Anda di halaman 1dari 13

TOLERANSI

DALAM ISLAM
DISAMPAIKAN OLEH KAK HERU

DALAM PEMBELAJARAN SPIRITUALITAS


TOLERANSI DALAM ISLAM
PENGERTIAN, BENTUK TOLERANSI, DAN PERINTAH RASULULLAH SAW

• Pengertian Toleransi
• Pengertian toleransi dalam Islam
• Bentuk Toleransi Dalam Islam
• 1. Berbuat adil pada siapapun
• 2. Menghormati prinsip agama masing-masing
• 3. Toleransi dalam perdagangan dan peradilan
• 4. Toleransi dalam utang piutang
• 5. Toleransi dalam ilmu
• 6. Toleransi dalam harga diri
• 7 Toleransi dalam mereaksi kesalahan
• Hadits Tentang Toleransi Dalam Islam
PENGERTIAN TOLERANSI
Adapun secara etimologi atau bahasa, toleransi yang
berasal dari bahasa latin yaitu tolerare berarti sabar dan
menahan diri. Sedangkan secara terminologi, toleransi
merupakan sikap saling menghormati, menghargai,
menyampaikan pendapat, kepercayaan, pandangan
terhadap sesama manusia yang pada dasarnya
bertentangan dengan diri sendiri.

Secara bahasa, toleransi juga bisa bermakna sebagai suatu


kemampuan seseorang dalam bersabar serta menahan diri
terhadap berbagai hal yang tidak sejalan dengannya.
Dengan hadirnya rasa toleransi ini pada diri setiap individu
maka berbagai macam konflik atau perbedaan yang ada
tidak akan terjadi lagi.
PENGERTIAN TOLERANSI
DALAM ISLAM

Kemudian, adapun dalam konteks masyarakat dan agama, toleransi bisa didefinisikan sebagai suatu sikap
atau perbuatan yang melarang adanya diskriminasi pada masyarakat-masyarakat tertentu yang memiliki
perbedaan atau tidak bisa diterima oleh orang-orang pada umumnya.

Oleh karena itu, dalam toleransi beragama, masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Dalam
agama Islam ini sendiri, konsep tasamuh mengandung konsep rahmatan lil alamin.

Meskipun di dalam Al-Quran tidak secara tegas menjelaskan tentang defenisi tasamuh ini akan tetapi di dalam
kitab suci Al-Quran terdapat beberapa tema yang terkait dengan toleransi ini. Beberapa di antaranya seperti
rahmah atau kasih sayang pada QS al-Balad ayat 17 atau salam dan keselamatan pada QS al-Furqan ayat 63.
BENTUK TOLERANSI DALAM ISLAM
Agama Islam sangatlah menjunjung tinggi akan nilai-nilai toleransi. Dalam Al Quran sendiri telah dijelaskan
tentang bagaimana mengatur hubungan antar umat beragama yang lainnya. Oleh sebab itu, setiap umat
muslim wajib memiliki sikap toleran kepada umat agama lainnya. Adapun bentuk-bentuk toleransi yang
diajarkan dalam agama Islam ialah sebagai berikut.

1. Berbuat adil pada siapapun

Ibnu Katsir Rahimullah pernah berkata mengenai hukum meremehkan atau merendahkan umat non muslim, Allah
tidak melarang kalian untuk berbuat baik kepada non muslim yang tidak memerangi kalian seperti halnya
melakukan perbuatan baik kepada wanita serta orang-orang yang lemah di antara mereka. Oleh karena itu
hendaklah berbuat baik dan berlaku adil karena sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat
adil.
Dalam Al-Quran surah Al Mumtahanah ayat 8-9 juga telah dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT hanya
melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang telah memerangi kamu karena agama serta
mengusir kamu dari negerimu dan membantu orang lain untuk mengusirmu.

Dan barang siapa yang menjadikan mereka sebagai teman maka sesungguhnya mereka telah termasuk orang-
orang yang dzalim.  Dari ayat ini maka dapat disimpulkan bahwa selamat umat agama lain tidak memerangi,
memecah belah hingga menjauhkan umat Islam dari aturan agama yang dianut maka sebagai umat Islam, kita
wajib untuk tetap berbuat baik dan berlaku adil.
2. Menghormati prinsip agama masing-masing

Dalam surah Al Kafirun yang memiliki arti “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku”, kita dapat mengambil
kesimpulan jika Islam selalu mengajarkan kita untuk bertoleransi pada setiap agama apapun.
Kita harus memahami bahwa Tuhan yang kita sembah sebagai umat Islam tentu berbeda dengan Tuhan dari agama
lain. Begitu halnya dengan tempat ibadah yang kita gunakan. Oleh karena itu, kita tidak boleh memaksakan pemeluk
agama lain untuk menganut ajaran Islam yang kita yakini. Begitu pun kita tidak seharusnya menghina atau
menganggu umat agama lain yang memiliki perbedaan keyakinan dengan yang kita jalani.
Selain itu, sikap saling menghormati antar umat beragama penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan
perpecahan di tengah masyarakat. Pada dasarnya, hidup rukun dan saling bertoleransi antar setiap umat beragama
tidak menunjukkan adanya ikut campur antara ajaran agama yang satu dan yang lainnya. Namun, dengan adanya
sikap toleransi di tengah perbedaan tersebut akan semakin mengokokohkan rasa kebersamaan dan perdamaian
antar masyarakat.
Tradisi-tradisi keagamaan yang dimiliki suatu kelompok justru bisa menyatukan keanekaragaman antar pemeluk
agama lain.  Dengan demikian nilai-nilai agama serta sikap toleransi yang diajarkan sejak dini kepada anak bisa
menjadi pengendali dalam kehidupannya di masa depan. Terutama saat menemukan perbedaan-perbedaan di
sekitarnya.
3. Toleransi dalam perdagangan dan peradilan

Dalam masalah perdagangan dan peradilan, Islam juga mengajar tentang sikap toleransi terutama dalam
transaksi jual dan beli. Sebagai umat Islam kita diajarkan untuk menakar ataupun menimbang secara jujur
agar tidak merugikan orang lain demi mendapatkan keuntungan pribadi.

Sebagaimana dalam Surah Hud ayat 85 yang memiliki arti “Dan Syuaib berkata: Hai kaumku, cukupkanlah
takaran serta timbangan secara adil, dan janganlah kalian merugikan manusia atas hak-hak mereka.

Di dalam ayat ini secara tegas mengajak umat manusia untuk tidak berlaku curang dalam urusan
perdagangan. Tentu perilaku membeli dengan meminta timbangan lebih serta perilaku menjual dengan
melakukan timbangan yang kurang sangat tidak dibenarkan dalam Islam.

Sebaliknya, orang-orang yang memiliki sikap toleran dalam transaksi perdagangan akan mendapatkan
kemudahan dalam Islam. Begitu halnya dengan orang-orang yang selalu bersikap lapang maka akan
diberikan pula kemudahan dalam setiap permasalahan yang dihadapinya.
4. Toleransi dalam utang piutang

Untuk urusan utang piutang, Islam juga memiliki ketetapan- Rasulullah suatu ketika pernah bersabda “Terdapat
ketetapannya sendiri yang telah ditentukan. Dalam surah Al Baqarah seorang pedagang yang memberi pinjaman terhadap
ayat 280 yang memiliki arti “Dan jika orang yang berutang tersebut seseorang sehingga saat pedagang tersebut melihat
sedang dalam kesukaran maka berikanlah masa tangguh hingga ia mereka yang mendapati kesulitan, maka pedagang
berkelapangan. tersebut akan berkata kepada para bawahannya,
Dan menyedekahkan sebagian atau semua utang tersebut ‘berikanlah dia tempo hingga memiliki kemudahan
sesungguhnya lebih baik bagimu, jika kamu mengetahuinya”. Dari semoga Allah SWT memudahkan urusan kita’. Maka,
ayat tersebut mengandung arti bahwa sesungguhnya bersikap Allah SWT pun memberikan kemudahan kepada
lapang dalam memberikan utang atau pinjaman adalah sebuah pedagang tersebut.
keutamaan. Sikap toleran merupakan sikap memberikan kemudahan
Begitu halnya dengan bersikap lapang kepada orang-orang yang serta kelapangan kepada setiap orang. Sikap tersebut
kesulitan mengembalikan pinjaman atau utangnya. Orang-orang yang termasuk dalam bentuk rahmat dan kasih sayang antar
memberikan kesempatan kepada pihak yang sedang mengalami sesama. Maka jangan heran bila Allah SWT memang
kesempitan telah dijanjikan oleh Allah SWT untuk mendapatkan telah menjanjikan balasan rahmat kepada siapapun yang
kemudahan di akhirat kelak saat semua orang mengalami memiliki sikap toleran ini kepada sesamanya yang
kesusahan. sedang mengalami kesulitan membayar utangnya.
5. Toleransi dalam ilmu Sebagai contoh, jika seseorang memberikan pertanyaan kepada
sang ahli ilmu, hendaklah memberikan uraian atau penjelasan secara
Tidak bisa dipungkiri jika ilmu memiliki gamblang dan jelas. Jika perlu, ia harus menyampaikan berbagai
kedudukan yang tinggi di dalam agama Islam. sumber informasi tersebut seperti dalil-dalilnya, asbabul wurudnya,
Orang-orang yang berilmu juga telah dijamin asbabun nuzulnya hingga hal-hal lain yang harus disampaikan
kedudukannya oleh Allah SWT. Begitu halnya kepada penanya.
dalam hal mengabdikan ilmu atau membagikan Dalam sebuah hadis yang bersumber dari Abu Hurairah
ilmu kepada sesama manusia. menyebutkan bahwa “Terdapat seorang laki-laki yang bertanya
kepada Rasulullah shallalahu alaihi wassalam dan kemudian berkata
“wahai Rasulullah, kami naik kapal dan hanya membawa sedikit air,
Mengabdikan ilmu untuk umat adalah hal yang
jika kami wudhu menggunakannya maka tentu kami akan kehausan.
utama dan melebihi harta. Oleh sebab itu,
Apakah kami boleh berwudhu dengan air laut?”.
orang-orang yang memiliki ilmu sudah Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wassalam pun menjawab, “Air
seharusnya membuka lebar-lebar kepada laut tersebut airnya suci dan bangkainya halal”. Dari hadis ini dapat
siapapun untuk membagikan pengetahuannya. disimpulkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW sangat memberikan
kelapangan saat menjawab sebuah pertanyaan dari umat-Nya.
Entah dengan cara saling berdiskusi ataupun Padahal jika dicermati lebih lanjut mengenai pertanyaannya hanyalah
dengan cara mengajar orang-orang yang mengenai boleh atau tidaknya mereka menggunakan air laut untuk
membutuhkan ilmu tersebut. Seorang ahli ilmu wudhu. Namun, Rasulullah Muhammad SAW justru memberikan
memang sudah sepatutnya untuk memberikan penjelasan yang lebih luas dan gamblang.
perhatiannya kepada pihak yang akan bertanya Beliau tidak hanya sekadar menjawab boleh atau tidak menggunakan
tentang berbagai hal yang dibutuhkannya. air laut tetapi juga menegaskan bahwasannya air laut tersebut suci
dan menyucikan. Bahkan Rasulullah Muhammad SAW juga turut
menambahkan bahwa bangkai di dalam air laut pun tetap suci untuk
dimakan.
6. Toleransi dalam harga diri
Setelah itu, Allah pun menurunkan ayat:
Pada dasarnya, setiap orang memiliki harga diri yang wajib “Dan janganlah orang-orang yang memiliki
dijaganya. Sayangnya, di tengah kehidupan bermasyarakat hari ini, kelebihan serta kelapangan di antara kalian
masih banyak orang yang gemar menjatuhkan atau melecehkan bersumpah bahwa mereka tidak akan pernah lagi
kehormatan seseorang. memberikan bantuan kepada kerabatnya, orang-
Tentu perilaku seperti ini hanya akan membuat malu orang yang
orang yang miskin serta orang-orang yang sedang
bersangkutan tersebut. Terkadang, seseorang yang dilecehkan
harga dirinya akan langsung meresponnya dengan bentuk
berhijrah di jalan Allah SWT. Dan hendaklah
emosional terhadap pelaku yang merendahkan harga dirinya. mereka  memaafkan dan berlapang dada. Apakah
Tentu kita sering melihat peristiwa orang-orang marah atau murka kamu tak ingin Allah SWT mengampunimu? Dan
di sekitar kita karena disebabkan oleh masalah harga diri ini. Dan sesungguhnya Allah SWT adalah zat yang Maha
pada akhirnya akan berujung pada pertikaian dan pemutusan tali pengampun lagi Maha penyayang” (QS. An Nur
silaturahmi. ayat 22).
Di zaman Rasulullah SAW terdapat seorang sahabat yang pernah
mengalami kasus seperti di atas. Sahabat tersebut direndahkan
Abu Bakar kemudian berkata:
kehormatannya oleh orang yang sering ia bantu. Dalam sebuah
hadis diceritakan seperti ini, Aisyah radhiyallahuanha berkata”
“Ya, Demi Allah, sesungguhnya aku lebih mencintai
“Maka kemudian turunlah ayat yang membebaskan diriku dari jika Allah SWT mengampuniku. Maka Abu Bakar
fitnah tersebut”. Abu Bakar As-Siddiq yang selalu membiayai pun kembali memberi nafkah kepada Misthah
kehidupan Misthah bin Usasah karena beliau memiliki hubungan sebagaimana sebelumnya lalu ia berkata: Aku
kekeluargaan dan juga memiliki masalah kemiskinan berkata: tidak akan berhenti memberi nafkah terhadapnya
“Demi Allah, setelah ini aku tak akan memberikan nafkah lagi untuk selama-lamanya…..” (Diriwayatkan dalam
kepada Misthah untuk selama-lamanya setelah apa yang telah ia Hadist Al Bukhari).
katakan terhadap Aisyah”
7 Toleransi dalam mereaksi kesalahan

Siapapun itu tentu memiliki niat untuk menjadi orang baik


terlebih jika dirinya memiliki keimanan. Namun, tidak bisa
dipungkiri jika yang namanya manusia pasti tak pernah lepas
dari yang namanya kesalahan. Terkadang berbuat salah Dari ayat-ayat tersebut dapat diambil
ataupun mungkar di kehidupannya. Untuk menyikapi perilaku pelajaran bahwasannya sifat-sifat
salah orang lain maka sikap dasar kita adalah seperti yang kaum mukmin pada dasarnya haruslah
disebutkan dalam surah Al Maidah ayat 54 yang artinya lembut, tenang, tidak mudah marah
berbunyi: serta cepat berpikiran negatif kepada
sesamanya.
“…. Yang bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin”. Serta
disebutkan juga dalam surah Asy Syu’ara ayat 215 yang
memiliki arti
“……dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang
mengikutimu, yaitu orang-orang beriman”.
HADITS TENTANG TOLERANSI DALAM ISLAM
PRAKTEK PERTEMUAN SELANJUTNYA

• 1. Buatlah Video singkat tentang implementasi bentuk- bentuk


Toleransi

Contoh Video:
https://www.youtube.com/watch?v=PJf5bVhWy5s https://www.youtube.com/watch?v=cAbHLfUFpFU

Anda mungkin juga menyukai