Namun apa sesungguhnya yang luar biasa di balik sukses Mehmed II?
• Sedih jika mendengar ada orang tua yang membentak anaknya dengan ucapan-ucapan kasar hingga sang anak tak percaya
dengan dirinya sendiri. Sang anak merasa lemah dan tak punya kemampuan apa-apa.
• Saat anak sudah bisa berjalan dan pandai berbicara biasanya anak ingin melakukan hal-hal yang baru, misalnya memanjat
pohon, biasanya orangtua akan melarang dengan alasan takut anaknya jatuh lalu keluarlah kalimat, "Udah, kamu gak akan
bisa manjat pohon itu. Jangan macem-macem nanti kamu jatuh.”
• Tahukah jika orang tua seperti itu, maka yang terjadi sang anak akan merasa bahwa dirinya memang tidak bisa, merasa
dirinya memang bodoh. Makanya banyak anak yang tidak mandiri.
Belajarlah dari Sultan Murad, Ayah yang sukses melahirkan “sebaik-baik pemimpin”. Sultan Murad setiap hari selalu
memberikan motivasi dengan kalimat yang baik bahkan mungkin bagi orang lain adalah gila. Tapi keyakinan dan
kepercayaan Sultan pada anaknya membuat anaknya semakin berani dan percaya diri.
Setiap hari Sultan mengajak anaknya duduk di puncak menara masjid yang tertinggi, lalu Sultan menunjuk tangannya jauh di
sebuah cakrawala. Apa yang disampaikan Sultan? Sultan menyampaikan motivasi, visi pada seorang anak yang masih sangat
kecil.
• “Mehmed, lihatlah! Di depan, jauh di depan sana, di sanalah Konstantinopel. Kota itu adalah salah satu pusat dari
kekufuran. Ibu kota Romawi Timur yang sangat kuat. Kota itu akan jatuh ke dalam kekuasaan Islam. Dan engkaulah,
Insyaallah, yang akan menaklukkannya kelak.”
Setiap hari dimotivasi dengan kalimat-kalimat yang baik, membuat Mehmed sangat percaya diri dan membuatnya semangat
belajar.
• Berikan Guru Terbaik
• Al-Fatih memiliki mata pelajaran favorit, yakni sejarah. sejarah adalah salah satu
cabang ilmu yang sangat dikuasai oleh pemimpin besar dunia Islam, seperti
Rasulullāh SAW, Umar bin Khaththab, Khalid bin Walid, dan para sahabat lainnya.
• Dengan mendalami peristiwa sejarah, seseorang bisa mengambil pengamalaman
dan pemikiran tokoh yang dibacanya tanpa harus hidup satu zaman dengannya.
Selain itu, sejarah memungkinkan seseorang untuk tidak mulai kembali dari titik
nol, tapi melanjutkan apa yang telah dibangun oleh orang-orang sebelumnya.
Manfaatnya, jalan menuju keberhasilan orang tersebut menjadi lebih dekat.
• Hal itulah yang dilakukan oleh Al-Fatih. Al-Fatih tidak menjadikan sejarah sebagai
masa lalu yang hanya berfungsi sebagai nostalgia dan romantisme tanpa arah.
Namun Al-Fatih mengambil pelajaran dari sejarah sebagai perhitungan dan
perencanaan untuk menentukan keputusan di masa depan.
• Sejak kecil Mehmed telah diajari oleh seorang Ulama besar yang
nasabnya tersambung sampai pada sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq,
Syaikh Aaq Syamsuddin namanya. Syaikh Aaq Syamsuddin punya peran
besar dalam menjadikan Mehmed sebagai pemimpin dunia. Ilmu dan
nasehat menjadi semacam makanan pokok tak tergantikan. Hingga jadilah
Mehmed II sebagai sebaik-baik pemimpin yang pernah disabdakan Rasul.
• Para pemirsa tama tv demikianlah kisah sultan muhamad al fatih yang
bisa menaklukan kota konstatinopel dalam usia 21 tahun, semoga apa
yang telah saya sampaikan bisa diambil hikmah dan pelajarannya
• Sekian apabila ada tutur kata yang salah saya minta maaf, wasala