Di Susun Oleh :
1. Aji Puta Pratama
2. Muhammad Wafa Tajudin
Dosen Pengampu :
Rela Mar’ati M.Psi., Psikolog
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat serta salam, sehingga dengan rahmatnya kami diberikan segala hal yang
kami butuhkan sehingga kami dapat melaksanakan setiap hal yang bermanfaat,
seperti saat menyusun karya ilmiah ini.
Sholawat serta salam tetap selalu tercurahkan pada Nabi akhir zaman
beliaulah pelita dalam kegelapan Muhammad ibn Abdillah sang pemberi syafaat
di yaumul akhirat. Semoga kita semua tergolong hamba yang di ridhoi oleh Alloh
mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.
Kemudian kami sampaikan juga kepada para pembaca, baik pelajar atau
pendidik untuk tidak segan – segan dalam memberikan saran dan kritikan yang
membangun. Sehingga kami dapat melengkapi apa yang menjadi kekurangan
kami. Dengan harapan makalah ini nantinya menjadi lebih baik dikemudian hari.
Penulis
FILM RISE OF EMPIRES : OTTOMAN
BAB I
REVIEW FILM
Pada tahun ke-6 Hijrah itu, Nabi Muhammad menerima kabar bahwa ribuan
tentara Makkah sudah berangkat untuk menghancurkan kota Madinah. Jumlah
pasukan Makkah, berlipat-lipat melebihi jumlah pasukan Madinah. Mendengar
kabar tersebut, Nabi pun bermusyawarah dengan para sahabat. Merumuskan cara
terbaik untuk menghalau serbuan Makkah. Satu solusi disepakati. Bahwa cara
terbaik menghadapi serbuan Makkah adalah menghadangnya diluar kota.
Pertanyaanya, bagaimana caranya menghadapi pasukan yang jumlahnya jauh
lebih besar tersebut.
Saat itu Salman Al-Farisi mengajukan usulan yang akan dikenang sampai
sekarang. Salman yang lahir dan besar di Persia, mengusulkan untuk mengadopsi
cara Persia ketika menghadapi musuh yang besar. Menurut Salman, cara paling
efektif menghadapi serbuan pasukan Makkah yang datang dengan kekuatan sangat
besar, adalah dengan membuat parit yang mengelilingi kota. Khandak, yang
berarti Parit, kemudian menjadi nama perang tersebut.
Setelah strategi itu disepakati, maka Nabi Muhammad bersama para sahabat
pun bergerak keluar Madinah untuk membuat parit sebagai benteng pertahanan.
Parit yang sangat dalam sehingga akan berakibat kematian bila dilewati pasukan
Makkah, juga sangat lebar sehingga tidak mungkin dilompati pasukan berkuda.
Nabi dan para sahabat bukan hanya menggali tanah, tapi juga menghancurkan
batu-batu yang sangat keras.
Ketika besi yang Nabi ayunkan dengan keras beradu dengan sebongkah batu
besar, pada waktu itu terperciklah kilatan api yang sangat besar. Cukup lama
sehingga membuat Nabi berdiri agak lama memperhatikan percikan api tersebut.
Usai percikan api tersebut, Nabi Muhammad pun memutar tubuhnya menghadap
para sahabat. Kepada para sahabat, Nabi Muhammad menceritakan apa yang
beliau lihat dari percikan api tadi. Kata Nabi Muhammad, beliau sudah ditunjukan
tiga kejadian umat Islam di masa yang akan datang. Diantaranya adalah
penaklukan Konstantinopel.
Al-Fatih yang pada waktu itu sempat putus asa dan hampir terbujuk untuk
menarik pasukan dari Konstantinopel, semangatnya bangkit kembali. Sampai
kemudian memutuskan tetap menyerang dan berakhir dengan kemenangan.
Sementara riwayat lain menceritakan hal berbeda. Bahwa penentu waktu
penyerangan pada tanggal 29 Mei adalah gurunya Syaikh Aaq Syamsuddin.
Disebutkan bahwa setelah shalat tahajud, Syaikh Syamsuddin mendatangi Al-
Fatih. Kepada muridnya, dia mengatakan bahwa setelah fajar, adalah waktu tepat
untuk menyerang. Karenanya malam itu, semua pasukan diperintahkan untuk
bersiap siaga.
Hal yang sama juga terjadi dengan kaisar Romawi. Meski Raja
Konstantinopel XI percaya dan tahu bahwa pada masanya lah kota Konstantinopel
akan jatuh, sang Raja justru menolak saran anak buahnya untuk lari dari
Konstantinopel. Kaisar ke-11 ini memilih melanjutkan pertarungan sampai
jenazahnya tidak diketahui. Berbeda dengan panglima perang Konstantinopel,
Giovanni Giustianini, yang memilih untuk melarikan diri. Ternyata untuk
mewujudkan sebuah takdir pun, kita tidak bisa berleha-leha. Masih harus bekerja
keras.1
BAB II
ANALISIS FILM
1. Persepsi
a. Pada teori
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu
melalui alat indra atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak
berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses
selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses persepsi tidak dapat lepas dari
proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu
dari proses persepsi.
Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu
menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagai alat
penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat penciuman,
lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan,
yang kesemuanya merupakan alat indera yang digunakan untuk menerima
stimulus dari luar individu.2
b. Pada film
Pada bagian ini kita akan ditunjukkan bagaimana kemegahan dan
kedikdayaan kota konstatinopel, kala itu mehmed sedang berbicara dengan
1
Kompasiana.com, “Review Film Dokumenter: ‘The Rise of Empire: Ottoman’, Kerja Keras
Menuntaskan Nubuwah,” KOMPASIANA, 19 Juni 2022.
2
Adnan Saleh, Pengantar Psikologi (Makassar Sulawesi Selatan: Aksara Timur, 2018), hal 79-80.
ayahnya di depan benteng konstatintopel. Ayah mehmed yaitu sultan murad II
menjelaskan bahwa sudah sejak lama tembok ini di hancurkan oleh para raja –
raja yang igin menguasainya namun tidak bisa, bahkah dirinya sendiri ( sultan
murad II) juga telah gagal. Di situlah pangeran mehmed mengutarakan
pandangannya bahwa kelak ia akan menjadi seorang sultan ottoman dan
merebut kota konstatinopel itu.
2. Motif
a. Pada Teori
Motif atau sering kita dengar dengan kata motive , dimana kata ini
berasal dari kata movere yang artinya sesuatu yang bergerak. Istilah motif kuat
hubungannya dengan gerakan yang ditampilkan manusia. Dalam psikologi
motif diartikan juga dengan rangsangan, pendorong, dan pembangkit tenaga
hingga terjadi suatu perilaku manusia.3
b. Pada film
Dalam sebuah scene diperlihatkan, sultan mehmed yang berjalan ditanah
lapang berumput tinggi. Didalamnya terdapat kisah yang menceritakan bahwa,
sudah sejak 23 tahun konstatinopel tidak berhasil ditaklukkan, kemudian
terdapat sebuah nubuat nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa kelak
konstatinopel akan jatuh ketangan umat islam, dimana pemimpin dan
pasukannya ialah sebaik – baik pasukan yang tangguh.
3. Konflik
a. Pada teori
Surakhmat (1979) mengemukakan bahwa konflik psikologis adalah
kebimbangan yang disebabkan oleh dua atau lebih motif yang muncul pada
saat bersamaan. Sedangkan dalam KBBI (2005) konflik psikologis
adalah pertentangan yang disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih, atau
3
Fatma Indriani dan M Psi, “Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara,” t.t., hal 32.
keinginan yang bertentangan untuk menguasai diri sehingga mempengaruhi
tingkah laku.4
b. Pada film
Pada adegan ini kita diperlihatkan berbagai konflik yang terjadi dalam
diri mehmed. Yang puncaknya terjadi pada rasa sakit hati mehmed kepada
khalil pasha yang merupakan perdana mentri ayahnya. Dimana dialah yang
menentang keputusan yang di buat oleh mehmed. Serta meremehkan
kemampuannya yang menganggap sultan mehmed masih kanak – kanak.
4. Intelegensi
a. Pada teori
Menurut panitia istilah Padagogik (1953) yang mengangkat pendapat
stren yang dimaksud dengan intelegensi adalah daya menyesuaikan diri dengan
keadaan baru dengan menggunakan alat-alat berfikir menurut tujuannya. Stren
menitikberatkan masalah intelegensi pada soal adjustment atau penyesuaian
diri terhadap masalah yang dihadapinya. Pada orang yang intelijen akan lebih
cepat dalam memecahkan masalah baru apabila dibandingkan dengan orang
yang kurang intelijen.5
b. Pada film
Suasana dalam adegan ini terlihat bahwa sultan telah kehilangan banyak
cara dalam menaklukkan konstatinopel. Namun secara mendadak dia
mendapatkan ilham, bahwa untuk meruntuhkan tembok konstatinopel yang
paling lemah ialah di daerah laut tanduk emas. Maka sang sultan, menarik
kapalnya mengintari hutan hingga sampai di daerah perbukitan di tanduk emas
hingga sampailah kapal – kapal ottoman di tanduk emas.
4
“Apa Yang Dimaksud Konflik Psikologis? - Sosial / Tanya Psikologi,” Dictio Community, 20
Mei 2020.
5
Saleh, Pengantar Psikologi, hal 85.
5. Memori
a. Pada teori
Ingatan memiliki peran yang penting dalam pembelajaran. Mengingat
didefenisikan sebagai kegiatan menyimpan segala hal yang telah diketahui agar
dapat dikeluarkan serta dapat dipergunakan lagi pada situasi lainnya.6
b. Pada film
Scene ini diperlihatkan bagaimana sultan mehmed mengenang masa lalu
ketika sedang berbicara dengan ayahnya. Dimana ayah mehmed menjelaskan
bahwa seorang sultan haruslah pintar dan cerdas di dalam berfikir.
6. Afeksi
a. Pada teori
Afeksi/perasaan : kemampuan merasakan suatu stimulus yang kita terima
Contoh gejala afeksi : Sedih, sedih, cinta, sayang, suka, benci, marah, kangen
dll.7
b. Pada film
Pada scene ini, sultan mehmed memerintahkan komandan armada laut
bernama Batogglu saleman untuk menginvansi kapal sekutu konstatinopel
dalam misi mengirimkan bala bantuan. Sultan memberi peringatan bahwa
jangan ada kegagalan, kalau sampai gagal, nyawamulah taruhannya. Namun
ternyata apa yang dikhawatirkan terjadi. Batogglu gagal dalam menjalankan
misinya. Dia harus dipenggal kepalanya, namun karena sultan masih berhati
nurani, belum lagi si Batogglu juga memiliki pengaruh didalam pasukan, maka
sultan memaafkannya.
Dan atas belas kasihannyalah, Batogglu mencurahkan seluruh hidupnya
untuk sultan dan membuktikannya dengan percaya dan yakin atas
kepemimpinan sultan mehmed, dimana pada titik terakhir penyerangan,
Batogglu memberikan komando para bawahannya termasuk prajurit elit
6
Indriani dan Psi, “Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,”
hal 26.
7
Universitas Yogyakarta, “Psikologi Umum,” t.t.
terakhir yaitu yanisari untuk maju ke medan pertempuran hingga terwujudlah
kemenangan.
Selain itu juga ditunjukkan kebesaran hati sultan mehmed dalam
menghadapi penyusup yang masuk diwilayahnya, sang sultan memberikan kata
– kata yang ramah dan menawarkan penyusup tersebut minum. Dengan
kerendahan hati sultan tersebut, si penyususp kemudian mengutarakan bahwa,
pihaknya akan melakukan penembakan pada kapal – kapalmu. Lalu si
penyusup tersebut dilepaskan oleh sang sultan.
BAB III
KESIMPULAN
Inisiasi sultan mehmed II untuk merebut kota konstatinopel tidak lepas dari
warisan leluhur mehmed yang mencita – citakan kota tersebut, selain itu ada
sebuah nubuat yang dituturkan oleh nabi Muhammad SAW, dimana kelak kota
konstatinopel akan jatuh ketangan umat muslim.
Dan pada akhirnya setelah penantian dan perjuangan yang begitu panjang,
konstatinopel mampu ditaklukkan oleh sang sultan. Yang kemudia mendapat gelar
Al – Fatih yaitu sang penakluk.
BAB IV
DINAMIKA PSIKOLOGIS