Disusun Oleh :
Kelompok IV
FAKULTAS KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah keperwatan
HIV/AIDS tentang “ Konseling pada klien dengan hiv aids dan napza”. Dan juga kami berterima
kasih kepada Dosen mata kuliah Keperawatan HIV/AIDS yang telah memberikan tugas
membuat makalah ini kepada kami.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dan kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah keperwatan HIV/AIDS tentang “Konseling pada klien
dengan hiv aids dan napza” ini bermanfaat untuk kami dan dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
COVER .......................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...
BAB 1
PENDAHULUAN
Kemajuan bidang farmasi misalnya, berkembang jenis-jenis zat atau obat obatan
seperti Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya yang dalam
penyalahgunaannya memiliki akibat berbahaya. Lebih berbahaya lagi apabila
penyalahgunaannya dilakukan dengan cara coba-coba mencampur satu jenis obat satu
dengan obat yang lainnya. Akibatya adalah terjadinya kerusakan pada organ tubuh
sehingga fungsi organ terganggu. Dampak penyalahgunaan narkoba antara lain adalah
gangguan kesehatan jasmani, penyakit menular akibat pemakaian jarum suntik
bergantian, overdosis yang bisa menyebabkan kematian, ketergatungan serta
gangguan dalam kehidupan berkeluarga, sekolah dan sosial
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai bahan informasi bagi pembaca dan juga
memahami lebih dalam tentang konseling pada klien hiv aids dan napza.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1) Perubahan perilaku
Hampir semua pernyataan mengenai tujuan konseling
menyatakan bahwa tujuan konseling adalah menghasilkan perubahan
pada perilaku yang memungkinkan konseling hidup lebih produktif,
memuaskan kehidupan dalam batas masyarakat. Aspek-aspek yang
diinginkan adalah hubungan dengan orang lain, situasi keluarga,
prestasi akademik, pengalaman pekerjaan, dan sebagainya.
2) Kesehatan mental yang positif
Menurut Trone, menyatakan bahwa tujuan utama konseling
adalah menjaga kesehatan mental dengan mencegah atau memodifikasi
faktor-faktor penyebab patogenik yang membawa ketidakmampuan
menyesuaikan diri atau gangguan mental.
3) Pemecahan masalah
Orang-orang yang mempunyai masalah yang tidak sanggup
mereka pecahkan sendiri, maka mereka yang datang kepada konselor
agar membantu masalah yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu
tujuan dari konseling adalah membantu klien memecahkan masalah
yang dihadapinya.
4) Keefektifan personal
Hal ini erat hubungannya dengan pemeliharaan kesehatan
mental yang baik dan perubahan tingkah laku adalah tujuan
meningkatkan keefektifan personal.
5) Pengembalian keputusan
Tujuan ini memungkinkan individu mengambil keputusan-
keputusan dalam hal-hal yang sangat penting bagi dirinya. Bukan
pekerjaan konselor untuk menentukan keputusan yang diambil oleh
konseli atau memilihkan alternatif tindakan baginya. Keputusan pada
klien sendiri, dan ia harus tahu mengapa dan bagaimana melakukannya
a. Heroin
Heroin berupa serbuk putih seperti tepung yang bersifat opioid yang dapat menekan rasa nyeri
dan memiliki sifat depresan (menekan) sistem saraf pusat.
b. Kokain
c. IIKOw
d. Ganja
Ganja berisi zat kimia delta-9-tetra hidrokanbiol yang berasal dari daun Cannabis yang
dikeringkan. Ganja dikonsumsi dengan cara dihisap seperti rokok tetapi ganja dihisap melalui
hidung.
e. Shabu-shabu
f. Ekstasi
h. Alkohol
Alkohol merupakan minuman yang berisi produk fermentasi yang menghasilkan etanol
dengan kadar diatas 40% yang mampu menyebabkan depresi susunan saraf pusat.
HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas
menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut termasuk limfosit (komponen dalam
darah) yang disebut "sel T-4" atau yang disebut juga "sel CD-4". (Nursalam,
2007:41). Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
oportunistik (penyakit bawaan lainnya) ataupun mudah terkena tumor. HIV dapat
menular dari satu orang ke orang lain melalui cairan tubuh, contohnya seprti darah,
sperma, air susu ibu (ASI) maupun cairan vagina, Saat HIV bereproduksi, virus
tersebut merusak sistem kekebalan sehingga tubuh penderita mudah terserang
penyakit dan infeksi.
