Anda di halaman 1dari 8

SEKOLAH JAA

Definisi Sekolah JAA

Adalah program kajian yang membahas materi-materi dasar keislaman dan pembentukan akhlak islami sehingga
terwujud pribadi pemuda yang unggul dan siap menghadapi tantangan zaman. Kajian ini disampaikan dengan
metode mentoring bergaya komunikatif yang dilakukan secara periodik dan kontinu.

Mengapa Sekolah JAA ?

Sekolah JAA adalah alternatif model pembinaan generasi muda muslim yang telah tersebar secara luas dan
digunakan di sekolah-sekolah dan kampus-kampus. Hal ini disebabkan mentoring merupakan bentuk pembinaan
yang memiliki keunggulan-keunggulan, diantaranya :

Berlangsungnya pembinaan pribadi mentee yang menyeluruh, Baik melalui materi- materi dasar keislaman
maipun materi pengembangan diri.

Membahas permasalahan dan solusi yang dekat dengan lingkungan mentee sehingga dapat mendukung
penerapan siatem pendidikan berbasis kompetensi.

Didapatnya pemantauan yang lebih intensif dan melekat dari seorang mentor terhadap perkembangan kualitas
mentee (jumlah mentee yang ideal adalah 12 orang perkelompok).

Memungkinkan proses pembinaan yang berlangsung secara kontinu.

Disampaikan dengan gaya komunikatif dan simpatik sehingga tidak merasa jenuh.

“Memang seperti itulah dakwah.

Dakwah adalah cinta, dan cinta akan meminta segalanya darimu. Pikiranmu. Perhatianmu. Berjalan, duduk
dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang ummat yang kau cintai.”

(Alm. Ust. Rahmat Abdullah)

Pencapaian 10 Kepribadian Muslim

adalah sifat-sifat individu yang menjadi sasaran akhir tarbiyah sesuai tahapannya, mencakup sepuluh point
kepribadian islami, sebagai berikut :

A. Salimul Aqidah

Tidak meruqyah kecuali dengan Qur’an ma’tsur

Tidak berhubungan dengan jin

Tidak meminta tolong kepada orang yang berlindung pada jin

Tidak meramal nasib dengan melihat telapak tangan

Tidak menghadiri majlis dukun dan peramal

Tidak meminta berkah dengan mengusap-usap kuburan

1
Tidak meminta tolong pada orang yang telah mati

Tidak bersumpah dengan selain Allah SWT

Tidak tasya-un ( merasa sial karena melihat atau mendengar sesuatu )

Mengikhlaskan amal untuk Allah swt

Mingimani rukun iman

Beriman pada nikmat dan siksa kubur

Mensyukuri nikmat Allah swt saat mendapat nikmat

Menjadikan setan sebagai musuh

Tidak mengikuti langkah-langkah setan

Menerima dan tunduk secara penuh kepada Allah swt dan tidak bertahkim kepada selain yang diturunkan-Nya

B. Shahihul Ibadah

Tidak sungkan adzan,bagi laki-laki

Ihsan dalam thaharah

Bersemangat untuk shalat berjama’ah

Besemangat untuk berjama’ah dimasjid

Ihsan dalam shalat

Qiyamul-lail minimal sekali sepekan

Membayar zakat bagi yang wajib zakat

Berpuasa fardhu

Berpuasa sunnah minimal sehari dalam sebulan

Menunaikan haji yang mampu, berniat melaksanakan haji bagi yang belum mampu

Komitmen dengan adab tilawah

Khusyu’ dalam membaca Al Qur’an

Hafal satu juz Al-Qur’an

Komitmen dengan wirid tilawah harian

Berdoa pada waktu-waktu utama

Menutup hari-harinya dengan bertaubat dan beristighfar

Berniat pada setiap melakukan perbuatan

2
Menjauhi dosa besar

Merutinkan dzikir pagi hari

Merutinkan dzikir sore hari

Dzikir kepada Allah SWT dalam setiap keadaan

Memenuhi nadzar

Menyebarluaskan salam

Menahan anggota tubuh dari segala yang haram

Beri’tikaf pada bulan Ramadhan, jika mungkin

Mempergunakan siwak

Senantiasa menjaga kondisi thaharah,jika mungkin

C. Matinul Khuluq

Tidak takabur

Tidak bersikap imma’ah ( asal ikut,tidak punya prinsip )

Tidak dusta

Tidak mencaci maki

Tidak mengadu domba

Tidak ghibah

Tidak mematikan omongan orang lain

Tidak mencibir dengan isyarat apapun

Tidak menghina dan meremehkan orang lain

Tidak menjadikan orang buruk sebagai teman/sahabat

Menyayangi yang kecil/muda

Menghormati yang besar/tua

Memenuhi janji

Birul walidain

Menundukkan pandangan

Menyimpan rahasia

Menutupi dosa orang lain

3
Memiliki ghirah(rasa cemburu) pada keluarganya

Memiliki ghirah(rasa cemburu) pada agamanya

D. Qadirun ‘alal Kasbi

Menjauhi sumber penghasilan haram

Menjauhi riba

Menjauhi judi dengan segala macamnya

Menjahui penipuan

Membayar zakat

Menabung meskipun sedikit

Tidak menunda dalam melaksanakan hak orang lain

Menjaga fasilitas umum

Menjaga fasilitas khusus

E. Mustaqqaful Fikri

Baik dalam membaca dan menulis

Membaca satu juz tafsir Al Qur’an

Memperhatikan hukum-hukum tilawah

Menghafal separoh Arba’in

Menghafalkan 20 hadits pilihan dari Riyadhush-Shalihin

Mengkaji marhalah Makkiyah dan menguasai karakteristinya

Mengenal 10 sahabat yang dijamin masuk surga

Mengetahui hukum thaharah

Mengetahui hukum shalat

Mengetahui hukum puasa

Membaca sesuatu yang diluar spesialisasinya 4 jam setiap pekan

Memperluas wawasan diri dengan sarana-sarana baru

Menyadari adanya peperangan zionisme terhadap Islam

Mengetahui bahaya Al Ghozwul Fikri

Mengetahui organisasi-organisasi terselubung

4
Mengetahui bahaya pembatasan kelahiran

Menjadi pendengar yang baik

Mengemukakan pendapat

Berpartisipasi dalam kerja—kerja jama’I

Tidak menerima suara-suara miring tentang kita

F.Qawiyul Jism

Bersih badan

Bersih pakaian

Bersuh tempat tinggal

Komitmen dengan adab makan dan minum sesuai dengan sunnah

Tidak isrof dalam mele’an (jaga)

Komitmen dengan olah raga 2 jam tiap pekan

Bangun sebelum fajar

Memperhatikan tata cara baca yang sehat

Mencabut diri dari merokok

Menghindari tempat-tempat kotor dan polusi

Menghindari tempat-tempat bencana (bila masih diluar area)

G.Mujahidun Linafsihi

Menjauhi segala yang haram

Menjauhi tempat-tempat bermain yang haram

Menjauhi tempat-tempat maksiat

H. Munazham fi Syu’unihi

Memperbaiki penampilannya (performanya )

Tidak menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga yang menentang Islam

I. Harisun ‘ala Waqtihi

Bangun pagi

Mengoptimalkan waktu untuk belajar

J. Nafi’un li Ghairihi

5
Melaksanakan hak kedua orang tua

Ikut berpartisispasi dalam kegembiraan

Membantu yang membutuhkan

Memberi petunjuk orang tersesat

Menikah secara Islami

Perangkat-Perangkat Sekolah JAA

1. Mentor adalah Pengurus JAA yang telah melakukan serangkaian pembinaan di JAA.
Peserta mentoring (Mentee)dalah seluruh anggota JAA

2. Sekolah JAA Klasikal adalah program penyegaran yang dilakukan setiap bulan dengan beragam
variasi kegiatan yang dititikbaratkan pada program pengembangan diri.
3. Waktu Pelaksanaan
SJ dilakukan secara intensif seminggu sekali dengan hari dan jam sesuai kesepakatan antara mentor dan peserta
mentoring, berdurasi 1,5 sampai 2 jam.

Plot waktu setiap pertemuan (bersifat fleksibel)

a. Pembukaan : Mengenal Al-qur’an , Pengetahuan Al-qur’an, Tilawah


b. Materi
c. Curhat dan diskusi
d. Do’a rabithah

SARANA

Sarana adalah program atau bentuk acara yang dijadikanmedia untuk merealisasikan kurikulum sekolah JAA.

Sarana terbagi menjadi dua, yaitu:

#1 Sarana Utama

 Sekolah JAA
 Dakwah Fardhiyah
 Kajian Umum
 Penugasan
 Tugas Baca/Resume
 Tugas Diskusi/Tugas kepanitiaan
 Tugas menulis makalah
 Tugas kliping media,dll
 Mabit (ikhwan) / Jalasah Ruhiyah (akhwat)
 Tastqif
 Sekolah JAA Klasikal
 Kalimat Mentor

6
 Kultum

#2 Sarana Pendukung

 Mobilisasi dalam Ta’lim / Kajian


 Ta’lim rutin (ex: Sekolah JAA Klasikal)
 Ta’lim fil masajid (ex: IFFAH, KRS, dll)
 Majelis ta’lim
 Program TV/Youtube dsB
 Rihlah

*) Mentor memobilisasi peserta SJ ke dalam agenda pendukung yang sejalan dengan kurikulum yang
dianjurkan.

ADAB DALAM SEKOLAH JAA

1. Tata krama di dalam majelis:


2. Memulai dengan tilawah
3. Membawa peralatan untuk mencatat
4. Berinfaq
5. Diakhiri dengan doa penutup majelis

Tata krama terhadap diri sendiri:

1. Membersihkan hati dari aqidah dan akhlaq yang buruk


2. Memperbaiki niat
3. Qanaah dalam makanan, pakaian, dan tempat
4. Bersemangat dalam menuntut ilmu
5. Berusaha menghiasi diri dengan akhlaq yang mulia

Tata krama peserta terhadap mentor :

1. Tunduk dan taat kepada mentor selama tidak bermaksiat


2. Mengkomunikasikan urusan dirinya kepada mentor
3. Berusaha memenuhi hak-hak murabbi dan tidak melupakan jasanya
4. Sabar atas perlakuannya.
5. Meminta izin jika ada udzur.
6. Bertutur kata yang sopan dan santun padanya
7.
Tata Krama mentor terhadap peserta SJ :

1. Mendorong peserta lain untuk bersungguh-sungguh mengikuti SJ


2. Tidak memotong pembicaraan orang lain

Tata krama terhadap lingkungan SJ

Hadir dengan wajah ramah dan berseri

7
Memberi salam

Tidak menyakiti perasaan mereka

Bertegur sapa sewajarnya

Mentor

Adalah pelaksana proses tarbiyah dengan focus kerjanya pada : pembentukan pribadi muslim yang shalih
mushlih, yang memperhatikan aspek :

Pemeliharaan

Pengembangan

Pengarahan

Pemberdayaan

PERAN MENTOR/MURABBI

Walid dalam hubungan emosional

Syaikh dalam tarbiyah ruhiyah

Ustadz dalam ifadah ilmiyah

Qaid dalam kebijakan umum

Anda mungkin juga menyukai