Anda di halaman 1dari 59

KEBIJAKKAN DAN STRATEGI

PROGRAM FILARIASIS (PENYAKIT KAKI GAJAH)


DI PROVINSI PAPUA BARAT

DISAJIKAN PADA
RAPAT KOORDINASI PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL (POPM ) FILARIASIS
SISTEMATIKA
1. Pendahuluan
2. Penyakit filariasis
3. Situasi Filariasis
4. Dampak filariasis
5. Kebijakan Nasional dan strategi Program Pengendalian Filariasi
6. BELKAGA
4. POPM Filariasis 2015
5. Rencana POPM Filariasis 2016
6. Dukungan yang diharapkan
7. Kesimpulan
1. PENDAHULUAN
MASALAH KESEHATAN
1. PENYAKIT MENULAR :
a. Malaria
b. TBC
c. ISPA/Pneumonia
d. Diare
e. HIV / AIDS
Kerugian Ekonomi sangat
f. Kusta
besar
g. Frambusia
h. Filariasis
i. Japanese Encephalitis (JE)
2. PENYAKIT TIDAK MENULAR
a. Peny. Jantung & Pembuluh darah
b. Diabetes Melitus & Metabolik lain
c. Kanker
d. Peny. Kronik & Degenaratif Kecenderungan terus meningkat
e. Gangguan Cidera & Kecelakaan
1, 2, 3, 4, 5 Sangat menentukan mutu SDM
(Mutu inteligensia, emosional, spritual, Mutu
kesehatan fisik)

3. MASALAH-MASALAH KIA
4. MASALAH GIZI
5. BENCANA DAN KLB
PENYAKIT KAKI GAJAH
(FILARIASIS)
• Penyakit menular menahun, disebabkan oleh cacing filaria & ditularkan melalui
nyamuk

• MENJADI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DINEGARA TROPIS TERMASUK INDONESIA

• Menimbulkan kecacatan menetap, Stigma sosial, Hambatan psikologis

• Menurunkan kwalitas SDM dan menimbulkan kerugian ekononomi

• Merupakan salah satu Penyakit Tropik Terabaikan (NTDs/Neglected Tropical


Diseases). Ada 17 NTDs prioritas WHO, dimana di Indonesia ada 8 penyakit
(kusta, frambusia, filariasis, schistosomiasis, kecacingan (STH), taeniasis, dengue
dan chikungunya, rabies)
PENDERITA KRONIS FILARIASIS (KAKI GAJAH)
PENDERITA KRONIS FILARIASIS
Mengenai Alat Kelamin (Hidrokel)
PENDERITA KRONIS FILARIASIS (KAKI GAJAH)
PADA ANAK-ANAK
APA PENYEBAB FILARIASIS

 FILARIASIS DISEBABKAN OLEH CACING FILARIA YG


MENYERUPAI BENANG YG HIDUP DI DALAM TUBUH
MANUSIA

 CACING INI DAPAT BERTAHAN HIDUP SELAMA 4 – 6


TAHUN DALAM KELENJAR GETAH BENING
(BAGIAN TUBUH YG MELINDUNGI KITA DARI PENYAKIT)

 CACING INI BERKEMBANG BIAK DI DALAM TUBUH DAN


MENGHASILKAN JUTAAN ANAK CACING YANG BEREDAR
DALAM DARAH
PENYEBAB FILARIASIS
ADA 3 SPESIES CACING FILARIA
gambar mikrofilaria sbb :

Wuchereria bancrofti Brugia malayi

Brugia Timori
CARA PENULARAN FILARIASIS

 FILARIASIS DITULARKAN DARI SEORANG YG DALAM DARAHNYA


TERDAPAT ANAK CACING (MIKROFILARIA) KEPADA ORG LAIN
MELALUI GIGITAN NYAMUK. ORG TERSEBUT MUNGKIN MENJADI
SAKIT MUNGKIN JUGA TIDAK

 PADA WAKTU NYAMUK MENGHISAP DARAH, MIKROFILARIA AKAN


TERHISAP DAN MASUK KEDALAM BADAN NYAMUK

 DALAM 1-2 MINGGU KEMUDIAN MIKROFILARIA BERUBAH


MENJADI LARVA (L3) DAN DAPAT DITULARKAN KEPADA ORG
LAIN SEWAKTU NYAMUK MENGGIGITNYA
SKEMA PENULARAN FILARIASIS
PENULARAN
PENULARAN DAPAT TERJADI APABILA ADA LIMA
UNSUR UTAMA:
 SUMBER PENULAR (MANUSIA DAN HEWAN)
 PARASIT/Mikrofilaria
 VEKTOR/Nyamuk
 MANUSIA YANG RENTAN
 LINGKUNGAN (FISIK, BIOLOGIK, EKONOMI DAN
SOSIAL-BUDAYA)
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

AGENT

Transmission mechanism, Ability to produce toxin, suspectible to antibiotic?,


infectivity pathogenicity, virulence ability to survive outdoor.
Intervention : isolation, treat cases Intervention : cook meat, sensible use of antibiotic

SAKIT

Exposure, susceptibility, immunity


Physical, cultural, social, sosio
respon
economic, knowledge, attitude.
HOST Intervention : protective nutritive,
imunizer
Intervention: housing, education
ENVIRONMENT
APA PENDERITA FILARIASIS SELALU ADA GEJALA????

 BANYAK PENDERITA FILARIASIS (PENYAKIT KAKI


GAJAH) TIDAK MENUNJUKKAN GEJALA SAMA SEKALI

 MEREKA TERLIHAT SEHAT TETAPI DALAM TUBUHNYA


SUDAH TERDAPAT CACING DEWASA DAN ANAK CACING
YANG BEREDAR DALAM DARAH
Perkiraan Penularan Filariasis
1 Kasus Kronis

10 kasus akut
Sudah ada gejala

100 kasus
sudah tertular belum menimbulkan gejala dan
berpotensi menularkan

Penduduk beresiko
APA AKIBAT DAN DAMPAK FILARIASIS

 KERUGIAN EKONOMI/BEBAN EKONOMI AKIBAT


PENYAKIT BERDAMPAK NYATA, TERUTAMA BAGI
KELUARGA

 PENDERITA TIDAK DAPAT BEKERJA SECARA


NORMAL/ TIDAK DAPAT BEKERJA SAMA SEKALI

 CACAT MENETAP
Perhitungan Kerugian Ekonomi Pada Penderita Filariasis
(Asumsi Tahun 2013)
(Berdasar hitungan hasil survey kerugian ekonomi tahun 2000 oleh FKM-UI).
Jenis kerugian Rp %
1 Biaya utk berobat Rp. 589.665 21,4
2 Hilangnya waktu produktif penderita Rp. 1.146.263 41,6

3 Hilangnya waktu produktif orang lain Rp. 887.752 32,2

4 Biaya tindakan Rp. 132.260 4,8


TOTAL KERUGIAN PER KASUS PER TAHUN Rp. 2.755.440 100,0

 Asumsi kerugian ekonomi penderita filariasis per tahun, Kerugian ekonomi:


berdasar biaya hidup (UMR) Rp. 2.755.440/tahun
 UMR rata2 nasional th 2013 Rp 1.290.000/bulan
 Kerugian penderita filarias thd biaya hidup 17,8%
(17,8% x 12 bl x Rp.
1.290.000)
ASUMSI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT FILARIASIS
DI INDONESIA

 Rata-rata prevalensi mikrofilaria : 4,7 %


 Jumlah penduduk berisiko (penduduk di kab/kota endemis): 102.279.736
orang
 Jml penduduk terinfeksi filariasis (berisiko menjadi penderita kronis):
4.807.148 orang
 Kerugian bila tidak di lakukan POPM Filariasis :
4.807.148 x Rp. 2.755.440 = Rp. 13.245.807.890.000/tahun

Catatan :
Kerugian ekonomi akan terjadi bila tidak ada intervensi program di wilayah
endemis
KEBIJAKKAN DAN STRATEGI PENGENDALIAN
FILARIASIS DI INDONESIA
PETA PENYEBARAN FILARIAISIS DI DUNIA

Limphatyc Filariasis Endemic country


Situasi Filariasis di Indonesia 2014
DISTRIBUSI KASUS KRONIS FILARIASIS
PER PROVINSI DI INDONESIA 2002 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014
PENGENDALIAN FILARIASIS DI INDONESIA
 Pengendalian Filariasis (Kaki Gajah) di Indonesia dimulai sejak
45 tahun yang lalu (1970)
 Pemerintah bertekad mewujudkan Indonesia Bebas Kaki Gajah
tahun 2020
 Untuk mempercepat terwujudnya Indonesia Bebas Kaki Gajah
akan diadakan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) setiap
bulan Oktober selama 5 tahun (2015-2020)
 Keberhasilan terwujudnya Indonesia Bebas Kaki Gajah
ditentukan oleh dukungan semua pihak baik di jajaran
pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat, termasuk
kalangan swasta dan dunia usaha
KEBIJAKAN NASIONAL
1. Penanggulangan Filariasis di Indonesia
dilaksanakan dengan strategi eliminasi filariasis
2. Eliminasi filariasis di Indonesia sejalan dengan
program penanggulangan eliminasi filariasis
limfatik global WHO melalui 2 upaya utama yaitu
memutuskan rantai penularan filariasis serta
mencegah dan membatasi kecacatan.
3. Satuan lokasi pelaksanaan (IU) Kabupaten/Kota
4. Mencegah penyebaran filariasis antar kabupaten,
propinsi dan antar negara.
ELIMINASI FILARIASIS

 Eliminasi Filariasis di Indonesia dapat dicapai bila


seluruh Kab/Kota endemis Filariasis mencapai
eliminasi  dibuktikan dengan hasil survai evaluasi
penularan (TAS).
 Tahun 2020, target Indonesia semua kabupaten/kota
endemis telah selesai melaksanakan POPM Filariasis
5 tahun
STRATEGI PROGRAM
1. Memutuskan mata rantai penularan filariasis  Pemberian
obat Massal Pencegahan (POMP) filariasis di daerah
endemis.
Obat: DEC (Diethylcarbamazine Citrate) dan Albendazole
Sekali setahun selama 5 tahun berturut-turut

UMUR DEC (100 Abendazole


(Thn) mg) Tablet (400 mg) Tablet

2-5 1 1
6 - 14 2 1
> 14 3 1
STRATEGI

2. Mencegah dan membatasi kecacatan 


penatalaksanaan kasus filariasis

Monev : oleh petugas kesehatan (puskesmas)


REGULASI PENGENDALIAN
FILARIASIS
Dasar Hukum
1. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Perpres No. 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2005-2009) Eliminasi
Filariasis sebagai salah satu program prioritas dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit
3. Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 612/MENKES/VI/2004
Tanggal 1 Juni 2004 Perihal Eliminasi Penyakit Kaki Gajah di
Indonesia
4. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 443.43/875/SJ
Tangal 24 April 2007 Perihal Pedoman Pelakasanaan
Pengobatan Masala Filariasis
LANJUTAN ….
6. PERMENKES No. 94 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Filariasis
7. Surat Menteri Kesehatan RI Nomor: PM.01.13/Menkes/214/2015 Tanggal: 08
Mei 2015 Perihal: Dukungan Bulan Eliminasi Kaki Gajah

8. Surat Gubernur Nomor: BU.440/16/Kesra/2015 Tanggal: 16 Juni 2015


Perihal: Dukungan Bulan Eliminasi Kaki Gajah

9. Surat Menteri Dalam Negeri RI Nomor: 443/4499/SJ Tanggal: 13 Agustus


2015. Perihal Program Percepatan Penanggulangan Penyakit Menular Tropik
Terabaikan, ditujukan kepada Gubernur, Bupati/Walikota daerah endemis

10. Surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi


Nomor:Dinkes.P2MK.279/443.33.02/II/2016 Tanggal: 04 Pebruari 2016
Perihal: Pemberitahuan Pelaksanaan BELKAGA
Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah
(BELKAGA)
 Bulan dimana setiap penduduk kabupaten/kota endemis Kaki
Gajah serentak minum obat pencegahan.
 Dilaksanakan setiap bulan Oktober selama 5 tahun
berturut-turut sampai dengan tahun 2020.
 Tahun 2020, target Indonesia semua kabupaten/kota
endemis telah selesai melaksanakan POPM Filariasis 5
tahun.
 Eliminasi Filariasis di Indonesia dapat dicapai apabila seluruh
Kab/Kota endemis Filariasis mencapai eliminasi .
 BELKAGA menjadi tanggungjawab pemerintah pusat, dan
pemerintah daerah. Pelaksanaannya memerlukan dukungan
Kementerian dan Lembaga terkait.
Tujuan POPM Filariasis

Menurunkan kadar mikrofilaria (<1%) di


dalam darah sehingga tidak lagi terjadi
penularan, walaupun POMP filariasis
sudah dihentikan.

Semakin besar proporsi


penduduk minum obat, semakin
besar peluang untuk
memutuskan rantai penularan
Manifestasi Infeksi Cacing Usus
Langkah-langkah Eliminasi Filariasis
(Penyakit kaki gajah)

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3


Pemetaan POPM Fil SurveillansTAS Verifikasi

POPM Fil

Pemetaan 1 2 3 4 5 TAS1 TAS2 TAS3 Verifiikasi

M&E M&E M&E


Seluruh penduduk yang tinggal di daerah endemis filariasis,
yaitu ;

 Usia > 2 tahun


 Tidak sedang hamil
 Tidak sedang sakit
Penduduk yang ditunda adalah :

 anak-anak usia < 2 tahun


 ibu hamil
 Penderita gangguan fungsi hati
 Penderita gangguan fungsi ginjal
 orang yang sedang sakit berat sedang menjalani pengobatan
intensif
 penderita filariasis dengan serangan akut (tunggu sampai
sembuh)
 Balita marasmus/kwasiorkor
 Penduduk usia lanjut (70 tahun lebih)
 Penderita dalam serangan epilepsi (ayan).
Status Program Eliminasi Dunia, WHO 2014
MDA at 100%
MDA <100% Geographical Surveillance
MDA Not Started
Geographical Coverage Coverage
Benin
Cameroon
Burkina Faso*
Central African Republic
Comoros*
Côte d’Ivoire Egypt
Angola Congo Ghana*
Malawi*
Togo*
Chad DR Congo
Yemen*
Equatorial Guinea Ethiopia Mali*
Guinea-Bissau Niger* Maldives
Eritrea Madagascar* Sri Lanka*
Sierra-Leone
Gabon Kenya* Brazil Thailand*
Gambia Liberia Domincan Republic* Cambodia*
Guinea Mozambique Haiti* Vietnam*
Nigeria* India*
Sao Tome and Principe American Samoa*
Senegal Nepal*
Republic of South Sudan Uganda* Brunei Darussalam
Cook Islands*
Zambia United Republic of Tanzania* Lao PDR Marshall Islands
Guyana* Malaysia* Niue
Zimbabwe Sudan Fiji Palau
Bangladesh* French Polynesia Tonga
New Caledonia Indonesia* FSM Vanuatu
Kiribati
Myanmar*
Philippines*
Wallis and Futuna
Timor-Leste
Samoa
Papua New Guinea
Tuvalu

12 22 23 16
Mengapa POPM Filariasis GAGAL???

1. BANYAK WARGA YANG TIDAK MINUM OBAT POPM FILARIASIS


ATAU CAKUPAN KURANG DARI 85 %

2. TIDAK POPM FILARIASIS TERUS MENERUS SELAMA 5 TAHUN


BERTURUT TURUT (DISKONTINYU)

3. WILAYAH PELAKSANAAN POPM FILARIASIS KECIL ATAU TIDAK


MENCAKUP SELURUH KABUPATEN (TIDAK TOTAL GEOGRAFIS)

4. KURANGNYA PERHATIAN DAN DUKUNGAN PEMERINTAH


DAERAH, LS DAN LP TERKAIT, ORGANISASI, TOMA DAN TOGA
POPM FILARIASIS 2016
DILAKSANAKAN
DI 16 KABUPATEN
ENDEMIS FILARIASIS
PERAN PUSAT

1. Penyediaan Obat (DEC dan Albendazole)


2. Penyediaan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria
3. Asistensi Teknis dan Bimtek
4. Stimulan operasional melalui dana Dekon

PERAN DAERAH

1. Menjamin ketersediaan dana operasional POPM


Filariasis selama 5 tahun berturut-turut
2. Menjamin tata laksana kasus kronis filariasis
3. Menjamin keberlangsungan promosi kesehatan dan
pengendalian nyamuk penular filariasis
Dukungan Peran Serta Masyarakat
1. Penemuan penderita filariasis
2. Sebagai kader pelaksanaan POPM
3. Penyuluhan PHBS dan pengendalian vektor
4. Melaksanakn Promosi Kesehatan
Dukungan Lintas Sektor Terkait

1. Mendukung dalam kebijakan perencanaan dan


penganggaran pengendalian filariasis
2. Penggerakan masyarakat dalam kegiatan POPM
Filariasis
3. Membantu mengawasi pelaksanaan POPM
Filariasis melalui Bulan Eliminasi Kaki Gajah
(BELKAGA) pada setiap Bulan Oktober
Dukungan TOGA & TOMA

1. Penggerakan masyarakat dalam kegiatan POPM


FILARIASIS
2. Membantu mengawasi pelaksanaan POPM
FILARIASIS melalui Bulan Eliminasi Kaki Gajah
(BELKAGA) pada setiap Bulan Oktober
Simpulan

SUKSESNYA PROGRAM POPM FILARIASIS


DENGAN STRATEGI GERAKAN BULAN
ELIMINASI KAKI GAJAH (BELKAGA) DAPAT
DIWUJUDKAN MELALUI DUKUNGAN SEMUA
PIHAK
Mari Kita Sukseskan
s/d 2020

Anda mungkin juga menyukai