Anda di halaman 1dari 29

DASAR-DASAR ILMU KESEHATAN

MASYARAKAT

MK Dasar IKM
Semester 1 Prodi Gizi FKM UNSRI
T.A 2021/2022
BIODATA

• Nama : Yuliarti, S.KM.,M.Gizi


• NIP/NIDN : 198807102019032018/ 0210078801
• TGL Lahir : 10 Juli 1988
• Pendidikan :
S1 Kesehatan Masyarakat (konsentrasi gizi masyarakat)
Univ. Muhammadiyah Bengkulu (September 2006 – Oktober
2010)
S2 Gizi Masyarakat Univ. Diponegoro Semarang (Februari
2012 – Oktober 2013)
• Alamat Domisili : Jl. Sarjana, Perumahan Sarjana Residen
BlokH7 Timbangan, Indralaya Utara.
• Email : yuliarti@fkm.unsri.ac.id
amalyuliarti@gmail.com
KONTRAK PERKULIAHAN
• 16 kali pertemuan perkuliahan ( 14 kali pertemuan materi, 1 pertemuan
UTS, 1 pertemuan UAS)
• TIM Pengajar : Dosen Penanggung Jawab : Yuliarti, S.K.M., M.Gizi
Dosen Anggota Tim pengajar : Desri Maulina Sari, S.Gz., M.Epid
• Dianggap tidak hadir jika tidak mengisi daftar hadir di e-learning/tidak
mengikuti perkuliahan via zoom/ tidak mengisi absen via google form
• Syarat mengikuti UTS dan UAS (85% kehadiran/maks 3 kali tdk hadir)
• Penilaian :
Kehadiran (presensi) : 10%
Penugasan/Quiz : 20%
Ujian tengah semester (UTS) : 35%
Ujian akhir semester (UAS) : 35%
CAPAIAN PEMBELAJARAN MK
Setelah mengikuti perkuliahan MK ini Mahasiswa diharapkan memahami dan mampu
menjelaskan kembali tentang :
1. Dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
2. Konsep dasar pendidikan kesehatan masyarakat (promosi kesehatan)
3. Puskesmas
4. Manajemen/ Administrasi kebijakan kesehatan
5. Prinsip dasar gizi kesehatan masyarakat
6. Kesehatan reproduksi
7. Konsep sehat-sakit dan upaya – upaya kesehatan msyarakat
8. Epidemiologi dalam kesehatan masyarakat
9. Konsep dasar kesehatan lingkungan
10.Prinsip dasar kesehatan dan keselamatan kerja
11.Dasar – dasar statistik kesehatan
12.Sistem kesehatan nasional
CAPAIAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Setelah mengikuti perkuliahan pertemuan 1 ini Mahasiswa
diharapkan memahami dan mampu menjelaskan kembali
tentang :
1. Definisi kesehatan masyarakat
2. Sejarah kesehatan masyarakat
3. Perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia
4. Ruang lingkup kesehatan masyarakat
5. Faktor – faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat
6. Sasaran kesehatan masyarakat
Kesehatan Masyarakat

sejahtera dari badan, jiwa, sekumpulan manusia


dan sosial yang yang saling bergaul, atau
memungkinkan setiap dengan istilah lain saling
orang hidup produktif berinteraksi.
secara sosial dan
ekonomis
• Menurut WHO (1947), kesehatan adalah
suatu keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental dan sosial serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan

• Menurut UU 23 tahun 1992 tentang


kesehatan menyatakan bahwa kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang mungkin hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
• Sehat secara mental (kesehatan jiwa) adalah
satu kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik, intelektual dan emosional yang optimal
dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
selaras dengan keadaan orang-orang lain.

• Sehat secara sosial adalah perikehidupan


seseorang dalam masyarakat, yang diartikan
bahwa seseorang mempunyai cukup
kemampuan untuk memelihara dan memajukan
kehidupannya sendiri dan kehidupan keluarga
sehingga memungkinkan untuk bekerja,
beristirahat dan menikmati liburan.
Berdasarkan dua pengertian kesehatan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kesehatan ada empat dimensi, yaitu fisik
(badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi yang saling
mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan pada
seseorang, kelompok, atau masyarakat. Oleh karena itu,
kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh, tidak hanya
memandang kesehatan dari segi fisik saja. Misalnya: seseorang
kelihatan sehat dari segi fisiknya, akan tetapi ia tidak mampu
mengendalikan emosinya ketika sedih maupun senang dengan
mengekspresikan ke dalam bentuk perilaku berteriak atau
menangis keras-keras, atau tertawa terbahak-bahak yang
membuatnya sulit untuk bisa kembali ke kondisi normal, maka
orang tersebut tidak sehat. Begitu pula orang yang kelihatan
sehat dari segi fisiknya, akan tetapi tidak mampu memajukan
kehidupannya sendiri dengan belajar, bekerja, ataupun
berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya, maka orang
tersebut tidak bisa dikatakan sehat.
Definisi kesehatan masyarakat

Menurut Winslow (1920) seorang ahli kesehatan


masyarakat mendefinisikan kesehatan masyarakat (public
health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan
melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat
untuk :
• meningkatkan sanitasi lingkungan
• mengendalikan infeksi menular
• pendidikan secara individual dalam hal hygiene
perorangan
• mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan
untuk tercapainya diagnosis dini dan terapi pencegahan
terhadap penyakit.
• Pengembangan sosial kearah adanya jaminan hidup
yang layak dalam bidang kesehatan.
Menurut American Medical Assosiation
(Ikatan Dokter Amerika 1948)
Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu
dan seni memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat mencakup pula usaha-usaha
masyarakat dalam pengadaan pelayanan
kesehatan pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
Menurut Prayitno (1994) dalam pandangan yang sempit,
Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu yang
mempelajari sehat dan sakit saja, dan dalam arti yang
luas, Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu yang lebih
menitikberatkan penanganan kasus-kasus pada upaya-
upaya pencegahan, bukan pada upaya kuratif saja, sebab
dalam IKM dikenal adanya 5 tahap pencegahan (The Five
Level of Prevention) yang terdiri atas :
• Upaya Promotive (meningkatkan pemahaman
kesehatan)
• Upaya Preventive (miningkatkan upaya pencegahan
penyakit)
• Upaya Protective (meningkatkan perlindungan
terhadap penyakit)
• Upaya Curative (upaya penyembuhan terhadap
penyakit)
• Upaya Rehabilitative (upaya pemulihan)
Menurut Neayayina (2001) secara tegas
menyebutkan bahwa IImu Kesehatan
Masyarakat Baru atau The New Public
Health itu lebih mengarah kepada penanganan
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
penurunan kualitas lingkungan, kebijakan,
ekonomi dan pemasaran pelayanan kesehatan,
yang hal itu ditekankan kepada kemandirian
dibidang penyelenggaraannya yaitu self
funding, self management dan tidak harus
pemerintah yang menyelenggarakannya
asalkan tujuannya adalah untuk peningkatan
derajat kesehatan masyarakat
TUJUAN KESEHATAN MASYARAKAT

 Baik dalam bidang promotif,


preventif, kuratif dan rehabilitatif
adalah Setiap warga masyarakat
dapat mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya, baik fisik,
mental, sosial serta diharapkan
berumur panjang.
Tujuan umum : Meningkatkan derajat kesehatan
dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh
dalam memelihara kesehatan untuk mencapai
derajat kesehatan secara mandiri
 Tujuan khusus :
a) Meningkatkan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam pemahaman tentang pengertian
sehat sakit.
b) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan.
c) Tertangani/terlayani kelompok keluarga rawan,
kelompok khusus dan kasus yang memerlukan
penanganan tindak lanjut dan pelayanan kesehatan
Bagaimana pendapat Anda tentang pengertian tersebut?
Apakah Anda sudah dapat membayangkan tentang
kesehatan masyarakat? Apakah Anda sudah dapat
menjelaskan, apa itu kesehatan masyarakat dan bagaimana
cara mencapai derajat kesehatan tersebut.

Link Quiz Pertemuan 1, sbg daftar hadir hari ini (waktu pengisian 5 menit)

https://forms.gle/pkZsvB5bGbHgYgrb8
Sejarah ilmu kesehatan masyakat

Tokoh sejarah berdasarkan cerita mitos Yunani

Asclepius Higiea

seorang asisten Asclepius yang pada akhirnya


 seorang dokter,  mengobati
menjadi istrinya. aktif dalam kegiatan upaya-
penyakit atau kuratif bahkan
upaya untuk pencegahan penyakit atau preventif
melakukan bedah
dengan memberikan pendidikan kepada
berdasarkan prosedur
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan
tertentu (surgical procedure).
bersih seperti mengajarkan sanitasi makanan,
higiene personal, mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang, dan cukup istirahat.
Apabila ada orang yang jatuh sakit, Higiea
melakukan upaya-upaya secara alamiah seperti
memperkuat imunitas tubuh dengan makanan
daripada melakukan kuratif atau pengobatan
Sejarah singkat IKM di Indonesia

masa penjajahan Belanda pada abad ke 16 pemberantasan penyakit kolera


(1937) dan cacar (1948) yang
menyebar di masyarakat.

