Anda di halaman 1dari 28

PARAGRAF

*Hakikat Paragraf
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang
saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain, dimana keterkaitannya membentuk satu gagasan
yang utuh. Selain itu paragraf juga disebut sebagai miniatur
sebuah karangan/karangan singkat. Pertalian antarkalimat
dalam satu paragraf mengacu pada satu gagasan yang
disebut gagasan utama, pikiran utama atau juga disebut
pokok pikiran.

Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi


penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang
dapat diungkapkan. Berdasarkan hal tersebut di atas,
paragraf terbentuk karena ada unsur pembentuk/unsur
pembangunnya.
*Jenis-Jenis Paragraf
* Paragraf Narasi

* Paragraf Deskripsi

* Paragraf Eksposisi

* Paragraf Agumentasi

* Paragraf Persuasi
*Unsur Pembangun Paragraf
Unsur pembangun paragraf ialah kalimat. Kalimat-kalimat yang
ada dalam paragraf membentuk satu kesatuan yang utuh dan
padu. Kalimat dalam paragraf tidak boleh berdiri sendiri. Oleh
karena itu, setiap kalimat memiliki fungsi yang berbeda,
namun kalimat itu mengacu pada gagasan utama paragraf.

Adapun fungsi kalimat dalam paragraf, yaitu fungsi


sebagai kalimat utama, fungsi sebagai kalimat penjelas,
fungsi sebagai kalimat pengembang, fungsi sebagai kalimat
penegas dan fungsi sebagai kalimat penutup.
*Kalimat Utama (kalimat
Salah satu unsur pembangun yang harus ada dalam topik)
paragraf yang baik, ialah kalimat utama. Kalimat
utama adalah kalimat yang mendasari terbentuknya
paragraf. Dalam kalimat utama, berisi gagasan
utama. Gagasan utama yang terdapat dalam kalimat
utama, mengandung kata kunci.

Secara umum kalimat utama yang berisi gagasan


utama, terletak di awal paragraf. Tidak menutup
kemungkinan jikalau kalimat utama berada di
tengah atau akhir paragraf. Dimanapun letaknya,
setiap paragraf hanya ada satu kalimat utama.
Kalimat yang lain sebagai pengembang paragraf
adalah kalimat penjelas, kalimat pengembang.
Contoh kalimat utama/topik sebagai berikut:
~ Sial benar saya hari ini,
~ Harga barang-barang bergerak naik.

Contoh kalimat pertama menyatakan “kesialan”


seseorang. Kesialan tersebut baru berupa pernyataan abstrak
yang harus diuraikan ke dalam contoh-contoh yang lebih
kongkret atau membutuhkan kalimat penjelas. Demikian pula
contoh kalimat kedua, kalimat tersebut masih bersifat
umum, sehingga perlu diperjelas “berapa naiknya” untuk tiap
barang agar pengertian yang terdapat pada kalimat topik
menjadi lebih jelas.
*Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas berupaya memerjelas kalimat utama.
Dengan demikian, kalimat penjelas adalah kalimat yang
berfungsi menerangjelaskan gagasan utama. Jumlah
kalimat penjelas setiap paragraf tidak ada ketentuan
beberapa banyaknya. Banyaknya kalimat penjelas
bergantung pada kebutuhan gagasan utama. Berdasarkan
hal tersebut, jumlah kalimat penjelas bisa lebih dari
satu. Untuk itu, penulis harus bisa membuat kalimat
penjelas berapapun, akan tetapi padu dalam membuat
paragraf tersebut.
*Kalimat Pengembang
Setiap paragraf dibangun oleh kalimat-kalimat. Kalimat
pembangun paragraf minimal terdiri dari:
* Kalimat utama,
* Kalimat penjelas dan
* Kalimat pengembang
Kalimat pengembang disini diartikan atau difungsikan
sebagai penjalin paragraf sebelumnya dengan paragraf
berikutnya. Hal ini dimaksudkan agar hubungan
antarparagraf menjadi baik, jelas, logis atau harmonis.
*Kalimat Penegas
Kalimat penegas adalah kalimat yang berupaya untuk
menegaskan mengenai gagasan utama. Hal ini
bertujuan untuk meyakinkan kepada pembaca
mengenai informasi utama yang disampaikan kepada
pembaca melalui paragraf tersebut. Kalimat penegas
dapat juga merupakan kalimat yang berisi simpulan
dari kalimat-kalimat yang mendahuluinya. Berikut ini
merupakan contoh kalimat penegas.
Sekolah akan memulangkan para siswa pada beberapa jam
lebih awal karena guru-guru harus mengadakan rapat.
Lembar pengumuman yang berisi berbagai pertimbangan
bahwa pagi itu beberapa jam pelajaran harus dikurangi
dan siswa diminta untuk belajar sendiri, dirasa tidak
penting bagi siswa. Pada hari ini sekolah diakhiri pukul
09.70 dan siswa diperbolehkan pulang lebih awal.

Kalimat yang ditunggu adalah kalimat penegas, yaitu:

Pada hari ini sekolah diakhiri pukul 09.70 dan siswa


diperbolehkan pulang lebih awal.
*Membangun Dan
Mengembangkan Paragraf
“Kesulitan menulis, mengarang atau membuat paragraf
dirasakan banyak orang. Tidak sedikit siswa, pelajar dan
mahasiswa sering merasakan bahwa mengarang atau menulis itu
sulit. Hal seperti ini pun dirasakan guru maupun dosen. ”
Kesulitan menulis dapat disebabkan oleh berbagai hal. Kesulitan menulis
disebabkan kurangnya penguasaan kosakata, penguasaan materi yang akan
ditulis kurangnya berlatih menulis, kemalasan menulis ataupun kurangnya
pemahaman penulis mengenai paragraf. Berkaitan dengan problema diatas
muncul pendapat bahwa “menulis untuk sulit”. Sebenarnya pendapat itu
tidak perlu terjadi apabila kita mau berlatih menulis secara terus menerus,
memiliki keberanian menulis atau memiliki rasa tidak takut salah.
PARAGRAF 1

Secara garis Kalimat utama


Gagasan utama
  Kata kunci  
besar, Kalimat penjelas Kata kunci      

paragraf Kalimat penjelas


Kalimat penjelas
 
 
Kata kunci
 
   
Kata kunci  
yang Kalimat pengembang /
Penghubung Kata kunci
Persoalan
baru/calon
dihasilkan antarparagraf
 
gagasan utama

dari tiga PARAGRAF 2


Gagasan utama
Kalimat utama
jenis   Kata kunci  
Kalimat penjelas Kata kunci      
kalimat Kalimat penjelas   Kata kunci    

pembangun Kalimat penjelas


Kalimat pengembang /
    Kata kunci  
Persoalan
paragraf, Penghubung
antarparagraf
Kata kunci baru/calon
gagasan utama
 
terlihat PARAGRAF 3

seperti Kalimat utama


 
Gagasan utama
Kata kunci  

bagan Kalimat penjelas


Kalimat penjelas
Kata kunci      
  Kata kunci    
paragraf Kalimat penjelas     Kata kunci  
dan
disamping. Kalimat pengembang /
Penghubung Kata kunci
Persoalan
baru/calon
seterusnya...
antarparagraf gagasan utama
 
Menulis merupakan sebuah proses. Hal ini
dapat diartikan bahwa tulisan yang baik tidak
mungkin dilakukan dengan sekali menulis
langsung jadi. Seorang penulis perlu
melakukan berbagai tahapan. Tahapan-
tahapan menulis perlu dilakukan apabila
menginginkan hasil tulisan yang berkualitas.
Tahapan yang perlu dilakukan seorang penulis
agar dapat menghasilkan tulisan yang baik
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan topik tulisan/karangan.

2. Mengumpulkan bahan tulisan/karangan.

3. Membuat kerangka karangan.

4. Penuangan ide, gagasan berdasarkan kerangka


karangan dalam paragraf-paragraf yang sederhana.

5. Membaca kembali paragraf yang sudah dibuat, menandai


ejaan, tanda baca, diksi, kalimat atau yang lainnya jika
dirasa perlu untuk diperbaiki.

6. Memperbaiki tulisan berdasarkan hal-hal yang telah ditandai.

7. Penulis melakukan kegiatan kelima dan keenam secara


berulang, tidak hanya dilakukan oleh dirinya sendiri (penulis).
Tetapi meminta orang lain membaca hingga menghasilkan
tulisan yang dinilai layak untuk dibaca orang lain, layak
dipublikasikan atau layak dicetak maupun digandakan.
Tahapan-tahapan diatas merupakan gambaran
yang dapat dilakukan dalam rangka belajar
membangun paragraf. Paragraf yang dibangun-
pun merupakan paragraf sederhana. Berikut
merupakan contoh paragraf sederhana yang
terdiri dari kalimat utama, kalimat penjelas dan
kalimat pengembang.

(1) Berbagai pihak mulai sibuk menyongsong Ujian


Nasional 2013. (2) Salah satunya adalah kesibukan
Direktorat Pembinaan SMP menyelenggarakan kegiatan
Pendalaman Materi UN bagi Tim Pengembang
Kurikulum. (3) Dinas Pendidikan di daerah-daerah juga
sibuk melakukan sosialisasi ke satuan pendidikan
tentang pelaksanaan UN yang akan dilaksanakan akhir
Maret. (4) begitu juga sekolah-sekolah mulai giat
mengadakan kegiatan belajar tambahan (les) untuk
siswa kelas IX.
*Ciri-Ciri dan Fungsi Paragraf
Ciri-ciri paragraf/karakteristik paragraf, diantaranya:
* Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran atau ide pokok
yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
* Dalam satu paragraf hanya terdapat satu gagasan utama atau satu
pokok pikiran.
* Secara umum, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
* Paragraf merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran.
* Paragraf merupakan kesatuan yang koheren dan padu.
* Kalimat-kalimat yang tersusun dalam paragraf tersusun secara
sistematis dan logis.
Fungsi paragraf, diantaranya:
* Paragraf berfungsi sebagai penampung dari sebagian kecil jalan
pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan.
* Paragraf memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok
pengarang. Paragraf yang tersusun dengan baik (bersifat logis dan
sistematis) merupakan alat bantu bagi pengarang ataupun
pembaca.
* Paragraf merupakan alat penyampai (potongan-potongan pikiran).
* Paragraf merupakan penanda pikiran baru mulai berlangsung.
* Paragraf mengarahkan pembaca dalam mengikuti alur pikiran
pengarang serta memahaminya.
* Paragraf memungkinkan pengarangnya melahirkan jalan
pikirannya secara sistematis. Bagi para pembaca, kalimat-kalimat
yang tersusun secara sistematis itu, memudahkan mereka
menelusuri dan memahami jalan pikiran pengarang.
*Syarat-Syarat Paragraf
1. Kesatuan Paragraf
Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf ditata secara
cermat agar tidak satupun kalimat menyimpang dari ide
pokok paragraf itu. Apabila terdapat kalimat yang
menyimpang dari pokok pikiran itu, paragraf akan
menjadi tidak berpautan ataupun tidak utuh. Sebaiknya
kalimat yang menyimpang tersebut dikeluarkan dari
paragraf. Misalnya pada contoh berikut.
(1) Jateng sukses. (2) Kata-kata ini meluncur gembira dari
pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final
Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung Olahraga
Jateng, Semarang. (3) Kota Semarang terdapat di pantai
utara Pulau Jawa, ibu Kota Propinsi Jateng. (4) Pernyataan
itu dianggap wajar karena yang diimpi-impikan selama ini
dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak
dan satu medali perunggu. (5) Hal itu ditambah lagi oleh
pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. (6) hasil
yang diperoleh itu adalah prestasi yang paling tinggi yang
pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.

Kalimat ketiga dalam paragraf di atas tidak menunjukkan


keutuhan paragraf. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus
dikeluarkan dari paragraf.
2. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan
kalimat-kalimat yang logis dan melalui ungkapan-ungkapan
(kata-kata) pengait antarkalimat/paragraf. Urutan yang
logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam
paragraf. Dalam paragraf, tidak ada kalimat-kalimat yang
sumbang/keluar dari permasalahan yang dibicarakan. Untuk
mewujudkan kepaduan paragraf, dibutuhkan pengait
paragraf. Hal-hal yang dapat dijadikan paragraf yaitu (1)
ungkapan penghubung transisi, (2) kata ganti, dan (3) kata
kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
a. Ungkapan penghubung transisi, terdiri dari:
*Hubungan tambahan
*Hubungan pertentangan
*Hubungan perbandingan
*Hubungan akibat
*Hubungan tujuan
*Hubungan singkatan
*Hubungan waktu
*Hubungan tempat
Paragraf dibawah ini memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait
antarkalimat yang berupa ungkapan penghubung transisi.

Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan


deposito mereka. Sementara itu bursa efek Indonesia mulai
goncang dalam menampung serbuan para pemburu saham. Pemilik-
pemilik berusaha meraih sebanyak-banyaknya saham yang dijual di
bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha menampung minat
pemilik uang yang menggebu-gebu. Akibatnya, indeks harga saham
gabungan (IHSG) alam tempo cepat melampaui angka 100 %.
Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101,828 %.

Dengan dipasangnya pengait antarkalimat sementara itu, oleh


karena itu, akibatnya dan bahkan dalam paragraf tersebut,
kepadatan paragraf terasa sekali. Selain itu urutan kalimat-kalimat
dalam paragraf itu logis dan kompak.
b. Kata ganti, terdiri dari:
1. Kata ganti orang
* Kata ganti orang, banyak dipakai sebagai upaya untuk memadukan kalimat-
kalimat dalam suatu paragraf. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk
menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Penyebutan nama orang
berkali-kali dalam suatu paragraf menyebabkan kebosanan serta
menghilangkan keutuhan paragraf.
* Semua kata ganti orang hanya dapat menggantikan nama-nama orang dan
hal-hal yang dipersonifikasikan.
* Dalam kaitannya dengan bentuk –nya merupakan pengecualian. Bentuk –nya
tidak hanya menggantikan nama-nama orang dan hal-hal yang
dipersonifikasikan, akan tetapi juga menggantikan benda-benda tidak
bernyawa.
2. Kata ganti lain
* Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah
itu, ini, tadi, demikian, begitu, di situ, di sini, di sana, ke situ, ke sini, ke
sana, di atas, dan lain sebagainya
c. Kata kunci
Ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci.
Setiap kalimat utama harus mengandung kata kunci. Kata kunci
merupakan fokus atau hal utama yang dibicarakan dalam sebuah
paragraf. Pengulangan kata ini perlu dilakukan dengan hati-hati
(tidak terlalu sering). Pengulangan kata kunci bisa dengan bentuk
yang berbeda. Hal ini berfungsi untuk mengurangi cara pengulangan
yang monoton, sehingga kalimat lebih enak dibaca. Perhatikan contoh
paragraf berikut.

“Balai Serba Guna Asri (BSGA) milik warga RT 2, lembah Tidar,


diresmikan oleh Ahmad Mursid. Peresmian yang dilakukan oleh
orang nomor satu di lembah tidar tersebut, menandai kalau BGSA
sudah bisa dipakai oleh warga. Dalam sambutan peresmian itu,
suami dari Palupi Sekartaji yang juga penggemar tanaman bonsai
mengatakan bahwa segala kegiatan warga RT 2 Lembah Tidar bisa
dilaksanakan di BGSA.”
Drop Cap
Drop Cap adalah huruf
atau kata pertama
dalam paragraf yang di
tampilkan lebih besar
dan mencolok
FUNGSI DROP CAP
*Fungsi drop cap ditunjukkan
lewat ikon yang sesuai
dengan pengertiannya, yaitu
garis garis paragraf dengan
huruf A besar di bagian
depannya
CONTOH DROP CAP
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai