Anda di halaman 1dari 11

Cognitive

Dissonance
Theory Kelompok 7

Azhara Sherlina Putri (1909705)


Thereshya Kenzela Sinaga (1909299)
TOPIK
PEMBAHASAN
01 02 03 04
Teori Disonansi Definisi Disonansi Hubungan antar Penyebab Disonansi
Kognitif Kognitif Elemen Kognitif Kognitif

05 06 07
Konsep Disonansi Asumsi Dasar Implikasi Teori
Kognitif
TEORI DISONANSI
KOGNITIF
• Dicetuskan oleh Leon Festinger pada tahun 1957 dan populer
hingga pertengahan tahun 1970-an.
• Menjelaskan mengenai bagaimana manusia secara konsisten
mencari dan berupaya untuk mengurangi ketidaknyamanan
dalam berbagai situasi.
• Seringkali dapat diartikan sebagai pembenaran akan sesuatu
yang keliru.
DISONANSI
KOGNITIF
Kesenjangan yang terjadi antara dua elemen kognitif
yang tidak konsisten sehingga menciptakan
ketidaknyamanan psikologis (Festinger, 1957).

Suatu kondisi ketidaknyamanan dari tekanan


psikologis ketika seorang individu memiliki dua atau
lebih kognisi (sejumlah informasi) yang tidak
konsisten atau tidak sesuai satu sama lain (Vaughan
& Hogg, 2005).
HUBUNGAN ANTAR
ELEMEN KOGNITIF

Kognitif merujuk pada setiap bentuk Hubungan antar elemen terdiri dari
pengetahuan, opini, keyakinan dua jenis (Festinger dalam Shaw &
(belief), atau perasaan mengenai diri Contazo, 1982):
ataupun lingkungan seorang individu 1. Hubungan tidak relevan
(Festinger, 1957). 2. Hubungan relevan
a. Disonan
b. Konsonan
PENYEBAB DISONANSI KOGNITIF

Inkonsistensi logika 1
(logical inconsistency)

2 Nilai budaya
(cultural mores)

Opini umum 3
(opinion generality)

4 Pengalaman masa lalu


(past experience)
KONSEP
DISONANSI KOGNITIF
Teori disonansi kognitif dibentuk dalam tiga konsep
(Festinger dalam Japariyanto, 2006):
1. Individu lebih suka untuk konsekuen dengan kognisi
mereka dan tidak suka menjadi tidak konsisten dalam
pemikiran, kepercayaan, emosi, nilai, dan sikap.
2. Disonansi terbentuk dari ketidaksesuaian psikologis.
3. Disonansi mendorong individu untuk melakukan
tindakan sebagai bentuk penyelesaian.
PROSES DISONANSI
KOGNITIF

Action Belief

change
inconsistency Dissonance Action Consonance

Action
Belief perception
ASUMSI DASAR
Asumsi dasar teori disonansi kognitif (West &
Turner, 2008):
1. Manusia memiliki hasrat akan adanya
konsistensi pada keyakinan, sikap, dan
perilakunya.
2. Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi
psikologis.
3. Disonansi adalah perasaan tidak suka yang
mendorong orang untuk melakukan tindakan
dengan dampak yang dapat diukur.
4. Disonansi akan mendorong usaha untuk
memperoleh konsonansi dan usaha untuk
mengurangi disonansi.
IMPLIKASI
TEORI
Teori disonansi kognitif memiliki implikasi penting
dalam banyak situasi spesifik (Festinger, 1957).

● Keputusan (decision)
● Forced compliance
● Pencarian informasi (exposure to information)
● Dukungan sosial (social support)
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai