Dari Anas ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Pada malam peristiwa Isra’ aku
melihat di pintu surga tertulis ’shadaqoh (akan diganti) dengan 10 kali lipat,
sedangkan Qardh dengan 18 kali lipat, aku berkata : “Wahai jibril, mengapa Qardh
lebih utama dari shadaqah?’ ia menjawab “karena ketika meminta, peminta tersebut
memiliki sesuatu, sementara ketika berutang, orang tersebut tidak berutang kecuali
karena kebutuhan”. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi dari Abas bin Malik ra, Thabrani
dan Baihaqi meriwayatkan hadits serupa dari Abu Umamah ra).
Ijm
a
Para ulama menyatakan bahwa qardh diperbolehkan. Qardh bersifat mandub
(dianjurkan) bagi muqridh (orang yang mengutangi) dan mubah bagi muqtaridh
(orang yang berutang) kesepakatan ulama ini didasari tabiat manusia yang tidak
bisa hidup tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya. Tidak ada seorangpun
yang memiliki segala barang yang ia butuhkan. Oleh karena itu, pinjam
meminjam sudah menjadi satu bagian dari kehidupan di dunia ini. Islam adalah
agama yang sangat memperhatikan segenap kebutuhan umatnya.
03
Syarat & Rukun
Al-Qardh
Syarat Qardh
1. Aqid
Orang yang melakukan akad
Menurut pendapat Imam Syafi’I ada 4 orang yang tidak akan sah akadnya yaitu :
1. Anak kecil
2. Orang gila
3. Hamba sahaya, walaupun mukhallaf, dan
4. Orang buta
Sedangkan menurut Fiqh sunnah dikatakan bahwa orang gila, orang yang mabuk,
serta anak kecil yang belum mampu membedakan mana yang baik dan yang
buruk itu tidak sah.
2. Qardh (objek hutang)
1. Bernilai
2. Dapat dimiliki
3. Dapat diberikan kepada pihak yang berutang, dan
4. Ada saat masa perjanjian dilakukan
1. Aqid
Yang berhutang dan yang
memberi hutang
Ma’qud
Shigat
alaih
Barang yang dihutangkan atau (Ijab qabul) Persetujuan antara
dipinjamkan. kedua belah pihak.
04
Kepemilikan
Al-Qardh
Definisi dan Sebab Menjadi
Kepemilikan Al-Qardh
Milkiyah Qardh merupakan suatu kegiatan pemindah milikan
atau pemindah kekuasaan harta hutang-piutang kepada pihak
yang diserahi kekuasaan dalam harta tersebut.
03
Bank.
kepada pengusaha
kecil.
Terima kasih!!