Anda di halaman 1dari 9

Karakteristik Perusahaan Jasa

Pengertian Perusahaan Jasa

 perusahaan jasa adalah perusahaan yang menyediakan produk tidak berwujud sebagai
layanan yang dibutuhkan konsumen untuk menghasilkan pendapatan. Mereka menjual
layanan kepada klien dan biasanya dibayar berdasarkan proyek atau per jam.
 Contoh bisnis jasa adalah kantor akuntan. Kantor akuntan memperoleh pendapatan mereka
dengan melakukan audit dan jasa audit untuk bisnis, melakukan semua pengaturan
kebutuhan bisnis mengenai pajak, dan melakukan akuntansi keuangan bisnis.
 Akuntan profesional ini menjual jasa atau layanannya berdasarkan berapa lama konsumen
mempekerjakan mereka.
Karakteristik Perusahaan Jasa
1. Tidak Memiliki Produk Fisik
Karakteristik perusahaan jasa yang pertama adalah tidak mempunyai barang ataupun
produk fisik. Kenapa? karena perusahaan jasa menjual produk yang praktis tidak
terlihat, maka mereka tidak memiliki persediaan. Produk yang dijual oleh mereka
akan sulit dilihat, tetapi pelanggan dapat merasakan kebaikan layanannya.
Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan jasa. Sehingga, kualitas pelayanan atau
customer service itu penting. Pelanggan yang nyaman menggunakan layanan Anda
akan setia pada bisnis Anda.
Akibat minimnya bentuk fisik, konsumen akan sulit memahami produk apa saja yang
ditawarkan, bagaimana proses penggunaan layanan, dan manfaat yang bisa diperoleh
setelah menggunakan layanan tersebut.
2. Layanan yang Berbeda atau Heterogen

Karakteristik perusahaan jasa yang kedua adalah pelayanan yang berbeda karena setiap tidak
semua konsumen tidak memiliki masalah yang sama persis, karena tergantung pada
kebutuhan konsumen dan harga yang ditetapkan oleh perusahaan.
Semua perusahaan jasa seringkali perlu menyesuaikan layanan mereka dengan keluhan dan
keinginan pelanggan mereka.
Tentunya kondisi ini berbeda dengan perusahaan dagang, yang mana konsumen akan
menerima produk dalam bentuk yang sama dan dengan hasil yang sama.
Misalnya, jika Anda membeli produk sepatu fashion, setiap konsumen yang membeli
sepasang sepatu Tipe A akan menerima produk A dengan bentuk yang sama.
Juga, perusahaan memiliki standar tertentu. Perbedaannya hanya pada ukuran sepatu. Jenis
layanan untuk setiap konsumen tidak persis sama, tetapi semua konsumen mendapatkan
manfaat dari layanan yang eksklusif. Layanan yang berbeda dapat memberikan jawaban dan
pendapat yang juga berbeda.
Penyedia perawatan mungkin dipuji oleh Pasien A atas keberhasilan operasi, dan Pasien B
mungkin kecewa dengan obat alergi yang diresepkan.
3. Tidak ada Harga Pokok Penjualan (HPP)

Konsumen mencari para tenaga profesional untuk memecahkan masalah mereka.


Dalam hal ini, perusahaan jasa menjadi ahli dalam membantu menyelesaikan
masalah konsumen. Konsumen seringkali memiliki keluhan dan harapan yang
berbeda, sehingga perusahaan jasa menawarkan solusi lain.
Solusinya tergantung pada ketidakpuasan mereka. Harga yang ditetapkan oleh
perusahaan jasa berbeda-beda tergantung dari jenis jasa yang ditawarkan dan
kebutuhan konsumen. Tidak adanya kegiatan produksi produk merupakan salah satu
ciri perusahaan jasa.
Laporan keuangan perusahaan jasa pun tidak memuat informasi mengenai harga
pokok penjualan.
4. Tidak Ada Persediaan Stok
Karena perusahaan jasa tidak memiliki produk yang sebenarnya, ia menjual jasa
yang tidak dapat disimpan di masa depan. Pasokan dan permintaan untuk layanan
seringkali terkait erat. Pelayanan atau manfaat harus diberikan atas permintaan
konsumen.
Misalnya, pembuat sepatu pasti bisa menyentuh dan melihat tampilan produknya.
Mereka juga dapat menyimpan sepatu mereka dalam jumlah besar dan
menyimpannya di gudang produksi sebelum mendistribusikan atau menjualnya
kepada konsumen.
Disisi lain, perusahaan jasa cenderung dimitigasi dengan barang yang hilang,
menguap, atau rusak. Hal ini sering terjadi pada produk yang telah disimpan dalam
jangka waktu yang lama.
5. Tidak Ada Kepemilikan

Tidak adanya unsur kepemilikan barang adalah salah satu ciri pembeda perusahaan
dagang dan jasa. Konsumen hanya dapat menggunakan utilitas setelah
pembayarannya selesai. Hal ini bisa ditemukan di transportasi umum. Jika Anda
membayar dengan angkutan umum dari tempat awal ke tujuan, maka artinya mobil
itu bukan milik Anda.
6. Produksi dan Konsumsi Berjalan Bersama

Perusahaan yang memproduksi produk fisik memproduksi dan mengkonsumsi


barang pada waktu yang berbeda karena mereka seringkali perlu menyimpan barang
sebelum dapat didistribusikan atau dikonsumsi. Tidak seperti perusahaan jasa,
produksi dan konsumsi harus terjadi secara bersamaan.

Contoh sederhananya, sebagai pemasok listrik, PLN harus mendistribusikan listrik


dan tidak dapat menyimpan listrik secara fisik dan menunda pengiriman listriknya di
kemudian hari.
7. Keterlibatan Perusahaan Jasa dan Konsumen

Perusahaan jasa dan konsumen umumnya memerlukan hubungan supaya jasa yg


diberikan mampu benar-benar menjawab keluhan dan apa yang diinginkan oleh
konsumen.

Perusahaan jasa dalam kegiatan dan penyampaiannya harus berhati-hati dengan apa
yg diproduksi dan bagaimana prosesnya lantaran hasil merupakan hal yg penting.

Layanan yg ditawarkan oleh guru, dokter, pengacara, mekanik mobil, perias wajah
dan teller bank kepada pelanggan nantinya akan menentukan keberlanjutan usaha
jasanya.

Anda mungkin juga menyukai