Anda di halaman 1dari 41

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

KEBIJAKAN PROGRAM
BERPIKIR TINGKAT TINGGI PKB
MELALUI PKP BERBASIS
ZONASI
Bimbingan Teknis Narasumber
Nasional/Instruktur Nasional/ Guru Inti
PPPPTK PENJAS DAN BK
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling
PPPPTK PENJAS DAN BK
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling
DAFTAR ISI

1 TUJUAN

2 SKENARIO

3 MATERI

4 REFLEKSI

5 SIMPULAN
TUJUAN
Mengembangkan pembelajaran
berorientasi keterampilan berpikir tingkat
tinggi (Higher Order Thinking Skills)

BACK
SKENARIO
Paparan
Menyimak dan
Pengembangan
menelaah contoh
Pengantar(10’) Pembelajaran
Video
Berorientasi
Pembelajaran (90’)
HOTS(45’)

Desain Kegiatan
Pembelajaran
Penguatan (35’) Presentasi (45’)
Berorientasi HOTS
(135’)

BACK
BAHAN/MEDIA
• Buku Pegangan Pembekalan Narasumber
Nasional/Instruktur Nasional
• Bahan Presentasi
• Lembar Kerja
TELAAH VIDEO PEMBELAJARAN DAN DESAIN
PEMBELAJARAN BERORIENTASI HOTS

Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok yang


bearanggotakan maksimal 4 orang untuk melakukan diskusi
• Telaah video Berorientasi HOTS (90’(2 JP))
• Desain Pembelajaran Berorientasi HOTS (135’ (3JP))
• Presentasi hasil diskusi (45’(1 JP))
VIDEO PEMBELAJARAN BERORIENTASI
HOTS
• Menyimak dan menelaah contoh Video Pembelajaran Berorientasi HOTS
menggunakan format LK-2a (90’ (2 JP))
Kelas/Tema :
Judul Video :
Durasi :

Nilai/aspek Bentuk Kegiatan


 
Nilai PPK Isilah dengan nilai PPK yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video (Religiositas, nasionalis, mandiri, gotong royong dan  
integritas)  
 
 

 
Isilah dengan aspek literasi yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video (literasi baca tulis, numerasi, sains, digital,
Aspek literasi finansial, budaya dan kewarganegaraan)

Isilah dengan aspek dimensi pengetahuan yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video (faktual, konseptual, prosedural
Dimensi Pengetahuan dan meta kognitif)

Isilah dengan aspek HOTS yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video :

Transfer Knowledge,
Aspek HOTS
Critical Thinking, Creativity
Problem Solving
 
Isilah dengan aspek saintifik yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video (mengamati, menanya,mengumpulkan
Saintifik (5M) informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan)
 

Keterampilan Abad 21 Isilah dengan aspek keterampilan abad 21 yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran di video (creativity, critical thinking,
communication dan collaboration)
DESAIN PEMBELAJARAN
DESAIN PEMBELAJARAN
BERORIENTASI HOTS

Fasilitator memfasilitasi peserta untuk mengembangkan desain pembelajaran


berorientasi HOTS
Setiap kelompok mengembangkan desain pembelajaran berorientasi HOTS dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
– Siapkan satu pasang KD pengetahuan dan keterampilan pada mapel dan
jenjang yang sesuai Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016! (LK 2b)
– Tetapkan target dari pasangan KD tadi! (LK 2c)
– Petakan KD pengetahuan ke dalam matrik sumbu simetri kombinasi yang telah
disediakan (LK 2d)
– Analisis KD tersebut, kemudian rumuskan IPK-nya! (LK 2e)
– Desainlah pembelajaran berdasarkan model pembelajaran yang dibagi ke
dalam beberapa pertemuan, sesuaikan dengan kebutuhan konten materi yang
disajikan! (LK 2f)
A. ANALISIS KOMPETENSI DASAR:

1. Menentukan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai dengan tuntutan


Permendikbud nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Dasar yang menjadi
sasaran minimal yang akan dicapai sesuai Kompetensi Dasar. Sesuai dengan
format dibawah. (LK-2b)

Format pasangan KD pengetahuan dan keterampilan


Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
<Nomor KD> <KD Pengetahuan> <Nomor KD> <KD Pengetahuan>
2.Tentukan target yang akan dicapai sesuai dengan
Kompetensi Dasar, sesuai dengan format
dibawah, dengan cara memisahkan target
kompetensi dengan materi yang terdapat pada
KD. (LK-2c)
Format Penetapan Target KD
NO KOMPETENSI TARGET KD
DASAR
KD PENGETAHUAN  
  <KD Pengetahuan> <Target pengetahuan yang diamanatkan oleh KD>
KD KETERAMPILAN  
  <KD Keterampilan> <Target keterampilan yang diamanatkan oleh KD>
3. Proyeksikan dalam sumbu simetri Kombinasi dimensi
pengathuan dan proses berpikir. (LK-2d)
Matrik Sumbu Simetri Kombinasi
METAKOGNITIF
PROSEDURA
L
hun 2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar dan Menangah)

KONSEPTUA
L
DIMENSI PENGETAHUAN

FAKTUAL
4. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dapat dilakukan dengan
mengikuti langkah sebagai berikut.
a.
Perhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang menjadi
target yang harus dicapai peserta didik.

b.
Tentukan KD yang akan diturunkan menjadi IPK
c.Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai untuk perumusan IPK agar
konsep materi dapat tersampaikan secara efektif. Gradasi IPK di Identifikasi dari
Low Order Thinking Skill (LOTS) menuju High Order Thinking Skill (HOTS)
d.
Merumuskan IPK penunjang dan IPK kunci, sedangkan IPK pengayaan
dirumuskan apabila kompetensi minimal KD sudah dipenuhi oleh peserta didik.
FORMAT PERUMUSAN IPK (LK-2E)

INDIKATO
R
PROSES MATERI
TINGKAT PENCAPAI
KD BERIFIKIR DAN SUB
KOMPETENSI KD AN
(C1-C6) MATERI
KOMPETE
NSI
KD Pengetahuan
  Dimensi Pengetahuan: Proses Berpikir   IPK
  dan dimensi Penunjang:
Proses Berpikir: pengetahuan:  
  <Gradasi dimensi IPK Kunci:
proses berfikir>  
IPK
Pengayaan :
KD Keterampilan
 
 
  Tingkat Proses Langkah Proses IPK
Keterampilan: Keterampilan: Penunjang:
  <Gradasi dimensi  
Keterampilan> IPK Kunci:
 
IPK
Pengayaan:
 
B. PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI:

“Indikator adalah perilaku yang dapat


diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar (KD) tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran,” (Mulyasa,
2007:139).
FUNGSI INDIKATOR

Fungsi indikator antara lain sebagai pedoman


dalam:
1. mengembangkan materi pembelajaran atau
bahan ajar,
2. mendesain kegiatan pembelajaran
3. merancang dan melaksanakan penilaian
hasil belajar
KETENTUAN PERUMUSAN INDIKATOR

1. Indikator dirumuskan dari KD


2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat
diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan
mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi &
kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat dan
lingkungan/daerah;
PERUMUSAN INDIKATOR

A. Menganalisis tingkat kompetensi yang


digunakan pada KD Menganalisis KKO

B. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat
UKRK kompetensi pada KD
BAGAIMANA MERUMUSKAN INDIKATORNYA? (1)

Contoh Penjabaran KD & Indikator

Muatan Pelajaran: PPKN (BG Kelas 1, T 6 ST 1 PB 1 Hal:3)


KD 3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari dirumah
Mengidentifik C1 (Mengingat)
Indikator: asi
3.2.1 Menyebutkan aturan yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari dirumah
3.2.1 Menjelaskan aturan yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari dirumah
3.2.3 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari dirumah
B. ANALISIS TINGKAT UKRK
PADA KD (1)

Berdasar UKRK (Urgensi, Kontinuitas,


Relevansi, Keterpakaian):
• Indikator sangat penting,
• Indikator penunjang.
Keterangan:
UKRK dapat dijadikan kiteria dalam memilih dan
memilah ketepatan indikator penting atau
indikator penunjang.
B. ANALISIS TINGKAT UKRK
PADA KD (2)

• Urgensi adalah tingkat kepentingannya. Maka


urgensi dimaknai bahwa indikator tersebut
penting dikuasai oleh peserta didik.
• Kontinuitas adalah berkelanjutan, menjadi
dasar bagi indikator selanjutnya atau
mempunyai hubungan dengan indikator pada
tingkat lanjut.
• Relevansi bermakna bahwa indikator tersebut
mempunyai hubungan dengan mata pelajaran
lain serta memiliki nilai yang aplikatif dalam
kehidupan bermasyarakat.
KLASIFIKASI INDIKATOR(1)

1. INDIKATOR KUNCI
• Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.
• Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang
terdapat pada KD.
• Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar
minimal dari KD.
• dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan
harus teraktualisasi dalam pelaksanaan proses
pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang harus
dikuasai siswa tercapai berdasarkan tuntutan KD mata
pelajaran.
KLASIFIKASI INDIKATOR(2)

2. INDIKATOR PENDUKUNG
• Membantu peserta didik memahami
indikator kunci.
• Dinamakan juga indikator prasyarat
yang berarti kompetensi yang
sebelumnya telah dipelajarai siswa,
berkaitan dengan indicator kunci
yang dipelajari.
KLASIFIKASI INDIKATOR(3)

3. INDIKATOR PENGAYAAN
• mempunyai tuntutan kompetensi yang
melebihi dari tuntutan kompetensi dari
standar minimal KD.
• tidak selalu harus ada.
• dirumuskan oleh pendidik apabila potensi
peserta didik memiliki kompetensi yang lebih
tinggi dari dan perlu peningkatan yang baik
dari standar minimal KD.
KLASIFIKASI INDIKATOR(4)

• Dalam melakukan penilaian adalah indikator yang harus diujikan kepada siswa
adalah indikator kunci.
• Indikator kunci tidak boleh terabaikan oleh pendidikan dalam pelaksanaan
penilaian, karena ndikator inilah yang menjadi tolah ukur dalam mengukur
ketercapaian kompetensi minimal siswa berdasarkan KD.
• Di samping itu, pencapaian komptensi minimal ini merupakan pencapaian yang
berstandar nasional.
• Seperti halnya dengan indicator pendukung dan indicator pengayaan di dalam
melakukan penilaian disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pemahaman peserta
didik terhadap indicator kunci yang telah diberikan.
5.Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah
peningkatan kognitif, psikomotor atau afektif.
Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas dalam
menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta
didik. Tujuan pembelajaran mengisyaratkan bahwa
ada beberapa karakter kecakapan yang akan
dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selain itu,
tujuan pembelajaran ini juga bertujuan untuk
menguatkan pilar pendidikan.
.
6 Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan
model pembelajaran:
a.Pahami KD yang sudah dianalisis
b.Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah
dikembangkan
c.Pahami sintak-sintak yang ada pada model pembelajaran,
rumuskan kegiatan pendahuluan yang meliputi Orientasi,
Motivasi, dan Apersepsi
Lanjutan…..

d. Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:


• IPK
• Karakteristik peserta didik
• Pendekatan saintifik
• 4C (creativity, critical thinking, communication, collaboration)
• PPK dan literasi
e. Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik
individual maupun kelompok.
• memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
• melakukan kegiatan tindak lanjut
• menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
• Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD
bersangkutan
Lanjutan……….

f. Tentukan sumber belajar berdasarkan


kegiatan pembelajaran
g. Rumusan penilaian (formatif dan sumatif)
untuk pembelajaran yang mengacu kepada IPK
FORMAT LK

• LK-2f. Format Desain Pembelajaran Berdasarkan Model Pembelajaran


MENGAMATI

MENGOMUNI
MENANYA
KASIKAN
PROSES SAINTIFIK
PROSES
DALAM MODEL SAINTIFIK
PEMBELAJARAN

MENGUMPULK
MENALAR AN INFORMASI
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

1. Model Penemuan/Penyingkapan
a. Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami
konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai
kepada suatu kesimpulan.

Sintak model Discovery Learning:


1)Pemberian rangsangan (Stimulation);
2)Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3)Pengumpulan data (Data Collection);
4)Pengolahan data (Data Processing);
5)Pembuktian (Verification), dan
6)Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN (2)

b. Inquiry Learning
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses
penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat.

Sintak/tahap model inkuiri meliputi:


1)   Orientasi masalah;
2)   Pengumpulan data dan verifikasi;
3)   Pengumpulan data melalui eksperimen;
4)   Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
5)   Analisis proses inkuiri.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN (3)

2. Problem Based Learning (PBL)


Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang
menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu
maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga
bermakna, relevan, dan kontekstual
Sintak model Problem Based Learning :
1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN (4)

3. Project Based Learning


Model Project Based Learning adalah Model pembelajaran yang melibatkan
keaktifan siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan secara
berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu
tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya
dipresentasikan kepada orang lain.
Sintak PJBL:
1) Pertanyaan mendasar
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan
4) Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi penglaman belajar
BACK
DESAIN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
BERORIENTASI HOTS (135’(3 JP))
PRESENTASI KELOMPOK (45’)
PENGUATAN (35’)

BACK
REFLEKSI

BACK
SIMPULAN

BACK

Anda mungkin juga menyukai