Anda di halaman 1dari 93

PERSYARATAN K3 BIDANG

KONSTRUKSI BANGUNAN
Gusti Herwindo, S.T., M.Si.
• Tempat, Tgl. Lahir : Medan, 07 Desember 1975
• Alamat : Gading Tutuka 1 Blok K1 No.6 Soreang
Kabupaten Bandung, Jawa Barat
• Pekerjaan : Pengawas Ketenagakerjaan
Pengawas Spesialis K3 Listrik (IPP, Elevator, & Escalator)

• Pengalaman Kerja: Production Engineer PT. Golden Agin, Depok, Jawa Barat
PPIC PT. Kiani Sakti, Jakarta
Production Engineer PT. Katolec Indonesia, Cikarang, Kab. Bekasi,Jawa Barat
CS Export Ast. Mgr. PT. Asia Grow Logistic, Jakarta
ASN Disnaker Kabupaten Bandung (2010 – 2016)
ASN Disnakertrans Provinsi Jawa Barat (2017 s.d. sekarang)

• Riwatar Diklat : 1. Diklat Pengawas Ketenagakerjaan 2010


2. Diklat Pengawas Spesialis K3 Listrik 2014
• No. HP : 0817 2376 903
• Email : gusti.herwindo@yahoo.co.id
• Kantor : UPTD PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN Wilayah IV BANDUNG
Jl. SOEKARNO HATTA NO. 532 BANDUNG
Upaya perlindungan kepada:
• Tenaga Kerja
• Orang Lain

Dari potensi bahaya yang


berasal dari :
1. Mesin, pesawat, alat kerja,
bahan, dan energi
2. Lingkungan kerja
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
TINDAKAN TIDAK
AMAN
Adalah suatu pelanggaran
terhadap prosedur keselamatan
yang memberikan peluang
terhadap terjadinya kecelakaan

KONDISI TIDAK AMAN


Adalah suatu kondisi fisik atau
keadaan yang berbahaya yang
mungkin dapat langsung
mengakibatkan terjadinya
kecelakaan
 KURANG
PENGETAHUAN
 KURANG TERAMPIL/
PENGALAMAN
 TIDAK ADA KEMAUAN
 FAKTOR KELELAHAN
 JENIS PEKERJAAN YG
TIDAK SESUAI
 GANGGUAN MENTAL
 KESALAHAN DALAM
SIFAT DAN TINGKAH
LAKU MANUSIA
• Menjalankan mesin/
peralatan tanpa wewenang
• Menjalankan mesin/
Peralatan dgn kecepatan
yg tidak semestinya
• Membuat alat pengaman
(UNSAFE ACTION) tidak berfungsi
• Lalai menggunakan APD
• Mengangkat barang
dengan cara yg salah
• Mengambil posisi pada
tempat yang berbahaya
• Membetulkan mesin dalam
keadaan jalan
• Lalai memberikan
peringatan atau lupa
mengamankan tempat kerja
(UNSAFE ACTION) • Bersenda gurau tidak pada
tempatnya
• Memaksakan diri untuk
bekerja walaupun sakit
• Merancang /memasang
peralatan tanpa pengaman
• Pelindung atau
pembatas/pengaman
yang tidak memadai
• Peralatan/perkakas dan
bahan yang rusak tetap
digunakan
UNSAFE CONDITION) • Penempatan barang
yang salah
• Sistem peringatan yang
tidak memadai
• Pengabaian terhadap
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan
• Kebersihan lingkungan
kerja yang jelek
• Polusi udara di ruangan
kerja (gas, uap, asap,
debu, dsb.)
• Kebisingan yang
UNSAFE CONDITION)
berlebihan
permen_33_tahun_2015ok-133907642permen_33_tahun_2015ok.pdf

• Pemaparan Radiasi
• Ventilasi yang tidak
memadai
• Penerangan yang tidak
memadai
RUANG LINGKUP : TEMPAT KERJA
Tenaga Kerja :
-Tetap

??
-Temporary
a
AAppa

erj ja
a
t k er
ppaat k
TTeemm

usaha
usaha
Sumber
Sumber bahaya
bahaya
Barang/Jasa
UNSUR TERKAIT
DALAM KEGIATAN KONSTRUKSI
PEMILIK PROYEK INST
A NSI
TEKN
IS
KONTRAKTOR

KEGIATAN
KONSTRUKSI
S OK D LL
PEMA
SUB KONTRAKTOR

PEKERJA SUBKON
PEKERJA PROYEK

09/25/2021 13
RUANG LINGKUP
UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 2 ayat (2)

Keselamatan kerja berlaku dalam tempat


kerja dimana :

dikerjakan pembangunan, perbaikan,

c perawatan, pembersihan atau


pembongkaran rumah, gedung atau
bangunan lainnya termasuk bangunan
pengairan, saluran atau terowongan di
bawah tanah dan sebagainya atau
dimana dilakukan pekerjaan persiapan.
RUANG LINGKUP
UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 2 ayat (2)

Keselamatan kerja berlaku dalam tempat


kerja dimana :

Dilakukan pekerjaan dalam


i ketinggian, di atas permukaan
tanah atau perairan
RUANG LINGKUP
UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 2 ayat (2)

Keselamatan kerja berlaku dalam tempat


kerja dimana :

dilakukan pekerjaan yang


k mengandung bahaya tertimbun
tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau
terperosok, hanyut atau terpelanting;
RUANG LINGKUP
UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 2 ayat (2)

Keselamatan kerja berlaku dalam tempat


kerja dimana :

m Terdapat atau menyebar suhu,


kelembaban, debu, kotoran, api, uap,
gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara atau getaran
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 3 ayat (1)

Dengan peraturan perundangan ditetapkan


syarat-syarat keselamatan kerja untuk :

Huruf a - r
PERATURAN DAN STANDAR
TEKNIS K3 KONSTRUKSI
BANGUNAN

Permenaker No.Per.01/Men/1980
Tentang K3 Konstruksi Bangunan

PERATURAN PEMERINTAH
NO. 50 tahun 2012 tentang SMK3
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 KONSTRUKSI BANGUNAN

Surat Keputusan Bersama (SKB)


Menteri Tenaga Kerja Dan
Menteri Pekerjaan Umum
NO : 174/MEN/1986 dan
NO. 104/KPTS/1986
Tentang K3 Pada Tempat Kegiatan
Konstruksi Bangunan
PERMENAKER No. 01/Men/1980
TENTANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN

Latar belakang :
Pekerjaan konstruksi merupakan
kompleksitas kerja :
 bahan bangunan
 peralatan konstruksi
 penerapan tehnologi
 Tenaga kerja
KECELAKAAN
KERJA
Kelainan pada jaringan penunjang dan adneksa mata akibat
kerja

Laserasi/ruptur konjungtiva

Benda asing konjungtiva Fraktur dinding orbita


Kelainan pada bola mata :

Benda asing kornea Trauma kimia

Erosi kornea
Ruptur limbus kornea Pasca repair: scar
Traumatic amputation
Thumb injury
TAHAPAN PEKERJAAN
PADA KONSTRUKSI BANGUNAN

1. Tahapan pekerjaan pembangunan


2. Tahapan pekerjaan perbaikan
3. Tahapan pekerjaan
pemeliharaan/perawatan
4. Tahapan pekerjaan pembersihan
5. Tahapan pekerjaan pembongkaran
PEKERJAAN PEMELIHARAAN
BANGUNAN

09/25/2021
LINGKUP PEMELIHARAAN
BANGUNAN GEDUNG

Pekerjaan permeliharaan meliputi :


jenis pembersihan,
perapihan,
pemeriksaan, pengujian,
perbaikan dan/atau penggantian
bahan atau perlengkapan bangunan
gedung.
09/25/2021
a. arsitektural

1. Memelihara secara baik dan teratur jalan


keluar sebagai sarana penyelamat
(egress)
2. Memelihara secara baik dan teratur
unsur-unsur tampak luar bangunan
sehingga tetap rapih dan bersih.
3. Memelihara secara baik dan teratur
unsur-unsur dalam ruang serta
perlengkapannya
a. arsitektural

4. Menyediakan sistem dan sarana


pemeliharaan yang memadai dan
berfungsi secara baik, berupa
perlengkapan/peralatan tetap dan/atau
alat bantu kerja (tools).
5. Melakukan cara pemeliharaan ornamen
arsitektural dan dekorasi yang benar oleh
petugas
1. Memelihara secara baik dan teratur jalan keluar
sebagai sarana penyelamat (egress)

29 33
2. Memelihara secara baik dan teratur unsur-
unsur tampak luar bangunan sehingga
tetap rapih dan bersih.

29 35
3. Memelihara secara baik dan teratur unsur-
unsur dalam ruang serta perlengkapannya.

29 37
4. Menyediakan sistem dan sarana pemeliharaan yang
memadai dan berfungsi secara baik, berupa
perlengkapan/ peralatan tetap dan/atau alat bantu
kerja (tools).

29 39
29 40
5. Melakukan cara pemeliharaan ornamen
arsitektural dan dekorasi yang benar oleh
petugas

29 43
b. Mekanikal
(TATA UDARA, SANITASI, PLAMBING DAN TRANSPORTASI)

1. Memelihara dan melakukan pemeriksaan


berkala sistem tata udara, agar ruangan tetap
memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan
yang disyaratkan meliputi pemeliharaan
peralatan utama dan saluran udara.
2. Memelihara dan melakukan pemeriksaan
berkala sistem distribusi air yang meliputi
penyediaan air bersih, sistem instalasi air kotor,
sistem hidran, sprinkler dan septik tank serta
unit pengolah limbah.
b. Mekanikal
(TATA UDARA, SANITASI, PLAMBING DAN TRANSPORTASI)

3. Memelihara dan melakukan pemeriksaan


berkala sistem transportasi dalam gedung, baik
berupa lif, eskalator, travelator, tangga, dan
peralatan transportasi vertikal lainnya.
1. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala
sistem tata udara, agar ruangan tetap memenuhi
persyaratan teknis dan kesehatan yang
disyaratkan meliputi pemeliharaan peralatan
utama dan saluran udara.

29 47
2. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala
sistem distribusi air yang meliputi penyediaan air
bersih, sistem instalasi air kotor, sistem hidran,
sprinkler dan septik tank serta unit pengolah limbah.
penyediaan air bersih
sistem instalasi air kotor

29 50
29 51
SISTEM SPRINKLER
SPRINKLER
POMPA & PIPA HYDRANT
sistem hidranT
3. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala
sistem transportasi dalam gedung, baik berupa lif,
eskalator, travelator, tangga, dan peralatan
transportasi vertikal lainnya

29 57
29 58
29 59
b. ELEKTRIkal
(CATU DAYA, TATA CAHAYA, TELEPON, KOMUNIKASI DAN ALARM)

1. Melakukan pemeriksaan periodik dan


memelihara pada perlengkapan instalasi listrik,
telepon, dan tata suara.
2. Melakukan pemeriksaan periodik dan
memelihara pada perlengkapan penangkal
petir.
3. Melakukan pemeriksaan periodik dan
memelihara jaringan sistem tanda bahaya dan
alarm.
b. ELEKTRIkal
(CATU DAYA, TATA CAHAYA, TELEPON, KOMUNIKASI DAN ALARM)

4. Melakukan pemeriksaan periodik dan


memelihara jaringan instalasi tata suara dan
komunikasi (telepon) serta data.
1. Melakukan pemeriksaan periodik dan
memelihara pada perlengkapan instalasi listrik,
telepon, dan tata suara.

29 62
2. Melakukan pemeriksaan periodik dan
memelihara pada perlengkapan penyalur petir.

29 65
3. Melakukan pemeriksaan periodik dan
memelihara jaringan instalasi tata suara dan
komunikasi (telepon) serta data.

29 66
4. Melakukan pemeriksaan periodik dan
memelihara jaringan sistem tanda bahaya dan
alarm.

29 67
b. HOUSE KEEPING /TATA GRAHA

1. Pemeliharaan Kebersihan (Cleaning Service).


memelihara kebersihan gedung yang meliputi
kebersihan ‘Public Area’, ‘Office Area’dan ‘Toilet
Area’ serta kelengkapannya.
2. Pemeliharaan dan Perawatan Hygiene Service.
pemeliharaan dan perawatan untuk pengharum
ruangan dan anti septik yang memberikan kesan
bersih, harum, sehat disesuaikan dengan fungsi
dan keadaan ruangan.
b. HOUSE KEEPING /TATA GRAHA

3. Pemeliharaan Pest Control.


Pemeliharaan dan perawatan ‘Pest Control’
menghilangkan hama tikus, serangga dan dengan cara
penggunaan pestisida, penyemprotan, pengasapan
(fogging) atau fumigasi, baik ‘indoor’ maupun ‘outdoor’
4. Program General Cleaning.
Menjaga keindahan, kenyamanan maupun
performance gedung untuk mengangkat atau
mengupas kotoran pada suatu objek tertentu, misalnya
lantai, kaca bagian dalam, dinding, toilet dan
perlengkapan kantor.
1. Pemeliharaan Kebersihan (Cleaning Service).
memelihara kebersihan gedung yang meliputi
kebersihan ‘Public Area’, ‘Office Area’dan ‘Toilet Area’
serta kelengkapannya.

29 70
2. Pemeliharaan dan Perawatan Hygiene Service.
pemeliharaan dan perawatan untuk pengharum
ruangan dan anti septik yang memberikan kesan
bersih, harum, sehat disesuaikan dengan fungsi
dan keadaan ruangan.
3. Pemeliharaan Pest Control.
pemeliharaan dan perawatan ‘Pest Control’
menghilangkan hama tikus, serangga dan dengan
cara penggunaan pestisida, penyemprotan,
pengasapan (fogging) atau fumigasi, baik ‘indoor’
maupun ‘outdoor’

29 73
4. Program General Cleaning.
menjaga keindahan, kenyamanan maupun
performance gedung untuk mengangkat atau
mengupas kotoran pada suatu objek tertentu,
misalnya lantai, kaca bagian dalam, dinding,
toilet dan perlengkapan kantor.
RAMBU - RAMBU

Rambu - rambu
POTENSI BAHAYA
KONSTRUKSI BANGUNAN
1. Tahapan pekerjaan mobilisasi
– Pajanan bising
– Pajanan debu
– Pajanan suhu == Heat stress
– Cara kerja tidak ergonomi == Muskuloskeletal
– Kecelakaan lalu lintas

2. Tahapan pekerjaan penggalian


– Pajanan debu
– Pajanan suhu == Heat stress
– Cara kerja tidak ergonomi == Muskuloskeletal
– Bekerja di Confined Space
– Terkenan benda tajam
– Terpotong
POTENSI BAHAYA
KONSTRUKSI BANGUNAN

3. Tahapan pekerjaan pondasi


– Pajanan bahan kimia
– Pajanan debu
– Pajanan suhu (heat stress)
– Cara kerja tidak ergonomi (Muskuloskeletal)
– Kebisingan (Pemasangan Tiang Pancang)
– Terjepit
– Terbentur
– Terpukul
– Terkena benda tajam
POTENSI BAHAYA
KONSTRUKSI BANGUNAN

4. Tahapan pekerjaan beton


– Pajanan suhu == heat stress
– Cara kerja tidak ergonomi == Muskuloskeletal
– Takut Ketinggian
– Pajanan debu
– Terjepit
– Terbentur
– Terpukul
– Tertimpa benda
– Terkena benda tajam
– Tergelincir
– Terjatuh
POTENSI BAHAYA
KONSTRUKSI BANGUNAN

5. Tahapan pekerjaan baja


– Pajanan debu, asap
– Heat stress
– Cara kerja tidak ergonomi == Muskuloskeletal
– Pajanan gelombang elektromagnetik

6. Tahapan pekerjaan finishing


– Pajanan debu, uap
– Cara kerja tidak ergonomi
– Pajanan bahan kimia
POTENSI BAHAYA
KONSTRUKSI BANGUNAN

5. Tahapan pekerjaan pembongkaran


– Saluran pernafasan
– Muskuloskeletal
POTENSI BAHAYA
KONSTRUKSI BANGUNAN

6. Mengecat dinding
– Pajanan debu
– Cara kerja tidak ergonomi = Muskuloskeletal
– Kelilipan
– Jatuh dari ketinggian
– Tergelincir

7. Mengganti bohlam
HELM INI TIDAK MUDAH TERLEPAS

Swing guard
Safety Belts dengan shock absorber

Belt

Buckle
A shock absorber

Hook
Safety Talk bagi seluruh pekerja
SAFETY INDUCTION
Safety Induction : Program Pendekatan K3 dan
Housekeeping bagi orang baru di Proyek (termasuk
Karyawan dan Pekerja).
TRAINING
Training Fire Extinguisher dan Alat Safety Lainnya
mutlak diperlukan. Juga harus direncanakan
Pelatihan Keadaan Gawat Darurat.
PENERAPAN SARANA SAFETY

Jaring Pengaman pd Tangga Kerja Pemasangan Rambu-Rambu Tersedia Ruangan P3K

Tabung Pemadam Kebakaran Pemakaian Sabuk Pengaman

Anda mungkin juga menyukai