekanan pada tubuh
MANIFESTASI KLINIS KPD

Aroma air ketuban berbau


Keluarnya cairan ketuban
amis dan tidak seperti bau
merembes melalui vagina
amoniak

Cairan ini tidak akan Demam, bercak vagina


berhenti atau kering karena yang banyak, nyeri
terus diproduksi sampai perut,denyut jantung janin
kelahiran bertambah cepat
PENATALAKSANAAN KPD

Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm (>37 minggu)

Apabila dalam 24 jam setelah selaput ketuban pecah belum


ada tanda – tanda persalinan maka dilakukan induksi persalinan
dan apabila gagal dilakukan bedah cesar. Pemberian antibiotik
profiklasis dapat menurunkan infeksi pada ibu. Induksi
persalinan segera diberikan atau ditunggu sampai 6 – 8 jam.
Induksi dilakukan dengan memperhatikan bishop skor jika >5,
induksi dilakukan, sebaliknya jika bishop <5 dilakukan
pematangan serviks dan jika tidak berhasil akhiri persalinan
dengan seksiosesaria.
Lanjutan......
Penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm (<37 minggu)

Penderita perlu dirawat dirumah sakit, ditidurkan dalam


posisi trendelenbarg, tidak perlu pemeriksaan dalam untuk
mencegah terjadinya infeksi dan kehamilan diusahakan bisa
mencapai 37 minggu. Obat – obatan uteronelaksen diberikan juga
dengan tujuan menunda proses persalinan. Tujuan dari
pengelolaan konservatif dengan pemberian kortikosteroid agar
tercapainya pematangan paru. Pemberian kortikosteroid antenatal
pada preterm KPD telah di laporkan secara pasti dapat
menurunkan kejadian RDS.
ASUHAN
KEPERAWA
TAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan
dan merupakan suatu proses pengumpulan data yang
sistematis dari berbagai sumber untuk
mengevaluasidan mengidentifikasi status kesehatan
pasien.
1. Identitas pasien
2. Data kesehatan
3. Riwayat obstetrik dan ginekologi
4. Riwayat penyakit
5. Pola kebutuhan sehari – hari
6. Pemeriksaan fisik
B. DIAGNOSIS

Diagnosis keperawatan merupakan bagian vital


dalam menentukan asuhan keperawatan yang
sesuai untuk membantu klien mencapai kesehatan
yang optimal. Tujuan diagnosis keperawatan
adalah untuk mengidentifikasi respons klien
individu, keluarga, komunitas terhadap situasi
yang berkaitan dengan kesehatan. Diagnosis yang
ditegakkan dalam penelitian ini adalah risiko
infeksi.
Perencanaan keperawatan adalah tahap ketiga dari
proses keperawatan dimana perawat menetapkan
tujuan dan hasil yang diharapkan bagi pasien,
ditentukan dan merencanakan intervensi
keperawatan

INTERVENSI
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan fase dimana perawat
melaksanakan serta melakukan intervensi
keperawatan yang sudah direncanakan.
Implementasi terdiri dari melakukan serta
mendokumentasikan tindakan yang merupakan
tindakan dari keperawatan khusus yang diperlukan
untuk melaksanakan suatu intervensi. Perawat
melakukan serta mendelegasikan tindakan
keperawatan untuk intervensi yang disusun dalam
tahap perencanaan kemudian mengakhiri tahap
implementasi dengan cara mencatat tindakan
keperawatan serta respon pasien terhadap tindakan
yang telah diberikan.
EVALUASI
Evaluasi dapat berupa evaluasi struktur, proses
dan hasil evaluasi terdiri dari evaluasi formatif
yaitu evaluasi yang menghasilkan umpan balik
selama program berlangsung. Sedangkan
evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang dilakukan
setelah program selesai serta mendapatkan
informasi efektifitas pengambilan keputusan.
Evaluasi asuhan keperawatan didokumentasikan
dalam bentuk SOAP (subjektif, objektif,
assessment, planning).
KESIMPULAN
KPD adalah bocornya selaput air ketuban (likuor amnii)
secara spontan dari rongga amnion di mana janin di
tampung. Faktornya kemungkinan infeksi, jumlah
paritas, serviks yang inkompeten, tekanan pada intera
uterin yang meninggi, trauma, dan kelainan letak.
Pecahnya selaput ketuban disebabkan oleh hilangnya
elastisitas pada daerah tepi robekan selaput ketuban.
Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban
merembes melalui vagina. Penatalaksanaan KPD pada
kehamilan aterm (>37 minggu) dan penatalaksanaan
KPD pada kehamilan preterm (<37 minggu). Asuhan
Keperawatan KPD dimulai dari pengkajian, diagnosis,
intervensi, implementasi, dan evaluasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai