Anda di halaman 1dari 20

Human Papillomavirus

Silvani Alfajri Susi Sri Damayanti


Devi Bella Pratiwi M. Sabil
Mutiah Lumina Silalahi
Aisyah Mutiara Silalahi
Sari Novalina
Sejarah penemuan Penyakit yang
HPV ditimbulkan

Apa Itu HPV?? Morfologi HPV Inveksi HPV

What you sould know

Pencegahan HPV Penyebaran HPV

Vaksinasi HPV Penularan HPV

Pengobatan HPV
Pengertian Human Papillomavirus
HPV adalah sekumpulan grup virus yang
menginfeksi manusia pada sel epitel di kulit
dan membran mukosa (salah satunya adalah
daerah kelamin), dan dapat menyebabkan
keganasan.
Sejarah Penemuan HPV

Human papilomavirus ditemukan oleh Harald


Zur Hausen (71) lahir dan berkewarganegaraan
Jerman. Dia menemukan tipe HPV16 yang
menyebabkan tumor pada tahun 1983 dan
setahun kemudian mengklon HPV 16 dan 18 dari
pasien yang terkena kanker. HPV tipe 16 dan 18
secara konsisten ditemukan pada sekitar 70
persen biopsi kanker rahim di seluruh dunia.
Sejarah Penemuan HPV

Penemuan itu membuka


pemahaman ttg kanker yang
disebabkan HPV. Terlebih lagi
infeksi HPV ini dengan mudah Harald Zur Hausen
terjadi melalui hubungan seksual.
Virus tersebut juga terdeteksi di
99,7 persen perempuan yang
mempunyai sejarah kanker rahim
dan berefek kepada 500.000
perempuan per tahun.
Morfologi Human papilomavirus
 Papillomavirus merupakan virus kecil (diameter 45-55
nm)
 Mempunyai genom beruntai ganda yang sirkuler diliputi
oleh kapsid
 Bentuk simetri ikosahedral.
Penyakit Yang ditimbulkan
1) Condyloma acuminata (Genital warts) Si Jengger Ayam
yg sering disebut kutil kelamin, adalah salah satu PMS
yang mana memang mulanya penyakit ini ditandai
adanya bintik-bintik seperti kutil. Penyakit ini menular
baik dengan kontak langsung maupun tidak langsung
seperti pemakaian handuk dan baju yang bersamaan.
Pada orang yang imunnocompromise atau daya
tahan tubuh kurang baik atau buruk virus ini dapat
berkembang cepat pada seluruh badan bahkan dpt
bekembang menjadi keganasan kulit seperi kanker
skuamosa
2) Kanker serviks

Kanker serviks diawali dari normal serviks yang terinfeksi


HPV dan menyebabkan timbulnya displasia sehingga
menimbulkan kanker. Kanker Serviks cenderung muncul
pada wanita usia 35-55 tahun (pada saat usia produktif).
Serviks yang terinfeksi bentuknya membesar & keluar
karena berkutil. Inilah yang menyebabkan rasa sakit pada
penderita kanker serviks saat melakukan hubungan seks.
Perbandingan Serviks normal & kanker serviks
Resiko terbesar dari HPV adalah kanker leher
rahim atau bahkan kematian. Kanker leher
rahim dapat dideteksi dengan menggunakan
tes Pap sehingga pertumbuhan sel yang
abnormal pada leher rahim tersebut
terdeteksi lebih awal.
Gejala Kanker Serviks
Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala.Namun
bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker
serviks,barulah muncul gejala-gejala sebagai berikut:
 Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular
 Pendarahan di luar waktu haid
 Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari
biasanya
 Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan
panggul
 Pendarahan sesudah menopause
 Kelainan pada vagina (keluarnya cairan kekuningan, berbau)
 Rasa sakit saat berhubungan seksual
 Rasa sakit/ nyeri pada pinggul dan kaki (Andrijono, 2007).
Infeksi HPV

Infeksi HPV dapat terjadi saat hubungan


seksual pertama, biasanya pada masa awal
remaja dan dewasa. Prevalensi tertinggi
(sekitar 20%) ditemukan pada wanita usia
kurang dari 25 tahun. Pada wanita usia 25-55
tahun dan masih aktif berhubungan seksual
berisiko terkena kanker serviks sekitar 5-10
persen. (Andrijono, 2007).
Penyebaran HPV

Penyebaran HPV dipengaruhi oleh faktor-faktor


seperti : letak geografis, genetik, status sosial
ekonomi rendah, nutrisi, sistem imun alami,
banyak pasangan seks, usia, dan rokok (nikotin).
Tipe yang paling umum dijumpai justru yang
paling berbahaya, yakni 16 dan 18. Tipe 16 biasa
ditemukan di wilayah seperti Eropa, Amerika
Serikat, dan wilayah lainnya. Sementara tipe 18
lebih banyak ditemukan di Asia(Andrijono, 2007).
Penularan HPV

HPV tidak hanya tertular melalui pertukaran


cairan tubuh (terutama malalui hubungan seks,
pertukaran jarum suntik untuk digunakan
bersama,dan lain-lain) tetapi juga lewat
penggunaan barang secara bersama, sentuhan
(apabila ada kutil di badan), melalui ciuman (bila
HPV sudah menyebabkan gangguan pada
mulut), serta kurangnya kesadaran untuk
menjaga kebersihan tubuh (terutama daerah
sekitar organ kelamin).
Pengobatan Infeksi HPV
Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan
sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem
kekebalan tubuh alami. Namun demikian infeksi
menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko
tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada
kanker serviks.
Pengobatan pada kanker mulut rahim ada tiga,
yaitu operasi, penyinaran (radiasi), dan kemoterapi.
Masing-masing terapi dilakukan dokter menurut
stadium kanker yang dialami pasien dan dengan
pertimbangan kaidah dan risiko bagi pasien.
Vaksinasi HPV

Salah satu metode pencegahan dengan cara


pemberian vaksin yang bisa merangsang sistem
kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang
dapat mencegah Human papilloma virus menginfeksi
sel yang bisa menyebabkan kanker leher rahim dan
beberapa jenis kanker lain. Vaksinasi terbaik yang dapat
dikembangkan untuk melawan kanker serviks adalah
kombinasi vaksin yang dapat memberikan cakupan yang lebih
luas terhadap tipe - tipe HPV onkogenik dan mampu
memberikan perlindungan yang lebih panjang.
Pencegahan Infeksi HPV
Tidak ada cara mudah untuk mengetahui apakah
seseorang terinfeksi HPV. Orang yang tidak
menunjukkan tanda atau gejala infeksi HPV pun tetap
dapat menularkan infeksinya (sebagai karier)
(Andrijono, 2007).
 Langkah-langkah pencegahan:
 Gunakan kondom.
 Jangan merokok.
 Jangan berganti-ganti pasangan seks, satu lebih baik.
 Lakukan tes pap minimal setahun sekali.
 Vaksinasi HPV

Anda mungkin juga menyukai