Anda di halaman 1dari 52

PRODUK PERBANKAN

SYARIAH

Cecep Maskanul Hakim

1
PRODUK BANK SYARIAH
• Giro iB • Pembiayaan • Transfer
• Tabungan iB Konsumen iB – Kliring
• Rupiah – Rumah – RTGS
• Dollar – Kendaraan – Kiriman Uang
– Tabungan Haji – Komputer • Inkaso
iB
Simpanan • Pembiayaan
Jasa
– Tabungan Pembiayaan • Internet
Pendidikan iB Modal banking
– Tabungan Emas – Pertanian
iB
• Phone Banking
– Perkebunan
• Deposito iB – Konstruksi
– Rupiah – Manufaktur
– Dollar – Perdagangan
2
PRINSIP YANG DIGUNAKAN DALAM
PRODUK PERBANKAN SYARIAH
• Prinsip Titipan • Prinsip Penjaminan
– Wadiah – Kafalah, Rahn

..............
• Prinsip Bagi Hasil
................... • Prinsip Perwakilan
– Mudharaba, Musyarakah, – Wakalah
Muzaraah, Musaqat
• Prinsip Pertukaran
• Prinsip Jual Beli • Sharf
– Murabahah, Salam, Istishna
..............
..............
• Prinsip Pinjaman
• Prinsip Sewa – Qardh, Qardhul Hasan
– Ijarah, Ijarah Muntahia Bittamlik

3
PRODUK PENGHIMPUNAN
DANA

4
• Dasar Syariah
– Fatwa DSN No: 1-3/DSN-MUI/I/2000
• Peraturan Bank Indonesia:
– PBI No. 10/17/PBI
– SE No. 10/31/PBI
• Definisi
– Wadiah adalah akad titipan dimana barang yang dititipkan
dapat diambil sewaktu-waktu. Pihak yang menerima titipan
dapat meminta jasa untuk keamanan dan pemeliharaan.
• Feature

WADIAH
– Karena prinsip wadiah adalah titipan yang dapat diambil
sewaktu-waktu dan tidak dapat menghasilkan keuntungan,
maka produk yang dapat diterapkan untuk prinsip ini adalah
Giro dan Tabungan.

5
• Definisi
– Akad usaha dua pihak dimana salah satunya
memberikan modal (Sahibul Mal) sedangkan
yang lainnya memberikan keahlian (Mudharib),
dengan nisbah keuntungan yang disepakati dan

MUDHARABAH
apabila terjadi kerugian, maka pemilik modal
menanggung kerugian tersebut.
– Karena karakter Mudharabah seperti ini, maka ia
dapat diterapkan pada dua produk, yaitu
Tabungan dan Deposito
– Dengan menerapkan Mudharabah pada tabungan
dan deposito, maka nasabah bertindak selaku
Sahibul Mal dan Bank selaku Mudharib

6
– Dasar Syariah
– Feature
• Nasabah dan bank harus menyepakati nisbah
bagi hasil ketika pembukaan tabungan dan

MUDHARABAH
deposito Mudharabah.
• Simpanan dalam Tabungan dan Deposito
Mudharabah hanya dapat ditarik setelah jangka
waktu tertentu (tidak dapat ditarik sewaktu-
waktu) untuk memastikan dana tersebut
digunakan dalam usaha bank.
• Pembagian hasil menurut tradisi yang berlaku.
Di Indonesia, pembagian hasil dilakukan pada
tiap akhir bulan

7
• Definisi
– Adalah akad Mudharabah dimana bank diminta
oleh nasabah untuk menyalurkan dana kepada
proyek atau nasabah tertentu.
– Untuk tugas ini bank dapat memperoleh fee atau

MUDHARABAH
porsi keuntungan

MUQAYYADAH
• Dasar Syariah
• Feature
– Keuntungan yang diperoleh dari penyaluran dana
ini dibagi antara nasabah sebagai sahibul mal dan
pelaksana proyek sebagai mudharib.
– Dalam dunia perbankan dikenal dengan nama
channelling function, bukan executing.

