Anda di halaman 1dari 45

Case Report Session

Cardiac Schirossis
(+) CHF (+) Hipoalbuminemia (+) Hipokalemi (+)
Hipokalsemi

Salman Rahul Ahmad


 
Preseptor :
dr. Elvi Fitraneti Sp.PD
PENDAHULUAN

CONGESTIVE
Cardiac Sirosis HEART FAILURE
(CHF)
TINJAUAN PUSTAKA

Cardiac Sirosis CHF

Hipokalsemi Hipokalemi

Hipoalbuminemi
a
TINJAUAN
PUSTAKA
Cardiac
Sirosis
1.Definisi 2.Etiologi
Cardiac sirosis paling banyak disebabkan karna gagal
Cardiac sirosis adalah ganguan pada hepar yang jantung kanan dan gagal jantung kongestif..
disebabkan karena disfungsi kardiac akibat
dekompensasi ventrikel kanan jantung atau
gagal jantung biventrikular, dimana terjadi
peningkatan tekanan atrium kanan ke hati
melalui vena kava inferior dan vena hepatik.
3.PATIFISIOLOGI
4. Manifestasi
Klinis
• Tanda
• Gejala
• Pem.Penunjang
5. Pemeriksaan Lab 6. Pem. Radiologi
Pemeriksaan laboratorium pada cardiac
sirosis menunjukkan peningkatan Liver Abdominal Doppler ultrasonography
Function Test (LFT) yang berkarakter CT scan dan MRI
cholestatic profile yakni Alkaline
Foto Rontgen
Phosphatase (ALP), Gamma Glutamyl
Transpeptidase (GGT) dan bilirubin, serta
hipoalbumin, bukan hepatitic profile,
Alanine transaminase (ALT) dan Aspartate
transaminase (AST).
7. Tatalaksana
Pengobatan penyakit dasar sangat penting untuk manajemen
congestive hepatopathy.

Ikterus dan asites biasanya respon dengan baik terhadap


diuresis.

Jika gagal jantung diobati dengan sukses, awal perubahan


histologi cardiac sirosis dapat diatasi dan bahkan cardiac
fibrosis mungkin secara histologis dan klinis mengalami
regresi.
8. Prognosis
Penderita dengan congestive hepatopathy meninggal terbanyak diakibatkan
oleh penyakit jantung itu sendiri. Kelainan hati jarang memberi konstribusi
pada morbiditas dan mortalitas pasien congestive hepatopathy. Tidak seperti
pasien sirosis hati, pasien dengan cardiac cirrhosis jarang menyebabkan
komplikasi serius seperti perdarahan varises esofagus.Congestive
hepatopathy yang mengakibatkan hepatocellular carcinoma jarang
dilaporkan. Namun, insiden hepatocellular carcinoma dan gagal hati karena
congestive hepatopathy kemungkinan meningkat diakibatkan peningkatan
survival pasien ini dengan kemajuan dalam pengobatan gagal jantung.
Congestive Heart
Failure
(CHF)
2.Etiologi dan
1.Definisi
Klasifikasi
• Usia
CHF adalah suatu keadaan dimana jantung • jenis kelamin
sebagai pompa tidak mampu memenuhi • konsumsi garam berlebihan
kebutuhan darah untuk metabolisme tubuh, • keturunan
gagalnya aktivitas jantung terhadap pemenuhan • hiperaktivitas system syaraf simpatis
kebutuhan tubuh, fungsi pompa jantung secara • Stres , dan banyak lagi.
keseluruhan tidak berjalan normal
3.PATIFISIOLOGI

Kelainan Multisistem FASE 1

FASE 2 Gangguan Pada Jantung


Pada disfungsi sistolik terjai gangguan
Aktifasi Simpatis FASE 3 pada ventrikel kiri yang menyebabkan
terjadinya penurunan cardiac output
Berlebihan
4. Diagnosis

• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
5. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan gagal jantung adalah
untuk mengurangi gejala- gejala sehingga
memperbaiki kualitas hidup penderita. Cara dan
golongan obat yang dapat diberikan antara lain
mengurangi penumpukan cairan (dengan
pemberian diuretik), menurunkan resistensi perifer
(pemberian vasodilator), memperkuat daya
kontraksi miokard (pemberian inotropik).
Hipokalsemia

1.Definisi 2. Klasifikasi
Dalam klasifikasinya, hipokalsemia di bagi
Hipokalsemia di definisikan sebagai suatu menjadi dua kriteria.
keadaan dimana konsentrasi ion kalsium serum 1. Akut
atau kalsium serum total setelah di koreksi oleh 2. Kronik
nilai albumin serum dibawahnormal.
3. Faktor Resiko

Tingginya Osteocalcin dan 1


fosfat
2 Penyakit Jantung
Tindakan Uni atu 3
Bilateral
4. Tatalaksana

Penatalaksanaan hipokalsemia dibedakan


menjadi 2 bagian, yaitu penatalaksanaan
pada kondisi akut dan kronis.
Hipokalemia

1.Definisi 2. Gejala
Tanda dan gejala hipokalemia dapat

Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar berupa disritmik jantung, perubahan

kalium dalam tubuh berada dibawah batas EKG. hipotensi postural, kelemahan

normal yaitu kurang dari 3.5 mEq/L . otot skeletal, poliuria, intoleransi
Glukosa.
Hipokalemia dapat terjadi karena kehilangan
kalium dari tubuh, maupun karena gerakan
kalium ke dalam sel-sel.
3.
4. Tatalaksana
Klasifikasi Pada kasus hipokalemia karena
Hipokalemia di bagi menjadi 3 derajat yaitu :
gangguan distribusi maka tidak
disarankan pemberian suplemen
• Hipokalemia ringan: kadar serum 3-3,5
kalium karena hipokalemia bersifat
mEq/L.
transien. Pengobatan yang agresif
dapat menyebabkan rebound
• Hipokalemia sedang: kadar serum 2,5-3
hiperkalemia. Pada kasus dengan
mEq/L.
ketoasidosis diabetik, defisiensi insulin,
hiperosmolaritas dan asidosis,
• Hipokalemia berat: kadar serum < 2,5
menyebabkan keluarnya kalium dari
mEq/L.
sel ke ekstra sel dan pasien mungkin
saja dalam kondisi hiperkalemia
namun mereka memiliki kalium intra
sel yang rendah.

Pada pasien dengan penyakit


jantung, akan lebih berisiko terjadi
aritmia ventrikular sehingga
merekomendasikan agar pasien
dengan kalium plasma yaitu > 4
mmol/L.31
Hipoalbuminemia

1.Definisi 2. Etiologi
Hipoalbumin diakibatkan dari
Hipoalbuminemia adalah rendahnya kadar kombinasi efek antara inflamasi baik
albumin didalam darah akibat abnormalitas. akut maupun kronis dengan rendahnya
asupan kalori dan protein, umumnya
karena penyakit kronik
3. Faktor Resiko

Menurut penelitian ada 3 kondisi yang sering


menyebabkan hipoalbuminemia, sebagai berikut :
• Berkurangnya sintesis albumin
• Peningkatan ekskresi (kehilangan)
• Katabolisme meningkat \
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 56 tahun
No MR : 073696
Agama : Islam
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kampung Jawa Solok
Tanggal Masuk : 26 April 2021
Anamnesi
s
Keluhan Utama
● Pasien datang ke IGD RSUD M. Natsir dengan keluhan Perut membesar, tremor
pada bagian tangan

Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang


● Pasien mengeluhkan perut terasa aneh beberapa hari SMRS.
● Pasien rutin check up jantung ke RS
● BAB dan BAK pasien normal, tidak ada darah dan lendir
● Pasien tidak mengeluhkan demam
● Pasien tidak mengeluhkan nyeri dada
● Pasien tidak mengeluhkan mual dan muntah
● Pasien tidak mengeluhkan rasa kesemutan dan terbakar ditelapak kaki
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien memiliki riwayat penyakit jantung
• Pasien memiliki riwayat kolesterol tinggi
• Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi
• Riwayat penyakit paru disangkal
• Riwayat penyakit DM disangkal
• Riwayat kolesterol disangkal

 
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat keluarga dengan penyakit serupa
• disangkal
• Riwayat hipertensi disangkal
• Riwayat penyakit DM disangkal
• Riwayat penyakit jantung disangkal
• Riwayat penyakit ginjal disangkal
Riwayat Psikososial
Pasien seorang Perempuan usia 36
tahun tinggal bersama keluarganya.
Pasien memiliki kebiasaan minum kopi
pagi hari. Pasien tidak kebiasaan
merokok dan tidak memiliki kebiasaan
mengkonsumsi alcohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit Sedang

Kesadaran : Compos Mentis Coorperative

Tekanan Darah : 115/90 mmHg

Nadi : 88 x/menit

Pernafasan : 20 x/menit

Suhu : 35.6 C

Berat badan : 70 kg
STATUS GENERALISATA
Kepala : Normochepal, rambut berwarna hitam dan tidak rontok

Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-), Pupil isokor kiri dan kanan, udem palpebra
(-/-)

Telinga : Normotia (+/+), nyeri tarik (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), liang telinga cukup lapang,
sekret (-/-)

Hidung : septum deviasi (-), os nasal tidak ditemukan massa, sekret (-/-), epistaksis (-/-), edem
mukosa (-/-)

Mulut : siasonis (-), atrofi papil lidah (-)

Leher : JVP 5-2 cmH2O, tidak ada pembesaran tiroid, tidak teraba massa

Kelenjar Getah Bening : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, nyeri menelan (-) susah menelan (-).
STATUS GENERALISATA
Thorak
Paru:
Inspeksi : Dinding dada terlihat simetris kiri dan kanan, pergerakan dinding dada sama kiri dan kanan
sikatrik (-)
Palpasi : Taktil fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas Vesikuler, rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi :Batas kiri: 2 Jari medial RIC V linea midclavicularis sinistra
Batas kanan: RIC IV linea sternalis dextra
Batas atas: RIC II linea parasternalis sinistra
Auskultasi : Irama reguler, bising (-), S3 gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : Perut membesar
Palpasi : Supel, nyeri tekan(-), nyeri lepas(-)
Auskultasi : Bising usus (+)
STATUS GENERALISATA

Ektremitas

Superior Inspeksi : Edema (-/-), Sianosis (-/-), Palmer eritem (-/-).


Palpasi : Akral hangat, pulsasi arteri radialis kuat angkat
Tes sensibilitas : Sensibilitas halus (+), Sensibilitas kasar (+)
Inferior
Inspeksi : Edema (+/+), Sianosis (-/-)
Palpasi :Akral hangat hangat, Pulsasi A.Femoralis, A.Dorsalis pedis, A.Tibialis
posterior, dan A.Poplitea kuat angkat
STATUS GENERALISATA
Pemeriksaan Laboratorium tanggal : 26 April
2021
Hematologi Lengkap : Monosit : 10 %
Hb : 10.2 g/dL (LL) ALC : 810
Eritrosit :2.89 106/mm3 (L) NLR : 2.30 (H)
Hematokrit : 28.6 % (L)
MCV : 99,0fL (L)
MCH : 35.3 pg/cell (N)
MCHC : 35,7 (H) Kimia klinik :
RDW CV : 16,5 % (H) Ureum : 33 mg/dl (N)
Leukosit : 3,0 103mm3 (H) Kreatinin : 0,91 mg/dl (N)
Trombosit : 38 10 mm
3 3
(LL) Glukosa Darah : 90 mg/Dl (N)
Kalsium :LL 6.15mg/Dl (N)
Hitung Jenis (Diff)
Basofil :0% Elektrolit Serum :
Eosinofil : 1 % Natrium :134.7 mEq/L
Neutrofil : 62 % (H) Kalium :3.1 mEq/L
Limfosit : 27 % (L) Chlorida :102.8 mEq/L
PEMERIKSAA
N EKG

Keterangan :

Irama sinus Takikardi PR interval normal

HR 100 ST elevasi tidak ada

T inverted tidak ada RVH tidak ada

Q patologis tidak ada Kesan : Takikardi


FOTO
RONTGEN

Keterangan :

• Cardiomegali
• Sudut
Costhoprenikus
kanan todak terlihat
PEMERIKSAAN
USG

Keterangan :

• Ascites massive

• Penebalan dinding • Tidak ada kleainan


KE. pada organ
intraabdomen
lainnya.
STATUS GENERALISATA
Pemeriksaan Laboratorium tanggal :28 April 2021 Pemeriksaan Laboratorium tanggal : 29 April 2021

Hematologi Lengkap :
Hematologi Lengkap :
Hb : 10.1 g/dl (L)
Hb : 9.8 g/dL (L) Eritrosit : 2.79 10 /mm (L)
6 3

Eritrosit : 2.79 106/mm3 (L) Hematokrit : 28.0 %(L)


Hematokrit: 28.0 % (L) MCV : 100.4 fL (L)
MCV : 100.4 fL (L) MCH : 36.2 pg/cell (L)
MCH : 35.1 pg/cell (L) MCHC : 36,1 g/dL (N)
MCHC : 35,0 g/dL (N) RDW CV : 17,0 %(H)
RDW CV : 16,6 % (H) Leukosit : 2.1 103mm3 (H)
Leukosit : 2.2103 mm3 (H) Trombosit : 68 103mm3 (L)
Trombosit : 38 10 mm
3 3
(LL)
Kimia Klinik
SGOT : 96 U/L
SGPT : 28 U/L
Albumin : 1.93 g/dL
DIAGNOSIS

Cardiac Sirosis A Diagnosis Kerja

Hipoalbuminmenia +
Hipokalemi + B Diagnosis Sekunder
Hipokalsemi

Serosis Hepatis C C Júpiter


Diagnosis es el más
Banding
grande
PEMERIKSAAN ANJURAN

Laboratorium Radiologi
Pem. darah perifer
lengkap, profil lipid,
analisa gas darah, serologi
hepatitis, albumin, foto Rontgen, USG,
globulin, pemeriksaan ekokardiografi
imunologi, homeostatis
lengkap, tes fungsi hati
dan ginjal
PENATALAKSA
NAAN
FARMAKOLO
NON
FARMAKOLOGIS



GIS
Transfusi PRC 2 unit
Paracetamol 3 x 1
IVFD RL 8 jam/kolf



Spironolactone 1 x 25 mg
Domperidone 3 x 1
KSR (caliumcloride) 1x1
• Meloxicam 2 x 7,5mg • Calac (Calsiumlactat ) 3x1
• Bed rest • Albumin Plasma 25% • Ca.Gluconas 1x
100cc
• Diet Makanan cair + Makanan Saring • Levofloksasin 1 x 500mg
• Furocemid 1x 40 mg
QUO AD QUO AD PROGNOSI
QUO AD FUNGSIONA SANATIONAM
VITAM M S

DUBIA AD DUBIA AD DUBIA AD


MALAM MALAM MALAM
FOLLOW UP
TANGGAL SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSASMENT PLANNING

Selasa 27 April 2021 - Deman sejak 1 KU: sakit sedang Asites + -Monitoring TTV
  hari yang lalu TD : 130/80 -Manajemen
Hipoalbumenia+
- Batuk batuk Nadi : 109x/menit Airway
Hipokalasemia+Hi
  Nafas : 22 x/menit  
suhu : 38,7 oC pokalsemi

Rabu 28 April 2021 - badan terasa letih KU:sakit sedang Asites + -Monitoring TTV
  pusing TD : 110/70 mmHg -Manajemen perfusi
Hipoalbumenia+
- Batuk berdahak Nadi : 80 x/menit jaringan perifer
Hipokalasemia+Hi
  Nafas:22x/menit -Management
suhu : 36,2oC pokalsemi Airway
FOLLOW UP
TANGGAL SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSASMENT PLANNING

Kamis 29 April 2021 - badan terasa KU: sakit sedang Asites + -Monitoring TTV
  letih pusing TD : 112/86 -Manajemen perfusi
Hipoalbumenia+
- Batuk berdahak Nadi : 90x/menit jaringan perifer
Hipokalasemia+Hi
  Nafas : 22 x/menit -Management
suhu : 36,7 oC pokalsemi Airway 

Jumat 30 April 2021 - badan terasa letih KU:sakit sedang Asites + -Monitoring TTV
  - Batuk berdahak TD : 115/82 mmHg -Management
Hipoalbumenia+
  Nadi : 100 x/menit Airway
Hipokalasemia+Hi
Nafas:21x/menit  
suhu : 36,2oC pokalsemi
 
 
FOLLOW UP
TANGGAL SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSASMENT PLANNING

Sabtu 1 Mei 2021 - Nyeri perut KU:sakit sedang Asites + -Monitoring TTV
  - Batuk berdahak TD : 120/76 mmHg Hipoalbumenia+ -Management
  Nadi : 91 x/menit Hipokalasemia+Hipoka Airway
Nafas:18x/menit lsemi +cardiac sirosis
suhu : 37,0oC

Minggu 2 Mei 2021 - Batuk berdahak KU:sakit sedang Asites + -Monitoring TTV
  -Nyeri punggung TD : 117/80 mmHg Hipoalbumenia+ -Management
  Nadi : 88 x/menit Hipokalasemia+Hipoka Airway
Nafas:19x/menit lsemi +cardiac sirosis  
suhu : 36,1oC
 
 
FOLLOW UP
TANGGAL SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSASMENT PLANNING

Senin 3 Mei 2021 - Batuk berdahak KU:sakit sedang Asites + -Monitoring TTV
    TD : 120/90 mmHg Hipoalbumenia+ -Management
  Nadi : 89 x/menit Hipokalasemia+Hipoka Airway
Nafas:20x/menit lsemi +cardiac sirosis -Management Nyeri
suhu : 36,6oC  
 
Selasa 4 Mei 2021 - Kaki Sembab KU:sakit sedang Asites + -Monitoring TTV
 
  -Perut Membesar TD : 110/80 mmHg Hipoalbumenia+ -Management
  Nadi : 89 x/menit Hipokalasemia+Hipoka Airway
  Nafas:20x/menit lsemi +cardiac sirosis -Management Nyeri
suhu : 36,0oC -USG Abdomen
 
FOLLOW UP
TANGGAL SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSASMENT PLANNING

Rabu 5 Mei - Kaki Sembab KU:sakit sedang Asites + -Lapor hasil USG ke dr.Elvi
2021 -Perut Membesar TD : 110/80 mmHg Hipoalbumenia+ -Patient boleh pulang
    Nadi : 89 x/menit Hipokalasemia+ -Kontrol hari Selasa 11 Mei 2021
  Nafas:20x/menit Hipokalsemi -Obat pulang :
suhu : 36,0oC +cardiac sirosis  Paracetamol 3x500
 Curcuma 3x1
 Domperidon 3x1
 Kalak 1x1
 Kalium chloride 1x1
 Furocemid 1x40mg
 Spironolactone 2x100
 Sucralfat 3x1
 meloxycam
KESIMPULAN

Seorang pasien perempuan berumur 56 tahun dirawat di RSUD M Natsir Solok bangsal interne pada tanggal
04 Maret 2021 dengan keluhan utama Perut membesar 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
melakukan pemeriksaan laboratorium dan ditemui pasien mengalami penurunan kadar Trombosit.
Pasien juga mengeluhkan batuk dan demam, Pasien rutin Check up jantung karena ada riwayat penyakit
jantung.

Pasien memiliki riwayat hipertensi dan kolesterol. Riwayat penyakit paru disangkal. Riwayat penyakit DM
disangkal.. Pasien memiliki riwayat minum kopi yang rutin dulu, dan sekarang sudah tidak lagi. Pasien
tidak memiliki kebiasaan merokok dan tidak meminum alkohol.

Pada pemeriksaan fisik pasien di temukan berat badan 70 kg, keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan
darah 110/70 mmHg, Nadi : 80 x/menit, pernafasan : 20x/menit, suhu : 36,2C. Pada pemeriksaan
penunjang usg di temukan asites massive dan foto rontgen dilihat adanya cardiomegali. di dapatkan juga
nya penurunan alumin, kalium dan kalsium Pada pasien. Oleh karena itu pasien tersebut di diagnosa
Cardiac Sirosis..
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai