SKRIPSI
SINDY FAJRINA
108117070
S1 KEPERAWATAN 4B
1
TUJUAN
LATAR BELAKANG
Mengetahui hubungan antara
Dismenorea merupakan nyeri
aktivitas fisik dan pola makan
sebelumm atau selama menstruasi
dengan kejadian dismenorea primer
dan salah satu masalah ginekologik
pada remaja putri di Desa Randegan
yang paling umum terjadi pada
kecamatan wangon
remaja putri (Cashion, 2010).
Angka kejadian dismenorea primer RUMUSAN MASALAH
di Indonesia pada remaja wanita
Apakah ada hubungan antara aktivitas fisik
usia 14-19 tahun sekitar 54,89%
dan pola makan dengan kejadian dismenorea
(Sophia, F.M, 2013).
primer pada remaja putri di Desa Randegan
Kecamatan wangon.
2
1 Dismenorea Primer
3
Kerangka Konsep
Dismenorea
• Aktivitas Fisik Primer
• Pola Makan
4
Definisi Operasional Aktivitas Fisik
Selalu : 4 Selalu : 1
Sering : 3 Sering : 2
Jarang : 2 Jarang : 3
Tidak pernah : 1 Tidak pernah : 4 6
Definisi Operasional Dismenorea primer
7
Desain penelitian yang digunakan pada
Desain
penelitian penelitian ini adalah studi korelasi dengan
menggunakan metode atau pendekatan
Cross sectional
Populasi Dan Sampel
Populasi
Sampel
Populasi pada
penelitian ini
adalah semua
Besar sampel pada
remaja putri Desa
penelitian ini
randegan dengan
sebesar 91
jumlah 473 orang
responden
9
“ Teknik Pengambilan Sampel
10
Teknik Pengumpulan data
11
KUESIONER A
DISMENOREA PRIMER
yaitu kuesioner debagai alat ukur variabel Dependent yang berupa check list pertanyaan
mengenai dismenorea primer berdasarkan pengalaman remaja putri Desa randegan dengan
jumlah pertanyaan 10 item dengan penentuan menggunakan metode Cut Of Point
hasil dikategorikan menjadi 2 yaitu,
nilai < 19 : Dismenorea primer
nilai ≥ 19 : Tidak dismenore
Kuesioner B Aktivitas Fisik
Sebagai alat ukur untuk variabel Independent dengan menggunakan alat ukur Physical
Activity Level (PAL) yang memiliki 20 rasio aktivitas fisik (PAR) dalam 24 jam,
selanjutnya dihitung dengan rumus :
13
Kuesioner C Pola Makan
15
Untuk mengetahui hubungan antar variabel, taraf signifikan yaitu α 0,05
p ≤ 0,05 = H0 diterima, Ha ditolak, berarti terdapat hubungan
p > 0,05 = H0 diterima Ha ditolak, berarti tidak terdapat hubungan
16
Hasil penelitian
Karakteristik Responden
N SD Me Min-max
Umur
91 16,27 2,507 16,00 12-20
Frekuensi
No Karakteristik Responden Presentase (%)
(n)
1. Status Gizi (Indeks Massa
Tubuh) 19,8
a. Kurus 18 68,1
b. Normal 62 12,1
c. Gemuk 11
17
Distribusi frekuensi dismenorea primer pada remaja putri
Desa Randegan Kecamatan Wangon Tahun 2021
Dismenore Frekuensi
No Presentase (%)
Primer (n)
Dismenore
1 68 74,7
Primer
2 Tidak Dismenore 23 25,3
18
Distribusi frekuensi aktivitas fisik pada remaja putri Desa
Randegan Kecamatan Wangon Tahun 2021
Frekuensi
No Aktivitas Fisik Presentase (%)
(n)
1 Ringan 58 63,7
2 Sedang 22 24,2
3 Berat 11 12,1
19
Distribusi frekuensi pola makan pada remaja putri Desa
Randegan Kecamatan Wangon Tahun 2021
Frekuensi Presentase
No Pola Makan
(n) (%)
1 Pola Makan Sehat 76 83,5
Pola Makan Tidak
2 15 16,5
Sehat
20
Hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian dismenorea primer
pada remaja putri Desa Randegan Kecamatan Wangon
Kejadian Dismenorea
Total
Primer
Tidak
Aktivitas Dismenore Chi-
No Dismenore pv
Fisik a Primer tabel Hasil uji statistik chi square dapat diketahui
a N %
F % f % bahwa nilai pvalue 0,947>0,05 (pv>0,05),
Aktivitas maka hasil menunjukkan bahwa Ho diterima
1 43 74,1 15 25,9 58 100
Ringan 0,94
5,99 Ha ditolak maka tidak terdapat hubungan
Aktivitas 7
2 17 77,3 5 22,7 22 100
Sedang antara aktivitas fisik dengan kejadian
Aktivitas
3 8 72,7 3 27,3 11 100 dismenorea primer pada remaja putri Desa
Berat
Jumlah 68 74,7 23 25,3 91 100 Randegan Kecamatan Wangon
21
Hubungan antara pola makan dengan kejadian dismenorea
primer pada remaja putri Desa Randegan Kecamatan Wangon
22
Analisa Univariat
23
Aktivitas Fisik
25
Analisa Bivariat
Hubungan Antara Aktivitas Fisik dengan Kejadian Dismenore
Primer pada Remaja Putri Desa Randegan Kecamatan Wangon
Berdasarkan hasil analisis statistik remaja putri yang memiliki pola makan sehat sebagian mengalami
dismenorea primer sebanyak 54 orang (71,1%), sama halnya dengan remaja putri yang memiliki pola
makan tidak sehat dan mengalami dismenorea primer sebanyak 14 orang (93,3%). Hasil uji statistik
diketahui nilai p value 0,103 (pv>0,05), dapat diartikan tidak terdapat hubungan antara pola makan
dengan kejadian dismenorea primer pada remaja putri Desa Randegan Kecamatan Wangon.
Penelitian yang dilakukan Fauridha (2010) terdapat hubungan yang signifikan dengan tingkat rendah
antara pola makan dengan dismenorea primer pada siswi kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta
tahun 2020, responden yang mempunyai pola makan yang kurang baik dan mengalami dismenorea
primer sebanyak (90,5%) dan remaja dengan pola makan kurang baik dan mengalami dismenorea primer
sebanyak 4,8%, sedangkan responden paling sedikit mempunyai pola makan buruk dan mengalami
dismenore dan tidak mengalami dismenore (2,4%), dalam penelitian tersebut tidak didapatkan reponden
yang mempunyai pola makan yang baik.
27
Simpulan
Kejadian dismenorea primer pada remaja putri Desa Randegan Kecamatan
Wangon adalah sebesar (74,7%), sebagian besar memiliki aktivitas fisik ringan
sebesar (63,7%) diikuti dengan aktivitas fisik sedang (24,2%), dan aktivitas fisik
berat (12,1%). Dan sebagian besar memiliki pola makan sehat sebesar (83,5%)
dan yang memiliki pola makan tidak sehat sebesar (16,5%).
Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian dismenorea primer
pada remaja putri Desa Randegan Kecamatan Wangon dengan pv 0,947 (pv >
0,05).
Tidak terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian dismenorea primer
pada remaja putri Desa Randegan Kecamatan Wangon dengan pv 0,103 (pv >
0,05). 28
TERIMA KASIH