Tahun 1807 pelatihan dukun bayi penurunan angka kematian bayi,

STOVIA (School Tot Opleiding Van Indiche Arsten)

Tahun 1888  pusat laboratorium kedokteran di Bandung

didirikan sekolah kedokteran yang ke 2 di Surabaya dengan nama


Tahun 1913
NIAS (Nederland Indische Arsten School).

tahun 1927 Sekolah Kedokteran Universitas Indonesia

tahun 1947 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Perkembangan kesmas di Indonesia Memasuki era kemerdekaan

tahun 1951 Bandung Plan, oleh dr. Y. Leimena dan dr. Patah

pemulihan sakit (kuratif) dan upaya pencegahan penyakit (preventif)

tahun 1956 Proyek Bekasi di Lemah Abang

model pelayanan, pelatihan & pengelolaan program kesmas pedesaan

tahun 1967 para ahli kesehatan di seluruh Indonesia mengadakan seminar pertama

digagas oleh dr. Achmad Dipodilogo : Pusat Pelayanan Kesehatan


Masyarakat atau PUSKESMAS.
RUANG LINGKUP KESMAS

Mencakup 2 disiplin pokok keilmuan, yakni ilmu bio


medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial (social
sciences), sejalan dan perkembangan ilmu
kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu Biologi,
kedokteran, kimia, fisika, lingkungan, sosial,
antropologi, pendidikan dan sebagainya. Secara
garis besar disiplin ilmu yang menopang ilmu
kesehatan masyarakat sebagai berikut:
1. Epidemiologi 2. Biostatistik/statistik kesehatan 3.
Kesehatan lingkungan 4. Pendidikan kesehatan/ilmu
Prilaku 5. Administrasi Kesehatan masyarakat 6. Gizi
masyarakat 7. Kesehatan kerja
• Ruang lingkup kesehatan masyarakat
meliputi usaha-usaha:
1. Promotif (peningkatan kesehatan)
Peningkatan kesehatan adalah usaha yang
ditujukan untuk meningkatkan kesehatan
yang meliputi usaha-usaha, peningkatan
gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan,
pemeliharaan kesehatan lingkungan, olah
raga secara teratur, istirahat yang cukup
dan rekreasi sehingga seseorang dapat
mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
2. Preventif (pencegahan penyakit)
Pencegahan penyakit adalah usaha
yang ditujukan untuk mencegah
terjadinya penyakit melalui usaha-
usaha pemberian imunisasi pada bayi
dan anak, ibu hamil, pemeriksaan
kesehatan secara berkala untuk
mendeteksi penyakit secara dini.
3. Kuratif ( pengobatan)
Pengobatan adalah usaha yang ditujukan
terhadap orang sakit untuk dapat diobati
secara tepat sehingga dalam waktu
singkat dapat dipulikan kesehatannya.

4. Rehabilitatif (pemeliharaan kesehatan)


Pemeliharaan kesehatan adalah usaha
yang ditujukan terhadap penderita yang
baru pulih dari penyakit yang dideritanya.
SASARAN KESEHATAN MASYARAKAT

Sasaran Kesehatan masyarakat adalah individu,


keluarga, kelompok khusus baik yang sehat maupun
yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan.

1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga,
apabila individu tersebut mempunyai masalah
kesehatan karena ketidakmampuan merawat dirinya
sendiri oleh sesuatu hal dan sebab maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara
fisik, mental dan sosial
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya, yang berkumpul
dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi, satu dengan
lainnya saling tergantung dan interaksi, bila
salah satu atau beberapa keluarga
mempunyai masalah kesehatan maka akan
berpengaruh terhadap anggota dan
keluarga yang lain.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang
mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan, kegiatan yang terorganisasai yang
sangat rawan terhadap masalah kesehatan, dan
termasuk di antaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan
khusus sebagai akibat pertumbuhan dan
perkembangan seperti; ibu hamil, bayi baru lahir,
anak balita, anak usia sekolah, dan usia lanjut.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang
memerlukan pengawasan dan bimbingan serta
asuhan, di antaranya penderita penyakit menular
dan tidak menular.
C. Kelompok yang mempunyai risiko
terserang penyakit, di antaranya; wanita
tuna susila, kelompok penyalahgunaan
obat dan narkoba, kelompok-kelompok
pekerja tertentu, dan lain-lain.

d. Lembaga sosial, perawatan dan


rehabilitasi, di antaranya; panti werda,
panti asuhan, pusat-pusat rehabilitasi
dan penitipan anak.
Hendrik L. Blum mengatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi
kesehatan masyarakat yaitu :

Anda mungkin juga menyukai