Anda di halaman 1dari 15

KEKURANGAN ENERGI

KRONIK
(KEK)
WANITA USIA SUBUR
OLEH
KELOMPOK 8
Pengertian :
Salah satu keadaan malnutrisi. Dimana keadaan
ibu menderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan
pada ibu secara relative atau absolut satu atau
lebih zat gizi.
(Helena, 2013)
Menyatakan bahwa kurang energi kronis
merupakan keadaan dimana ibu penderita
kekurangan makanan yang berlangsung
Menurut pada wanita usia subur (WUS) dan pada
ibu hamil. Kurang gizi akut disebabkan
Depkes RI oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam
jumlah yang cukup atau makanan yang
2002 baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu
periode tertentu untuk mendapatkan
tambahan kalori dan protein (untuk
melawan) muntah dan mencret (muntaber)
dan infeksi lainnya.
Etiologi
Keadaan KEK terjadi karena tubuh
kekurangan satu atau beberapa jenis zat
gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang
dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat
gizi antara lain: jumlah zat gizi yang
dikonsumsi kurang, mutunya rendah atau
keduanya. Zat gizi yang dikonsumsi juga
mungkin gagal untuk diserap dan
digunakan untuk tubuh
(Helena, 2013).
Populasi yang beresiko kekurangan
energi kronis (KEK) yaitu

Populasi Wanita Usia


yang Subur
beresiko

Ibu Hamil
• Jumlah Asupan Makanan
• Umur
• Beban Aktifitas Kerja
• Penyakit/Infeksi
Faktor • Pengetahuan Ibu Dan WUS Tentang Gizi
• Pendapatan Keluarga.
risiko : • Paritas
• Rasa lelah yang berkepanjangan
Gejala • Konsentrasi dan daya ingat
menurun
• Pembengkakan kelenjar getah
bening di leher atau ketiak
• Nyeri otot atau persendian tanpa
sebab yang jelas
• Sering sakit kepala atau sakit
tenggorokan
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

• Pencegahan dan pengobatan KEK dilakukan dengan cara pemenuhan


status gizi yang diperlukan WUS dan ibu hamil agar tidak terjadi KEK
serta pembatasan aktifitas pada ibu hamil agar tidak menggunakan
energi secara berlebihan,jika sudah menderita KEK maka ibu hamil
dan WUS diberikan pemberian makanan tambahan dan zat besi.
• Perubahan pola hidup juga sangat berpengaruh pada KEK, selain
makan makanan bergizi penderita KEK juga harus punya waktu
istirahat yang teratur.
• Pada data Riskesdas 2013 prevalensi
resiko Kekurangan energi kronis
pada WUS di NTT memiliki
prevalensi tertinggi sebesar 46,5%
dan prevalensi resiko KEK wanita
hamil umur 14 – 49 tahun berada
Data yang di 45,5% dan merupakan prevalensi
resiko KEK wanita hamil tertinggi
diperoleh :
• NTT merupakan salah satu provinsi lahan
kering kepulauan,lahan kering di NTT
Identifikasi berdasarkan mempunyai ciri – ciri mempunyai curah hujan
letak geografis NTT yang rendah dan merupakan daerah yang 72%
wilayahnya berbukit,tanah dangkal dan
berbatu.
• Hal ini menyebabkan tumbuhan yang ada pada
NTT didominasi oleh semak belukar,rumput liar
dan lain lain. Hal ini menyebabkan masyarakat
di NTT sulit harus memanfaatkan apa yang
tersedia disana. Dengan kondisi geografis NTT
dan ketersediaan pangan untuk memenuhi
asupan gizi masyarakat maka resiko
Kekurangan energi kronik pada wanita usia
subur (WUS) dan wanita hamil tinggi dan juga
pada NTT kemampuan finansial masyarakat
tergolong menengah kebawah menyebabkan
ketidakmampuan untuk memenuhi asupan gizi.
• Pemberian makanan tambaha (PMT)
Identikasi intervensi yang • pemberian tablet FE atau penambah darah
guna pencegahan anemia pada ibu hamil.
sedang dilakukan :
• melakukan program konseling kepada
Wanita Usia Subur (WUS) mengenai
masalah kesehatan reproduksi, kesiapan
sebelum hamil, persalinan, nifas dan
konseling pemilihan alat kontrasepsi KB
• program Pekan Seribu Hari Pertama
Kehidupan (HPK) adalah program nasional
untuk menyelamatkan kehidupan Ibu dan
bayi yang dimulai dari seribu HPK yaitu se-
tiap sebulan sekali di setiap Puskesmas
semua Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi dan
balita harus dilayani, ditimbang Berat
Badan dan dilihat status gizinya di Posyandu
setempat.
• Melakukan penyuluhan kepada para suami yang
Solusi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
Kelompo tentang pentingnya menjaga asupan nutrisi yang
dibutuhkan ibu pada saat masa kehamilan
k • Bekerja sama dengan pemerintah agar memberi
pemberi makan tambahan kepada ibu hamil
setiap bulannya pada masa kehamilan
• Melakukan kunjungan rumah oleh tenaga
kesehatan bertujuan untuk memeriksa
kehamilan
• Pemerintah harus bertindak tegas kepada
petugas kesehatan agar para petugas kesehatan
selalu memantau perkembangan setiap ibu hamil
di wilayah kerjanya masing-masing
TERIMA
kASIH

Anda mungkin juga menyukai