Anda di halaman 1dari 21

KONSEP LUKA AKIBAT

BINATANG ATAU BENDA


LAUT
KELOMPOK 6
Keracunan akibat gigitan atau sengatan
ikan beracun maka untuk dapat
menambah pengetahuan masyarakat
terkhususnya para penyelam, maka
penyampaian informasi mengenai bahaya
dan pertolongan terhadap gigitan atau
sengatan ikan beracun.

PENGERTIAN IKAN BERACUN


Gigitan ikan pari (sting ray)
Ikan pari (Stingray) merupakan salah
satu flora laut dari family Dasyatidae,
bertulang rawan, memiliki ekor
menyerupai cambuk, dengan sirip dada
menyerupai sayap dengan sisi bagian
depan menyatu dengan kepala, dan
ekor pada beberapa spesies sangat tajam
dan menyerupai cambuk.

Jenis-Jenis Ikan Beracun Dan


Penanganannya
Gejala-gejala yang biasanya dirasakan oleh
pasien yang mengalami sengatan ikan pari
antara lain :
Nyeri sedang, tajam dan seperti ditusuk-
tusuk, luka yang berdarah, area disekitar
luka biasanya bengkak dan kemerahan
atau membiru, adanya
 pembesaran kelenjar limfa, mual, muntah,
demam, kram otot, tremor, kelemahan,
 peningkatan heart rate, penurunan tekanan
darah mungkin terjadi, bahkan kematian.
Melakukan pemeriksaan luka
Pastikan kondisi pasien stabil, keluarkan pasien dari
air, lakukan pembilasan luka untuk membuang
serpihan duri ekor ikan pari, jaringan kelenjar ikan pari
Jika mengalami perdarahan, lakukan tekanan langsung
pada luka
Bersihkan luka dengan menggunakan larutan irigasi
steril atau dengan air bersih
Gunakan pinset untuk mencabut duri ekor yang masih
menancap, basuh luka dengan menggunakan air
bersih

Tindakan yang dapat dilakukan pada


pasien sengatan ikan pari adalah
Gigitan ular laut
Racun ular adalah racun hewani yang
terdapat pada ular berbisa. Daya toksin
bias ular tergantung pula pada jenis dan
macam ular.
Racun binatang adalah merupakan
campuran dari berbagai macam zat yang
berbeda yang dapat menimbulkan
beberapa reaksi toksik yang berbeda pada
manusia.

Jenis-Jenis Ikan Beracun Dan


Penanganannya
Gejala-gejala awal terdiri dari satu atau
lebih tanda bekas gigitan ular,rasa
terbakar, nyeri ringan, dan
pembengkakan local yang progresif. Bila
timbul parestesi, gatal, dan mati rasa
perioral, atau fasikulasi otot fasial, berarti
envenomasi yang bermakna sudah terjadi
Derajat 0
Derajat 1
Derajat 2
Derajat 3
Derajat 4

Derajat gigitan ular


Pengkajian
B1 Breathing
Peningkatan frekuensi nafas
Nafas dangkal
Distress pernafasan
Kelemahan otot pernafasan
Kesulitan bernafas
Penggunaan otot bantu pernafasan
B2 Blood
Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takicardia
Pendarahan di ekstremitas kiri karena gigitan binatang
Akral dingin, pucat
Sakit kepala
Pingsan
Berkeringat banyak
Pusing, mata berkunang-kunang
CRT > 3 detik
Sianosis

Konsep asuhan keperawatan


Pengkajian
B3 Brain
Dapat terjadi penurunan kesadaran
Kesadaran somnolen
Pupil isokor (2mm)
B4 Bladder
B5 Bowel
Diare
Mual Muntah
B6 Bone
Akral dingin, bengkak pada luka gigitan, kekakuan. otot kaki dextra,
nyeri pada luka.
 Kemerahan
Bengkak
Nyeri
Gatal-gatal di sekitar area yang terkena gigitan
Pada gigitan ular : Tampak kebiruan
Keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan
Nyeri berhubungan dengan proses
toksikasi
Syok berhubungan dengan tidak
adekuatnya peredaran darah ke jaringan
Gangguan Integritas Kulit berhubungan
dengan luka akibat gigitan binatang

Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan proses toksikasi
Tujuan : Meredakan nyeri

Intervensi
Sengatan/gigitan kalau masih ada dicabut dengan
pinset
Rasional : mengeluarkan sengat serangga yang
masih tertinggal
Berikan kompres dingin
Rasional : meredakan nyeri dan mengurangi
bengkak
Lakukan tehnik distraksi relaksasi
Rasional : mengurangi nyeri
Kolaborasi dalam pemberian obat

Intervensi
Syok berhubungan dengan tidak adekuatnya peredaran
darah ke jaringan
Tujuan : Menangani penyebab, memperbaiki suplai darah ke
jaringan

Intervensi
Atasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat di
atasi(perdarahan luar
Rasional : Mengurangi keparahan
Pasien dibaringkan kepala lebih rendah.
Rasional : Kepala lebih rendah supaya pasien tidak hilang
kesadaran
Kaki di tinggikan dan di topang
Rasional : Meningkatkan suplai darah ke otak
Longgarkan pakaian yang ketat atau pakaian yang menghalangi
Rasional : Sirkulasi tidak tergangg
Periksa dan catat TTV setiap 10 Menit
Rasional : Mengetahui tingkat perkembangan pasien

Intervensi
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka
akibat gigitan binatang
Tujuan :
Wound Healing : Primari and Secondary Intention
Perfusi jaringan normal
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan
mencegah terjadinya cedera.

Intervensi
Jaga kulit agar tetap bersih dan kering
Monitor kulit akan adanya kemerahan
Observasi luka : lokasi,dimensi, tanda-tanda infeksi local,
kedalaman luka
Lakukan perawatan luka dengan steril
Ajarkan keluarga tentang luka dan perawatan luka

Intervensi
Definisi
 gigitan binatang adalah reaksi Hipersensitivitas/alergi pada kulit
akibat gigitan (bukan terhadap sengatan/stings) dan kontak
dengan binatang.

Langkah – langkah
 Melakukan amnanesa ( Apakah ada tanda – tanda peradangan
pada area gigitan, apakah ada tanda/bekas gigitan, pastikan
binatang apa yang menggigit )
 Siapkan alat : bisturi, jarum/niddle, kassa steril, betadin, plester
 Indformed consent
 Lakukan incise, laukan tusuk jarum untuk mengeluarkan racun
( Ular, ripat, binatang lainnya yang beracun )
 Kemudian bersihkan dengan NaCl dan tutup dengan kassa
 Balut luka bekas gigitan dan bekas tusuk jarum
 Rapikan alat & Cuci Tangan

SOP gigitan binatang


Definisi
Penanganan bisa ular adalah tindakan
yang dilakukan untuk
menghentikanpenyebaran bisa ular ke
seluruh tubuh

Tujuan
Menghentikan penyebaran bisa

SOP Gigitan ular


Alat dan Bahan
Kasab
Kasa gulung
Gunting
Anti bisa ular

Persiapan pasien
Memberi salam/memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dan prosedur
Mengatur posisi pasien

SOP Gigitan ular


Pelaksanaan
a. Pertolongan pertama
Mempastikan daerah sekitar aman dan ular telah pergi segera
caripertolongan medis jangan tinggalkan korban. Selanjutnya
lakukan prinsip RIGT, yaitu:
R: Reassure: Yakinkan kondisi korban, tenangkan
danistirahatkan korban, kepanikan akan menaikan
tekanandarah dan nadi sehingga racun akan lebih cepat
menyebarke tubuh. Terkadang pasien pingsan/panik karena kaget.
I: Immobilisation: Jangan menggerakan korban,
perintahkankorban untuk tidak berjalan atau lari. Jika dalam
waktu 30menit pertolongan medis tidak datang, lakukan tehnik
baluttekan (pressure-immoblisation) pada daerah sekitar
gigitan(tangan atau kaki) lihat prosedur pressure
immobilization(balut tekan).
G: Get: Bawa korban ke rumah sakit sesegera dan seaman
mungkin.
T: Tell the Doctor: Informasikan ke dokter tanda dan gejalayang
muncul ada korban.

SOP Gigitan ular


Pelaksanaan
b. Prosedur Pressure Immobilization (balut tekan)
Balut tekan pada kaki :
1. Istirahatkan (immobilisasikan) Korban.
2. Keringkan sekitar luka gigitan.
3. Gunakan pembalut elastis.
4. Jaga luka lebih rendah dari jantung.
5. Sesegera mungkin, lakukan pembalutan dari
bawahpangkal jari kaki naik ke atas.f) Biarkan jari kaki
jangan dibalut
6. Jangan melepas celana atau baju korban.
7. Balut dengan cara melingkar cukup kencang
namun jangan sampai menghambat aliran darah (dapat
dilihatdengan warna jari kaki yang tetap pink).
8. Beri papan/pengalas keras sepanjang kaki.

SOP Gigitan ular


Pelaksanaan
Balut tekan pada tangan:
1. Balut dari telapak tangan naik keatas.
( jari tangan tidakdibalut)
2. Balut siku & lengan dengan posisi
ditekuk 90 derajat.
3. Lanjutkan balutan ke lengan sampai
pangkal lengan.
4. Pasang papan sebagai fiksasi.
5. Gunakan mitela untuk menggendong
tangan.

SOP Gigitan ular


TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai