0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang askep gadar pada kerusakan kulit dan jaringan lunak akibat gigitan ular. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi gigitan ular dan penyebabnya, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis dan komplikasinya, pemeriksaan penunjang, serta penatalaksanaan yang meliputi prinsip penanganan awal, pertolongan pertama, dan asuhan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang askep gadar pada kerusakan kulit dan jaringan lunak akibat gigitan ular. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi gigitan ular dan penyebabnya, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis dan komplikasinya, pemeriksaan penunjang, serta penatalaksanaan yang meliputi prinsip penanganan awal, pertolongan pertama, dan asuhan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang askep gadar pada kerusakan kulit dan jaringan lunak akibat gigitan ular. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi gigitan ular dan penyebabnya, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis dan komplikasinya, pemeriksaan penunjang, serta penatalaksanaan yang meliputi prinsip penanganan awal, pertolongan pertama, dan asuhan keperawatan.
Definisi Gigitan Ular Gigitan ular adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh gigitan ular berbisa. Bisa ular adalah kumpulan dari terutama protein yang mempunyai efek fisiologik yang luas atau bervariasi. Yang mempengaruhi sistem multiorgan, terutama neurologik, kardiovaskuler dan pernapasan. SLIDESMANIA.CO Etiologi Karena gigitan ular yang berbisa, terdapat 3 famili ular yang berbisa yaitu : Elipidae, Viperidae dan Hidrophidae. Bisa ular dapat menyebabkan perubahan lokal seperti edema dan perdarahan. Banyak bisa yang menimbulkan perubahan lokal, tetapi tetap dilokasi pada anggota badan yang tergigit. Sedangkan beberapa bisa Elipidae tidak terdapat lagi dilokasi gigitan dalam waktu 8 jam. SLIDESMANIA.CO Patofisiologi Bisa ular diproduksi dan disimpan pada sepasang kelenjar di bawah mata. Bisa ular dikeluarkan dari lubang pada gigi-gigi taring yang terdapat di rahang atas. Gigi taring ular dapat tumbuh hingga 20 mm pada rattlesnake (ular derik) yang besar. Dosis bisa setiap gigitan tergantung pada waktu yang berlalu sejak gigitan terakhir, derajat ancaman yang dirasakan ular, dan ukuran SLIDESMANIA.CO
mangsa. Lubang hidung ular merespon panas yang dikeluarkan
SLIDESMANIA.CO
mangsa, yang memungkinkan ular untuk mengubah-ubah jumlah
bisa yang akan dikeluarkan. Manifestasi klinis Secara umum, akan timbul gejala lokal dan gejala sistemik pada semua gigitan ular. Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis (kulit kegelapan karena darah yang terperangkap di jaringan bawah kulit). Sedangkan gejala sistemik : hipotensi, otot melemah, berkeringat, mengigil, mual, hipersalivasi (ludah bertambah banyak), muntah, nyeri kepala, pandangan kabur. Sindrom kompartemen merupakan salah satu gejala khusus gigitan ular berbisa yaitu terjadi oedem (pembengkakan) pada tungkai ditandai dengan 5P: pain (nyeri), pallor (muka pucat), paresthesia (mati rasa), paralysis (kelumpuhan SLIDESMANIA.CO
otot), pulselesness (denyutan).
SLIDESMANIA.CO Komplikasi a. Syok Hipovolemik b. Edema paru c. Kematian d. Gagal napas SLIDESMANIA.CO Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan yang diperlukan adalah pemeriksaan Darah lengkap meliputi leukosit, trombosit, Hemoglobin, hematokrit dan hitung jenis leukosit. Faal Hemostasis (Prothrombin time, Activated Partial Thromboplastin time, International Normalized Ratio), Cross Match, Serum elektrolit, Faal ginjal (BUN, Kreatinin), Urinalisis untuk melihat myoglobinuria, dan Anlisis Gas darah. b. Pemeriksaan Penunjang lainnya : 1) Radiografi thoraks untuk melihat apakah ada edema pulmoner 2) Radiografi untuk mencari taring tulang yang teringal. SLIDESMANIA.CO Penatalaksanaan a. Prinsip Pengganan Pada Korban Gigitan Ular 1) Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa ular. 2) Menetralkan bisa 3) Mengobati komplikasi (Masmamad. 2009. Penatalaksanaan Gigitan Ular) b. Pertolongan pertama, pastikan dan sekitar aman dan ular telah pergi secara pertolongan medis jangan tinggalkan korban selanjutnya lakukan prinsip RIGT yaitu: R (Reassure) : yakinkan kondisi korban, tenangkan dan istrihatkan korban, kepanikan akan menaikan tekanan darah dan nadi sehingga racun akan lebih cepat menyebar ke tubuh. Terkadang pasien pingsan/ panik karena kaget. I (Immobilisation) : jangan menggerakan korban, untuk tidak berjalan atau lari. Jika dalam waktu 30 menit pertolongan medis tidak dating, lakukan tehnik balut tekan (pressure immobilisation) pada daerah sekitar gigitan (tanggan atau kaki) lihat prossure immobilisation (balut tekan). G (Get) : bawah korban kerumah sakit sesegera dan seaman mungkin. T (Tell to Doctor) : informasikan ke dokter tanda dan gejala yang muncul pada korban. SLIDESMANIA.CO Asuhan Keperawatan • Pengkajian • Diagnosa • Intervensi • Implementasi • Evaluasi SLIDESMANIA.CO Thank you! SLIDESMANIA.CO