Anda di halaman 1dari 14

Calvin Damanik, Dr, SpPD, Dept Penyakit Dalam FK-UMI Medan

Emergency Penyakit Dalam

SYOK KARDIOGENIK
PENGERTIAN
Renjatan kardiogenik adalah kegagalan sirkulasi akut karena
ketidakmampuan daya pompa jantung
DIAGNOSIS
Trias renjatan :
tekanan darah < 90 mmHg,
takikardi, dan
oliguria
Pemeriksaan fisik
1. Tanda – tanda gagal jantung
2. Kemungkinan : komplikasi infark miokard akut
seperti rupture septum interventrikel atau
muskulus papilaris. Infark ventrikel kanan pada
infark inferior dimana denyut jantung rendah
karena blok AV, tanda gagal jantung kanan
dengan paru yang tidak kongestif. Murmur :
regurgitasi akut aorta, mitral, stenosis aorta
berat atau trombosis katup prostetik.
Elektrokardiografi
1. Tanda iskemia, infark, hipertrofi, low voltage
2. Aritmia : AV blok, bradiaritmia, takiaritmia
Foto toraks
Opsifikasi hilus dan bagian basal paru, kemudian
makin kearah apeks paru. Kadang – kadang efusi
pleura

Ekokardiografi
Kontraktilitas ventrikel kiri atau ventrikel kanan
yang buruk, dilatasi ventrikel kiri atau atrium kiri
atau arteri pulmonalis, Regurgitasi katup,
Mikmosa atrium, Efusi perikard dengan
temponade,
kardiomiopati hipertrofik, Perikarditis
konstriktiva
DIAGNOSIS BANDING
1 Syok hipovelomik
2 Syok obstruktif (emboli paru,
tension pneumotoraks)
3 Syok distributif (syok anafilaksasi,
sepsis, toksik, overdosis obat
4. Infark jantung kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin, ureum, kreatinin, AGD,
elektrolit, foto toraks, EKG, enzim
jantung (CK-CKMB,
troponin T), angiografi koroner
TERAPI
1. Posisi ½ duduk bila ada edema paru kecuali hipotensi
berat
2. Oksigen (40 – 50 %) sampai 8 liter / menit bila perlu
dengan masker. Jika memburuk : pasien
makin sesak, takipnu, ronki bertambah, PaO2 tidak bisa
di pertahankan ≥ 60 mmHg dengan
O2 konsentrasi dan aliran tinggi, retensi CO2,
hipoventilasi, atau tidak mampu mengurangi
cairan edema secara adekuat : dilakukan intubasi
endotrakeal, suction dan ventilator
3. Infus emergensi
4. Bila ada tension pneumotoraks segera diidentifikasi
dan di tatalaksana untuk dekompresi
dengan chest tube torakotomi
5. Atasi segera aritmia dengan obat atau DC
6. Jika ada defisit volume yang ikut berperan berikan
normal salin250 – 500 ml kecuali ada
edema paru akut. Jika terapi gagal pasang kateter Swan
Ganz.
7. EKG prekordial kanan untuk deteksi gagal jantung
kanan bila ada infark akut inferior.
8. Penilaian cukup tidaknya volume paling baik dengan
kateter Swan Ganz untuk mendapatkan
PAWP. Jika pemberian cairan kontraindikasi atau tidak
efektif berikan vasopressor untuk
mempertahankan tekanan darah sistolik 100 mmHg.
Depomin dimulai dengan 5
ug/kgBB/menit dititrasi sampai tercapai target
mempertahankan terakanan darah atau sampai
15 ug/kgBB/menit. Tambahkan norepinefrin bila tekanan
darah < 80 mmHg dengan dosis 0,1
– 30 ug/kgBB/menit
9. Jika tidak respons dengan dopamin dapat juga
ditambahkan dobutamin dengan dosis titrasi 2,5
– 20 ug/kgBB/menit. Atau Milrininon / Amrinon
10. IABP (Intra Aortic ballon Pump) bila tidak
responsif dengan terapi adekuat sambil
menunggu
tindakan intervensi bedah
11. Jika tekanan darah sudah stabil dapat
diberikan vasolidator untuk mengurangi afterload
dan
memperbaiki fungsi pompa terutama berguna
pada : hipertensi berat, edema paru,
dekompensasi katup. Nitrogliserin sublingual dan
intravena
12. nitrogliserin pororal 0,4 – 0,6 mg tiap 5 -10
menit. Jika tekanan darah sistolik > 95 mmHg bisa
diberikan nitrogliserin intravena mulai dosis 3 – 5
ug/kgBB. Jika tidak memberi hasil
memuaskan maka dapat diberikan nitropusid.
Nitropusid IV dimulai dosis 0,1 ug/kgBB/menit
bila tidak memberi respons dengan nitrat, dosis
dinaikkan sampai di dapatkan perbaikan klinis
atau sampai tekanan darah sistolik 85 – 90 mmHg
pada pasien yang tadinya mempunyai
tekanan darah normal atau selama dapat
dipertahankan perfusi yang adekuat ke orga –
oegan
vital.
13. Bila perlu : diberikan dopamin 2 – 5 ug/kgBB/menit
atau dobutamin 2 – 10 ug/kgBB/menit
untuk menstabilkan hemodinamik. Dosis dapat
ditingkatkan sesuai respons klinis
14. Trombolitik atau revaskularisasi pada pasien infark
miokard
15. Intubasi dan ventilator pada pasien dengan hipoksia
berat, asidosis atau tidak berhasil dengan
terapi oksigen
16. Atasi aritmia atau gangguan konduksi
17. Operasi pada komplikasi akut infark jantung akut
seperti regurgitasi, VSD dan ruptur dinding
ventrikel atau korda tendinae
KOMPLIKASI
Gagal nafas

PROGNOSIS
Tergantung penyebab, beratnya gejala dan respons terapi

Anda mungkin juga menyukai