Anda di halaman 1dari 13

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR

BUDIDAYA PADI SAWAH SECARA ORGANIK

Oleh : Ayi Sumarna,S.P


1. Penyiapan Lahan

Penyiapan lahan mencakup pengolahan


tanah dan pembersihan lahan dari gulma
dan sisa tanaman. Pengolahan tanah dapat
dilakukan dengan traktor.
2
Gunakan Varietas Unggul

Varietas padi yang akan ditanam dipilih varietas unggul


unggul baru (VUB) yang mampu beradaptasi dengan
lingkungan untuk menjamin pertumbuhan tanaman yang
baik, tahan serangan penyakit, berdaya hasil dan bernilai jual
tinggi serta memiliki kualitas rasa yang dapat diterima pasar.
3. Gunakan Benih Bermutu
Benih yang akan digunakan adalah benih bermutu
yaitu benih dengan tingkat kemurnian dn daya tumbuh
yang tinggi, berukuran penuh dan seragam,daya
kecambah diatas 80% (vigor tinggi), bebas dari biji
gulma, penyakit dan hama atau bahan lain. Gunakan
selalu benih yang telah memiliki sertifikasi atau lebel
untuk mendapatkan benih dengan tingkat kemurnian
tinggi dan berkualitas atau benih bermutu yang
diproduksi oleh petani.
4. Persemaian
Pesemaian harus menjamin diperolehnya biibit yang
kuat (Vigor) dan sehat, tidak tertular hama dan penyakit.
Untuk itu perlu dilakukan :

Persiapan lahan untuk


01 persemaian 03 Penanaman benih.

Penyiapan benih yang


02 akan disemai
5. Sistem Tanam
Penggunaaan jarak tanam pada dasarnya adalah memberikan
kemungkinan tanaman untuk tumbuh dengan baik tanpa
mengalami banyak persaingan dalam hal mengambil air, unsur-
unsur hara, dan cahaya matahari. Jarak tanam yang tepat
penting dalam pemanfaatan cahaya matahari secara optimal
untuk proses fotosintesis.

Jarak tanam akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil padi.


Jarak tanam yang lebar memungkinkan tanaman memiliki
anakan yang sangat banyak.
6. Pemupukan

untuk mendukung pertumbuhan tanaman diberikan juga pupuk organik cair Dilakukan
sebanyak 6 kali penyemprotaneation
1st 3rd 5th
Pada H – 1 ( satu Pada umur 25 hst
hari sebelum tanam ) umur 55 hst
1

1 2 3 4 5 6

2nd 4th 6th


Saat tanaman Pada Umur 70
berumur 10 hst Umur 40 hst
hst
7. Pengairan

Kondisi air pada 1 – 7 hst dibiarkan


macak macak. Setelah itu areal
pertanaman digenangi air setinggi 2 –
5 cm. Petakan dikeringkan pada saat
bulir matang susu atau 10 – 15 hari
sebelum panen.
8. Pengendalian Gulma

Pengendalian Gulma atau penyiangan adalah


kegiatan membersihkan pertanaman dari rumput
dan tanaman yang tidak dikehendaki
keberadaannya (gulma) diareal pertanaman karena
dapat mengganggu perkembangan tanaman pokok.
Penyiangan dapat dilakukan dengan cara mencabut
gulma dengan tangan, menggunakan alat gasrok
(landak)
9. Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHT)

Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu (PHT)


merupakan suatu pendekatan pengendalian yang
menghitungkan faktor ekologi sehingga pengendalian
dilakukan agar tidakYouterlalu
can talkmengganggu
a bit about this keseimbangan alam
dan tidak menimbulkan kerugian
person here yang besar.

Pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) merupakan perpaduan


berbagai cara pengendalian hama dan penyakit diantaranya dengan melakukan
monitoring populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga penggunaan
teknologi pengendalian dapat menjadi lebih tepat.
10. Panen dan pasca
11. Pengeringan
panen
Perhatikan umur tanaman. Panen
berlangsung 30 – 35 hari setelah Jemur gabah diatas lantai jemur
berbunga. Panen dilakukan setelah 95%
mulai menguning. Ketebalan gabah dilantai 5 – 7 cm
 Gunakan alat sabit bergerigi
 Potong bagian tengah atau atas rumpun Dilakukan pembalikan setiap 2 jam
bila dirontok dengan thresher mesin
 Potong bagian bawah rumpun jika Pada musim hujan gunakan alat
pengering
perontokan dilakukan dengan pedal
thresher Pertahanan suhu pada 420C untuk benih
 Gunakan tirai penutup dan alas agar dan 500C untuk gabah konsumsi
gabah tidak berserakan kemana mana  
12. Penggilingan dan penyimpanan

 Untuk mendapatkan beras yang berkualitas perhatikan


umur panen, kebersihan dan kadar air gabah (12 – 14 %)
 Simpan gabah pada lumbung /gudang yang bebas hama
dan sirkulasi udara yang baik
 Simpan gabah dengan kondisi air <12% untuk konsumsi
dan <13% untuk benih
 Gabah yang sudah disimpan bila akan digiling dikeringkan
dulu
 Sebelum digiling gabah yang baru dikeringkan diangin
anginkan dahulu untuk menghindari butir pecah.
Terima Kasih !
Do you have any questions?

ayisumarna70@gmail.com
0877-2718-7654 / 0812-2414-0577

Anda mungkin juga menyukai