Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM PENCEGAHAN &

PENGENDALIAN
FILARIASIS & KECACINGAN

Kabid P2P Dinas Kesehatan Prov Kalsel


Banjarmasin, 4 Februari 2021
PROGRAM
FILARIASIS
FILARIASIS (PENYAKIT KAKI GAJAH)

merupakan penyakit infeksi menahun, disebabkan oleh cacing


filaria dan ditularkan melalui gigitan nyamuk.
SNAKEBITE
ENVENOMING

Modified from Serge Seidlitz April 2017 MYCETOMA


MYCETOMA Terdapat 3 species cacing filaria di Indonesia yaitu Wuchereria
SCABIES AND OTHER
SCABIES AND OTHER
ECTOPARASITES
bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori
ECTOPARASITES
PENANGGULANGAN FILARIASIS

1M 120 jt 36 jt 236
penduduk tinggal di 72 Orang mengalami Kab/Kota di Indonesia
Penduduk kecacatan di dunia, tersebar di 28 Provinsi
negara endemis
terinfeksi sedangkan di Indonesia merupakan daerah
filariasis. endemis filariasis
sebanyak 10.758 orang
PENANGGULANGAN FILARIASIS
Upaya WHO mendeklarasikan ELIMINASI
pemberantasan Eliminasi Filariasis sebagai FILARIASIS
Filariasis masalah kesehatan NASIONAL
dilaksanakan di masyarakat
Indonesia 1997 2017

1975 2000 2030


WHA menetapkan Filariasis Implementasi POPM di
sebagai masalah kesehatan seluruh daerah endemis
masyarakat (100% geographical
coverage)

Elephantiasis :

1 Pria Timur Asing


dan 6 Pria
Bumiputera

Penderita kaki gajah di kediaman Pelantoengan - Semarang Jawa Tengah, Laporan Poliklinik Bedah Sekolah Dokter Djawa
Foto Koleksi TropenMuseum Tahun Ajaran 1902-1903
TAHAPAN PROGRAM PENANGGULANGAN FILARIASIS
SITUASI FILARIASIS DI INDONESIA

2 PILAR UTAMA
PENANGGULANGAN FILARIASIS

1. Menghentikan transmisi/penularan
Pemberian Obat Pencegahan Massal
(POPM)
2. Mengurangi kecacatan dan
: POPM meningkatkan kualitas kehidupan
: Pre-TAS Manajemen kasus kronis Filariasis
: TAS1
: Surveilans Pasca Stop POPM
: Eliminasi Situasi Per 1 Desember 2020

POPM SURVEILANS
2030
Indonesia SDGs finish
line
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
BELKAGA
(BULAN ELIMINASI KAKI GAJAH)

2015 2016 2017 2018 2019


BELKAGA 1 BELKAGA 2 BELKAGA 3 BELKAGA 4 BELKAGA 5

Dicanangkan di Dicanangkan di Kab. Dicanangkan di Kab. Dicanangkan di Kab. Dicanangkan di Kab.


Cibinong, Kab. Demak, Jawa Gunung Mas, Sorong, Papua Barat Malaka, Nusa
Bogor, Jawa Barat Tengah Kalimantan Tengah Tenggara Timur

36.294.073 39.726.828 32.543.537 30.343.787


orang minum obat 43.773.826 orang minum obat orang minum obat orang minum obat
orang minum obat
INDIKATOR PROGRAM FILARIASIS

No INDIKATOR TARGET 2020 CAPAIAN TANTANGAN


1 IKP : Jumlah Kab/Kota Endemis Adanya pandemi Covid-19
80 61 mengakibatkan :
Filariasis yang mencapai eliminasi • sebagian besar
2 IKK : Jumlah Kab/Kota Endemis pelaksanaan survey pre
TAS dan TAS tertunda
Filariasis berhasil menurunkan angka 136 123 di tahun 2020
mikrofilaria <1% • Refocusing anggaran
untuk mendukung
3 IOP : Jumlah Kab/Kota Endemis penanganggulangan
dengan intervensi eliminasi filariasis 106 103 Covid-19
SITUASI FILARIASIS KALIMANTAN
SELATAN

: POPM
: Terjadwal Pre-TAS
: Terjadwal TAS 1
: Terjadwal TAS 2 Cakupan POPM Filariasis di Kab.
: Terjadwal TAS 3 Balangan2018
2016 2017 2019 2020
: Non Endemis
84 83 88 83 >65%
SEBARAN KASUS KRONIS FILARIASIS DI
INDONESIA
583

183 11

319 5 20 27
157 245
187
287 52 193 1089
102 55
64 166 26
50 39
82
3615
33
28
116
735
402
3 262
2 10 1540

Kasus Kronis Filariasis di Indonesia : 10.758


tersebar di 34 Provinsi (update April 2020)
PAKET PERAWATAN MINIMUM

Tatalaksana Serangan Akut

01
Manajemen Limfadema
02 Manajemen Hidrokel
03

Menyediakan obat anti filaria


04
TATALAKSANA KASUS KRONIS FILARIASIS
Nakes dapat mengajarkan cara melakukan
perawatan mandiri serta menyebarkan anggota keluarga dapat
media KIE sehingga dapat dipelajari dan membantu melakukan
dipraktekkan oleh penderita atau dengan manajemen limfadema
bantuan oleh anggota keluarga
STRATEGI KEBERHASILAN PENANGGULANGAN
FILARIASIS

DUKUNGAN DAN KOMITMEN PARA ADANYA DUKUNGAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN


PEMANGKU KEBIJAKAN KOMUNIKASI , INFORMASI DAN EDUKASI

TATALAKSANA YANG TEPAT TERHADAP PELAKSANAAN POPM FILARIASIS SESUAI


KEJADIAN IKUTAN PASCA POPM SOP DAN PROTOKOL KESEHATAN
FILARIASIS

MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGENDALIAN MELAKSANAKAN KEGIATAN SURVEILANS


VEKTOR TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM LAIN UNTUK MEMONITOR DAN EVALUASI UPAYA
PEMUTUSAN RANTAI PENULARAN FILARIASIS
PROGRAM
KECACINGAN
KEBIJAKAN TERKAIT PENANGGULANGAN CACINGAN

Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian


Permenkes No. 15 tahun 2017 Penyakit tentang Pelaksanaan Pemberian Obat
tentang Pencegahan Massal Cacingan di Daerah Intervensi Perluasan Lokasi Fokus
Penanggulangan Cacingan Stunting tahun 2020 Intervensi Stunting 2020

Mengatur pelaksanaan POPM


Mengatur tentang pelaksanaan POPM Kesepakatan dengan KSP
Cacingan sesuai dengan prevalensi
nasional hasil evaluasi Cacingan di Kab/Kota Stunting
TARGET PERCEPATAN PELAKSANAAN PROGRAM
KECACINGAN
Indonesia Reduksi
Cacingan

TARGET

02
Penurunan prevalensi cacingan
sampai dengan di bawah 10%
(sepuluh persen) di setiap
kabupaten/kota
KEGIATAN PENANGGULANGAN
CACINGAN
Promosi Surveilans Pengendalian Penanganan POPM
Kesehatan Cacingan Faktor Risiko Penderita Cacingan

• Meningkatkan
pengetahuan Pada anak 1–12
masyarakat • Penemuan • Pengobatan
• Menjaga tahun
• Meningkatkan Kasus penderita
kebersihan berdasarkan
PHBS Cacingan • Penanganan
• Meningkatkan perorangan prevalensi
• Survei Faktor komplikasi
Perilaku • Menjaga daerah
Risiko cacingan
Mengkonsumsi kebersihan terintegrasi
• Survei • Konseling
Obat Cacing lingkungan dengan
• Meningkatkan Prevalensi kepada
kegiatan/
Koordinasi Cacingan penderita dan
program lainnya
Institusi dan keluarga
Lembaga Terkait
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN
CACINGAN
DI 260 KAB/KOTA INTERVENSI STUNTING
Pemberian Obat Pencegahan Massal pada penduduk sasaran usia 1-12 tahun dilaksanakan 2x setahun,
dengan interval 6 bulan

Pemeriksaan cacingan kepada ibu hamil dengan gejala anemia

Pemberian obat cacing pada trimester kedua usia kehamilan pada bumil yang hasil pemeriksaan
cacingannya positif telur cacing.

Kabupaten/Kota yang intervensi Stunting : Perluasan Kabupaten/Kota yang intervensi Stunting tahun 2021:
1. Kab. Hulu Sungai Utara 1. Kab. Tanah Laut
2. Kab.Tanah Bumbu 2. Kab. Kotabaru
3. Kab. Tapin 3. Kab. Banjar
4. Kab. Tabalong 4. Kota Banjarmasin
5. Kota Banjarbaru
Strategi Integrasi
POPM Filariasis dan
Cacingan • Usia 12-23 bulan mendapat:
Albendazole
Usia 1-12 tahun • Usia 2-12 tahun mendapat:
mendapat Albendazole Albendazole & DEC

DAERAH
ENDEMIS FEB APR AGS OKT
FILARIASIS

DAERAH
NON
ENDEMIS Pemberian Obat Cacing pada
FILARIASIS usia 1-12 tahun berintegrasi
dengan kegiatan: bulan Vit. A &
UKS
PREVALENSI CACINGAN DI INDONESIA 2018 - 2020

 Berdasarkan survei tahun 2003-2011 rata-rata prevalensi cacingan


adalah 28,12%
 Terdapat 92 Kabupaten/Kota yang sudah melaksanakan survey
evaluasi prevalensi Cacingan (2018 – 2020)
 Tahun 2019 terdapat 46,08 Juta yang mendapatkan POPM Cacingan

Survei Survei Survei


Prevalensi
Cacingan Cacingan Cacingan Total
Cacingan Persentase survei evaluasi
2018 2019 2020
prevalensi Cacingan:
< 5% 16 Kab/Kota 38 Kab/Kota 4 Kab/Kota 58 Kab/Kota
 <5% : 63,04%
5%10% 4 Kab/Kota 8 Kab/Kota 1 Kab/Kota 13 Kab/Kota  5-10% : 14,13%
 >10% : 22,83%
> 10% 10 Kab/Kota 9 Kab/Kota 2 Kab/Kota 21 Kab/Kota
Aceh : (N/A) Sumatera Utara
98% PETA SEBARAN CAKUPAN POPM KECACINGAN
Kalimantan Utara Kalimantan Timur
TAHUN 2020
Riau : 97% Kalimantan Barat (N/A)
(N/A) (N/A)
Sulawesi Utara
(N/A)
Kalimantan Tengah
93% Gorontalo: (N/A)
Papua Barat
Kalimantan Selatan (N/A)
Kep. Riau: 98% 66% Maluku Utara:
(N/A)
Papua: 38%
Jambi : (N/A)
Sumatera
Barat
99%

Kep. Babel
Bengkulu: 69% 56%
Sulawesi Tengah
Sumatera Selatan DKI Jakarta: (N/A) (N/A)
(N/A) Sulawesi Barat
(N/A)
Lampung: 96%

Maluku: (N/A)
Sulawesi
Banten: (N/A) Tenggara (N/A)
Bali: 90%
Jawa Barat: 71% Sulawesi Selatan
81%
Jawa Timur: 100%
NTB: (N/A)
Jawa Tengah: 49%

NTT: (N/A)
DIY: (N/A)
GRAFIK CAKUPAN POPM KECACINGAN PER PROVINSI TAHUN 2018 – 2020

120

110

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
bel ali tim IY ut tim bar ng sel ara sel bar ng lut ten pri ku ulu iau lut ng TT sel bar TB ng ltra bi eh rta bar alo ua bar sia
B Ja D um al m te l lt u Su an Ke alu gk R Ma lte N al ul N ulte Su Jam Ac aka al ont ap ap ne
. Ba S K Su Ja Su Ka Sum J mp
a
B M n a K S K or P P do
e p
L a B e K S
K IJ G In
K D

2018 2019 2020

TARGET POPM CACINGAN MINIMAL 75 %


PETA CAKUPAN POPM CACINGAN DI
KALSEL

Legend:
: Mencapai Target
: Tidak Mencapai Target
: Belum Ada Laporan
TANTANGAN REDUKSI CACINGAN DI INDONESIA
TAHUN 2020

• Masih adanya Kabupaten/Kota yang melaksanakan POPM


Cacingan termasuk daerah yang sudah selesai POPM Filariasis
• Masih Banyak wilayah yang belum bebas ODF (Open
Defecation Free)
• Masih rendahnya angka PHBS terutama terkait Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS)
• Adanya Refocusing sehingga kegiatan program Cacingan tidak
maksimal
• Ketersediaan Obat yang tidak tepat waktu
• Pandemi Covid-19
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai