Anda di halaman 1dari 19

PSG Rumah Sakit

Metode MNA
KELOMPOK 4
CUT MAISARAH
ELSA FATMALA ROSA
MIFTAHUL JANNAH
NABILA ZUHRA
RISKI AMELIA
SHOFIA NISWAH
SUKAMAYANA FITRI
DEFINISI
MNA
Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan sumber daya
manusia dan kualitas hidup. Untuk itu program perbaikan gizi bertujuan untuk
meningkatkan mutu gizi konsumsi pangan, agar terjadi perbaikan status gizi
masyarakat . Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat Sedangkan menurut Suhardjo, dkk
(2003:256) status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian,
penyerapan, dan penggunaan makanan.

Mini Nutritional Assessment (MNA) adalah alat untuk mengukur /


menskrining nutrisi pada lansia. Mini Nutritional Assessment (MNA)
mengandung pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan nutrisi dan
kondisi kesehatan, kebebasan, kualitas hidup, pengetahuan, mobilitas, dan
kesehatan yang subjektif.
MNA ini merupakan salah satu metode skrining gizi.
Skrining gizi merupakan proses yang sederhana dan cepat untuk
mengindentifikasikan individu yang mengalami kekurangan gizi atau
yang berisiko terhadap permasalahan gizi.
Metode yang digunakan dalam proses skrining yaitu :
MUST,NRS MNA,SNAQ,MST,dan SGA.
PERKEMBANGAN MNA
MNA awalnya dikembangkan pada 1990-an dan berkembang melalui 3
versi :

 MNA lengkap asli


 MNA-SF dan MNA penuh
 Revisi MNA
Indikasi untuk Penggunaan
MNA -SF yang telah direvisi membuat
hubungan dengan intervensi menjadi lebih
mudah dan sekarang menjadi bentuk MNA yang
lebih disukai untuk penggunaan klinis.

MNA lengkap berguna dalam pengaturan


penelitian. MNA lengkap juga dapat digunakan
sebagai layar yang lebih mendalam.
KATEGORI MINI NUTRIONAL ASSESMENT
Full MNA terdiri dari 18 pertanyaan atau poin yang harus ditanyakan.
18 poin tersebut dibagi ke dalam 4 golongan, yaitu :
 Anthropometric assessment : BMI (tinggi badan dan berat badan),
penurunan berat badan, lingkar lengan atas dan lingkar betis.
 General assessment : gaya hidup, riwayat pengobatan, mobilitas
responden, dan tanda depresi atau demensia.
 Short dietary assessment : Jumlah asupan makanan dan minuman
 Subjective assessment : persepsi responden terhadap kesehatan dan
nutrisiFull MNA ini dapat diselesaikan dalam waktu lebih kurang 15
menit. Setiap data yang diperoleh akan diubah menjadi skor. Skor
tersebut akan dijumlahkan untuk mengetahui status gizi responden.
RANGE PENILAIAN FULL MNA
Penilaian Full MNA terhadap status gizi mempunyai range sebagai berikut :
 Jika jumlah skor >24 : baik
 Jika jumlah skor 17-23,5 : resiko malnutrisi
 Jika jumlah skor <17 : malnutrisi
MNA-SF (MNA Short Form)
MNA-SF ini merupakan MNA yang lebih singkat dan lebih mudah untuk dilakukan. MNA-SF
biasa digunakan pada populasi yang mempunyai resiko malnutrisi yang rendah. MNA-SF ini
dibuat agar dapat digunakan pada keadaan-keadaan yang membutuhkan suatu penilaian cepat
tetapi juga akurat dalam menentukan status gizi pasien15.Walaupun MNA-SF lebih singkat
dari full MNA, sensitivitas dan spesifisitas dari MNA-SF ini tetap tinggi. Berdasarkan jurnal
review clinical gerontology, penelitian-penelitian yang dilakukan menunjukkan tingginya
sensitivitas dan spesifisitas MNA-SF ini16. Dengan adanya fakta di atas
Area Penilaian MNA
01 Pengukuran 02 DisEvaluasi globalcussion
anthropometri
 Tinggi badan dan berat badan -  Acute disease atau psychological stress -
Tinggi badan dan berat badan Responden harus dievaluasi apakah ada
digunakan untuk mengukur indeks penyakit akut atau ada penyakit kronik
massa tubuh pada lansia. Penilaian yang memburuk pada 3 bulan terakhir.
indeks massa tubuh akan  Neurophysiological problem -
mempengaruhi skor pada hasil akhir Neurophysiological problem misalnya
MNA. seperti dementia.
 Penurunan berat badan - Penurunan  Mobilitas - Penilaian mobilitas dilihat dari
berat badan yang diukur adalah kebiasaan sehari-harinya apakah
penurunan berat badan dalam 3 responden hanya melakukan bedrest, atau
bulan terakhir. dapat melakukan kegiatan ringan, atau
 Pengukuran lingkar betis - dapat melakukan kegiatan normal seperti
Pengukuran ini merupakan biasa tanpa gangguan apapun
pengukuran optional
Area Penilaian MNA

03 Diet assessment
04 Self assessment

Asupan makanan Persepsi terhadap nutrisi responden


- Responden harus ditanyakan apakah ada itu sendiri
penurunan asupan makanan dalam 3 bulan
terakhir yang dikarenakan adanya gangguan
pencernaan, kurangnya nafsu makan, atau
adanya
gangguan mengunyah atau menelan.
Skrining pada gizi lansia berdasarkan MNA
Gizi Lansia Berdasarkan MNA n %
Normal 58 38,5
Berisiko malnutrisi 76 50,5
Malnutrisi 18 11,8
Total 152 100

Gambaran Skiring Gizi Lanjut usia berdasarkan Mini Nutritional


Assesment (MNA) di Kelurahan Pampang Makassar Tahun 2016 (n=152)
Skrining pada gizi lansia berdasarkan MNA
Faktor yang mempengaruhi LanSia dalam resiko
MALNUTRISI

terapi pengobatan
lingkungan atau tempat frekuensi makan setiap hari
atau adanya luka
tinggal tekan

Konsumsi sayur atau


jenis asupan protein buah
Faktor

Asupan cairan
cara makan, persepsi lansia tentang status
gizi dan pengukuran LLA (lingkar lengan
atas) dan LB(lingkar betis).
KELEBIHAN MNA
Kelebihan MNA adalah dapat mendeteksi orang usia lanjut dengan risiko
malnutrisi sebelum tampak perubahan bermakna pada berat badan dan serum
protein (Susanti, 2009). MNA dapat mendeteksi risiko malnutrisi pada usia lanjut
yang bermanfaat
untuk intervensi awal. MNA juga mudah digunakan, murah, dan non invasif.
KESIMPULAN
Dari berbagai pembahasan di atas didapat kesimpulan,
antara lain :
1. Status gizi merupakan salah satu faktor yang
menentukan sumber dayamanusia dan kualitas hidup.
2. Skrining gizi adalah proses yang sederhana dan cepat
untuk mengidentifikasiindividu yang mengalami
kekurangan gizi atau yang berisiko terhadap
permasalah gizi
3. Ada beberapa macam alat yang dapat digunakan
dalam proses skrining, yaitumeliputi MUST, NRS,
MNA, SNAQ, MST, dan SGA.
4. Kuesioner MNA terdiri atas 18 pertanyaan yang
terbagi dalam empatkomponen: penilaian
antropometri, penilaian asupan makanan,
penilaiansecara umum mengenai gaya hidup dan
penilaian secara subjektif
Pemeriksaan Mini Nutritional Assesment(MNA)
5 adalahmenggolongkan pasien atau lansia dalam keadaan status gizi
baik, beresikomalnutrisi ataukah malnutrisi berat.

MNA-SF memiliki skor maksimum 14, dengan kriteria penilaian


6 sebagai berikut:≥12 = gizi baik,≤11 = malnutrisi

Full MNA memiliki skor maksimal 30, dengan kriteria penilaian


7 sebagai berikut.≥24 = gizi baik, 17-23,5 = berisiko untuk malnutrisi,
<17 = malnutrisi.
Daftar Pustaka
Fatmah. (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga.
Guigos, Y. (2006). The mini nutritional assesment review of the literatur-what does is tell us ?
the journal of nutrition, health and agging , 10, 466-487.
Kementerian Kesehatan RI . (2013). Gambaran kesehatan lanjut usia di Indonesia. Jakarta:
Kementerian kesehatan RI.
THANKS
!

Anda mungkin juga menyukai