Disusun Oleh :
TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah menganugerahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “Keseimbangan Perekonomian
Terbuka” ini dapat selesai tanpa hambatan yang berarti. Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Utusan dan manusia pilihan-
Nya yang mengantarkan umat manusia minadzdzulumati ilan-nuur, yakni
‘addinul islam (dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang,
yakni agama islam).
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
1. Definisi Hiwalah
2. Definisi Muqassah
3. Definisi Ibra’
4. Definisi Wa’ad
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
1. Definisi Hiwalah
a) Pengertian Hiwalah
Secara etimologi, pengertian hiwalah adalah istilah dari kata tahawwul
artinya berpindah atau tahwil berarti pengalihan. Sederhananya, pengertian
hiwalah adalah pengalihan utang atau piutang dari pihak kreditur kepada
pihak penanggung pelunasan hutang.
Skema hiwalah dalam perbankan syariah terbagi dalam dua jenis yaitu
al-muqayyadah dan al-mutlaqah. Adapun penjelasan skema hiwalah
adalah berikut ini.
Hiwalah Al-Muqayyadah
Hiwalah Al-Muqayyadah adalah skema hiwalah yang memindahkan
tanggung jawab pembayaran hutang pihak pertama kepada pihak kedua.
Hiwalah Al-Mutlaqah
Kebalikan dari contoh hiwalah sebelumnya, Hiwalah Al-
Mutlaqah yaitu konsep hiwalah dengan pengalihan utang secara
tidak tegas sebagai pengganti pelunasan utang pihak pertama
kepada pihak kedua.
Rukun Hiwalah
Rukun hiwalah adalah rukun-rukun yang wajib dipenuhi sebelum akad
hiwalah terjadi. Apabila tidak terpenuhi salah satunya, maka akad hiwalah
tidak dapat dilakukan. Rukun-rukun tersebut antara lain:
Muhil
Pertama, rukun hiwalah adalah muhil, yaitu orang yang mempunyai
hutang. Dalam hal ini, muhil harus berakal sehat, baligh, dan mempunyai
kemampuan melaksanakan akad hiwalah. Selain itu, pemilik hutang atau
muhil menjalankannya atas keinginan pribadi tanpa paksaan dari pihak
lain.
Muhal
Muhal yaitu orang memberikan hutang atau pihak piutang. Sama
seperti syarat muhil, pihak muhal harus mencapai usia baligh, berakal
sehat dan melaksanakan akad ini secara sukarela tanpa paksaan. Ijab qabul
hiwalah yang dikatakan oleh muhal harus berada dalam majelis akad
disaksikan pihak terkait, dan dilakukan secara sadar tanpa paksaan.
Muhal'alaih
Rukun hiwalah ketiga yakni muhal'alaih sebagai orang pemilik hutang
dan bertanggung jawab melunasi hutang pihak muhil. Pihak ini harus
mempunyai akal sehat, baligh, kemampuan finansial, dan memahami
pelaksanaan akad, serta pengucapan ijab qabul dalam majelis akad dengan
kehadiran peserta terkait.
Syarat Hiwalah
Selain rukun hiwalah, terdapat syarat hiwalah yang harus
dipersiapkan dalam menjalaninya. Adapun syarat hiwalah adalah
di bawah ini:
2. Definisi Muqassah
a) Pengertian Muqassah
Artinya:
“Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan
(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di
antaramu...”. (Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan,...,
h. 83.)
3. Definisi Ibra
a) Pengertian Ibra’
4. Definisi Wa’ad
a) Pengertian Wa’ad
PENUTUP
Kesimpulan