PIUTANG (AL-
QARDH)”
lain yang disebut dengan “dain” ( دين.( Istilah “dain” (( دينini juga sangat
a. Hukum orang yang berhutang adalah mubah (boleh) sedangkan orang yang
memberikan hutang hukumnya sunnah sebab ia termasuk orang yang menolong
sesamanya.
b. Hukum orang yang berhutang menjadi wajib dan hukum orang yang
menghutangi juga wajib, jika peminjam itu benar-benar dalam keadaan
terdesak, misalnya hutang beras bagi orang yang kelaparan
Pemberi hutang tidak boleh mengambil keuntungan atau manfaat dari orang
yang berhutang.
Secara etimologis berarti Subut (tetap) dan Dawam (terus menerus). Adapun
definisi Rahn secara terminologi adalah menjaga harta benda sebagai jaminan
hutang agar hutang itu dilunasi (dikembalikan) atau dibayarkan harganya jika
tidak dapat mengembalikannya atau jika dia ber.halangan untuk melunasinya.
Syarat-syarat gadai
1) Syarat dua pihak yang berakad, yaitu baligh, berakal dan rusyd
1. Syarat barang gadai itu berupa barang berharga yang dapat menutupi hutangnya,
2. Barang gadai tersebut adalah milik orang yang menggadaikan atau yang diziinkan baginya untuk
menjadikannya sebagai jaminan gadai.
4. Syarat berhubungan dengan hutang (al-marhun bih) adalah hutang yang wajib atau yang akhirnya
menjadi wajib.
Ketentuan Umum dalam Gadai
1) Hiwalah al-Haq yaitu apabila yang dipindahkan itu hak menuntut hutang
(pemindahan hak).
c. Jika muhal meninggal dunia, maka muhal alaih wajib membayarkan hutangnya.