Anda di halaman 1dari 9

• Alhamdulilahi rabbil ‘alamin,

Was sholatu wassalamu ‘ala,


Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana Muhammadin,
Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain.
Ama ba’du.
• Para pemirsa tama tv yang dirahmati oleh alloh swt , kembali lagi di
program acara kultum romadhon tama tv
• Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sebuah kisah
mengenai sultan muhamad al fatih yang dikenal dengan sebaik-baiknya
pemimpin.
Sultan Mehmed II menjadi jawaban dari bisyarah Rasulullah yang tertera pada
hadistnya. “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang
menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah
komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR Ahmad bin Hanval Al Musnad).

Hadist ini yang mendorong Sultan Mehmed II berusaha keras menaklukkan


Konstantinopel. Berbagai metode dan strategi dilakukan meskipun tak jarang menemui
kegagalan. Pada 20 Jumadil Awal 857 H bertepatan dengan 29 Mei 1453 M, Al Fatih
beserta bala tentaranya berhasil menaklukkan Konstantinopel.

Dia sukses memasuki wilayah Konstantinopel dengan membawa serta kapal-kapal


mereka melalui perbukitan Galata, untuk memasuki titik terlemah Konstantinopel,
yaitu Selat Golden Horn. Ketika itu, Sultan Mehmed II beserta ribuan tentaranya
menarik kapal-kapal mereka melalui darat.
• Meski ada tentaranya mengatakan kemustahilan untuk melakukan startegi tersebut.
Namun, Mehmed II tidak gentar. Dia dengan tegas mengatakan kepada seluruh
tentaranya untuk bergegas dan melaksanakan strategi tersebut.
• Tujuh puluh kapal diseberangkan melalui bukit hanya dalam satu
malam, saking hebatnya Sastrawan Yoilmaz Oztuna berkata, “Tidaklah kami pernah
melihat atau mendengar hal ajaib seperti ini, Mehmed telah menukar darat menjadi
lautan dan melayarkan kapalnya di puncak gunung. Bahkan usahanya ini mengungguli
apa yang pernah diilakukan oleh Alexander The Great.”

Namun apa sesungguhnya yang luar biasa di balik sukses Mehmed II?

Sehari sebelum berjalannya strategi itu, ia memerintahkan semua tentaranya untuk


berpuasa pada siang hari dan shalat Tahajud pada malam harinya sebelum berperang
untuk meminta kemenangan kepada Allah. Alhasil, Mehmed II berhasil membawa
kemenangan dengan menaklukkan Konstantinopel dan memimpinnya menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Ia melindungi seluruh rakyat di sana, baik Muslim maupun non-
Muslim.
• Setelah kemenangan itu, Mehmed II kemudian diberi gelar Sultan
Muhammad Al Fatih, sang penakluk konstantinopel yang mewujudkan
janji Rasulullah. Mehmed II memang terkenal sebagai sultan yang
saleh. Semasa hidupnya, dia tidak pernah meninggalkan shalat fardu,
shalat sunah, shalat Tahajud, dan berpuasa. Sejak ia berusia delapan
tahun, ia telah menghafal Alquran dan menguasai tujuh bahasa
berbeda, yaitu Arab, Latin, Yunani, Serbia, Turki, Parsi, dan Ibrani.
• Lalu mengapa Mehmed II mampu menjadi “sebaik-baik pemimpin dan
memiliki sebaik-baik pasukan?”

Rasulullah bersabda, “Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah,


lalu kedua orang tuanya lah yang menjadikannya sebagai seorang
yahudi, nasrani & majusi (penyembah api). (HR. Muslim No.4807)
• Sabda Rasul di atas menjelaskan bagaimana berpengaruhnya orangtua
terhadap masa depan anaknya. Kita bisa belajar dari Sultan Murad yang
punya peran besar dalam membentuk Muhammad Al-Fatih yang kelak
menjadi penakluk kota Konstantinopel.
• Apa saja yang dilakukan Sultan Murad II ayahanda Mehmed II??
1. Bersahabat dengan Anak

• Sultan Murad tidak memanjakan Mehmed. Sultan hanya ingin Mehmed


merasakan ayahnya selalu ada untuknya hingga Mehmed tidak sungkan untuk
bercerita. Mehmed tak perlu mengadu pada yang lain, Ayahnya sudah lebih
dari segalanya.
• Andai Mehmed  hidup di masa kini, Mehmed tak akan mengadu
pada Facebook. Sangat disayangkan saat ini banyak anak-anak yang lebih dekat
dengan gawai dibandingkan dekat dengan orang tuanya.
• Kita bisa belajar dari Sultan Murad bagaimana bersahabat dengan anak-anak
kita. Karena jika orang tua hanya sibuk dengan pekerjaannya, jangan salahkan
jika di luar rumah anak-anak akan mencari pelarian dengan alasan untuk
diperhatikan orang lain. Jadilah mereka berperilaku buruk, kerjanya berantem,
ngomong kotor, bolos sekolah, dan lain-lain.
• 2. Motivasi dengan Ucapan yang Baik

• Sedih jika mendengar ada orang tua yang membentak anaknya dengan ucapan-ucapan kasar hingga sang anak tak percaya
dengan dirinya sendiri. Sang anak merasa lemah dan tak punya kemampuan apa-apa.
• Saat anak sudah bisa berjalan dan pandai berbicara biasanya anak ingin melakukan hal-hal yang baru, misalnya memanjat
pohon, biasanya orangtua akan melarang dengan alasan takut anaknya jatuh lalu keluarlah kalimat, "Udah, kamu gak akan
bisa manjat pohon itu. Jangan macem-macem nanti kamu jatuh.”
• Tahukah jika orang tua seperti itu, maka yang terjadi sang anak akan merasa bahwa dirinya memang tidak bisa, merasa
dirinya memang bodoh. Makanya banyak anak yang tidak mandiri.

Belajarlah dari Sultan Murad, Ayah yang sukses melahirkan “sebaik-baik pemimpin”. Sultan Murad setiap hari selalu
memberikan motivasi dengan kalimat yang baik bahkan mungkin bagi orang lain adalah gila. Tapi keyakinan dan
kepercayaan Sultan pada anaknya membuat anaknya semakin berani dan percaya diri.

Setiap hari Sultan mengajak anaknya duduk di puncak menara masjid yang tertinggi, lalu Sultan menunjuk tangannya jauh di
sebuah cakrawala. Apa yang disampaikan Sultan? Sultan menyampaikan motivasi, visi pada seorang anak yang masih sangat
kecil.
• “Mehmed, lihatlah! Di depan, jauh di depan sana, di sanalah Konstantinopel. Kota itu adalah salah satu pusat dari
kekufuran. Ibu kota Romawi Timur yang sangat kuat. Kota itu akan jatuh ke dalam kekuasaan Islam. Dan engkaulah,
Insyaallah, yang akan menaklukkannya kelak.”

Setiap hari dimotivasi dengan kalimat-kalimat yang baik, membuat Mehmed sangat percaya diri dan membuatnya semangat
belajar.
• Berikan Guru Terbaik
• Al-Fatih memiliki mata pelajaran favorit, yakni sejarah. sejarah adalah salah satu
cabang ilmu yang sangat dikuasai oleh pemimpin besar dunia Islam, seperti
Rasulullāh SAW, Umar bin Khaththab, Khalid bin Walid, dan para sahabat lainnya.
• Dengan mendalami peristiwa sejarah, seseorang bisa mengambil pengamalaman
dan pemikiran tokoh yang dibacanya tanpa harus hidup satu zaman dengannya.
Selain itu, sejarah memungkinkan seseorang untuk tidak mulai kembali dari titik
nol, tapi melanjutkan apa yang telah dibangun oleh orang-orang sebelumnya.
Manfaatnya, jalan menuju keberhasilan orang tersebut menjadi lebih dekat.
• Hal itulah yang dilakukan oleh Al-Fatih. Al-Fatih tidak menjadikan sejarah sebagai
masa lalu yang hanya berfungsi sebagai nostalgia dan romantisme tanpa arah.
Namun Al-Fatih mengambil pelajaran dari sejarah sebagai perhitungan dan
perencanaan untuk menentukan keputusan di masa depan.
• Sejak kecil Mehmed telah diajari oleh seorang Ulama besar yang
nasabnya tersambung sampai pada sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq,
Syaikh Aaq Syamsuddin namanya. Syaikh Aaq Syamsuddin punya peran
besar dalam menjadikan Mehmed sebagai pemimpin dunia. Ilmu dan
nasehat menjadi semacam makanan pokok tak tergantikan. Hingga jadilah
Mehmed II sebagai sebaik-baik pemimpin yang pernah disabdakan Rasul.
• Para pemirsa tama tv demikianlah kisah sultan muhamad al fatih yang
bisa menaklukan kota konstatinopel dalam usia 21 tahun, semoga apa
yang telah saya sampaikan bisa diambil hikmah dan pelajarannya
• Sekian apabila ada tutur kata yang salah saya minta maaf, wasala

Anda mungkin juga menyukai