Anda di halaman 1dari 2

HAWALAH

 Definisi
Pengertian hawalah adalah istilah dari kata tahawwul artinya berpindah
atau tahwil berarti pengalihan. Sederhananya, pengertian hawalah adalah
pengalihan utang atau piutang dari pihak kreditur kepada pihak penanggung
pelunasan hutang.
Konsep hawalah adalah memindahkan utang dari muhil sebagai peminjam
pertama kepada pihak muhal’alaih sebagai peminjam kedua. Proses pengalihan
tanggung jawab ini harus disahkan melalui akad hawalah atau kata-kata.

 Rukun Hawalah
Rukun hawalah adalah rukun-rukun yang wajib dipenuhi sebelum akad hawalah
terjadi. Apabila tidak terpenuhi salah satunya, maka akad hiwalah tidak dapat
dilakukan. Rukun-rukun tersebut antara lain:
1. Muhil
Muhil, yaitu orang yang mempunyai hutang. Dalam hal ini, muhil harus berakal
sehat, baligh, dan mempunyai kemampuan melaksanakan akad hiwalah. Selain itu,
pemilik hutang atau muhil menjalankannya atas keinginan pribadi tanpa paksaan
dari pihak lain.
2. Muhal
Muhal yaitu orang memberikan hutang atau pihak piutang. Sama seperti syarat
muhil, pihak muhal harus mencapai usia baligh, berakal sehat dan melaksanakan
akad ini secara sukarela tanpa paksaan. Ijab qabul hiwalah yang dikatakan
oleh muhal harus berada dalam majelis akad disaksikan pihak terkait, dan dilakukan
secara sadar tanpa paksaan.
3. Muhal'alaih
Muhal'alaih sebagai orang pemilik hutang dan bertanggung jawab melunasi hutang
pihak muhil. Pihak ini harus mempunyai akal sehat, baligh, kemampuan finansial,
dan memahami pelaksanaan akad, serta pengucapan ijab qabul dalam majelis akad
dengan kehadiran peserta terkait.
4. Hutang yang Diakadkan
Dalam konsep hiwalah, hutang merupakan bentuk pinjaman yang dilakukan
oleh muhil dari muhal, dan dinyatakan akan dilunasi oleh muhal’alaih. Hutang
tersebut boleh berupa uang, aset, dan benda-benda berharga lainnya.
Meski demikian, sesuai dengan hukum syariah, hutang tersebut tidak boleh
berbentuk benda setengah jadi atau belum ada nilainya (misal bibit tanaman yang
belum berbuah, janji bantuan hibah belum di tangan, dan sebagainya).

 Manfaat Hawalah
Manfaat hawalah yaitu sebagai berikut :
1. Memungkinkan penyelesaian utang dan piutang dengn cepat dan
simultan.
2. Tersedianya talangan dana untuk hibah bagi yang membutuhkan. 
3. Dapat menjadi salah satu free-based income/sumber pendapatan
non pembiayaan bagi bank syari’ah.
 Contoh Kasus
Penerapan akad hiwalah dalam perbankan syariah terbagi dalam dua jenis yaitu al-
muqayyadah dan al-mutlaqah. 

Adapun penjelasan skema hiwalah. adalah berikut ini.

Hiwalah Al-Muqayyadah

Hiwalah Al-Muqayyadah adalah skema hiwalah yang memindahkan tanggung jawab


pembayaran hutang pihak pertama kepada pihak kedua. Contoh hiwalah Al-
Muqayyadah yakni seorang individu A berpiutang kepada pihak B sejumlah Rp 2
juta. 

Sementara pihak B berpiutang kepada pihak C sebesar Rp 2 juta. Kemudian pihak B


mengalihkan haknya untuk menuntut piutangnya yang ada di pihak C kepada
individu A sebagai ganti pembayaran utang pihak B kepada A.

Hiwalah Al-Mutlaqah

Kebalikan dari contoh hiwalah Al-Muqayyadah, Hiwalah Al-Mutlaqah yaitu konsep


hiwalah dengan pengalihan utang secara tidak tegas sebagai pengganti pelunasan
utang pihak pertama kepada pihak kedua.

Contoh hiwalah al mutlaqah yaitu bank konvensional sebagai pemberi piutang


kepada pihak B sebagai peminjam. Kemudian hutang pihak B mengalihkan
pembayaran utang kepada pihak muhal’alaih. Sehingga yang membayar hutang
pihak B kepada bank konvensional adalah pihak muhal’alaih tanpa pihak B
menegaskan pengalihan utang.

Anda mungkin juga menyukai