Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN DALAM PENGENDALIAN FILARIASIS

DOSEN PENGAMPU

OTIK WIDYASTUTIK,S.KM,MA

DI SUSUN OLEH:

NURSAFITRI(181510045)

VIKA RIDAZAELA(171510807)

FADEL RAHMAT RITEN(181510074)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah

manajemen kesehatan wilayah dengan judul PROMOSI KESEHATAN DALAM


PENGENDALIAN FILARIASIS

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat
optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik,

emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Hal ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun
berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat
keputusan yang sehat. Perubahan gaya hidup dapa t difasilitasi melalui penggabungan, menciptakan
lingkungan yang mendukung, mengubah perilaku, dan meningkatkan kesadaran.

Promosi kesehatan adalah cara efektif untuk mengubah perilaku dari penyaki.penularan filariasis di
pengaruhi tiga factor yaitu lingkungan ,perilaku masyarakat dan sosial budaya.

2. rumusan masalah
1.definisi promosi kesehatan?

2.ciri ciri filariasis?

3.dampak penyakit filariasis

4.bagaimana cara penularan penyakit filariasis

3.tujuan masalah
1. untuk mengetahui definisi promosi kesehatan

2. untuk mengetahui cir i ciri penyakit filariasis

3.untuk mengetahui dampak penyakitfilariasis

4.untuk mengetahui cara penularan penyakit filariasis


5. untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen pengampu

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka
sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi,
sosial, spiritual, dan intelektual. Hal ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkaitan
dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan
yang sehat. Perubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan, menciptakan lingkungan
yang mendukung, mengubah perilaku, dan meningkatkan kesadaran.

Promosi kesehatan menurut Leavel and Clark adalah upaya pencegahan penyakit dalam lima
tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Pada masa sebelum sakit
upaya yang dilakukan adalah mempertinggi nilai kesehatan (health promotion) dan memberikan
perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (specific protection). Pada masa sakit upaya yang
dilakukan adalah mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal, serta mengadakan pengobatan
yang tepat dan segera (early diagnosis and treatment).promosi kesehatan mencakup mencakup aspek
perilaku, yaitu upaya untuk memotivasi, mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang
dimiliki masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Pada tahun
2004, filariasis telah menginfeksi 120 juta penduduk di 83 negara di seluruh dunia. Di Indonesia
dilaporkan 22 provinsi diperkirakan telah terinfeksi filariasis sebanyak 150 juta manusia dan tertinggi di
Irian Jaya. Di daerah endemik, risiko terinfeksi filariasis sebesar 10-50% dan 10% diantaranya adalah
wanita yang memberi dampak sosial dan psikologis.

2. ciri ciri penyakit filariasis


Filariasis mempunyai ciri dan kekhasan tersendiri, penyakit ini sifatnya menahun (kronis) dan
bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki.
Gejala klinis akut berupa limfadenistis, limfangitis, adenolimfangitis yang disertai demam, sakit kepala,
rasa lemah dan timbulnya abses. Abses dapat pecah dan kemudi an mengal ami penyembuhan dengan
meninggalkan parut, terutama didaerah lipatan paha dan ketiak.

3. dampak penyakit filariasis


Penyakit ini memberikan dampak sosial yang cukup besar ,dampak ekonomi serta mental secara
psikologis sehingga tidak dapat bekerja secara optimal dan hidupnya selalu bergantung pada orang lain

4. cara penularan penyakit filariasis


Penularan filariasis terjadi apabila ada lima unsur utama yaitu sumber penular (manusia dan
hewan sebagai reservoir), parasit (mikrofilaria), vektor (nyamuk), manusia yang rentan (host),
lingkungan (fisik, biologik, ekonomi dan sosial budaya). Cara infeksi atau siklus dari mikrofilaria dalam
tubuh sampai menimbulkan penyakit adalah dalam tubuh nyamuk betina, mikrofilaria masuk ke dinding
lambung dan berkembang dalam thorax hingga menjadi larva infektif (L3) yang kemudian berpindah ke
proboscis. Ketika nyamuk menghisap darah host, larva infektif (L3) akan ikut terbawa dan masuk melalui
lubang bekas tusukan nyamuk di kulit. Larva infektif tersebut akan bergerak mengikuti saluran limfa
kemudian akan mengalami perubahan bentuk sebanyak dua kali sebelum menjadi cacing dewasa. Masa
inkubasi ekstrinsik pada parasit mikrofilaria sampai menjadi cacing dewasa adalah 3,5 bulan, cacing

5.faktor yang mempengaruhi penularan penyakit filariasis


a.faktor lingkungan

factor lingkungan mempunyai pengaruh terhadap penularan filariasis Keadaan lingkungan yang
buruk mempunyai resiko 2 sampai 3 kali lebih besar tehadap penularan filariasis dengan OR=2,433.
Lingkungan sekitar yang buruk dalam hal ini adanya rawa - rawa yang merupakan tempat
perkembangbiakan nyamuk penular dekat pemukiman penduduk dengan jarak kurang lebih 100 meter.
Jarak terbang nyamuk yang kurang dari 200 meter akan sangat memberikan peluang terjadinya
penularan filariasis di daerah tersebut. Hal ini sesuai dengan teori bahwa nyamuk pada umumnya
mempunyai daya terbang sejauh 50-100 meter. Dilaporkan pula beberapa jenis nyamuk antara lain
nyamuk Aedesmampu terbang sejauh 320 meter. Keadaan lingkungan seperti daerah hutan,
persawahan, rawa-rawa yang sering ditumbuhi tumbuhan air dan saluran air limbah dan parit adalah
salah satu habitat yang baik untuk pertumbuhan nyamuk spesies tertentu. Perbedaan lokasi tempat
tinggal responden (di perdesaan dengan perkotaan) dan saluran pembuangan air limbah rumah tangga
yang terbuka, mempunyai hubungan dan pengaruh signifikan terhadap kejadian filariasis dalam 12 bulan
terakhir.

b. factor perilaku

. Penyebaran dan penularan penyakit ini sangat erat kaitannya dengan social ekonomi dan perilaku
yang menjadi factor utama terjadinya epidemi di masyarakat. Diagnosis pasti ditegakkan dengan
ditemukan mikrofiiaria dalam peredaran darah. W. bancrofti dan B. timori hanya ditemukan pada
manusia. Di Indonesia B.
malayi dapat menyerang manusia dan hewan. (Partono F,200

6.cara pencegahan penyakit filariasis


Langkah utama untuk mencegah kaki gajah adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Hal ini sangat
penting dilakukan, terutama di daerah endemik kaki gajah. Untuk memaksimalkan perlindungan
terhadap gigitan nyamuk, Anda dapat melakukan langkah-langkah sederhana berikut ini:

 Mengenakan baju dan celana panjang


 Mengoleskan losion antinyamuk
 Tidur dalam kelambu
 Membersihkan genangan air di sekitar rumah
Penyebaran kaki gajah juga dapat dihentikan dengan cara mengikuti program pemerintah untuk
memberantas kaki gajah, yaitu pemberian obat pencegahan massal (POPM).

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal.
 Filariasis mempunyai ciri dan kekhasan tersendiri, penyakit ini sifatnya menahun
(kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap
berupa pembesaran kaki.
 Penyakit ini memberikan dampak sosial yang cukup besar ,dampak ekonomi serta
mental secara psikologis sehingga tidak dapat bekerja secara optimal dan hidupnya
selalu bergantung pada orang lain.
 Penularan filariasis terjadi apabila ada lima unsur utama yaitu sumber penular
(manusia dan hewan sebagai reservoir), parasit (mikrofilaria), vektor (nyamuk),
manusia yang rentan (host), lingkungan (fisik, biologik, ekonomi dan sosial budaya).
 factor lingkungan mempunyai pengaruh terhadap penularan filariasis Keadaan
lingkungan yang buruk mempunyai resiko 2 sampai 3 kali lebih besar tehadap
penularan filariasis dengan OR=2,433. Lingkungan sekitar yang buruk dalam hal ini
adanya rawa - rawa yang merupakan tempat perkembangbiakan nyamuk penular
dekat pemukiman penduduk dengan jarak kurang lebih 100 meter. Penyebaran dan
penularan penyakit ini sangat erat kaitannya dengan social ekonomi dan perilaku yang
menjadi factor utama terjadinya epidemi di masyarakat.
 Langkah utama untuk mencegah kaki gajah :
1. Mengenakan baju dan celana panjang
2. Mengoleskan losion antinyamuk
3. Tidur dalam kelambu
4. Membersihkan genangan air di sekitar rumah
B. SARAN
Diharapkan untuk pihak dinas kesehatan dan pemerintah mampu mengatasi penyebaran
penyakit ini dengan mengadakan penyuluhan yang lebih intensif agar masyarakat tidak akan
terkena penyakit filariasis ini kembali.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.infopenyakit.com/2009/01/penyakit-kaki-gajah-filariasis-atau.html
https://www.alodokter.com/filariasis

Anda mungkin juga menyukai