Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PSIKOLOGI UMUM

“ Analisis Gejala Campuran Pada Tokoh Utama ”


Pada Film Rise Of Empires : Ottoman

Di Susun Oleh :
1. Aji Puta Pratama
2. Muhammad Wafa Tajudin

Dosen Pengampu :
Rela Mar’ati M.Psi., Psikolog

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ISLAMIYAH


KARYA PEMBANGUNAN
PARON NGAWI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat serta salam, sehingga dengan rahmatnya kami diberikan segala hal yang
kami butuhkan sehingga kami dapat melaksanakan setiap hal yang bermanfaat,
seperti saat menyusun karya ilmiah ini.

Sholawat serta salam tetap selalu tercurahkan pada Nabi akhir zaman
beliaulah pelita dalam kegelapan Muhammad ibn Abdillah sang pemberi syafaat
di yaumul akhirat. Semoga kita semua tergolong hamba yang di ridhoi oleh Alloh
mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.

Berikutnya kami ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesarnya,


kepada segenap elemen akademisi yang telah membantu dalam menyususn
penulisan makalah ini hingga selesai, utamanya pada dosen pengampu Ibu Rela
Mar’ati M.Psi.,Psikolog. yang telah memberikan topik materi di atas. Dengan hal
tersebut dapat kami jadikan pijakan awal menyusun penulisan.

Kemudian kami sampaikan juga kepada para pembaca, baik pelajar atau
pendidik untuk tidak segan – segan dalam memberikan saran dan kritikan yang
membangun. Sehingga kami dapat melengkapi apa yang menjadi kekurangan
kami. Dengan harapan makalah ini nantinya menjadi lebih baik dikemudian hari.

Penulis
FILM RISE OF EMPIRES : OTTOMAN

Sutradara : Emre ahin


Produser : Kelly McPherson, Emre ahin, Sarah Wetherbee
Distributor : Netflix
Tanggal rilis : 24 Januari 2020
Durasi : 45 menit
Jumlah episode : 6

BAB I
REVIEW FILM

The Rise of Empire adalah cerita Sultan Mehmed II menaklukan


Konstanstinopel, Turki sekarang, pada 29 Mei 1453. Penaklukan ini menjadi
cerita epik dan bagian sejarah dunia. Selain menjadi pintu gerbang dominasi dunia
Islam atas Eropa, Sultan Memed juga berhasil menaklukan kota yang menjadi
lambang kemakmuran dan kedigdayaan Romawi yang hampir selama 1.100 tahun
tidak ada yang sanggup menaklukannya. Riwayatnya menjadi lebih dramatis
karena Sultan Memed II melakukan itu pada usia 21 tahun.

Namun sebelum membicarakan dokumenter ini, ada baiknya diungkap salah


satu riwayat yang terjadi yang jauh ke belakang di tempat yang juga jauh dari
Konstantinopel. Cerita 8 abad di sebuah kota yang mempunyai nama baru,
Madinah. Pada tahun 627 Masehi, Nabi Muhammad beserta sahabatnya sudah 6
tahun berada di Madinah. Tempat Nabi dan para sahabat hijrah dari Makkah
karena menghadapi rongrongan dan kekerasan para pembesar Makkah.

Pada tahun ke-6 Hijrah itu, Nabi Muhammad menerima kabar bahwa ribuan
tentara Makkah sudah berangkat untuk menghancurkan kota Madinah. Jumlah
pasukan Makkah, berlipat-lipat melebihi jumlah pasukan Madinah. Mendengar
kabar tersebut, Nabi pun bermusyawarah dengan para sahabat. Merumuskan cara
terbaik untuk menghalau serbuan Makkah. Satu solusi disepakati. Bahwa cara
terbaik menghadapi serbuan Makkah adalah menghadangnya diluar kota.
Pertanyaanya, bagaimana caranya menghadapi pasukan yang jumlahnya jauh
lebih besar tersebut.

Saat itu Salman Al-Farisi mengajukan usulan yang akan dikenang sampai
sekarang. Salman yang lahir dan besar di Persia, mengusulkan untuk mengadopsi
cara Persia ketika menghadapi musuh yang besar. Menurut Salman, cara paling
efektif menghadapi serbuan pasukan Makkah yang datang dengan kekuatan sangat
besar, adalah dengan membuat parit yang mengelilingi kota. Khandak, yang
berarti Parit, kemudian menjadi nama perang tersebut.

Setelah strategi itu disepakati, maka Nabi Muhammad bersama para sahabat
pun bergerak keluar Madinah untuk membuat parit sebagai benteng pertahanan.
Parit yang sangat dalam sehingga akan berakibat kematian bila dilewati pasukan
Makkah, juga sangat lebar sehingga tidak mungkin dilompati pasukan berkuda.
Nabi dan para sahabat bukan hanya menggali tanah, tapi juga menghancurkan
batu-batu yang sangat keras.

Ketika besi yang Nabi ayunkan dengan keras beradu dengan sebongkah batu
besar, pada waktu itu terperciklah kilatan api yang sangat besar. Cukup lama
sehingga membuat Nabi berdiri agak lama memperhatikan percikan api tersebut.
Usai percikan api tersebut, Nabi Muhammad pun memutar tubuhnya menghadap
para sahabat. Kepada para sahabat, Nabi Muhammad menceritakan apa yang
beliau lihat dari percikan api tadi. Kata Nabi Muhammad, beliau sudah ditunjukan
tiga kejadian umat Islam di masa yang akan datang. Diantaranya adalah
penaklukan Konstantinopel.

Menurut Nabi, Konstantinopel yang waktu itu simbol kejayaan Romawi


negara adidaya dunia, akan ditaklukan orang Islam. Baik Jendral maupun pasukan
penaklukan Konstantinopel, adalah orang-orang istimewa. Nubuwat Nabi
Muhammad tentang penaklukan Konstantinopel itulah yang diwujudkan sekitar 8
abad kemudian oleh Sultan Mehmed. Anak Sultan Murad II yang nama aslinya
adalah Muhammad. Namun karena berhasil menaklukan Konstantinopel, namanya
pun ditambah menjadi Muhammad Al-Fatih, Muhammad sang Penakluk.

"The Rise of Empire" sendiri menggambarkan Al-Fatih sebagai seorang


yang pantang menyerah dan jenius. Kejeniusan Al-Fatih terlihat dari caranya
memperlakukan orang-orang yang memusuhinya, juga caranya menyusun
berbagai strategi untuk menaklukan Konstantinopel. Salah satu kejeniusan Al-
Fatih yang sulit dilupakan sampai sekarang adalah caranya menembus barikade
pertahanan laut benteng Konstantinopel yang berabad-abad tidak bisa ditembus.

Pada waktu itu, benteng Konstanstinopel dikenal sulit ditembus. Semua


yang pernah menyerang Konstanstinopel meyakini bahwa salah satu kunci untuk
menembus benteng kota itu adalah dengan memasuki pelabuhan kota yang
terletak di Teluk Tanduk Emas, Golden Horn. Hanya saja Golden Horn tidak bisa
dilewati sembarang kapal. Di tengah Golden Horn melintang besi baja yang
panjangnya sekitar 400 meter dan beratnya mencapai 40 ton lebih. Bila yang
datang adalah kapal dagang atau kapal perang sekutu Romawi, maka besi itu akan
diangkat dan kapal bisa memasuki pelabuhan. Namun bila yang datang kapal
musuh, maka besi itu yang akan mencegat kapal musuh. Sebelum nantinya
dihancurkan oleh pasukan yang berada di sebelah kiri dan kanan teluk.

Namun Al-Fatih bisa memecahkan situasi. Alih-alih berpikir cara melewati


besi di Golden Horn, Al-Fatih melakukan tindakan diluar perkiraan. Panglima
Muda ini menyuruh anak buahnya membabat sebuah bukit yang menyambungkan
laut dengan teluk emas. Setelah bukit dibabat, kayu-kayu dan lintasan tanah nya
dilumuri minyak dan lemak. Lalu Al-Fatih menyuruh anak buahnya untuk
menarik seratus lebih kapal laut yang dia bawa ke bukit tersebut. ketika sudah
sampai di puncak bukit, kapal pun digelindingkan sampai akhirnya berada di teluk
emas. Al-Fatih memutari teluk emas dengan cara membawa kapal-kapal lautnya
nya ke sebuah bukit.
Semua hal itu dikerjakan secara diam-diam. Tanpa terlihat pasukan
Konstantinopel yang terus memantau dari benteng juga luput dari telik sandi yang
bertebaran dimana-mana. Bahkan tidak semua Jendral dan pasukan yang dibawa
Al-Fatih ke Konstantinopel, mengetahui manuver ini. Manuver membawa kapal
laut ke bukit, dilakukan dengan cepat dan diam-diam.

Namun sebagaimana umumnya sebuah film dokumenter, selalu ada fragmen


lain yang dihilangkan. Terlebih dokumenter sejarah. Karena sejarah selalu
memiliki versi yang berbeda, dokumenter ini pun pastinya menyajikan versi lain
dari sejarah penaklukan Konstantinopel. Seperti tentang siapa sebetulnya guru Al-
Fatih dan apa yang menjadi landasan Al-Fatih untuk menyerang Konstantinopel
tepat pada tanggal 29 Mei 1543.

Dalam dokumenter Netflix ini disebutkan bahwa guru Al-Fatih adalah


Candarli Halil Pasha. Seorang wazir agung, setara Perdana Mentri, yang diberi
tugas Sultan Murad II untuk mendidik anaknya Al-Fatih sejak kecil. Sementara
dalam film ini, Halil Pasha justru terlihat seperti politikus yang dalam setiap saran
dan langkahnya, serat dengan kepentingan diri sendiri. Bukan seorang guru yang
ingin mendidik Al-Fatih.

Sementara dalam sejarah lain disebutkan bahwa guru terkemuka Al-Fatih


adalah Syaikh Aaq Syamsuddin. Selain memahami Kedokteran, Farmakologi,
Psikologi dan tentunya Ilmu Agama, Syaikh Aaq Syamsuddin juga dikenal
sebagai guru spiritual Al-Fatih. Kepadanyalah Sultan Murod II meminta supaya
Al-Fatih dijadikan sebagai pembelajar yang giat dan serius.

Begitu juga dalam timing penyerbuan akhir yang menentukan. Dalam


dokumenter Netflix ini disebutkan bahwa Ibu Tiri Al-Fatih, Mara Brankonvic,
yang menyarankan penyerangan pada 29 Mei. Brankovic mendasarkan sarannya
pada analisa astrologi. Menurut Brankovic, pada malam itu terjadi gerhana
dimana bulan terlihat merah seperti darah. Selain menjadi isyarat waktu tepat
penyerangan, bulan berdarah juga selalu berarti kemalangan bagi yang
melihatnya. Dalam hal ini kemalangan bagi pasukan Romawi yang menjaga
benteng Konstantinopel.

Al-Fatih yang pada waktu itu sempat putus asa dan hampir terbujuk untuk
menarik pasukan dari Konstantinopel, semangatnya bangkit kembali. Sampai
kemudian memutuskan tetap menyerang dan berakhir dengan kemenangan.
Sementara riwayat lain menceritakan hal berbeda. Bahwa penentu waktu
penyerangan pada tanggal 29 Mei adalah gurunya Syaikh Aaq Syamsuddin.
Disebutkan bahwa setelah shalat tahajud, Syaikh Syamsuddin mendatangi Al-
Fatih. Kepada muridnya, dia mengatakan bahwa setelah fajar, adalah waktu tepat
untuk menyerang. Karenanya malam itu, semua pasukan diperintahkan untuk
bersiap siaga.

Diantara hal menarik dari takluknya Konstantinopel yang disampaikan


Netflix ini adalah nubuwat. Baik dari sisi Al-Fatih maupun dari sisi Konstatinus
XI yang waktu itu menguasai Kontantinopel. Sebagaimana disebutkan
sebelumnya, bahwa takluknya Konstantinopel sudah menjadi nubuwah berdasar
tuturan Nabi Muhammad. Nubuwat yang terus menerus diceritakan dari generasi
Nabi Muhammad sampai ke generasi Al-Fatih. Nubuwah inilah yang beredar dari
sisi Al-Fatih.

Dari sisi lain, masyarakat Romawi juga mempunyai nubuwat tentang


jatuhnya Konstantinopel. Nubuwat tersebut mengatakan bahwa Konstantinopel
yang dibangun Konstantinus yang mempunyai istri bernama Helena, akan jatuh
pada saat Kota ini dipimpin seorang Kaisar yang nama Kaisar dan Istrinya sama
dengan nama pendiri dan istrinya. Namun meski Al-Fatih sudah mengetahui dan
mempercayai nubuwat tersebut, putra Sultan Murad II tersebut tetap saja mesti
mengeluarkan upaya keras. Bahkan sampai dalam beberapa waktu, sempat putus
asa dan mau menghentikan pengepungan. Penaklukan Konstantinopel tidak terjadi
begitu saja meski sudah ada nubuwah Nabi.

Hal yang sama juga terjadi dengan kaisar Romawi. Meski Raja
Konstantinopel XI percaya dan tahu bahwa pada masanya lah kota Konstantinopel
akan jatuh, sang Raja justru menolak saran anak buahnya untuk lari dari
Konstantinopel. Kaisar ke-11 ini memilih melanjutkan pertarungan sampai
jenazahnya tidak diketahui. Berbeda dengan panglima perang Konstantinopel,
Giovanni Giustianini, yang memilih untuk melarikan diri. Ternyata untuk
mewujudkan sebuah takdir pun, kita tidak bisa berleha-leha. Masih harus bekerja
keras.1

BAB II
ANALISIS FILM

1. Persepsi
a. Pada teori
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu
melalui alat indra atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak
berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses
selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses persepsi tidak dapat lepas dari
proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu
dari proses persepsi.
Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu
menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagai alat
penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat penciuman,
lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan,
yang kesemuanya merupakan alat indera yang digunakan untuk menerima
stimulus dari luar individu.2
b. Pada film
Pada bagian ini kita akan ditunjukkan bagaimana kemegahan dan
kedikdayaan kota konstatinopel, kala itu mehmed sedang berbicara dengan

1
Kompasiana.com, “Review Film Dokumenter: ‘The Rise of Empire: Ottoman’, Kerja Keras
Menuntaskan Nubuwah,” KOMPASIANA, 19 Juni 2022.
2
Adnan Saleh, Pengantar Psikologi (Makassar Sulawesi Selatan: Aksara Timur, 2018), hal 79-80.
ayahnya di depan benteng konstatintopel. Ayah mehmed yaitu sultan murad II
menjelaskan bahwa sudah sejak lama tembok ini di hancurkan oleh para raja –
raja yang igin menguasainya namun tidak bisa, bahkah dirinya sendiri ( sultan
murad II) juga telah gagal. Di situlah pangeran mehmed mengutarakan
pandangannya bahwa kelak ia akan menjadi seorang sultan ottoman dan
merebut kota konstatinopel itu.

2. Motif
a. Pada Teori
Motif atau sering kita dengar dengan kata motive , dimana kata ini
berasal dari kata movere yang artinya sesuatu yang bergerak. Istilah motif kuat
hubungannya dengan gerakan yang ditampilkan manusia. Dalam psikologi
motif diartikan juga dengan rangsangan, pendorong, dan pembangkit tenaga
hingga terjadi suatu perilaku manusia.3
b. Pada film
Dalam sebuah scene diperlihatkan, sultan mehmed yang berjalan ditanah
lapang berumput tinggi. Didalamnya terdapat kisah yang menceritakan bahwa,
sudah sejak 23 tahun konstatinopel tidak berhasil ditaklukkan, kemudian
terdapat sebuah nubuat nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa kelak
konstatinopel akan jatuh ketangan umat islam, dimana pemimpin dan
pasukannya ialah sebaik – baik pasukan yang tangguh.

3. Konflik
a. Pada teori
Surakhmat (1979) mengemukakan bahwa konflik psikologis adalah
kebimbangan yang disebabkan oleh dua atau lebih motif yang muncul pada
saat bersamaan. Sedangkan dalam KBBI (2005) konflik psikologis
adalah pertentangan yang disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih, atau

3
Fatma Indriani dan M Psi, “Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara,” t.t., hal 32.
keinginan yang bertentangan untuk menguasai diri sehingga mempengaruhi
tingkah laku.4
b. Pada film
Pada adegan ini kita diperlihatkan berbagai konflik yang terjadi dalam
diri mehmed. Yang puncaknya terjadi pada rasa sakit hati mehmed kepada
khalil pasha yang merupakan perdana mentri ayahnya. Dimana dialah yang
menentang keputusan yang di buat oleh mehmed. Serta meremehkan
kemampuannya yang menganggap sultan mehmed masih kanak – kanak.

4. Intelegensi
a. Pada teori
Menurut panitia istilah Padagogik (1953) yang mengangkat pendapat
stren yang dimaksud dengan intelegensi adalah daya menyesuaikan diri dengan
keadaan baru dengan menggunakan alat-alat berfikir menurut tujuannya. Stren
menitikberatkan masalah intelegensi pada soal adjustment atau penyesuaian
diri terhadap masalah yang dihadapinya. Pada orang yang intelijen akan lebih
cepat dalam memecahkan masalah baru apabila dibandingkan dengan orang
yang kurang intelijen.5
b. Pada film
Suasana dalam adegan ini terlihat bahwa sultan telah kehilangan banyak
cara dalam menaklukkan konstatinopel. Namun secara mendadak dia
mendapatkan ilham, bahwa untuk meruntuhkan tembok konstatinopel yang
paling lemah ialah di daerah laut tanduk emas. Maka sang sultan, menarik
kapalnya mengintari hutan hingga sampai di daerah perbukitan di tanduk emas
hingga sampailah kapal – kapal ottoman di tanduk emas.

4
“Apa Yang Dimaksud Konflik Psikologis? - Sosial / Tanya Psikologi,” Dictio Community, 20
Mei 2020.
5
Saleh, Pengantar Psikologi, hal 85.
5. Memori
a. Pada teori
Ingatan memiliki peran yang penting dalam pembelajaran. Mengingat
didefenisikan sebagai kegiatan menyimpan segala hal yang telah diketahui agar
dapat dikeluarkan serta dapat dipergunakan lagi pada situasi lainnya.6
b. Pada film
Scene ini diperlihatkan bagaimana sultan mehmed mengenang masa lalu
ketika sedang berbicara dengan ayahnya. Dimana ayah mehmed menjelaskan
bahwa seorang sultan haruslah pintar dan cerdas di dalam berfikir.

6. Afeksi
a. Pada teori
Afeksi/perasaan : kemampuan merasakan suatu stimulus yang kita terima
Contoh gejala afeksi : Sedih, sedih, cinta, sayang, suka, benci, marah, kangen
dll.7
b. Pada film
Pada scene ini, sultan mehmed memerintahkan komandan armada laut
bernama Batogglu saleman untuk menginvansi kapal sekutu konstatinopel
dalam misi mengirimkan bala bantuan. Sultan memberi peringatan bahwa
jangan ada kegagalan, kalau sampai gagal, nyawamulah taruhannya. Namun
ternyata apa yang dikhawatirkan terjadi. Batogglu gagal dalam menjalankan
misinya. Dia harus dipenggal kepalanya, namun karena sultan masih berhati
nurani, belum lagi si Batogglu juga memiliki pengaruh didalam pasukan, maka
sultan memaafkannya.
Dan atas belas kasihannyalah, Batogglu mencurahkan seluruh hidupnya
untuk sultan dan membuktikannya dengan percaya dan yakin atas
kepemimpinan sultan mehmed, dimana pada titik terakhir penyerangan,
Batogglu memberikan komando para bawahannya termasuk prajurit elit

6
Indriani dan Psi, “Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,”
hal 26.
7
Universitas Yogyakarta, “Psikologi Umum,” t.t.
terakhir yaitu yanisari untuk maju ke medan pertempuran hingga terwujudlah
kemenangan.
Selain itu juga ditunjukkan kebesaran hati sultan mehmed dalam
menghadapi penyusup yang masuk diwilayahnya, sang sultan memberikan kata
– kata yang ramah dan menawarkan penyusup tersebut minum. Dengan
kerendahan hati sultan tersebut, si penyususp kemudian mengutarakan bahwa,
pihaknya akan melakukan penembakan pada kapal – kapalmu. Lalu si
penyusup tersebut dilepaskan oleh sang sultan.

BAB III
KESIMPULAN

Alur cerita Rise of Empires : Ottoman berfokus pada masa Kekaisaran


Ottoman dimana Sultan Mehmed II yang berjuang melawan Kekaisaran
Bizantium serta jatuhnya Konstantinopel. Film ini mengisahkan tentang sejarah di
mana Kekaisaran Ottoman yang merebut Kota Konstatinopel dari kekuasaan
Kekaisaran Bizantium pada tahun 1453.

Inisiasi sultan mehmed II untuk merebut kota konstatinopel tidak lepas dari
warisan leluhur mehmed yang mencita – citakan kota tersebut, selain itu ada
sebuah nubuat yang dituturkan oleh nabi Muhammad SAW, dimana kelak kota
konstatinopel akan jatuh ketangan umat muslim.

Dan pada akhirnya setelah penantian dan perjuangan yang begitu panjang,
konstatinopel mampu ditaklukkan oleh sang sultan. Yang kemudia mendapat gelar
Al – Fatih yaitu sang penakluk.
BAB IV
DINAMIKA PSIKOLOGIS

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai bagaimana aspek – aspek


psikologis pada sultan mehmed II. Maka perlu kita ketahui dulu bahwa dalam film
Rise Of Empires : Ottoman. Didalamnya ada 3 masa sultan mehmed yaitu :
pertama saat sultan mehemd masa kecil. Kedua saat sultan mehemd masa remaja.
Ketiga saat sultan mehemd telah dewasa. Nah ketiga inilah yang akan kita dalami
bagaimana kondisi psikologis sultan mehmed di ketiga masa tersebut.
A. Masa kecil sultan mehmed II
Dimasa kecilnya mehmed harus sudah berpisah dengan ibu
kandunganya, sebab atas perintah ayahnya, mehmed harus berlatih lebih
dewasa dan mandiri karena, kelak pangeran mehmed akan mengantikan
posisi ayahnya menjadi seorang raja di kesultana Ustmaninyah.
Tentu perasaan beliau sangat sedih dan terpukul karena beliau masih
membutuhkan ibunya. Namun sang ibu tetap bersikukuh untuk menyuruh
pangeran untuk meninggalkannya. Walaupun dari lubuk hati sang ibu
sebenarnya tidak merelakannya. Namun apalah daya, semua itu merupakan
perintah dari suaminya yaitu sang raja. Mau tidak mau ia harus merelakan
putranya untuk pergi.
Al hasil memhmed kecil pergi dengan dikawal beberapa tentara dalam
keaadan muram dan penuh kegelisahan yang mendalam. Sampailah mehmed
di ibukota ottoman, disana beliau tidak memiliki seorangpun saudara hanya
ayahnyalah. Namun ada seorang istri kedua ayahnya yaitu mara brankovic
yang kebetulan ia tidak memiliki seorang anak, sehingga mara
mengintepretasikan mehmed sebagai anaknya sendiri. Dan disinilah
kesedihan mehmed dan ratu mara terobati.
B. Masa remaja sultan mehmed II
Di bagian ini banyak adegan psikis sultan mehmed.dimana sang sultan
pada masa remaja mendapat tekanan batin. Bahwa ia harus menjadi seseorang
cerdas dan tangguh. Hal itu dilontarkan oleh ayanya dengan menyuruh
mentrinya yaitu khalil pasha untuk mendidik mehmed. Sebenarnya khalil
phasa tidak begitu senang pada pangeran. Dan dia mendidik begitu keras
bahkan hingga melukai sang sultan. Disaat itulah sultan mulai menaruh rasa
benci pada khalil pasha. Namun apalah daya. Khalil pasha merupakan
gurunya sekaligus mentri yang sangat di percayai oleh ayahnya. Sehingga
mehmed tidak mampu melawan.
Hal ini sampai berlanjut dikala ayah mehmed memberikan tahta
kerajaan ottoman kepadanya yang kala itu ia berusia 11 tahun. Ia mencoba
mengatur strategi awal penyerangan kota konstatinopel. Namun hal itu
ditentang oleh khalil pasha karena kondisinya tidak pas. Dan itu akan memicu
perang salib kembali. Karena sultan mehmed bersikukuh untuk tetap
menjalankan rencananya, maka khalil pasha menginformasikan rencana
mehemd pada ayahnya. Sehingga ayahnya kembali menjadi raja ottoman dan
mecabut mehemd sebagai raja yang baru saja dilantik.
Disuatu waktu setelah tragedi pencopotan itu, sultan mehemd,
mengunjungi singgasana yang sebelumnya ia duduki, didalam hati sultan
memed merasa telah dikhianati oleh perdana mentri ayahnya, yaitu khalail
pasha. Ditengah perasaannya datangalah ibu tiri mehmed, yang kemudian
mengatakan bahwa kelak engaku akan kembali menduduki tahta ini putraku.
C. Masa dewasa sultan mehmed II
Dikabarkan bahwa ayahhanda mehemd telah meninggal, lalu terdapat
desas desus kalau kekuasaan akan beralih pada khalail pasha. Maka sultan
mehmeh segera menuju ke ibukota ottoman untuk mengklaim dirinya sebagai
penerus kerajaan. Dipintu gerbang sultan mehemd telah disambut oleh mentri
ayahnya termasuk khalil pasha yang merupakan kepala mentri. Didalam hati
mehmed, ia harus dapat mengendalikan si khalil pasha atau dirinya yang akan
di kendalilakan, maka dengan gaganya ia menyodorkan tangan pada khalil
pasha untuk memberikan hormat pada dirinya sebagai sultan baru.
Setelah berada di istana beliau menuju ruang singgasana ayahnya.
Disana beliau mengingat akan kenang – kenangan ayahnya yang dulu pernah
mencopotnya dari kesultanan. Dalam dirinya berkata, apakah dia akan
mampu mengikuti jejak ayahnya, serta mampu membuktikan bahwa dirinya
layak menjadi seorang sultan. Dengan demikian ia bertekat untuk
mewujudkan impian para leluruhnya serta mencapai pencapai yang besar
yaitu dengan menaklukkan kota konstatinopel, yang telah ia ketahui bahwa
sudah 23 kerajaan termasuk milik ayahnya telah gagal merebut kota tersebut.
Namun ia harus buktikan itu.
Saat berjalan dikoridor istana ia mendapat pernyataan dari mentrinya
yaitu zaghanos pashya, yang mengatakan bahwa “sultan engkau akan
dipandang sebagai bocah kala itu” hal itu tentu mengingatkan kembali pada
masa pencopotanya dulu. Selain itu ada scene lainnya yang tentunya tidak
lepas mengenai pertikaian antara sultan mehmed dengan mentri ayahnya yaitu
candarli khalil pasha dikala membuat sebuah rencana. Banyak berbagai
rencana sultan yang tidak sependapat engannya. Namun hal demikian tidak
membuat keputusan sang sultan surut, tapi tetap, sultan mehmed harus
mendapat dukungan dari khalil pasha karena saat itu dialah yang memiliki
kepercayaan tinggi sebagai komando pasukan. Hal itulah yang membuat sang
sultan harus tetap mempertahankan khalil pasha.
Sultan mehmed kala itu hanya mempercayakan berbagai tugas kepada
mentrinya yaitu zaganos pasha. Dialah orang terpercaya yang setia
kepadanya. Sampai disuatu ketika. Ketika sultan mehmed telah mengadakan
pengepungan kota konstatinopel selama berbulan – bulan dia kehabisan cara
dalam menggempur benteng pertahanan kota tersebut. Hingga timbullah ide
cermelang dimana dia memindahkan kapal – kapal perangnya melewati
perbukitan dengan cara menjalankan kapal mengguanakan batang – batang
kayu yang telah di tebang sebelumnya kemudian dilumuri minyak. Ide itu
bahkan tidak di ketahui oleh mentri ayahnya. Hingga sampailah kapal tesebut
ke selat tanduk emas.
Selain itu. ada kecemasan di benak sultan mehemed II. Yang mana dia
harus secara cepat menaklukkan kota itu. karena kalau tidak dilakukan secara
cepat, maka akan ada bantuan dari kerajaan sekutu dari barat. Jika hal
demikian sampai terjadi, maka akan sangat sulit untuk mengalahkan
konstatinopel. Hal lainya mengenai pasokan senjata, pangan, dan banyaknya
prajurut yang gugur membuat mental para pasukannya pundar. Dengan begitu
daya juang pasukannyapun akan melemah. Hal itulah yang terus digaungkan
oleh khalil pasha, yang mengendor – ngendorkan sultan mehemed untuk
mundur dari penakulakan kota tersebut.
Namun mehmed tidak putus asa, dia teringat oleh kata – kata ibu tirinya
bahwa ketika terjadi bulan merah ( gerhana bulan) maka dalam kepercayaan
di abad pertengahan bagi orang turki itu akan menjadi sebuah keajaiban besar
dimana seluruh keinginan akan terkabulkan. Dan bagi orang bizantium hal itu
bertanda buruk. Setelah mendapat gambaran demikian, dan benar terjadi
bulan merah lantas, mehmed melancarakan rencana genjatan senjata secara
besar – besaran dan alhasil dia bisa menaklukkan kota yang telah berdiri
selama 1.100 tahun lamanya, dan tidak bisa dijajah oleh 23 kerajaan kini ia
bisa meraihnya.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Dictio Community. “Apa Yang Dimaksud Konflik Psikologis? - Sosial / Tanya


Psikologi,” 20 Mei 2020. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-
konflik-psikologis/135251.
Indriani, Fatma, dan M Psi. “Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara,” t.t.
Kompasiana.com. “Review Film Dokumenter: ‘The Rise of Empire: Ottoman’,
Kerja Keras Menuntaskan Nubuwah.” KOMPASIANA, 19 Juni 2022.
https://www.kompasiana.com/delianur/62ae659afdcdb42cfc5c2e72/review
-film-dokumenter-the-rise-of-empire-ottoman-kerja-keras-menuntaskan-
nubuwah.
Saleh, Adnan. Pengantar Psikologi. Makassar Sulawesi Selatan: Aksara Timur,
2018.
Universitas Yogyakarta. “Psikologi Umum.” t.t.

Anda mungkin juga menyukai