Anda di halaman 1dari 25

ASKEP

KEGAWATDARURATAN
DENGAN GIGITAN ULAR

Ns. Apriani, S.Kep., M.Kes


PENGERTIAN

 Racun ular adalah racun hewani yang terdapat
pada ular berbisa.
 Gigitan ular merupakan suatu keadaan gawat
darurat yang disebabkan oleh gigitan ular
berbisa yang apabila tidak segera ditangani
dapat menyebabkan kematian.
 Daya toksin bisa ular tergantung pada jenis dan
macam ular.
ETIOLOGI

Yaitu karena gigitan ular yang berbisa.
Terdapat 3 famili ular yang berbisa, yaitu
1. Elapidae : ular kobra, ular kraits,dan ular karang
2. Viperidae : ular-ular laut
3. Hidrophidae : ular tanah, ular bangkai laut, ular
bandotan
SIFAT BISA ULAR

 Neurotoksin: berakibat pd syaraf tepi/ pusat
 Hematoksin : Kerusakan pada sel darah merah
 Myotoksin: Kerusakan sel otot ( ginjal)
 Kardiotoksin: Kerusakan otot jantung
 Cytotoksin : gangguan jantung dan pembuluh
darah
 Cytolytik; peradangan dan mati jaringan
 Enzim : zat aktif penyebaran bisa

MANIFESTASI KLINIS
1. Elapidae 
Bisa ular bersifat neurotoksik
Tanda dan gejala :
1) Kesakitan pada tempat gigitan dalam setengah jam
2) Bagian gigitan membengkak selepas 1 jam
3) Lemah badan
4) Pengeluran air liur yang berlebihan
5) Mengantuk
6) Lumpuh pada otot muka,bibir,lidah,dan saluran pernapasan
7) Hipotensi
8) Sakit pada bagian perut
9) Gangguan pernafasan
2. Viperidae

Bersifat hemotoksik 
Tanda dan gejala :
1)  Sangat sakit pada daerah gigitan dalam waktu 5 menit
2)  Bekas gigitan akan membengkak dan perubahan warna
akan terjadipada kulit
3)  Perdarahan yang tidak berhenti pada daerah gigitan
4)  Perdarahan gusi, usus, dan saluran kencing
5)  Darah tidak membeku
6)  Keracunan berat dapat menyebabkan lutut dan lengan
membengkak dalam waktu 2 jam disertai perdarahan
3. Hydropidae

Sifat bisa myotoksik menyebabkan kerusakan pada sel
otot (ginjal) dan hyperkalemia akibat kerusakan sel-sel
otot.

Tanda dan gejala :


1) Kesakitan pada otot-otot
2) Kesukaran untuk menggerakan kaki dan tangan
3) Akan merasa kesakitan setelah 1-2 jam
4) Urin akan merubah menjadi merah gelap
KOMPLIKASI

 Syok Hipovolemik
 Edema Paru
 Kematian
 Gagal nafas


PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium :
 Penghitungan jumlah sel-sel darah
 Prothrombin time dan activated partial thromboplastin
time


 Fibrinogen dan produk-produk pemisahan darah
 Tipe dan jenis golongan darah
 Kimia darah, termasuk elektrolit, BUN, kreatinin
 Urinalisis untuk myoglobinuria
 Analisa gas darah untuk pasien dengan gejala sistemik
2. Pemeriksaan penujang lainnya:
 Radiografi
thoraks pada pasien dengan edema pulmoner
 Radiografi untuk mencari taring ular yang tertinggal
PENATALAKSANAAN
GAWAT DARURAT

Menurut Stillwell (2011), penatalaksanaan pada gigitan
ular yakni :
a. Prinsip penanganan pada korban gigitan ular:
1.   Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa
ular.
2.   Menetralkan bisa.
3.   Mengobati komplikasi.

D (DISABILITY)

Pada pasien dengan gigitan ular resiko terjadinya
syok sampai penurunan kesadaran. Ini diakibatkan
kelumpuhan otot pernapasan dimana pasien akan
mengalami henti napas.

E (EXPOSURE)
Pada pasien ini terjadi pembengkakan pada daerah
gigitan dan kemerahan sampai dengan perubahan
warna kulit.



Bila alergi serum kuda :
 Berikan adrenalin 0,5 mg/SC
 ABU IV pelan-pelan
Ukur tanda-tanda vital
PERTOLONGAN PERTAMA


Pastikan daerah sekitar aman dan ular telah pergi segera, cari
pertolongan medis jangan tinggalkan korban.

Selanjutnya lakukan prinsip RIGT, yaitu:


R  :  Reassure : Yakinkan kondisi korban, tenangkan dan
istirahatkan korban, kepanikan akan menaikan tekanan
darah dan nadi sehingga racun akan lebih cepat menyebar
ke tubuh. Terkadang pasien pingsan/panik karena kaget.
I   :  Immobilisation : Jangan menggerakan korban, perintahkan
korban untuk tidak berjalan atau lari. Jika dalam waktu 30
menit pertolongan medis tidak datang, lakukan tehnik balut
tekan (pressure-immoblisation) pada daerah sekitar gigitan
(tangan atau kaki) lihat prosedur pressure immobilization
(balut tekan).

G  :  Get : Bawa korban ke rumah sakit
sesegera dan seaman mungkin.
T   :  Tell the Doctor : Informasikan ke dokter
tanda dan gejala yang muncul pada
korban.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Gangguan pertukaran gas b.d reaksi  endotoksin 
 Hipertermia b.d efek langsung endotoksin pada
hipotalamus 
 Resiko tinggi terhadap infeksi b.d pertahanan tubuh
inadekuat
INTERVENSI

DX. I : Gangguan pertukaran gas b.d reaksi  endotoksin

 Auskultasi bunyi nafas, frekuensi pernapasan 


 Atur posisi klien dengan nyaman dan atur posisi kepala
lebih tinggi 
 Observasi warna kulit dan adanya sianosis 
 Batasi pengunjung klien 
 Pantau seri GDA 
 Bantu pengobatan pernapasan (fisioterapi dada) 
 Beri O2 sesuai indikasi (menggunakan ventilator)  
DX. II : Hipertermia b.d efek langsung endotoksin pada
hipotalamus 

 Pantau suhu klien, perhatikan menggigil atau diaforesis
 Beri kompres hangat 
 Anjurkan pasien minum air putih yang banyak
 Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
antipiretik 
DX. III : Resiko tinggi terhadap infeksi b.d pertahanan
tubuh inadekuat

 Berikan isolasi atau pantau pengunjung sesuai indikasi
 Cuci tangan sebelum dan sesudah aktivitas terhadap
klien
 Ubah posisi klien sesering mungkim minimal 2 jam
sekali
 Lakukan tehnik steril pada waktu penggantian balutan
 Gunakan sarung tangan pada waktu merawat luka
yang terbuka 
 Berikan obat antiinfeksi (antibiotic)
WASSALAM
 ......

THANKS A LOT

Anda mungkin juga menyukai