8
• Qardh
– Di Iran dan beberapa negara Timur Tengah
lainnya akad Qardh dijadikan dasar untuk
produk giro dan tabungan. Bank
diasumsikan meminjam dana dari nasabah
dan dapat ditarik sewaktu-waktu. Bank

AKAD LAIN
dapat memberikan “hadiah” atas
pinjaman yang diberikan oleh nasabah,
sepanjang tidak diperjanjikan dimuka.

9
PENGHIMPUNAN DANA
Posisi Bank dan Nasabah dalam Penghimpunan Dana
PRODUK NASABAH BANK

Wadiah Pemilik titipan


.................. Penerima Titipan

Mudharabah Pemilik Modal/ Dana Pengelola Dana/


(Sahibul Mal) Mudharib

Mudharabah Pemilik Modal/ Dana Mudharib/Wakil


(Sahibul Mal)

Qardh Pemberi Pinjaman


Peminjam
10
PRODUK PENYALURAN
DANA

11
• Kategori

PENYALURAN DANA
– Dalam menyalurkan dananya, bank syariah
menggunakan berbagai produk yang
dibagi menjadi 3 kategori besar:
• Jual Beli
• Bagi Hasil/Untung
• Sewa

12
• Jenis
– Produk Pembiayaan berdasarkan jual beli
dalam bank syariah saat ini dibagi menjadi
tiga jenis:
……………..
• Murabahah
• Salam dan Salam Paralel
• Istisna dan Istisna Paralel

JUAL BELI
13
• Definisi
– Adalah pembiayaan berdasarkan jual beli dimana
bank bertindak selaku penjual dan nasabah
selaku pembeli.
– Harga beli diketahui bersama dan tingkat

MURABAHAH
keuntungan untuk bank disepakati di muka.
• Feature
– Dalam fiqih klasik, murabahah dilakukan secara
tunai,. Dalam praktek perbankan, nasabah dapat
membayar secara cicilan.
– Karena tidak membayar secara tunai, nasabah
dapat diminta untuk memberikan jaminan.

14
• Feature
– Dalam fiqih klasik, penjual membeli barang
langsung dari penjual pertama. Dalam perbankan
syariah, barang dapat dikirim langsung kepada
nasabah, bahkan nasabah dapat membeli sendiri
selaku wakil bank dalam membeli.

MURABAHAH
– Bank dapat meminta uang muka dari nasabah
untuk pembelian barang tersebut secara
Murabahah.
– Apabila nasabah membayar tepat waktu atau
melunasi sebelum jatuh tempo, maka nasabah
dapat meminta keringanan (diskon) tetapi
diberikan atau tidaknya tergantung bank selaku
penjual

15
MURABAHAH:
Menurut Fiqih

2. beli
BANK
BANK PENJUAL
PENJUAL11

Hantar barang
1. pesan
3. jual 4. bayar

PEMBELI
PEMBELI

16
MURABAHAH:
Praktek Perbankan Syariah

BANK
BANK 2. beli PIHAK
PIHAK III
III

Kirim barang
1. pesan
3. jual 4. bayar

NASABAH
NASABAH

17
MURABAHAH:
Praktek Perbankan Syariah
BANK PIHAK
PIHAK III
III

1a. Wakilkan
2. Beli
1. Pesan 5. Bayar cicil
4. Jual
3. Barang

NASABAH
NASABAH

18
• Definisi
– Adalah pembiayaan berdasarkan jual beli
tangguh/ pesanan sebagaimana terdapat dalam
karekteristik “Salam’/”Bai’ al-Salam.”
• Feature
– Dalam pembiayaan ini bank bertindak selaku
pembeli sedangkan nasabah bertindak selaku
penjual. Uang pembelian diberikan dimuka
kepada nasabah.

SALAM
– Karena barang akan dikirimkan kemudian, maka
nasabah selaku penjual berhutang barang kepada
bank

19
• Feature
– Bank hanya mendapat keuntungan apabila
komoditi yang dikirim oleh nasabah dijual ke
pihak ketiga dengan harga yang lebih tinggi.
– Bank dapat menjual barang tersebut sebelum
jatuh tempo kepada pihak lain dengan cara yang
sama (salam) tapi tidak boleh dikaitkan dengan
Salam yang pertama. Produk ini disebut Salam
Paralel
– Apabila dijual kembali kepada nasabah dengan

SALAM
harga yang lebih tinggi maka hal itu tidak
dibolehkan karena dikhawatirkan terkena hukum
riba.

20
– Feature
• Produk Salam biasanya diterapkan untuk
pembiayaan produk pertanian (agrobased
industries) atau produk2 yang terstandarisir.
– Apabila nasabah gagal (wan prestasi, default)
menyerahkan barang yang dipesan, maka kewajiban
terhadap bank tidak berubah (karena secara hukum
nasabah berhutang penyerahan barang kepada
bank). Artinya penyerahan barang harus tetap
dilakukan, meskipun harus ditunda karena kegagalan.

SALAM
– Jika disepakati, modal bank dikembalikan senilai
ketika diberikan pertama kali.

21
• Definisi
– Pembiayaan yang berdasarkan akad istisna mirip dengan
Salam. Perbedaannya terletak pada obyek yang dibiayai dan
cara pembayaran
• Feature
– Pembiayaan yang berdasarkan Istisna mirip dengan
Salam. Perbedaannya terletak pada obyek yang
dibiayai dan cara pembayaran.
– Pada Istisna obyek yang dibiayai bersifat

ISTISHNA
‘customized’, sehingga harus dibuat lebih dahulu.
Pada Salam, obyek yang dibeli/dibiayai terstandarisasi
– Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka
sekaligus, sedangkan pada istishna, pembayaran oleh
bank dapat dicicil/ bertahap.

22
SALAM/ISTISNA
Menurut Fiqih

PENJUAL
PENJUAL

1. pesan, bayar
2. Hantar barang
Stlh jangka waktu

PEMBELI

23
SALAM/ISTISNA:
Praktek Perbankan

BANK PIHAK III


BANK
3. Jual dngn harga lbh tinggi

1. pesan, bayar
2. Hantar barang
Stlh jangka waktu

NASABAH

24
• Definisi
– Pembiayaan yang berdasarkan akad Ijarah
menempatkan bank selaku pemberi sewa (mu’jir)
dan nasabah selaku penyewa (musta’jir)
• Feature
– Pada fiqih klasik (pendapat jumhur), bank harus

SEWA/IJARAH
memiliki barang sebelum menyewakan kepada
nasabah. Pada beberapa kasus, hal ini dilakukan
oleh bank
– Pada umumnya bank tidak memiliki barang, tapi
menyewa dari pihak lain dan kemudian
menyewakannya lagi kepada nasabah dengan
nilai sewa yang lebih tinggi. Hal ini dibolehkan
selama tidak ada kaitan antara akad sewa pertama
dengan akad kedua.

25
• Feature
– Dalam menyalurkan pembiayaan
berdasarkan akad ijarah, ada dua kategori
besar
• Ijarah Manfaat (Barang)
– Ijarah
– Ijarah Muntahia Bittamlik
• Ijarah Amal (Kerja)
– Pendidikan

IJARAH
– Kesehatan
– Jasa lainnya

26
• Ijarah Manfaat
– Pembiayaan Ijarah dalam bank pada prinsipnya didasarkan
pada operating Ijarah, bukan financial lease atau capital
lease. Artinya sebagai pemilik sewa/asset bank
bertanggungjawab atas pemeliharaan asset yang disewa.
– Dalam melakukan ijarah bank dapat memberikan opsi bagi
nasabah untuk memiliki obyek yang disewanya. Hal ini
dimungkinkan apabila bank memiliki obyek tersebut.
Produk ini dikenal dengan nama Ijarah al Muntahiyyah
Bittamlik atau Ijarah wal Iqtina
– Ijarah Muntahiyyah Bittamlik pada dasarnya terdiri dari

IJARAH
dua akad. Yaitu akad sewa dan janji (opsi) pemilikan.
Kepemilikan tidak bisa dilakukan apabila akad sewa belum
berakhir.

27
• Ijarah Multijasa
• Definisi
– Adalah pembiayaan Ijarah yang dilaksanakan
berdasarkan ijarah ‘amal, yaitu Ijarah atas jasa
yang diberikan selain atas jasa pemanfaatan
manfaat barang.
• Feature
– Dalam perbankan syariah ijarah amal diterapkan
untuk pembiayaan jasa/manfaat kesehatan,
pendidikan dan lain-lain, termasuk di dalamnya
pembiayaan untuk perjalanan wisata keagamaan

IJARAH
(umroh)
– Bank membeli paket jasa tersebut secara tunai
dan nasabah membayar kepada bank secara
berkala/cicilan

28
IJARAH:
Menurut Fiqih
1. beli

MU’JIR PIHAK
PIHAK III
III
barang
3. bayar 2. sewakan

MUSTA’JIR
MUSTA’JIR

29
IJARAH:
Praktek Perbankan

BANK
BANK
1. beli/sewa
PIHAK
PIHAK III
III
2. sewakan
4. Jual 3. bayar
(IBM)

NASABAH
NASABAH

30
• Definisi
– Pembiayaan Mudharabah menempatkan bank
selaku Sahibul Mal yang menyediakan
dana/modal dan nasabah sebagai
Mudharib/pengelola usaha.

MUDHARABAH
• Feature
– Dalam fiqih klasik, yang dibagikan antara
keduanya adalah keuntungan, yaitu pendapatan
dikurangi biaya-biaya. Dalam perbankan syariah,
yang dibagikan adalah hasil (revenue) karena
seringkali tidak terjadi kesepakatan antara bank
dan nasabah pada besaran biaya yang digunakan
oleh nasabah

31
– Nisbah bagi hasil disepakati di muka, termasuk
apabila terjadi kerugian.
– Dalam fiqih, mudharib tidak boleh dikenakan
jaminan, tapi boleh diminta jaminan untuk
mencegah penyalahgunaan dan menyalahi janji.

MUDHARABAH
32
• Mudharabah
– Dalam fiqih klasik, mudharabah adalah akad yang
modalnya dikembalikan ketika usaha
berakhir/dihentikan. Dalam sebagian praktek
perbankan syariah, modal yang digunakan
nasabah dicicil untuk memudahkan pengembalian

PEMBIAYAAN
ketika Mudharabah berakhir.
– Dalam fiqih klasik, ketika usaha menemui
kegagalan, semua asset yang tersisa dijual dan

PRODUK
dikembalikan kepada sahibul mal. Dalam
…............
perbankan syariah, nasabah selaku mudharib
diberikan kesempatan untuk melanjutkan usaha
dengan penambahan modal dari bank.

33
MUDHARABAH
BANK
BANK NASABAH
NASABAH
kontrak

Modal Keahlian

USAHA
USAHA

RUGI
RUGI Untung
Untung

34
• Definisi
– Pembiayaan Musyarakah adalah pembiayaan yang kedua
pihaknya ( bank dan nasabah) memberikan kontribusi

MUSYARAKAH
modal
• Feature
– Dalam Musyarakah, bank dan nasabah bertindak selaku
syarik (partner) yang masing-masing memberikan dana
untuk usaha
– Ketentuan pembagian keuntungan/hasil atau kerugian
sesuai dengan kaidah ushul: “Ar-ribhu bimat tafaqa, wal
khasaratu biqadri malihi”. (Keuntungan dibagi menurut
kesepakatan, sedangkan apabila terjadi kerugian dibagi
menurut porsi modal masing-masing).
– Selaku syarik, bank berhak ikut serta dalam pengaturan
manajemen, sesuai kaidah musyarakah

35
• Feature
– Seperti dalam Mudharabah, modal musyarakah
akan dikembalikan setelah jangka waktu usaha
berakhir.
– Dalam perbankan, untuk tidak menyusahkan
nasabah, modal dapat dicicil atau ditabung agar

MUSYARAKAH
pada saat dikembalikan sudah tersedia.
– Mengikuti prinsip syariah, dalam Musyarakah
tidak dapat dikenakan jaminan
• Musyarakah Mutanaqisah
– Apabila modal musyarakah yang dicicil dijadikan
cicilan modal maka jenis musyarakah seperti ini
disebut dalam perbankan modern sebagai
Musyarakah Mutanaqisah
– juga dapat digunakan dalam pembiayaan untuk
pemilikan aset oleh nasabah yang pada awalnya
dibeli bersama bank.

36
MUSYARAKAH
BANK
BANK NASABAH
NASABAH
1. kontrak

2. Modal 2. Modal

USAHA
USAHA
3A 3B

UNTUNG
UNTUNG RUGI
RUGI
37
• Definisi
– Rahn Adalah penyerahan jaminan untuk
pinjaman yang diberikan
• Dasar Syariah
– Rahn dalam syariah memiliki dua makna
• Fiducia: penyerahan penguasaan barang, tapi
hanya dokumennya saja yang ditahan. Barang
masih digunakan oleh pemilik
• Gadai: penyerahan barang secara fisik,
sehingga pemilik tidak dapat menggunakannya

RAHN
lagi sebelum pinjaman dikembalikan

38
• Dalam perbankan
– Asas Fidusia digunakan untuk jaminan
pembiayaan (collateral) yang barangnya
tetap digunakan oleh nasabah, sedangkan
dokumennya dikuasai oleh bank
– Asas Gadai (mortgage) diterapkan untuk
jaminan atas pinjaman yang diberikan,
sedangkan barangnya dikuasai oleh bank.
– Atas dasar asas yang kedua, bank syariah
menggunakan Rahn untuk menerima gadai
emas

RAHN
39
• Feature
– Dalam gadai emas nasabah bertindak selaku rohin dan
bank selaku murtahin
– Akan tetapi Rahn sebagai akad dipandang tidak cukup
untuk menjadi dasar untuk memberikan pinjaman.
Oleh karena itu dalam bank syariah, nasabah
diharuskan menandatangani juga perjanjian Qardh
– Disebabkan Rahn dan Qardh adalah akad sosial
(tabarru’) maka bank syariah dan nasabah
menandatangani akad lain yang bersifat komersial
yaitu perjanjian Ijarah (sewa). Dalam perjanjian ini
nasabah diharuskan menyewa tempat penyimpanan

RAHN
emas yang dijadikan jaminan itu

40
• Feature
– Biaya penyimpanan emas gadai tidak boleh
dikaitkan (persentase) dengan jumlah uang yang
dipinjamkan. Hal ini disebabkan dasar pinjaman
adalah Qardh yang apabila imbalannya
disyaratkan dan dipersentasekan dikhawatirkan
jatuh pada hukum riba
– Supaya bank tidak menjadi tempat penyimpanan
emas bagi para nasabah, maka bank syariah hanya
boleh menyimpan emas itu selama 60 hari dan

RAHN
perpanjangannya 1 x 60 hari. Setelah itu nasabah
diharuskan menebusnya atau bank akan
melelangnya.

41
• Definisi
– Adalah pinjaman dana untuk jangka waktu
tertentu yang mengharuskan pengembalian
sejumlah yang dipinjam
• Feature
– Dalam pembiayaan bank bertindak selaku
pemberi pinjaman (muqridh) dan nasabah
yang menerima pinjaman (muqtaridh)

QARDH
– Bank tidak boleh mengenakan imbalan
kepada peminjam baik berupa lumsump
ataupun persentase dari jumlah pinjaman.

42
• Feature
– Bank dibolehkan meminta jaminan apabila
dipandang perlu dan nasabah menyepakatinya
– Bank dibolehkan mengenakan biaya administrasi
yang sama jumlahnya untuk semua nominal
pinjaman
– Sumber dana untuk pinjaman yang bersifat
komersial (gadai emas, dana talangan haji,
pengambil alihan hutang) adalah dari modal bank.

QARDH
Sedangkan untuk pinjaman kebajikan sumber
dananya adalah dana sosial (zakat, infaq dan
sadaqah). Pinjaman kebajikan ini disebut Qardhul
Hasan

43
PRODUK PEMBIAYAAN
Posisi Bank dan Nasabah dalam Pembiayaan/ Penyaluran Dana

PRODUK BANK NASABAH

Murabahah Penjual Pembeli

Salam Pembeli Penjual

Istishna Pembeli Penjual

Mudharabah Pemilik Modal/ Sahibul Pengelola Dana/


Mal Mudharib
Musyarakah Mitra Mitra

44
PRODUK PEMBIAYAAN
Posisi Bank dan Nasabah dalam Pembiayaan/ Penyaluran Dana

PRODUK BANK NASABAH

Ijarah Mu’jir Musta’jir/Penyewa

Rahn Murtahin Rahin

Qardh Muqridh/Pemberi Muqtaridh/Peminjam


pinjaman

45
• Definisi
– Yang dimaksud jasa perbankan adalah pelayanan

JASA PERBANKAN
bank terhadap nasabah dengan tidak menggunakan
modal tunai. Untuk pelayanan ini bank menerima
imbalan (fee). Jasa-jasa itu berupa:
• Pengiriman Uang (Transfer)
• Pencairan cek (Inkaso)
• Penukaran uang asing (Valas)
• Kiriman uang/KU
• Letter of Credit
• Bank Garansi
• Internet banking
• Phone Banking
• Kartu Debit & Kredit

46
• Akad yang digunakan
– Wakalah (Perwakilan)

JASA PERBANKAN
• Produk: Transfer, Inkaso, Debit Card, L/C
– Kafalah (Penjaminan)
• Produk: Bank Guarantee, L/C, Charge Card, Credit
Card
– Hawalah (Pengalihan Piutang)
• Produk: Bill Discounting, Anjak Piutang, Post Dated
Check
– Sarf (Pertukaran mata uang)
• Produk: Jual beli Valuta Asing.

47
• Feature
– Karena menggunakan dana/fasilitas bank sendiri,

JASA PERBANKAN
pendapatan jasa perbankan tidak ikut dibagikan
kepada pemilik simpanan
– Apabila jasa-jasa itu melibatkan pembiayaan atau
komitmen dari bank seperti letter of credit dan
bank guarantee, maka jasa-jasa itu diikat dengan
pembiayaan lain berdasarkan kebutuhan dananya,
seperti murabahah, mudharabah, musyarakah
dan lainnya.

48
PRODUK PEMBIAYAAN
PRODUK BANK NASABAH

Kafalah Penjamin/ Kafil Yang dijamin/ Makful

Wakalah Wakil Yang Mewakilkan

Hiwalah Penerima pemindahan/ Yang memindahkan


Muhal piutang/hutang (Muhil)

Rahn Penerima Gadai Penggadai

Sarf Penjual Valas Pembeli

49
• Sertifikat Mudharabah Antar Bank
– Instrumen pasar uang antar bank yang hanya
dapat dijual satu kali kepada bank lain dengan
bagi hasil sesuai kesepakatan
• Serifikat Bank Indonesia (SBI) Syariah
– Instrumen Bank Indonesia untuk menyerap

INTERBANK
kelebihan likuiditas dalam perbankan didasarkan
atas akad Ju’alah.
• Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek (FPJP)
Syariah
– Fasilitas Bank Indonesia untuk perbankan syariah
untuk menutupi selisih posisi (mismatch)

50
• Instrumen
– Sukuk Mudharabah
• Surat berharga yang berdasarkan akad Mudharabah dimana

INSTRUMEN LAIN
keuntungan yang dibagikan kepada investor (pemegang
sukuk) adalah sesuai hasil yang didapatkan oleh emiten
– Sukuk Ijarah
• Surat berharga yang didasarkan kepada akad Ijarah dimana
investor bertindak sebagai Mujir (pemberi sewa) sedangkan
emiten adalah Mustajir (penyewa)
– Reksadana Syariah
• Reksadana yang investasinya ditempatkan pada portoflio yang
sesuai dengan syariah, seperti sukuk dan saham-saham yang di
rating menurut kriteria syariah

51
AKHIR PRESENTASI

Terima kasih atas


perhatian anda

Cecep Maskanul Hakim


Peneliti Bank
Direktorat Perbankan Syariah
Bank Indonesia
Telp. 2310108 ext 4118
Fax.3501989
Email: cecep_m@bi.go.id

52

Anda mungkin juga menyukai