Audry Rahmawati / 07 XI MIPA 3 Membedakan Jantan dan Betina Ikan Arwana
Ikan arwana saat ini belum diketahui ada penakar yang
bisa menentukan jenis kelamin arwana secara akurat. Dari pengamatan bertahun-tahun, beberapa penangkar berpengalaman memberikan beberapa criteria penentuan jenis kelamin. Arwana jantan: - Tubuh lebih panjang dan ramping - Kepala besar, mulut agak lebar, - dada dan sirip dada lebih panjang, serta - sirip punggung menyempit. Arwana Betina: - Tubuh lebih pendek, lebar, dan agak gemuk. - Kepala meruncing dengan mulut lebih kecil. - Dada dan sirip dada lebih pendek, dan - Sirip punggung melebar. 1. Pemijahan Ikan Arwana
A. Persiapan Kolam B. Persiapan Induk
Kolam pemijahan menggunakan kolam tanah dengan Calon induk siap pijah untuk silver 3 tahun. Panjang sirkulasi air yang baik. Sumber air yang digunakan tubuh sekitar 60 cm. Benih yang murni dan berkualitas, bersumber dari mata air pegunungan. Sumber air dari strain kedua calon induk harus sama. Menurut Susanto pegunungan bersifat basa yang mempunyai kisaran (2008), induk ikan arwana yang produktif ialah setelah pH 8-14, sedangkan pH air yang baik untuk berumur 4 tahun dengan perbndingan 1:1. pemijahan arwana antara 6- 7. Untuk mengatasi PH Menghindari menyatukan ikan berbeda strain dalam dalam melakukan pemasukan air ke kolam dilakukan satu kolam Syarat lain, calon induk sehat dan bebas sedikit demi sedikit, tujuannya supaya air yang masuk penyakit. Ikan cacat bungkuk tidak layak dijadikan induk tidak terlalu mempengaruhi pH air yang sudah di karena, perut mengerut sehingga kualitas sel telur kolam. pH kolam dapat berubah menjadi normal kurang baik dan mudah mati. Pemijahan juga karena proses pengendapan. suhu yang baik untuk menghindari induk ikan yang insangnya tidak menutup kolam pemijahan berkisar antara 250C-300C. sempurna, terutama pada induk jantan. Induk yang Kandungan oksigen terlarut pada kolam pemijahan >5 insangnya tidak menutup sempurna akan kesulitan ppm dan kandungan CO2 mengerami telur didalam mulut. Cacat lain seperti sungut terputus, ekor patah, atau sisik berdiri masih layak. 2. Pemijahan dan Penetasan Setiap tahun arwana 2 kali memijah. Pasangan berjodoh akan berenang berduaan dipinggir kolam dan memisahkan diri dari kelompok sampai saat berpijah. Ikan arwana dalam menjaga pasangannya, induk berjodoh akan melawan jika ada induk lain yang mendekat. Ikan arwana yang selesai masa pendekatannya, pasangan siap kawin. Proses pemijahan tidak berlangsung begitu saja. Daya rangsang luar seperti curah hujan, suhu, pH, dan kondisi air mengalir akan mempengaruhi induk betina melepas sel telur. Arwana memijah setelah 2-3 hari hujan sehingga suhu air turun menjadi sekitar 270C, ketika itu tidak ada hujan selama 2-3 minggu sampai suhu air meningkat menjadi 290C. Begitu betina mengeluarkan telur, jantan segera menyemprotkan sperma. Proses itu berlangsung di dasar kolam selama 20-30 menit. Telur di buahi akan diambil dan disimpan di dalam mulut si jantan. Induk betina akan menjaga dan melindungi jantan dari gangguan di sekitarnya. Proses pemijahan hingga pembuahan berlangsung 3 bulan. Masa pengeraman di dalam mulut 40-41 hari. Selama itulah induk jantan berpuasa. Ukuran mulut jantan menjadi lebih besar dan rahang bawah menggelembung hingga menetas larva tetap tersimpan dalam mulut induk jantan. Benih yang mampu berenang pada umur sekitar 2 minggu, larva dimuntahkan keluar dari mulut si jantan. Larva dipanen sebelum dimuntahkan dari mulut si jantan, tujuannya supaya tidak dimakan iduk. 3. Perawatan Larva
Larva yang baru dipanen ditempatkan di akuarium
bervolume air 100 liter. Kepadatan 10- 15 ekor larva per akuarium. Pakan belum diberikan karena di kantung perut masih menempel kuning telur (yolksak) sebagai sumber nutrisi. Selanjutnya diberi pakan tambahan berupa cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana. Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya. Penjualan ikan arwana dijual pada ukuran-ukuran sesuai dengan pemintaan konsumsi. E.Konsep Evaluasi Usaha Produktivitas Ikan Arwana Arwana bukanlah ikan yang prolific (banyak telur).Itulah sebabnya ikan ini termasuk yang dikhawatirkan punah, setiap tahun seekor induk rata – rata hanya menghasilkan anak 30 ekor.Pernah mencapai 60 ekor/induk/tahun tetapi kasus tersebut umumnya sangat jarang (Dinas Penyuluhan perikanan dan kelautan, 2011). Stadim Keterangan Survival Rate Pemijahan Menghasilkan telur sebanyak 40 – 60 butir Stadia I Larva ikan sepanjang 7 cm yang 50 -60 % masih membawa yolk sac sampai umur 2 – 2,5 minggu Stadia II Panjang anak ikan 9 cm, 35 – 85 % cadangan kuning telur habis Stadia III Sebesar jari sepanjang 15 cm, 90 % umur 3 bulan setiap musim pemijahan seekor jantan arwana menghasilkan anakan arwana berumur 3 bulan sebanyak 6 – 27 ekor. TERIMA KASIH CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.