Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN

SEHAT JIWA SEPANJANG


KEHIDUPAN: IBU HAMIL,
BAYI , TOODLER,
PRASEKOLAH , USIA
SEKOLAH, REMAJA, LANSIA.
TIK : 3
FITRI MUHSINATI
LIDRISA RISMANI
LIWA ULHAMDI
Asuhan keperawatan sehat jiwa sepanjang
kehidupan pada ibu hamil
Wanita yang sedang hamil mungkin akan
mengalami kecemasan tentang berbagai
masalah dari satu tri mester ke tri mester
berikutnya. Selama kehamilan khususnya
pada kehamilan pertama atau biasanya di
sebut dengan primigravida. Seorang ibu
primigravida mengingat kembali
perkembangannya sendiri.(Kaplan dan
Sadock,2011:Chunnigham et al,2013).
Gangguan Jiwa Pada Kehamilan dan Penanganannya

1. Gangguan Kecemasan Pada Kehamilan

a. Gangguan Kecemasan Secara Menyeluruh


Gambaran utama gangguan ini kekhawatiran dan
kecemasan yang berlebihan tentang kehidupan
kehamilan, misalnya komplikasi kehamilan.

b. Gangguan Panik
Bermanifestasi dengan ciri-ciri utama adanya periode
kekhawatiran yang mendalam atau perasaan tidak enak
yang berlangsung beberapa menit dan sifatnya berulang
secara tak terduga.
Tanda dan Gejala Psikologis pada ibu hamil

 Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak


 Tidak bias tidur walaupun mempunyai
kesempatan
 Menangis tidak tertahan dan mata terasa
berlinang
 Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah
 Sangat judes atau peka tehadap bunyi dan
sentuhan
 Senantiasa berfikiran negativf
 Tanpa berwujud merasa tidak mampu
Diagnosa keperawatan
Asientas berhubungan dengan ancaman
terhadap konsep diri atau status peran
sekunder akibat kehamilan
Intervensi
 Kaji tingkat asietas (ringan,sedang, berat dan
panik)
 Beri kenyamanan dan ketentraman hati pada

klien
 Singkirkan stimulasi yang berlebihan

 
Asuhan keperawatan sehat jiwa
sepanjang kehidupan pada bayi
Tahap Bayi adalah tahap perkembangan
bayi usia 0-18 bulan. Perkembangan
psikososial bayi yang normal adalah proses
perkeembangan bayi ditandai dengan
pemupukan rasa percaya pada orang lain
yang diawali dengan kepercayaan terhadap
orangtua, khususnya ibu.
Karakteristik Perilaku

 Karakteristik Normal
 Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya
 Menangis saat basah, lapar, haus, dingin,

panas, sakit.
 Menolak atau menangis saat digendong oleh

orang yang tidak dikenalnya


 Segera terdiam saat digendong, dipeluk atau

dibuai
 Saat menangis mudah dibujuk untuk diam

kembali
Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan
perkembangan rasa percaya

Intervensi
Intervensi Generalis Pada bayi:
 Segera menggendong, memeluk dan membuai bayi saat

bayi menangis
 Memenuhi kebutuhan dasar bayi (lapar, haus, basah, sakit)
 Memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman bayi seperti

( membuai saat ia menangis, menyelimuti saat kedinginan )


 Mengajak berbicara dengan bayi saat merawat bayi

 Memanggil bayi sesuai dengan namanya


 Mengajak bayi bermain (bersuara lucu, menggerakkan

benda, memperlihatkan benda berwarna menarik, benda


berbunyi)
Asuhan keperawatan sehat jiwa
sepanjang kehidupan pada toddler

Perkembangan pada usia toddler (18


bulan-3 tahun) Merupakan proses
perkwmbangan kemampuan anak untuk
mengambangkan kemandirian dengan cara
memberi kebebasan dan membiarkan anak
untuk mempelajari dunianya.
Bila anak tidak di fasilitasi kebutuhannya,
seperti terlalu dilindungi atau di kendalikan,
maka anak-anak akan merasa :
 ragu- ragu,
 takut,
 tidak berani,
 dan malu untuk melakukan aktifitasnya

sehingga anak akan bergantung pada orang


lain.
Data yang di Kaji
 Bergaul dan mandiri :

◦ Mengenal dan mengakui namanya


◦ Sering menngatakan kata “ jangan / tidak/enggak”
◦ Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau di
perintah misalnnya minum sendiri, makan sendiri,
berpakaian sendiri.
◦ Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau di
perintah.
Diagnosa keperawatan : Potensial
mengembangkan kemandirian

Intervensi keperawatan
Tujuan untuk anak :
 Mengembangkan rasa kemandirian

dalammelakuikan kegiatan sehari hari


 Bekerja sama dan memperlihatkan kelebihan

diri diantara orang lain


Tindakan keperawatan bagi anak:
 Perkembangan yang normal kemandirian :

 Latih anak anak melakukan kegiatan secara mandiri.

 Puji keberhasilan yang di capai anak

 Tidak menggunakan kata yang memerintah tetapi

memberikan alternative untuk memilih


 Hindari suasana yang membuatnya bersikap negative

(memisahkan dengan orang tuanya, mengambil


mainannya, memerintah untuk melakukan sesuatu )
 Tidak menakut-nakuti dengan kata-kata maupun

perkataan.
Asuhan keperawatan sehat jiwa
sepanjang kehidupan pada Pra Sekolah
Anak usia pra sekolah merupakan fase
perkembangan individu sekitar 3-6 tahun,
ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang
dirinya sebagai pria dan wanita, dapat
mengatur diri dalam buang air (toilet training)
dan mengenal beberapa hal yang dianggap
berbahaya atau mencelakakan dirinya (Yusuf,
2001).
Perkembangan Emosional

 Takut
 Cemas
 Marah
 Cemburu
 Gembira
 Kasih sayang
 Ingin tahu
Masalah perilaku pada usia pra sekolah

1. Tidak patuh
Ada 3 bentuk ketidakpatuhan: melakukan
instruksi tapi terpaksa, tidak mau metakukan
instruksi, atau sengaja melakukan yang
bertolak belakang dengan instruksi.
2. Temper tantrum
merupakan kemarahan yang meledak‑ledak
yang berupa hilangnya kontrol diri berbentuk
menjerit‑jerit, memaki,
Lanjutan..
3. Perilaku Agresif adalah perilaku yang dapat
menimbulkan luka pada diri sendiri atau
orang lain.
4. Anak yang menarik diri, tidak mau terlihat
datam kontak sosial dengan
teman‑temannya. hat ini dapat dipengaruhi
oleh masalah lain seperti kesulitan
bersekotah, gangguan kepribadian, dan
sebagainya.
Diagnosa keperawatan : Defisit pengetahuan
orang tua berhubungan dengan kurangnya
informasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Intervensi :
 Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan

yang sesuai dengan kelompok usia.


 Beri pendidikan kesehatan atau informasi

mengenai pertumbuhan dan perkembangan


anak.
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
SEPANJANG KEHIDUPAN PADA USIA
SEKOLAH
Anak usia sekolah sudah mengembangkan
kekuatan internal dan tingkat kematangan yang
memungkinkan mereka untuk bergaul di luar
rumah. Tugas perkembangan utama pada tahap
ini adalah menanamkan interaksi yang sesuai
dengan teman sebaya dan orang lain,
meningkatkan keterampilan intelektual khususnya
di sekolah, meningkatkan keterampilan motorik
halus, dan ekspansi keterampilan motorik kasar
Berger & williams,1992;kozier;Erb,Blais &
wilkinson, 1995).
Landasan Teoretis Perkembangan
Jiwa Anak
1. Teori perkembangan fisio – biologis
Tiga konsep utama yang melandasi teori
fisiobiologis perkembangan individu adalah
kepribadian, sifat (traits), dan temperamen.
2. Teori Perkembangan Kognitif
Teori piaget menekankan bahwa cara anak
berpikir berbeda dari pada orang dewasa,
bahkan anak belajar secara spontan tanpa
mendapatkan masukan dari orang dewasa.
Batasan Karakteristik

 Mampu menyelesaikan tugas dari


sekolah/rumah
 Mempunyai rasa bersaing misal ingin lebih

pandai dari teman, meraih juara pertama


 Terlibat dalam kegiatan kelompok
 Mulai mengerti nilai mata uang dan

satuannya
 Mampu menyelesaikan pekerjaan rumah

tangga sederhana misal merapikan tempat


tidur,menyapu dan lain-lain.
 Diagnosa Keperawatan : Kesiapan peningkatan
perkembangan usia sekolah
 
 Rencana Tindakan Keperawatan Pasien
 Tujuan :
◦ Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
◦ Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus

 Tindakan keperawatan
◦ Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
◦ Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
◦ Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
SEPANJANG KEHIDUPAN PADA REMAJA
 
Masa remaja merupakan suatu fase
perkembangan antara masa kanak – kanak
dan masa dewasa, berlangsung antara usia
10– 19 tahun.
Masa remaja terdiri dari remaja awal ( 10 –
14 tahun ), masa remaja pertengahan ( 14-
17 tahun )dan masa remaja akhir (17 – 19
tahun). Pada masa remaja terjadi banyak
perubahan baik biologis, psikologis maupun
sosial (Kusumawati, F, 2010).
Perkembangan psikososial pada
remaja
Perkembangan psikososial pada remaja
menurut Erikson adalah identitas dan
kebingungan peran yang terjadi pada usia 12-
20 tahun.

1. Tahap perkembangan identitas (Desmita,


2005) meliputi:
 Tahap diferensiasi (12-14 tahun ) .karakteristik

tahap ini adalah remaja menyadari bahawa ia


berbeda secara psikologis dari orang tuanya.
Lanjutan..
 Tahap praktis (14 – 15 tahun) arakteristik
tahap ini adalah remaja percaya bahwa ia
mengetahui segala-galanya dan dapat
melakukan sesuatu tanpa salah.
 Tahap penyesuaian (15-18 tahun).

Karakteristik tahap ini adalah karena


kesedihan dan kekhawatiran yang dialaminya
mendorong remaja untuk menerima kembali
sebagian otoritas orang tuanya tetapi dengan
syarat.
2. Perkembangan psikososial remaja awal (10-
14 tahun)
 Perkembangan psikososial remaja awal

diantaranya:
 cemas terhadap penampilan badan / fisik
 perubahan hormonal
 menyatakan kebebasan dan merasa sebagai

seorang individu, tidak hanya sebagai


anggota keluarga
 perilaku memberontak dan melawan
 kawan menjadi lebih penting
3. Perkembangan psikososial remaja awal diantaranya:
 lebih mampu berkompromi
 belajar berfikir secara independen dan membuat

keputusan sendiri
 terus menerus bereksperimen untuk mendapatkan citra

diri yang dirasakan nyaman bagi mereka


 merasa perlu mengumpulkan pengalaman baru,

mengujinya walaupun beresiko


 tidak lagi terfokus pada diri sendiri

 membangun norma/nilai dan mengembangkan realitas


 membutuhkan lebih banyak teman dan rasa setia

kawan
 mulai membina hubungan lawan jenis
Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan
perkembangan remaja
 
Intervensi
Intervensi generalis :
 Memfasilitasi remaja untuk mengikuti kegiatan yang

positif dan bermanfaat


 Tidak membatasi atau terlau mengekang remaja

melainkan membimbingnya
 Menciptakan suasana rumah yang nyaman untuk

pengembangan bakat dan kepribadian diri


 Menyediakan waktu untuk diskusi, mendengarkan

keluhan, harapan dan cita-cita remaja


ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
SEPANJANG KEHIDUPAN PADA DEWASA
 
Dewasa merupakan tahap perkembangan
manusia yang berada pada 20-30 tahun dan
pada usia ini individu harus mampu berinteraksi
akrab dengan oranglain (Erickson, 1963).
Pada masa ini penekanan utama dalam
perkembangan identitas diri untuk membuat
ikatan dengan orang lain yang menghasilkan
hubungan intim. Orang dewasa
mengembangkan pertemanan abadi dan
mencari pasangan atau menikah dan terikat
dalam tugas awal sebuah keluarga.
Karakteristik penyimpangan
perkembangan
 Tidak mempuyai hubungan akrab
 Tidak mandiri dan tidak mempunyai komitmen hidup
 Konsep diri tidak realistis
 Tidak menyukai diri sendiri
 Tidak mengetahui arah hidup
 Tidak mampu mnegatasi stres
 Hubungan dengan orangtua tidak harmonis
 Bertindak semaunya sendiri dan tidak
bertanggungjawab
 Tidak memiliki nilai dan pedoman hidup yang jelas,
mudah terpengaruh
Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan
perkembangan dewasa

Intervensi Keperawatan
Intervensi Generalis :
 Menjelaskan perkembangan usia dewasa yang normal

dan perkembangan yang menyimpang


 Menerima proses penuaan dan perubahan peran dalam

keluarga
 Berinteraksi dengan baik dengan pasangan dan

menikmati kebersamaan dengan keluarga


 Memperluas dan memperbaharui minat/kesenangan
 Memanfaatkan kemandirian dan kemampuan/potensi

diri secara positif


ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
SEPANJANG KEHIDUPAN PADA LANSIA

 Pengertian Lansia
Lansia atau lanjut usia merupakan kelompok umur
(usia 60 tahun ke atas) pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.
Mental berasal dari kata latin yaitu mens, mentis
yang artinya: jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat
(Kartini Kartono, 1987:3). Sedangkan dalam kamus
psikologi Kartini Kartono, (1987:278)
mengemukakan: mental adalah yang berkenaan
dengan jiwa, batin ruhaniah. Dalam pengertian
aslinya menyinggung masalah: pikiran, akal atau
ingatan.
Aspek-aspek Yang Mempengaruhi
Perubahan Fungsi Mental Pada Lansia

Masalah kesehatan mental pada lansia dapat


berasal dari 4 aspek yaitu fisik, psikologik,
sosial dan ekonomi.
Masalah tersebut dapat berupa emosi tidak
labil, mudah tersinggung, gampang merasa
dilecehkan, kecewa, tidak bahagia, perasaan
kehilangan, dan tidak berguna.Lansia dengan
problem tersebut menjadi rentan mengalami
gangguan psikiatrik seperti depresi, ansietas
(kecemasan), psikosis (kegilaan) atau
kecanduan obat
Masalah Di Bidang Psikogeratri
 Kecemasan
gejalanya : Perasaan khawatir atau takut yang
tidak rasional terhadap kejadian yang akan
terjadi,Sulit tidur sepanjang malam,Rasa tegang
dan cepat marah, Sering mengeluh
 Depresi
Depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan
atau emosi dengan komponen psikologis seperti
rasa sedih, susah, merasa tidak berguna, gagal,
putus asa dan penyesalan atau berbentuk
penarikan diri, kegelisahan
Diagnosa keperawatan : Gangguan pola tidur b.d ansietas

Intervensi Keperawatan :
 Jangan menganjurkan klien untuk tidur siang apabila
berakibat efek negative terhadap tidur pada malam hari.
 Evaluasi efek obat klien yang mengganggu tidur.
 Tentukan kebiasaan dan rutinitas waktu tidur malam

dengan kebiasaan klien (member susu hangat).


 Berikan lingkungan yang nyaman untuk meningkatkan

tidur.
 Buat jadwal intervensi untuk memungkinkan waktu tidur

lebih lama.
Sekian dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai