Murad II mempersiapkan ketiga anak lelakinya untuk menjadi pejuang terbaik untuk
mewujudkan impian menaklukkan Konstantinopel. Penaklukkan Konstantinopel adalah
impian terbesar sang Ayah. Murad II sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Ia
meyakini bahwa keimanan dan ketakwaan adalah modal dasar peradaban yang kuat.
Berdasarkan dua hal itu pula ia membangun kebudayaan Utsmani. Selama masa
pemerintahannya, Murad II pernah mencoba mengepung Konstantinopel namun gagal.
Mehmed II awalnya tidak diperkirakan menjadi sultan menggantikan Murad II, namun
kematian kedua kakak Mehmed II membuat sang Ayah mempersiapkan anak lelaki
terakhirnya untuk dididik seacra khusus untuk menjadi pengganti dirinya.
Mengenal wataknya yang keras, yang diyakini sang Ayah sebagai modal utama
Mehmed II dalam belajar dan menjadi pemimpin maka sang Ayah menugaskan para pengajar
(ulama) yang paling bagus untuk mengarahkan kekerasan watak dan membentuk
kepribadian Mehmed II.
Mehmed II digambarkan sebagai sosok yang unik, menguasai banyak bahasa, tertarik
dengan ilmu sejarah dan geografi, syair, puisi, seni serta ilmu teknik terapan dan keahlian
dalam berperang. Namun yang paling menonjol dan mempesona adalah kedekatan dirinya
pada Allah Swt. Ia juga sangat mengagumi Rasulullah SAW. Kelak, semua itu adalah bekal
yang menghantarkan Mehmed II menjadi pemimpin besar. Cita-citanya untuk membebaskan
Konstantinopel terwujud pada tahun 1453, setelah sebelumnya Mehmed II berkali-kali gagal.
Namun ia tak pernah menyerah.
Alkisah pada pengepungan yang berlangsung dari tanggal 6 April sampai saat
kemenangan 29 Mei 1453, pasukan Sultan Mehmed beberapa kali mengalami kekalahan.
Setelah kalah di daratan dan lautan, kekalahan berikutnya adalah lolosnya kapal musuh.
Kegagalan ini menurunkan moral pasukan Utsmani, sementara itu pihak musuh yang
mulanya lelah dan merasa letih karena serangan tanpa henti selama dua minggu seketika
mendapatkan semangat.
Novel sejarah islam yang sangat bagus sekaligus menggugah. Berkisah tentang
panglima besar islam dan kepemimpinannya yang berhasil menaklukkan Konstantinopel.
Dituturkan dengan runut dan bahasa yang rapi sehingga enak dibaca, buku ini layak menjadi
pilihan bagi mereka yang ingin mengenal sejarah islam dan mengenal sosok panglima terbaik
yang telah diramalkan oleh Rasulullah SAW.
Mengutip kalimat pembuka di buku ini, “Sejarah memberikan kepada seseorang lebih
dari sekedar informasi, ia menyusun cara berfikir seseorang saat ini dan menentukan langkah
apa yang akan dia ambil pada masa yang akan datang.” Maka sangat baik kiranya jika kita
belajar dari sejarah. Apa yang ingin disampaikan oleh Felix dalam buku sejarah islam ini
barangkali adalah selayaknya kita belajar nilai-nilai keberanian, kegigihan, keyakinan,
kesalehan dan kearifan dari para pejuang islam ini demi menegakkan agama dan kebenaran
serta tak lupa tunduk dan patuh pada ketetapan yang Ia peruntukkan untuk kita.
sumber:enggar.net