Anda di halaman 1dari 3

Nama:Ilham Aulya Gayo

Kelas:8B
Mapel:B.Indo

Fiksi
“Misteri Rara Jonggrang”
Pengarang:S.Z. Hadisutjipto
Penerbit:Balai Pustaka
Tahun Terbit:2000
Rangkuman:
Dahulu kala ada seorang Raja yang bernama Raja Boko dan mempunyai putri yangsangat cantik, Rara
Jonggrang. Suatu hari Rara Jonggrang dilamar oleh seorang pemudayang bernama Bandung
Bondowoso. Rara Jonggrang pun menolaknya karena ia tidak mencintai Bandung. Bandung terus
memaksa dan membujuk hingga akhirnya RaraJonggrang pun setuju, asalkan permintaannya
dikabulkan oleh Bandung. Permintaannyaialah ia minta didirikan 1.000 candi dalam waktu satu hari
satu malam.Bandung Bondowoso setuju, lalu ia mulai membangun, tetapi setelah malam hari
iameminta bantuan makhluk halus agar pembangunan bisa lebih cepat selesai. RaraJonggrang
khawatir dan ia menyuruh dayang-dayangnya supaya membunyikan suara-suara berisik dan
membangunkan hewan-hewan peliharaan supaya para makhluk halustakut. Ternyata benar, para
makhluk halus mengira hari telah pagi dan mereka bersembunyi lagi. Bandung Bondowoso melihat
bahwa jumlah candi hanya 999 dan iatahu bahwa ia telah dikelabui oleh Rara Jongrang yang berbuat
curang. Maka iapunmurka dan menyihir Rara Jongrang menjadi patung batu yang menghias candi
terakhir.
Judul: Muhammad Al Fatih
Penulis: Felix Y. Siauw
Penerbit: AlFatih Press
Tebal: 318

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah
memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta
menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Fath
[48]:1-2)

Mehmed II yang kelak bergelar Muhammad Al-Fatih ini adalah anak laki-laki ketiga dari
Murad II. Pada waktu menunggu kelahirannya, sang Ayah demi menenangkan dirinya membaca Al-
Quran. Mehmed II lahir saat bacaan Al-Quran sampai pada surah Al-Fath, surat yang berisi janji-janji
Allah akan kemenangan kaum muslim.

Murad II mempersiapkan ketiga anak lelakinya untuk menjadi pejuang terbaik untuk
mewujudkan impian menaklukkan Konstantinopel. Penaklukkan Konstantinopel adalah impian
terbesar sang Ayah. Murad II sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Ia meyakini bahwa
keimanan dan ketakwaan adalah modal dasar peradaban yang kuat. Berdasarkan dua hal itu pula ia
membangun kebudayaan Utsmani. Selama masa pemerintahannya, Murad II pernah mencoba
mengepung Konstantinopel namun gagal. Mehmed II awalnya tidak diperkirakan menjadi sultan
menggantikan Murad II, namun kematian kedua kakak Mehmed II membuat sang Ayah
mempersiapkan anak lelaki terakhirnya untuk dididik seacra khusus untuk menjadi pengganti dirinya.
Mengenal wataknya yang keras, yang diyakini sang Ayah sebagai modal utama Mehmed II dalam
belajar dan menjadi pemimpin maka sang Ayah menugaskan para pengajar (ulama) yang paling bagus
untuk mengarahkan kekerasan watak dan membentuk kepribadian Mehmed II.

Mehmed II digambarkan sebagai sosok yang unik, menguasai banyak bahasa, tertarik dengan
ilmu sejarah dan geografi, syair, puisi, seni serta ilmu teknik terapan dan keahlian dalam berperang.
Namun yang paling menonjol dan mempesona adalah kedekatan dirinya pada Allah Swt. Ia juga
sangat mengagumi Rasulullah SAW. Kelak, semua itu adalah bekal yang menghantarkan Mehmed II
menjadi pemimpin besar. Cita-citanya untuk membebaskan Konstantinopel terwujud pada tahun
1453, setelah sebelumnya Mehmed II berkali-kali gagal. Namun ia tak pernah menyerah.

Alkisah pada pengepungan yang berlangsung dari tanggal 6 April sampai saat kemenangan 29
Mei 1453, pasukan Sultan Mehmed beberapa kali mengalami kekalahan. Setelah kalah di daratan dan
lautan, kekalahan berikutnya adalah lolosnya kapal musuh. Kegagalan ini menurunkan moral pasukan
Utsmani, sementara itu pihak musuh yang mulanya lelah dan merasa letih karena serangan tanpa henti
selama dua minggu seketika mendapatkan semangat.
Karena kekalahan itu, Sultan kemudian mengumpulkan seluruh penasehat perang dan semua
ahli taktik Utsmani. Diperoleh kesimpulan bahwa selama Teluk Tanduk tidak dapat mereka akses
maka selama itu pula pengepungan menjadi sulit. Dan sebagai keputusan terakhir dari Sultan adalah
melewati rantai raksasa ini melalui jalur darat, yang artinya ia akan mengangkat kapal-kapalnya di
Selat Bosphorus melewati daratan Galata menuju Valley of Springs di Teluk Tanduk Emas.

Maka Mehmed II memerintahkan seluruh pekerja-pekerjanya untuk meratakan 1.5 km dataran


Galata yang akan dipakai sebagai rute penyeberangan kapal. Mereka menebangi pohon-pohon yang
ada di perbukitan Galata dan membentuk sebuah jalan panjang sepanjang 1.5 km lalu melumuri
gelondongan kayu itu dengan lemak yang diambil dari hewan ternak agar kapal dapat lebih mudah
bergerak. Strategi ini berhasil membuat musuh merasa tertekan dan sebaliknya menaikkan moral
pasukan Sultan Mehmed II. Kemenangan memang belum diperoleh namun ini merupakan sebuah
strategi perang yang dipuji banyak orang.

Penaklukan Konstantinopel berakhir pada tanggal 29 Mei 1453. Mehmed II kemudian


membangun Konstantinopel menjadi kota yang maju dan megah serta menjadi kebanggaan kaum
muslim pada masanya. Kemenangan atas Konstantinopel ini juga membuka jalan bagi penyebaran
agama islam ke seluruh penjuru Eropa.

Novel sejarah islam yang sangat bagus sekaligus menggugah. Berkisah tentang panglima besar
islam dan kepemimpinannya yang berhasil menaklukkan Konstantinopel. Dituturkan dengan runut
dan bahasa yang rapi sehingga enak dibaca, buku ini layak menjadi pilihan bagi mereka yang ingin
mengenal sejarah islam dan mengenal sosok panglima terbaik yang telah diramalkan oleh Rasulullah
SAW.

Mengutip kalimat pembuka di buku ini, “Sejarah memberikan kepada seseorang lebih dari
sekedar informasi, ia menyusun cara berfikir seseorang saat ini dan menentukan langkah apa yang
akan dia ambil pada masa yang akan datang.” Maka sangat baik kiranya jika kita belajar dari sejarah.
Apa yang ingin disampaikan oleh Felix dalam buku sejarah islam ini barangkali adalah selayaknya
kita belajar nilai-nilai keberanian, kegigihan, keyakinan, kesalehan dan kearifan dari para pejuang
islam ini demi menegakkan agama dan kebenaran serta tak lupa tunduk dan patuh pada ketetapan
yang Ia peruntukkan untuk kita.

Anda mungkin juga menyukai