Anda di halaman 1dari 17

MUMPS

Pembimbing :

dr. Zainuddin Hamidi, Sp. A

Disusun oleh :

I Putu Krisna Murti


15710045
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
SMF ILMU KESEHATAN ANAK RS TK.II dr. SOEPRAOEN
MALANG
2016
DEFINISI MUMPS

Nama lainnya PAROTITIS EPIDEMIKA,


(jawa : Gondongan).
Adalah penyakit inf. akut yg disebabkan oleh virus
Mumps dengan predileksi pada jar. kelenjar dan saraf.
ETIOLOGI
 Virus mumps (parotitis epidemika)

 RNA virus berukuran (100-600) nm.


 Genus Rubulavirus, subfamili Paramyxovirus,
famili Paramyxoviridae.
 Di seluruh dunia terdiiri dari 10 genotipe A-
J.
EPIDEMIOLOGI
 Seluruh dunia
 Terutama menyerang anak berumur 5-10 tahun.
 80% ditemukan pada anak-anak yg berumur < 15
tahun.
Virus MUMPS
PATOGENESIS DAN PATOLOGI
 Virus masuk melalui hidung atau mulut. Virus
bereplikasi pd mukosa sal. napas atas.
 Menyebar ke kelenjar limfe lokal dan diikuti viremia
umum selama 3-5 hari, setelah 12-15 hari
perjalanan penyakit.
 Dapat menyebar ke sel ependim pada permukaan
epitel ventrikel menyebabkan meningitis. Dapat
berlanjut ensefalitis.
 Menyebabkan peningkatan IgG dan IgM.
 IgM meningkat pada awal infeksi s/d 5-6 bulan, IgG
muncul pada akhir mg 1, puncaknya pada 3
mg kemudian dan bertahan seumur hidup.
MANIFESTASI KLINIK
 Inkubasi 14-24 hari, 60-70% menunjukkan gejala
klinik dg berbagai tingkatan.
 Prodormal. Lesu, nyeri otot leher, sakit kepala, nafsu
makan menurun, diikuti pembesaran cepat satu/dua
kelenjar parotis serta kelenjar ludah yang lain seperti
submaksilaris dan sublingual. Lateral 25%, bilateral
70-80%.
 Gejala klasik dalam 24 jam biasanya anak mengeluh
sakit telinga dan diperberat jika mengunyah
makanan.
 Pada anak yg lebih besar, mengeluh pembengkakan
dan nyeri rahang terutama saat makan makanan
asam.
 Kelenjar parotis membengkak maksimal dalam 1-3
hari, terdapat nyeri tekan.
 Dapat ditemukan edema laring dan palatum mole.
 Pembengkakan menghilang 3-7 hari.
 Orkitis-epididimisadalah gejala klinis kedua tersering
pd laki-laki dewasa. Tetapi sangat jarang pada anak
laki-laki < 10 tahun. Hal yang mengkhawatirkan
adalah terjadinya impotensi, diikuti sterilitas, tapi
sangat jarang dijumpai.
 Meningoensefalitis.Insidensi 10%, Mengikuti parotitis
3-10 hari. Gejala: sakit kepala, demam, nausea,
muntah, kaku kuduk, gangguan kesadaran.
 Pankraetitis.
Sangat berat dan jarang. Nyeri perut
mendadak, demam, nausea, muntah. 3-7 hari
membaik.
 Nefritis.Sangat berat dan jarng 10-14 hari setelah
parotitis.
DIAGNOSIS
 Mudah ditegakkan anamnesis berupa :
- ada kontak dengan penderita mumps 2-3
minggu sebelumnya
- gambaran klinis serupa parotitis
- tanda-tanda aseptic meningitis
 Pemeriksaan laboratorium:
 Leukosit dapat normal atau rendah
dengan limfositosis relatif
 isolasi virus, uji intradermal dan
pengukuran kadar amylase dalam serum.
DIAGNOSIS BANDING
 Parotitis supuratifa. Bernanah, sering oleh
Staphylococcus aureus.
 Parotitis berulang. Pembengkakan kelenjar
sublingual dan maksila tidak terjadi pada
keadaan ini.
 Obstruksi duktus Stensoni. Menyebabkan
pembengkakan kelenjar parotis yang hilang
timbul.
 Lesi pada ramus mandibula karena osteomielitis.
 Sindroma Mikulicz’s. pembesaran kelenjar parotis
dan kelenjar lakrimasi kronis.
TERAPI
 Dapat sembuh sendiri.
 Terapi
konservatif diberikan berupa hidrasi
yang adekuat dan nutrisi yang cukup untuk
membantu penyembuhan.
 Paracetamol dapat diberikan u/ mengurangi
nyeri karena pembengkakan kelenjar.
 Kompres hangat.
 Tidak ada antivirus yang tepat.
PROGNOSIS
 Secara umum baik, kecuali pada keadaan
tertentu yang menyebabkan ketulian,
sterilitas, dan sekuele karena
meningoensefalitis.
PENCEGAHAN
  Berikan penyuluhan kepada masyarakat
 Pemberian vaksin yang dibuat dari virus
mumps yang telah dilemahkan dengan
menggunakan strain virus jeryl lynn, beredar
pertama kali di AS sejak tahun 1967
sebagai vaksin tunggal atau dalam bentuk
kombinasi dengan vaksin lain(MMR)
 Usiapemberian vaksin MMR pada usia 12-
15bulan dan ulangan pada usia 4-6 tahun.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai