Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MELLYSA DWI PUTRI

NIM : 04021281823015

KELAS : REGULER A 2018

KONSELING POST TEST HIV

SKENARIO 2 HASIL NEGATIF

Maria berusia 17 tahun dan telah berkencan dengan pacarnya selama satu tahun. Dia
mulai melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengannya tiga bulan lalu, dan sekarang
hamil. Dia curiga bahwa pacarnya mungkin berisiko terkena HIV karena dia tidak setia
kepadanya, meskipun dia menyangkal hal ini. Selama kunjungan pertamanya ke ANC, dia
memutuskan untuk dites, kalau-kalau dia terinfeksi.

 Memangggil pasien dengan menyebutkan nomor register

Perawat : Atas nama Maria silahkan masuk

Maria : Baik suster.

Perawat : Silahkan duduk

Maria : Iya terimakasih sus.

Perawat : Selamat Pagi Maria, bagaimana kabarnya hari ini?

Maria : Pagi suster, saya baik-baik saja sus

Perawat : Wah bagus sekali ya

 Menanyakan kesiapan pasien untuk menerima test dan mengkaji ulang secara
singkat keadaan umum pasien

Perawat : Maria, sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini saya akan menyampaikan
hasil tes HIV yang kemarin telah Maria lakukan. Maria sangat luar biasa
karena sudah melakukan tes HIV secara sukarela.

Maria : Haha iya suster


Perawat : Bagaimana perasaan Maria sebelum mengetahui hasil tesnya?

Maria : Saya deg-degan suster, saya takut kalau saya terinfeksi HIV

Perawat : Deg-degan ya, tenang ya hari ini kita akan mengetahui hasil pemeriksaannya

Maria : Baiklah suster.

 Memperhatikan  amplop hasil test yang masih tertutup kepada peasien


 Menanyakan kesiapan pasien untuk menerima hasil test.
1.  Apabila pasien menyatakan sudah siap / sanggup menerima hasil test, maka
konselor menawarkan kepada pasien untuk membuka amplop bersama
konselor.
2 .  Apabila pasien menyatakan belum siap, konselor meberi dukungan kepada
pelanggan untuk menerima hasil dan beri waktu sampai pasien menyatakan
dirinya siap.
 Membuka amplop dan menyampaikan secara lisan hasil testing HIV.
 Memberi kesempatan pasien membaca hasil.

Perawat : Baiklah Maria, ini amplop hasil tesnya masih tersegel dari laboratorium jadi
belum ada yang membukanya dan datanya murni dari pemeriksaan telah yang
Maria lakukan.
Maria : Iya suster
Perawat : Apakah Maria sudah siap untuk menerima segala hasil tesnya?
Maria : Iya suster saya sudah siap saya tidak mau khawatir lagi suster
Perawat : Baiklah, Maria ingin membaca hasilnya sendiri atau mau bersama-sama saya
membacakan hasilnya?
Maria : Saya ingin sama suster saja sus, karena suster lebih paham daripada say a
baca sendiri
Perawat : Baiklah kita buka amplopnya sekarang ya
Maria : Done suster
Perawat : Nah, bisa kita lihat bahwa hasil pemeriksaannya Maria negative HIV
Maria : Oh jadi saya negative ya suster? Saya tidak terinfeksi?
Perawat : Iya,
 Menjelaskan kepada pasien tentang hasil  testing HIV  yang telah dibuka dan
yang telah dibaca bersama.
 Mendiskusikan kemungkinan pelanggan masih berada dalam periode jendela.
 Menjelaskan kebutuhan untuk melakukan test ulang dan pelayanan VCT bagi
pasangan.
 Menjelaskan upaya penurunan resiko yang dapat dilakukan.

Maria : Jadi saya ini benar-benar tidak terinfeksi HIV suster?


Perawat : Iya, tetapi hasil ini belum bisa menjadi rujukan secara pasti apakah Maria
benar-benar negative HIV karena kita ketahui HIV ini punya 3 fase perjalanan
penyakit. Apakah Maria sudah mengetahuinya?
Maria : Belum suster
Perawat : Baik saya bantu jelaskan ya Maria. Jadi HIV ini punya 3 fase perjalanan
penyakit, yang pertama itu namanya fase atau periode jendela ini berkisar
antara 2 minggu sampai 6 bulan, pada fase ini sudah ada virus HIV di dalam
tubuh namun belum bisa dideteksi melalui pemeriksaan, tetapi pada fase ini
sudah bisa menukarkan virusnya kepada orang lain.Untuk fase yang kedua
namanya fase tanpa gejala berkisar anatara 5-10 tahun,nah pada fase ini sudah
ada virusnya dan sudah dapat di deteksi tetapi belum ada gejala yang muncul
pada penderita HIV. Terakhir namanya fase AIDS nah pada fase ini sudah
muncul semua gejala yang umumnya dirasakan oleh penderita HIV.
Maria : Jadi untuk pastinya itu bagaimana suster? Saya takut kehamilan saya
terganggu suster.
Perawat : Untuk mengetahui hasil yang lebih pastinya, saya sarankan Maria untuk
mengikuti tes lagi setelah 6 bulan dari pemeriksaan ini untuk mengetahui lebih
jelas apakah Maria terinfeksi HIV atau tidak, kita berdoa saja supaya Maria
beserta janin yang ada di dalam kandungan Maria tetap sehat ya.
Maria : Oh begitu, baik suster
Perawat : Apakah ada yang ingin ditanyakan mengenai fase yang sudah saya jelaskan
Maria?
Maria : Jadi suster saya kan sudah berhubungan seksual tanpa kondom dengan pacar
saya, saya juga takut kalau saat tes yang kedua saya positif dan bagaimana
kalau saya menularkan ke anak saya suster? apakah ada cara pencegahannya
suster?
Perawat : Maria, untuk pencegahannya bisa dilakukan. Apabila Maria ingin melakukan
hubungan seksual Maria bisa bicara kepada pasangannya untuk melakukan
hubungan seks yang aman, atau menggunakan pengaman seperti kondom.
Untuk kandungannya Maria bisa konsultasi juga ke ANC mengenai prosedur
persalinan yang aman bagi bayi, konsultasikan dengan dokter kandungannya.
Sebisa mungkin hindari melakukan transfuse darah, serta jangan
menggunakan suntikan yang tidak steril dan tidak boleh menggunakan
narkotika dan obat-obatan terlarang. Yang paling penting saya sarankan
Marian melakukan tes ulang HIV untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Maria : Baiklah suster sebisa mungkin saya akan menuruti saran suster,saya juga
akan melakukan tes lagi 6 bulan ke depan suster.
Perawat : Iya bagus sekali Maria.

 Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk bertanya mengenai hal-hal


yang belum diketahui.
 Apabila pelanggan sudah jelas dan tidak ada pertanyaan, maka konseling
pasca-testing ditutup.
 Memotivasi agar bersedia didampingi oleh MK untuk mempertanyakan
perilaku yang aman

Perawat : Baik Maria, dari hasil konseling kita hari ini apakah ada yang ingin
ditanyakan lagi?
Maria : Saya rasa saya sudah jelas suster.
Perawat : Baiklah Maria karena sudah jelas saya cukupkan dahulu konseling kita hari
ini, apabila Maria perlu bantuan atau ada yang ingin ditanyakan lagi bisa
datang lagi kesini untuk melakukan konseling selanjutnya ya.
Maria : Baiklah suster, terimakasih banyak suster atas penjelasan dari konselingnya
suster.
Perawat : Iya sama-sama Maria.
Maria : Saya pamit dulu ya suster, nanti kalau ada perlu saya akan datang lagi
Perawat : Baiklah Maria
Maria : Permisi Suster
Perawat : Iya

Anda mungkin juga menyukai