Melalui hubungan seksual tanpa menggunakan kondom. Hubungan seks melalui vagina
dan anus mempunyai risiko yang tinggi sedangkan hubungan seks oral mempunyai
risiko yang rendah.
a. Gejala Utama/Mayor:
1) Demam berkepanjangan lebih dari tiga bulan.
b. Gejala Minor:
c. Rumah sakit
f. Kelompok dukungan
a. Konselor
Konselor adalah orang-orang yang dilatih untuk membantu orang lain untuk memahami
permasalahan yang mereka hadapi. mengidentifikasi dan mengembangkan
alternatif pemecahan masalah, dan mampu membuat mereka mengambil keputusan atas
permasalahan tersebut Konselor menggali informasi dari diri klien dan
mengembalikannya kepada klien agar klien bisa mengetahui tentang dirinya dan mampu
mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya.
b. Guru dan penyuluh masyarakat Guru dan penyuluh masyarakat walaupun juga
bisa memainkan peran sebagai konselor namun lebih berperan memberikan
informasi sehingga siswa atau kelompok dampingannya jelas dan mampu
mengambil keputusan.
c. Dokter dan Perawat (medis)
Dokter dan Perawat (medis) adalah penolong yang trampil yang mendapat pelatihan
dan pengalaman praktek yang cukup dalam memberikan pertolongan. Konselor
khusus (terlatih). Menolong orang lain membutuhkan pendidikan yang lebih khusus
atau pendidikan tinggi seperti misalnya seorang konselor khusus yang terlatih Seorang
yang menolong orang lain harus bisa menyadari dirinya berada pada tingkatan mana
sehingga bisa memainkan peran yang sesuai dengan latar belakang kemampuannya.
Konseling HIV/AIDS merupakan proses dengan tiga tujuan umum (Shertzer dan Stone yang
dikutip oleh Me Leod 2004): 1.Merupakan dukungan psikologis misalnya dukungan emosi,
psikologi sosial, spiritual sehingga rasa sejahtera terbangun pada odha dan yang terinfeksi virus
lainnya, 2. Pencegahan penularan HIV/AIDS melalui informasi tentang perilaku berisiko (seperti
seks tak aman atau penggunaan alat suntik bersama) dan membantu orang untuk membangun
ketrampilan pribadi yang penting untuk perubahan perilaku dan negosiasi praktek aman,
3.Memastikan terapi efektif dengan penyelesaian masalah dan isu kepatuhan.Sedangkan tujuan
penting dalam konseling HIV adalah:
a. Mencegah penularan HIV dengan cara mengubah perilaku. Untuk mengubah perilaku, ODHA
tidak hanya membutuhkan informasi belaka, tetapi yang jauh lebih penting adalah pemberian
dukungan yang dapat menumbuhkan motivasi mereka.
c. Meningkatkan kualitas hidup ODHA dalam segala aspek baik medis, psikologis, sosial, dan
ekonomi. Dalam hal ini konseling bertujuan untuk memberikan dukungan kepada ODHA agar
mampu hidup secara positif.
Dalam hal ini konselor diharapkan dapat membantu mencapai tujuan tersebut dengan cara :
Mengajak klien mengenali perasaannya dan mengungkapkannya, menggali opsi dan membantu
klien membangun rencana tindak lanjut yang berkaitan dengan isu yang dihadapi, penyampaian
status HIV pada pasangan seksual, mendorong perubahan. perilaku, memberikan informasi
pencegahan, terapi dan perawatan. HIV/AIDS terkini, memberikan informasi tentang institusi
(pemerintah dan non pemerintah) yang dapat membantu dibidang sosial, ekonomi dan budaya
membantu orang untuk kontak dengan institusi diatas.
Membantu klien mendapatkan dukungan dari sistem jejaring sosial. membantu klien
melakukan penyesuaian dengan rasa duka dan kehilangan melakukan peran advokasi missal
membantu melawan diskriminasi, membantu individu mewaspadai hak hukumnya, membantu
klien memelihara diri sepanjang hidupnya, membantu klien menentukan arti hidupnya.
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HIV adalah jenis parasit obligat yang hanya dapat hidup dalam sel atau media hidup. Virus
ini hidup dan berkembang biak pada sel darah putih manusia. HIV akan ada pada cairan tubuh
yang mengandung sel darah putih, seperti darah, cairan plasenta, air mani atau cairan sperma,
ciaran sumsum tulang, cairan vagina, air susu ibu dan cairan otak.
Penggunaan narkoba dan obat-obatan di Indonesia memang menjadi persoalan serius yang
harus dicarikan penyelesaiannya. Sekilas kita melihat pemakaian NAPZA (Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif) terjadi hampir merata di semua lapisan masyarakat dari kalangan
atas hingga anak jalanan terutama pada saat ini banyak sekali kalangan pelajar, mahasiswa,
bahkan karyawan kantor dan pasangan suami istri yang sudah terikat.
https://id.scribd.com/document/381049900/Komunikasi-Dan-Konseling-Pasien- HIV-
AIDS