Anda di halaman 1dari 20

Profil Murabbi

Murabbi
● Murabbi adalah pelaksana penerapan manhaj tarbiyah
pada anggota tamhidi
● Kebutuhan murabbi akan semakin meningkat, jika terjadi
peningkatan pada aktivitas dakwah (tajnid jamahiri)
● Untuk mendapatkan kinerja yang optimal, maka para
murabbi harus mendapatkan sejumlah pelatihan
● Kurikulum pelatihan murabbi ditetapkan oleh
departemen kaderisasi
● Level murabbi minimal harus satu level di atasnya
mutarabbi
Fungsi Murabbi dalam Al-
Qur’an
● Di dalam al-Qur’an banyak ayat yang
menjelaskan fungsi murobbi, seperti di
dalam
● surat Al-Baqoroh ayat151
● Ali Imron ayat 164 dan
● Al-Jumu’ah ayat
2:151
● Di dalam ayat ini ada 3 poin penting yaitu;
● Rosul diutus kepada ummatnya sebagai murobbi[kama
arsalna fikum rosulan minkum]
● Rosul dalam melaksanakan fungsi tarbiah dibekali manhaj
dan penguasaannya yang benar dan utuh. [yatlu ‘alaikum
ayatina]
● Proses tarbiah yang dilakukan rosul memperhatikan 3
aspek penting yaitu;
● Mensucikan jiwa[wayuzakkikum]agar terbentuknya ruhiah
ma’nwiah[mentalitas sepiritual].
● Mengajarkan ilmu[wayu’allimukumul kitaba walhikmata] agar terbentuknya
fikriah tsaqofiah [wawas an intelektua]
● Mengajarkan cara beramal [wayu’allimukum malam takunu ta’lamun] agar
terbentuknya amaliah harokiah[amal dan harokah].
Perubahan Jiwa
● Jika kita perhatikan ayat di atas tazkiatun nafs
[pembersihan jiwa] menjadi skala prioritas dalam proses
tarbiah sebelum memberikan wawasan intelektualitan
dan berbagai aktivitas, karena perubahan dan perbaikan
manusia harus dimulai dari perubahan dan perbaikan
jiwa (Ar-Ra’d ayat 11: “sesungguhnya Allah tidak akan
merubah keadaan suatu kaum sehingga kaum itu
merubah keadaan dirinya’’)
● Walaupun begitu, Murobbi tidak boleh mengabaikan sisi-
sisi yang lainnya yaitu sisi intelektualitas dan aktivitas
secara seimbang dan berkesinambungan
Fungsi Murabbi dalam
Proses Tarbiyah
● Murobbi dalam melaksanakan proses tarbiah
atas mutarobbi berfungsi sebagai ;
● Walid [orang tua] dalam hubungan emosional.
● Syaikh [bapak sepiritual] dalam tarbiah ruhiah
● Ustadz [guru] dalam mengajarkan ilmu
● Qoid [pemimpin] dalam kebijakan umum da’wah.
● Agar fungsi-fungsi ini dapat di perankan oleh
murobbi maka murobbi dituntut untuk memenuhi
keriteria dan sifat-sifat murobbi sukses
Syarat Murabbi
1. Persyaratan tsaqafi; Menguasai mawad marhalah tamhidi
2. Persyaratan kafa-ah;
1. Mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf Arab, meskipun tingkat
dasar.
2. Tidak terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an.
3. Mempunyai kemampuan mengorganisir halaqah tamhidi.
4. Mempunyai kemampuan merespon dan menyelesaikan masalah.
5. Mempunyai kemampuan menyampaikan ide dan pengetahuannya kepada orang
lain.
3. Persyaratan suluki; Berusaha menghiasi dirinya dengan adab-
adab murabbi.
4. Persyaratan tanzhimi;
1. Lulus daurah murabbi tamhidi.
2. Minimal muayyid
Hak Murabbi
1. Didengar dan ditaati
2. Dimintai pendapat atau istisyarah
3. Dihargai dan dihormati
4. Mengajukan permintaan bantuan untuk melaksanakan
tugas
5. Memutuskan kebijakan
6. Membentuk kepengurusan halaqah
7. Mendapat daurah-daurah peningkatan, seperti Daurah
Murabbi dan Daurah Taqwim
8. Mengajukan peserta tarbiyahnya untuk dinaikkan
jenjang tarbiyahnya
Pesan untuk Murabbi
● Salah satu strategi yang dapat digunakan
untuk mencapai pelaksanaan tarbiyah ini
dengan baik, yaitu langsung memperbaiki
kualitas proses belajar mengajar (PBM)
● Beberapa nasihat yang diberikan oleh DR.
Abdulah Qadiri dalam Thallu Ar-Rabwah
yaitu sebagai berikut:
Pesan 1
Hendaknya murabbi jadi
teladan yang baik bagi mad’u
dalam mencapai kemajuan
dan prestasi
Pesan 2
Memahami materi tarbiyah sesuai dengan
tahapan dengan teliti dan sempurna.
Kemudian menerapkan madah tersebut
pada kehidupan mereka. Sebab aplikasi
pada amal perbuatan itu akan
memantapkan ilmu, dan membiarkannya
begitu saja akan menyebabkan lupa
Pesan 3
Memilih kitab-kitab tertentu untuk setiap
cabang ilmu, dibaca dengan cermat dari
awal hingga akhir. Perlu disertai dengan
upaya memahami dan menghafalkan
kaidah-kaidah dan nash-nash yang
berkaitan, kemudian kitab tersebut dapat
dijadikan sebagai pegangan untuk ilmu itu.
Pesan 4
Menyiapkan paket-paket pelajaran dan
diktat yang sesuai dengan tingkatan
bidang studi mereka atau bahasan
madah mereka. Menugaskan kepada
mereka untuk ikut dalam
mempersiapkan sebagian paket-paket
tersebut.
Pesan 5

Menunjuk kitab-kitab
tertentu untuk dijadikan
bacaan harian dan kitab
lain untuk diringkas
Pesan 6
Hendaknya para murabbi dan muwajjih
senantiasa akrab dengan masalah-
masalah yang hangat dibicarakan, baik
yang dimuat di surat kabar, majalah,
media lain atau kejadian-kejadian
temporer.
Pesan 7
Mengembangkan sikap tanggung
jawab dan mandiri (ta’alum dzati), tidak
ikut-ikutan dan taqlid. Disertai dengan
penanaman sikap tawadhu’,
menghargai dan menghormati
kelebihan orang lain.
Pesan 8
Mengawasi mutarabbi dengan
pemantauan yang cermat serta
meletakkan semua perkara
pada tempatnya (tidak zhalim)
Pesan 9
Menerima semua pertanyaan atau hal yang masih
meragukan, salah paham, kritik dan usulan dari
mutarabbi. Kemudian mendiskusikannya dengan
tenang, proporsional dan memuaskan. Menerima
siapa yang benar dan tidak lupa mengucapkan
terima kasih. Dengan catatan bahwa keinginan
seseorang dalam hal ini, bukan hanya ingin
mengkritik atau menyalahkan, akan tetapi demi
maslahat dan mencari kebenaran.
Pesan 10
Mendorong mutarabbi untuk
mengadakan kunjungan-
kunjungan untuk praktek latihan
dakwah
Pesan 11
Hendaknya menerapkan pada dirinya dan
mendorong mutarabbinya untuk mengadakan
muhasabatun nafs (koreksi diri) pada setiap
malam sebelum tidur, untuk melihat semua
perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan Islam,
kemudian bertobat kepada Allah agar sesuai
dengan sabda Rasulullah saw, "Ihsan adalah
engkau mengabdi kepada Allah seakan-akan
engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-
Nya, maka sesungguhnya Dia melihat engkau."
(HR. Bukhari-Muslim)

Anda mungkin juga menyukai